• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad dan Elfawati., 2008. Performans Ayam Broiler Yang Diberi Sari buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jurnal Peternakan, Vol.5 (1) Februari 2008 (10-13). Fakultas Pertanian Dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Pekanbaru-Riau.

Alamsari, O.S., 2000.Pengaruh Larutan Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum val) Terhadap Produksi Ookista Eimeria spp Pada Ayam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Allen, P.C., F ettere, R. H., 2002. Clinical Microbiology. Reviews: Recent Advanceins Biology and Immunobiology of Eimeria Species and in Diagnosis and Conffol of Infection with These Coccidian Parasites of Poultry. l. Soc. Microbiol Vol. l5.No. 1:58-65.

Amrullah IK., 2004. Nutrisi Ayam Broiler: Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.

Arakawa, A dan M. Q. Xie. 1993. Control of Coccidiosis in Chickens. Journal of Protozoology Research 5 : 66-76.

Ashadi, G dan S. U. Handajani., 1992. Protozoologi Veteriner 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. pp53.

Ashadi G, Partosoedjono S., 1992. Penuntun Laboratorium Protozoologi 1.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Balitro., 1987. Pra Studi Pengusahaan Jahe Sebagai Bahan Baku Industri dan Komoditi Ekspor. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Bogor.

Bakrie, B., D. Andayani., M. Yanis., dan D. Zainuddin., 2006. Tanaman Obat Meningkatkan Efisiensi Pakan Dan Kesehatan Ternak Unggas.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

September 2003. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Bhattarai, S, VH Tran & CC Duke., 2001. Stability of Gingerol and Shogaol in Aqueous Solutions. Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol.90, 1658-1664.

Caceci, T., 1998. Formed Elements Of Blood. J. Cancer 11(3).Pp : 1743-1826.

Califonia Avian Laboratory. USA.

Campbell TW., 1995. Avian Hematology and Cytologi. Iowa: Iowa State Press

Cooper D. 1997. Peripheral Blood Cells. California : University of California.USA.

Corwin, J. E., 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Dep. Kes. RI . 1979 . Farmakope Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ed. III. Jakarta. hal. 12-13 .

Dharmawan NS., 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner (Hematologi Klinik).

Cetakan II. Pelawa Sari. Denpasar.

Diniari, A., 2012. Peningkatan Mutu Dan Penerapan Cara Produksi Pangan Yang Baik Pada Industri Rumah Tangga Pangan Minuman Jahe Merah Instan Di Desa Benteng, Ciampea, Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Endang, S., Mufasirin, Ririen. 2000. Kajian Histopatologis Pada Sekum Anak Ayam Akibat Pemberian Sporokista Eimeria tenella. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Ganong WF., 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-14. Andrianto P, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Review of Medical Physiology. Jakarta.

Gordon, R.F., 1977. Poultry Disease. Bailliere Tindal. London. Pp: 126-129.

Goto, H., Y. Sasaki, H. Fushimi, N. Shibahara, Y. Shimada, dan K. Komatsu.

2005. Effect of Curcuma Herbs on Vasomotion and Hemorheology in Spontaneously Hypertensive Rat. American J. of Chinese Medicine. 33 : 449-457.

Guyton, A.C., 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 7. Bagian I. Tengadi, K.A, Dkk, penerjemahan. EGC. Terjemahan Dari : Text Book Of Medical Physiology. Jakarta. Pp 63-90.

Guyton A.C, Jhon EH., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-9.

Setiawan I, Tengadi KA, Santoso A, penerjemah. Jakarta: EGC.

Terjemahan dari: Textbook of medical physiology.

Hanafiah, A.H., 2000. Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Harborne, J. B., 1996. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan Diterjemahkan oleh : K. Padmawinata dan I. Soediro.

Penerbit ITB. Bandung.

Hartono., 1995. Histologi Veteriner, Sitologi, Dan Jaringan Dasar. Jilid 1.

Hayati, E. K., 2005. Pemilihan Metode Pemisahan Untuk Penentuan Konsentrasi Gingerol dan Pola Respon Fourier Transform Infrared Pada Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officinale Roscoe). Sekolah Pascasarjana.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hodges, R.D., 1997. Normal Avian (Poultry) Haematology Comparative Clinical Haematology. Blackwell Scientific Pub. Oxford. Pp 737.

http://pustakavet.wordpress.com/2011/01/22/koksidiosis-pada-ayam/

Iskandar, T., Murdiati, T.B., dan Subekti, D.T., 2000. Pengaruh Pemberian Infus Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubra) Terhadap Koksidiosis Sekum Pada Ayam Pedaging. Balai Penelitian Bogor. Bogor.

Iskandar, T. dan A. Husein. 2003. Pemberian Campuran Serbuk Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubra) Pada Ayam Petelur Untuk Penanggulangan Koksidiosis. Pros. Seminar Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 29 – 30 September 2003. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 443 – 447.

Iskandar, T., Didik T.S., dan Toni S. 2006. Pengaruh Pemberian RBM5 Terhadap Koksidiosis Pada Ayam Broiler. Balai Penelitian Veteriner Bogor.

Bogor.

Jackson, G.J., h. Robert and S. Ira. 1970. Immunity to Parasitic Animals.

Appleton Century Crofts. New York. Volume 2. Pp: 132-147.

Jain NC., 1993. Essential of Veterinery Hematology. Philadelphia: Lea & Febiger.

Jordan, F., Pattinson, M.A., Faragher, T., 2001. Poultry Disease 5” Edision. W.B Saunders. London. 408-409.

Ketaren, S. dan Djatmiko, B., 1980. Minyak Atsiri Bersumber dari Batang dan Akar. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. UI Press. Jakarta.

Koswara S., 1995. Jahe dan Hasil Olahannya. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Kusriningrum, R., 2008. Rancangan Percobaan. Cetakan ke-1. Dani Abadi.

Surabaya.

Latimer KS., 2002. Leukogram Interpretation. University of Georgia. Athena.

Leni, F., 2006. Differensiasi Leukosit Ayam Yang Telah Terinfeksi Eimeria tenella Setelah Pemberian Infusa Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Melalui Air Minum Dengan Dosis Bertingkat. Institut Pertanian

Levine, N.D., 1978. Textbook of Veterinary Parasitology. Penterjemah G. Ashadi.

1990. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Levine, N.D., 1985. Veterinary Protozoology dalam Soekardono. 1995 (Terjemahan). Protozoology Veteriner. Diterjemahkan oleh Soeprapto Soekardono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pp: 182-265.

Levine, N.D., 1985. Veterinary Protozoology. IOWA State University Press.

Ames. Pp:130-185.

Marbun, H.S., 2006. Gambaran Sel Radang Sekum Ayam Yang Diinfeksi Eimeria tenella Setelah Pembaerian Ekstrak Sambiloto (Andrographis puniculata) Dalam Pelarut Air Dengan Dosis Bertingkat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Muafo AN, Heinmann AW, Dubremetz JF, Entzeroth R., 2002. Monoclonal antibodies specific for the two types of wall-forming bodies of Eimeria tenella macrogametes (Coccidia, Apicomplexa). Parasitol Res Vol 88: 217–224.

Murhananto dan Farry B, Paimin., 2000. Budi Daya, Pengolahan dan Perdagangan Jahe. Edisi Revisi. Penerbit : Penebar Swadaya.

Jakarta.

Paimin, F.B. dan Murhananto. 1991. Budidaya Pengolahan dan Perdagangan Jahe.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Paimin, F. B dan Murhananto., 1999. Budidaya, Pengolahan, dan Perdagangan Jahe. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Patmarani, A., 2007. Aplikasi Minyak Jahe (Zingiber officinale) Pada Pembuatan Han And Body Cream. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Piatina, V.Z., 2001. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Larutan Biji Paria (Momordica charantia Linnaeus) Terhadap Differensiasi Leukosit Pada Ayam Yang Terinfeksi Eimeria spp. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Pratiwi, I., 2009. Uji Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Acalypha indica terhadap Bakteri Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium.

Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA UNS. Surakarta.

Pringgodigdoyo, P.T., 2008. Efektifitas Pemberian Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Yang Diekstraksi Dengan Air Dan Dievaporasi Dan Gambaran Differensiasi Leukosit Pada Ayam

Purseglove, J.W.,E.G.Brown, C.L. Green, dan S.RJ. Robins., 1981. Spices Tropical Agriculture Series. Vol.2. Longman. London and New York.

Rahmi, N. 1996. Kajian Proses Pembuatan Permen Jelly Jahe. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rasyaf M., 1992. Produksi dan Pemberian Ransum Unggas. Kaninus. Yogyakarta.

Rasyaf, M., 2002. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rismunandar., 1988. Rempah – Rempah Komoditi Ekspor Indonesia. Sinar Baru.

Bandung.

Prasetyawaty, R.C., 2003. Evaluasi Daya Antioksidatif Oleoresin Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Hati Tikus Yang Mengalami Perlakuan Stres. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Sanda, A. 1985. Immunoprophylaxis of Coccidiosis in Chicks. Monatshefie for veterinar medizin 40 (5) : 165-167. In protozoological Abstract vol.9 No.6. pp .229.

Santoso, H.B., 1990. Jahe. Penernit Kanisius. Yogyakarta.

Santoso, H.B., 1994. Jahe Gajah. Kanisius. Yogyakarta.

School Of Veterinary Medicine., 1999. Microanatomy. Tuskegee University.

http://www.biologist/development/121/06/dev3090.

Siagian, B.T. 2009. Analisis Usaha Suplementasi Mineral (Na, Ca, P, Cl) Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Puyuh (coturnix-coturnix japonica) Umur 16-18 Minggu. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Soulsby, E.J.L., 1972. Immunity to Animal Parasities. Academic Press. New york and London. Pp: 336-382.

Sturkie PD., 1975. Avian Physiology 3rd ed. New York : Springer Verlag. Berlin.

Sturkie, P.D., Grimminger, P. 1976. Blood : Physical Characteristic, Formed Element, Hemoglobin and Coagulation. In : Sturkie P.D. (Ed) Avian Phisiology. 3nd Ed. Springer Verlag NY heidelberg Berlin. Berlin. Pp 65-70.

Sumarni, A., 2010. Pemberian Kombinasi Herbal Dengan Mineral Zink Terhadap Gambaran Sel Darah Putih Ayam Broiler Yang Ditantang Dengan E.Coli. . Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suryandari, S., 1981. Pengambilan Oleoresin dengan Cara Extraction. BPIHP.

Bogor.

Tampubolon, M.P., 1996. Protozoologi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor. hlm 116 – 118.

Tim Bina Karya Tani, 2009. Budidaya Tanaman Jahe.Yrama Widya. Bandung.

Tizard IR., 1988. Pengantar Imunologi Veteriner. Penerjemah : Hardjosworo M.

Penerbit Universitas Airlangga. Surabaya.

Trilestari, A.N. Differensiasi Leukosit Pada Ayam Yang Terinfeksi Eimeria spp Setelah Pemberian Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Dengan Berbagai Konsentrasi. Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor. Bogor.

Widjajakusumah, R dan S.H.S. Sikar., 1996. Fisiologi Hewan Jilid 1. Jurusan Fisiologi dan Farmakologi FKH IPB. Bogor. Pp:49-52.

Yellita Y, Umi Cahyaningsih, Dyah I.P, Wiwin W, Wasmen M. 2011. Ekstrak Sambiloto Menurunkan Patogenitas Ookista Eimeria Tenella. FKH IPB. Bogor.

Lampiran 1. Ayam di Infeksi Dengan E. tenella

Lampiran 2. Preparasi Sample Untuk di Nekropsi

Lampiran 3. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap

Produksi Ookista (6 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (7 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (8 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (9 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (10 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (11 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Produksi Ookista (12 Hari Pasca Infeksi)

Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Nilai Perlukaan Sekum Pada Ayam Umr 35 Hari

Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Heterofil Ayam Umur 26 Hari

Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Heterofil Ayam Umur 30 Hari

Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Heterofil Ayam Umur 35 Hari

Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Basofil Ayam Umur 26 Hari

Lampiran 15. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Basofil Ayam Umur 30 Hari

Lampiran 16. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Basofil Ayam Umur 35 Hari

Lampiran 17. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Eosinofil Ayam Umur 26 Hari

Lampiran 18. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Eosinofil Ayam Umur 30 Hari

Lampiran 19. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Eosinofil Ayam Umur 35 Hari

Lampiran 20. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Limfosit Ayam Umur 26 Hari

Lampiran 21. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Limfosit Ayam Umur 30 Hari

Lampiran 22. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Limfosit Ayam Umur 35 Hari

Lampiran 23. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Monosit Ayam Umur 26 Hari

Lampiran 24. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Monosit Ayam Umur 30 Hari

Lampiran 25. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Monosit Ayam Umur 35 Hari

Dokumen terkait