Andriana A, Syafiuddin Y, Iqbal BA. 2011. Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan Karang Target di Pulau Badi, Pulau Barrang Lompo dan Pulau Samalona. [internet]. [diunduh 2 April 2012]. Tersedia pada http://repository.unhas.ac.id.
Andono G. 2004. Kajian Kesesuaian dan Pengelolaan Kawasan Konservasi Terumbu Karang di Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [Tesis]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian bogor.
Aprilia S. 2011. Trofik Level Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap di Propinsi Banten. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Apramilda R. 2011. Status Temporal Komunitas Lamun dan Keberhasilan Transplantasi Lamun pada Kawasan Rehabilitasi di Pulau Pramuka dan Harapan, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Aryani OD. 2010. Pengelolaan Sumberdaya Alam. [internet]. [diunduh 14 Juli 2011]. Tersedia padahttp://mediaindonesia.com.
Asmara A. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika- Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Dwindaru B. 2010. Variasi Spasial Komunitas Lamun dan Keberhasilan Transplantasi Lamun di Pulau Pramuka dan Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Effendie MI. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Bogor (IDN): Yayasan Dewi Sri. Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (IDN): Yayasan Pustaka
Nusatama.
Elliott dan Hemingway. 2002. Fishes in Estuaries. United States of America (USA): Blackwell Science.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 2005. Menempatkan Praktek Pendekatan Ekosistem untuk Perikanan. [internet]. [diunduh 14 Juli 2011]. Tersedia padahttp://www.fao.org.
Fitriyanti E. 2000. Inventarisasi Parasit Metazoa pada Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus Bloch, 1791), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus Cuvier, 1829) dan Ikan Layang (Decapterus ruselli Ruppel 1830) dari Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Fortes MD. 1990. Seagrasses: a resource unknow in the Asean Region. Philippines (PHL): ICLARM Education, Manila. Hal: 1, 8.
Froese R dan Pauly D, Editors. 2000. FishBase 2000: Concepts, Design and Data Sources. Philippines (PHL): International Center for Living Aquatic Resources Management.
Froese R dan Pauly D, Editors. 2012. FishBase 2012: Concepts, Design and Data Sources [internet]. [diunduh 13 Februari 2011]. Tersedia pada http://www.fishbase.org.
Genisa AS. 1999. Ekosistem Mangrove di Pulau Handeuleum Group, Taman Nasional Ujung Kulon, Sebagai Tempat Mencari Makan Beberapa Jenis Ikan Laut. Jakarta (IDN): Balitbang Biologi Laut, Puslitbang Oseanologi, LIPI Jakarta.
Hemingga MA dan Duarte CM. 2000. Seagrass Ecology. Australia (AUS): Cambridge University Press.
Hutomo M dan Azkab MH. 1987. Peranan Lamun di Lingkungan Laut Dangkal. Oseana, 12(1): 13-23.
Hutomo M. 2009. Kebijakan, Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan Ekosistem Lamun di Indonesia. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim”.Hal: 1.
Jonna RJ. 2003. Labridae Wrasses. [internet]. [diunduh 11 Maret 2012]. Tersedia padahttp://animaldiversity.ummz.umich.edu.
Khalifa N. 2011. Komposisi Jenis dan Struktur Populasi Ikan Kakatua (Famili Scaridae). [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Kiswara W. 2009. Perspektif Lamun dalam Produktivitas Hayati Pesisir. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim”. Hal: 1, 3, 5, 6.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Data Statistik Perikanan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010. Jakarta (IDN): KKP.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 200 Tahun 2004. Jakarta (IDN): KKP.
Kuncoro EB. 2008. Akuarium Laut. Yogyakarta (IDN): Kanisius.
Kuriandewa TE. 2009. Tinjauan Tentang Lamun Di Indonesia. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim; Jakarta (IDN), 18 November 2009. PKSPL-IPB, DKP, LIPI, LH dan Global Environment Facility.
Lestari RM. 2010. Fungsi Lamun (Seagrass) sebagai Nursery Ground dalam Menunjang Stok Sumberdaya Ikan di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Liu HTU. 2008. Biodiversity of shrimp associated gobies (Teleostei: Gobidae) in a seagrass bed at Barrang Lompo Island, Spermonde Archipelago, Indonesia, with special remarks on Austrolethops wardi. Germany (DEU): Wien University.
Ningrum NAP. 2011. Tingkat Trofik Ikan Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap yang Digunakan Nelayan Teluk Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Nybakken JW. 1988. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta (IDN): PT Gramedia.
Pauly D dan Martosubroto P, Editors. 1996. Baseline Studies of Biodiversity: The Fish Resources of Western Indonesia. Philippines (PHL): International Center for Living Aquatic Resources Management.
Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu. 2011. Data Administrasi Kepulauan Seribu. Jakarta (IDN): Pemerintah Kepulauan Seribu.
Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang. 2011. Data Laporan Tahunan Pemerintahan Kelurahan Pulau Panggang. Jakarta (IDN): Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.
Ramadan AN. 2011. Uji Coba Tutupan Ijuk dan Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Romimohtarto K dan Juwana S. 2001. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta (IDN): Penerbit Djambatan.
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1 dan Jilid 2. Bogor (IDN): Bina Cipta. 508 hal.
Santoso S. 1999. SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Jakarta (IDN): PT Elex Media Komputindo.
Simbolon D. 2006. Daerah Penangkapan Ikan Sebagai Salah Satu Faktor Penentu Keberhasilan Operasi Penangkapan Ikan. Dalam Kumpulan Pemikiran tentang Teknologi Perikanan Tangkap yang Bertanggung Jawab, Nomor 07 Tahun 2006/2007. Bogor (IDN): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 67-69.
Stergiou KI, Moutopoulus DK, Casal HJA dan Erzini K. 2007. Trophic Signatures of Small-Scale Fishing Gears: Implications for Conservation and Management. Marine Ecology Progress Series. No. 333: 117-128.
Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta (IDN): Pustaka Pelajar.
Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y dan Krisanti M. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta (IDN): Penebar Swadaya.
Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y dan Krisanti M. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta (IDN): Penebar Swadaya.
Tomascik T, Mah AJ, Nontji A dan Moosa MK. 1997. The ecology of the Indonesian Seas. The Ecology of Indonesian series. Vol VIII. Singapore (SGP): Periplus Edition (Hk) Ltd. Hal: 7.
Unsworth R. 2009. Structuring of Indo-Pacific fish assemblages along the mangrove–seagrass continuum. Marine and Freshwater Research, 2007, 58, 1008–1018. Hal: 2.
von Brandt A. Edited by Otto G, Klaus L, Erdmann D dan Thomas W. 2005. Fish Catching Methods of the World fourth edition. Australia (AUS): Blackwell Publishing.
Yamaji I. 1976. Illustrations of The Marine Plankton of Japan. Osaka (JPN): Hoikusha Publishing. Co. LTD.
Yulianto I. 2010. Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan Karang di Pulau Weh, Nangroe Aceh Darussalam. [Tesis]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Yusfiandayani R. 2004. Studi tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil di Sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanan di Perairan Pasauran, Propinsi Banten. [Disertasi]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1 Peta sebaran lamun di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Sumber: Laboratorium Hidrologi, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Lampiran 3 Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian
Alat bedah Botol sampel
Kertas label Mikroskop binokuler
Cawan petri Pipet tetes
Lampiran 4 Statistik produksi sumberdaya ikan Kepulauan Seribu tahun 2010
No. Jenis Ikan Nama Lokal Produksi (ton)
1 Manyung Manyung 1,1
2 Cendro Cendro 13,0
3 Ikan sebelah Ikan sebelah -
4 Ekor kuning/pisang-pisang Ekor kuning 161,2
5 Lolosi biru Lolosi biru -
6 Selar Selar 126,6
7 Kuwe Kuwe 1,2
8 Layang Layang -
9 Sunglir Sunglir -
10 Tetengkek Tetengkek 2,5
11 Bawal hitam Bawal hitam 77,3
12 Bawal putih Bawal putih -
13 Talang-talang Talang-talang -
14 Bentrong Bentrong 5,0
15 Kakap putih Kakap putih -
16 Golok-golok Golok-golok 1,4 17 Selanget Selanget - 18 Siro Siro - 19 Japuh Japuh - 20 Tembang Tembang - 21 Lemuru Lemuru 0,2 22 Terubuk Terubuk - 23 Lemadang Lemadang 0,5
24 Beloso/buntut kerbo Beloso -
25 Ikan lidah Ikan lidah -
26 Teri Teri 50,3
27 Ikan terbang Ikan terbang -
28 Julung-julung Julung-julung -
29 Gerot-gerot Gerot-gerot -
30 Ikan gaji Ikan gaji -
31 Ikan nomei/lomei Ikan nomei -
32 Ikan layaran Ikan layaran 0,3
33 Setuhuk hitam Setuhuk hitam 0,1
34 Setuhuk biru Setuhuk biru -
35 Setuhuk loreng Setuhuk loreng -
36 Ikan pedang Ikan pedang -
37 Ikan napoleon Ikan jarang gigi -
38 Kapas-kapas Kapas-kapas -
39 Peperek Kalam pute -
40 Lencam Lencam 2,0
41 Kakap merah/bambangan Tanda-tanda 1,2
42 Pinjalo Pinjalo -
43 Belanak Belanak -
No. Jenis Ikan Nama Lokal Produksi (ton)
45 Kuniran Kuniran -
46 Biji nangka Biji nangka -
47 Kurisi Kurisi -
48 Kurau Kurau -
49 Kuro/senangin Kuro -
50 Swanggi/mata besar Swanggi -
51 Serinding Serinding -
52 Gulamah/tigawaja Gulamah -
53 Lisong Lisong -
54 Tongkol krai Tongkol krai -
55 Tongkol komo Tongkol komo 12,2
56 Cakalang Cakalang - 57 Kembung Kembung 17,6 58 Banyar Banyar - 59 Kenyar Kenyar - 60 Slengseng Slengseng - 61 Tenggiri Tenggiri 49,5
62 Tenggiri papan Tenggiri papan -
63 Albakora Albakora -
64 Madidihang Madidihang 11,3
65 Tuna sirip biru selatan Tuna sirip biru -
66 Tuna mata besar Tuna mata besar -
67 Tongkol abu-abu Tongkol abu-abu 12,3
68 Kerapu karang Kerapu koko -
69 Kerapu bebek Kerapu bebek -
70 Kerapu balong Kerapu balong -
71 Kerapu lumpur/sunu Kerapu lumpur 6,2
72 Beronang lingkis Lingkis -
73 Ikan beronang Baronang 8,6
74 Beronang kuning Beronang kuning -
75 Rejung Rejung - 76 Alu-alu/manggilala/pucut Alu-alu 1,8 77 Senuk Senuk - 78 Kerong-kerong Kerong-kerong - 79 Layur Layur - 80 Cucut Cucut 0,5 81 Mako Mako - 82 Pari Pari 1,3
83 Udang dogol Udang dogol -
84 Udang putih/jerbung Udang putih -
85 Udang krosok Udang krosok -
86 Udang ratu/raja Udang ratu/raja -
87 Udang windu Udang windu -
88 Udang barong Udang barong -
89 Kepiting Kepiting -
90 Rajungan Rajungan 57,4
No. Jenis Ikan Nama Lokal Produksi (ton)
92 Teripang Teripang -
93 Kerang darah Kerang darah -
94 Kerang hijau Kerang hijau -
95 Cumi-cumi Cumi-cumi 4,0
96 Gurita Gurita -
97 Tiram Tiram -
98 Simping Simping -
99 Kerang mutiara/tapis-tapis Kerang mutiara -
100 Sotong Sotong 0,4
101 Lola/susu bundar Lola -
102 Remis Remis -
103 Bunga karang Bunga karang -
104 Ubur-ubur Ubur-ubur -
105 Rumput laut Rumput laut -
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010 Keterangan: - = tidak ada data pada pustaka
Lampiran 5 Hasil tangkapan nelayan pada habitat padang lamun di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Siganus guttatus Mugil cephalus
Tylosurus strongylura Choerodon anchorago
Leiognathus nuchalis Epinephelus quoyanus
Lampiran 5 (Lanjutan)
Pentapodus trivittatus Scolopsis lineata
Lampiran 6 Komposisi hasil tangkapan nelayan pada habitat padang lamun di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
No. Famili Nama Latin Nama Umum Panjang
Total (cm) Berat (gr)
1. Siganidae Siganus guttatus Baronang 18 109 2. Mugilidae Mugil cephalus Belanak 28,5 232 3. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 51,8 513 4. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 42,3 569 5. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 40,6 317 6. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 35,3 357 7. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 40,2 312 8. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 42,3 399 9. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 108 1100 10. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 95 860 11. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 63 400 12. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 100 1010 13. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 72 510 14. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 81 800 15. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 64 460 16. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 68 500 17. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 83 800 18. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 75 790 19. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 60 390 20. Belonidae Tylosurus strongylura Cendro 65 420 21. Labridae Choerodon anchorago Jarang gigi 13,3 46 22. Labridae Choerodon anchorago Jarang gigi 19 120 23. Labridae Choerodon anchorago Jarang gigi 23,7 230 24. Labridae Choerodon anchorago Jarang gigi 16,5 100 25. Labridae Choerodon anchorago Jarang gigi 12,2 34 26. Leiognathidae Leiognathus nuchalis Kalam pute 14,1 37 27. Serranidae Epinephelus quoyanus Kerapu koko 23,2 200 28. Serranidae Epinephelus quoyanus Kerapu koko 18,6 93 29. Lethrinidae Lethrinus reticulatus Lencam 17,1 74 30. Lethrinidae Lethrinus reticulatus Lencam 18,6 91 31. Lethrinidae Lethrinus reticulatus Lencam 18 90 32. Lethrinidae Lethrinus reticulatus Lencam 17,5 30 33. Siganidae Siganus canaliculatus Lingkis 18,5 113
No. Famili Nama Latin Nama Umum Panjang
Total (cm) Berat (gr)
34. Siganidae Siganus canaliculatus Lingkis 18,9 82 35. Siganidae Siganus canaliculatus Lingkis 16,7 65 36. Siganidae Siganus canaliculatus Lingkis 18,3 75 37. Siganidae Siganus canaliculatus Lingkis 17,9 72 38. Nemipteridae Pentapodus trivittatus Pasir 18,1 73 39. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 18 88 40. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 17,7 71 41. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 18,3 87 42. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 16,8 90 43. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 18,6 97 44. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 18,8 98 45. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 16,6 76 46. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 17,6 66 47. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 17,6 60 48. Nemipteridae Scolopsis lineata Serak 14 37 49. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 19 133 50. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 17,4 94 51. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 15,4 61 52. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 16,7 100 53. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 18,2 120 54. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 17,3 100 55. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 17,5 137 56. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 18 106 57. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 19,4 129 58. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 14,4 52 59. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 15,3 64 60. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 14,5 51 61. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 13,9 52 62. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 15,3 61 63. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 16,5 81 64. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 17,5 102 65. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 15,1 59 66. Holocentridae Sargocentron rubrum Swanggi 16,1 72 67. Lutjanidae Lutjanus ehrenbergii Tanda-tanda 23,5 196 68. Lutjanidae Lutjanus ehrenbergii Tanda-tanda 23,4 190 69. Lutjanidae Lutjanus ehrenbergii Tanda-tanda 25,9 210
Lampiran 7 Perhitungan Indeks Bagian Terbesar dan Indeks Relatif Penting
Organisme Ulangan Vi Oi Vi x Oi IP
1 2 3 Total
Zygnema pectinatum (Chlorophyceae) 60 90 85 235 52 100 5246 52 Oedocladium (Chlorophyceae) 67 80 66 213 48 100 4754 48
448 10000
IP ikan baronang (Siganus guttatus)
Organisme Ulangan Vi Oi Vi x Oi IP
1 2 3 Total
Caulerpa sp. 60 81 81 222 72 100 7161 72
Detritus 50 19 19 88 28 100 2839 28
310 10000
IP ikan belanak (Mugil cephalus)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Phasmida (Nematoda) 33 1,3561 33 1156,3153 Enhalus acoroides (Hydr charitaceae) 17 0,0883 17 279,2495 Sisik dan duri Pisces (Chordata) 33 98,4105 33 4391,4610
Potongan Moluska 17 0,1451 17 280,1957
IRP ikan cendro (Tylosurus strongylura)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Copepoda (Crustacea) 50 95,5953 100 14559,5293
Nematoda 50 4,4047 100 5440,4707
IRP ikan jarang gigi (Choerodon anchorago)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Crustacea 100 100,0000 100 20000,0000
IRP ikan kalam pute (Leiognathus nuchalis)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Pisces (Chordata) 100 100,0000 100 20000,0000
IRP ikan kerapu koko (Epinephelus quoyanus)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Malacostraca (Crustacea) 75 98,4160 100 17341,6020 Sisik dan duri Pisces (Chordata) 25 1,5840 33 886,1327
Lampiran 7 (Lanjutan)
Organisme Ulangan Vi Oi Vi x Oi IP
1 2 3 Total
Enteromorpha sp. (Chlorophyceae) 198 30 0 228 17 67 1160 14 Hancuran lamun 107 220 102 429 33 100 3283 39 Enhalus acoroides (Liliopsida) 55 126 216 397 30 100 3039 36 Halodule uninervis (Liliopsida) 43 0 0 43 3 33 111 1 Gracilaria (Rhodophyceae) 20 0 30 50 4 67 255 3 Hydroides elegans (Polychaeta) 0 70 0 70 5 33 179 2 Eucheuma sp. (Rhodophyceae) 0 20 40 60 5 67 306 3 Caulerpa sp. (Chlorophyceae) 0 10 0 10 1 33 26 1 Thalassia hemprichii (Liliopsida) 0 0 20 20 2 33 51 1
1307 8408
IP ikan lingkis (Siganus canaliculatus)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Polychaeta (Anelida) 50 73,4566 100 12345,6581 Potongan Cephalopoda (Moluska) 50 26,5434 100 7654,3419
IRP ikan pasir (Pentapodus trivittatus)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Holothuria 10 12,9237 14 327,4809 Pterygota (Uniramia) 10 10,3688 14 290,9836 Potongan Gastropoda (Moluska) 30 41,5590 43 3066,8140 Potongan Crustacea 20 17,4437 29 1069,8206 Potongan Polychaeta (Anelida) 20 15,8319 29 1023,7694 Sisik dan duri Pisces (Chordata) 10 1,8728 14 169,6121
IRP ikan serak (Scolopsis lineata)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Malacostraca (Crustacea) 83 98,8935 93 17007,8353
Nematoda 6 0,4208 7 39,8421
Sisik dan duri Pisces (Chordata) 6 0,6512 7 41,3786 Potongan Lamun (Liliopsida) 6 0,0345 7 37,2673
IRP ikan swanggi (Sargocentron rubrum)
Organisme % Jumlah % Massa % Kejadian IRP
Potongan Malacostraca (Crustacea) 100 100,0000 100 20000,0000
Lampiran 8 Gambar makanan utama ikan hasil tangkapan nelayan pada habitat padang lamun di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Makanan ikan baronang: Chlorophyceae Makanan ikan belanak: Caulerpa sp.
Makanan ikan cendro: sisik dan duri ikan Makanan ikan jarang gigi: potongan Crustacea
Makanan ikan kalam pute: Copepoda Makanan ikan kerapu koko: ikan betok hitam
Lampiran 8 (Lanjutan)
Makanan ikan pasir: potongan Anelida Makanan ikan serak: potongan Moluska
Lampiran 9 Hasil perhitungan Mann-Whitney Test dan ANOVA
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Bulan N Mean Rank Sum of Ranks
Jumlah_Hasil_ Tangkapan Januari 9 7,78 70,00 Maret 8 10,38 83,00 Total 17 Test Statistics(b) Jumlah_Hasil_T angkapan Mann-Whitney U 25,000 Wilcoxon W 70,000 Z -1,090
Asymp. Sig. (2-tailed) ,276 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] ,321(a)
a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Bulan
Anova: Single Factor SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
4 9 24 2,666667 8,75
2 9 39 4,333333 29
ANOVA
Source of Variation SS Df MS F P-value F crit
Between Groups 12,5 1 12,5 0,662252 0,42771166 4,493998
Within Groups 302 16 18,875
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP
DI KEPULAUAN SERIBU, PROVINSI DKI JAKARTA
RISTIANI
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
DAFTAR PUSTAKA
Andriana A, Syafiuddin Y, Iqbal BA. 2011. Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan Karang Target di Pulau Badi, Pulau Barrang Lompo dan Pulau Samalona. [internet]. [diunduh 2 April 2012]. Tersedia pada http://repository.unhas.ac.id.
Andono G. 2004. Kajian Kesesuaian dan Pengelolaan Kawasan Konservasi Terumbu Karang di Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [Tesis]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian bogor.
Aprilia S. 2011. Trofik Level Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap di Propinsi Banten. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Apramilda R. 2011. Status Temporal Komunitas Lamun dan Keberhasilan Transplantasi Lamun pada Kawasan Rehabilitasi di Pulau Pramuka dan Harapan, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Aryani OD. 2010. Pengelolaan Sumberdaya Alam. [internet]. [diunduh 14 Juli 2011]. Tersedia padahttp://mediaindonesia.com.
Asmara A. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika- Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Dwindaru B. 2010. Variasi Spasial Komunitas Lamun dan Keberhasilan Transplantasi Lamun di Pulau Pramuka dan Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Effendie MI. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Bogor (IDN): Yayasan Dewi Sri. Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (IDN): Yayasan Pustaka
Nusatama.
Elliott dan Hemingway. 2002. Fishes in Estuaries. United States of America (USA): Blackwell Science.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 2005. Menempatkan Praktek Pendekatan Ekosistem untuk Perikanan. [internet]. [diunduh 14 Juli 2011]. Tersedia padahttp://www.fao.org.
Fitriyanti E. 2000. Inventarisasi Parasit Metazoa pada Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus Bloch, 1791), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus Cuvier, 1829) dan Ikan Layang (Decapterus ruselli Ruppel 1830) dari Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Fortes MD. 1990. Seagrasses: a resource unknow in the Asean Region. Philippines (PHL): ICLARM Education, Manila. Hal: 1, 8.
Froese R dan Pauly D, Editors. 2000. FishBase 2000: Concepts, Design and Data Sources. Philippines (PHL): International Center for Living Aquatic Resources Management.
Froese R dan Pauly D, Editors. 2012. FishBase 2012: Concepts, Design and Data Sources [internet]. [diunduh 13 Februari 2011]. Tersedia pada http://www.fishbase.org.
Genisa AS. 1999. Ekosistem Mangrove di Pulau Handeuleum Group, Taman Nasional Ujung Kulon, Sebagai Tempat Mencari Makan Beberapa Jenis Ikan Laut. Jakarta (IDN): Balitbang Biologi Laut, Puslitbang Oseanologi, LIPI Jakarta.
Hemingga MA dan Duarte CM. 2000. Seagrass Ecology. Australia (AUS): Cambridge University Press.
Hutomo M dan Azkab MH. 1987. Peranan Lamun di Lingkungan Laut Dangkal. Oseana, 12(1): 13-23.
Hutomo M. 2009. Kebijakan, Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan Ekosistem Lamun di Indonesia. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim”.Hal: 1.
Jonna RJ. 2003. Labridae Wrasses. [internet]. [diunduh 11 Maret 2012]. Tersedia padahttp://animaldiversity.ummz.umich.edu.
Khalifa N. 2011. Komposisi Jenis dan Struktur Populasi Ikan Kakatua (Famili Scaridae). [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Kiswara W. 2009. Perspektif Lamun dalam Produktivitas Hayati Pesisir. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim”. Hal: 1, 3, 5, 6.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Data Statistik Perikanan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010. Jakarta (IDN): KKP.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 200 Tahun 2004. Jakarta (IDN): KKP.
Kuncoro EB. 2008. Akuarium Laut. Yogyakarta (IDN): Kanisius.
Kuriandewa TE. 2009. Tinjauan Tentang Lamun Di Indonesia. Lokakarya Nasional I Pengelolaan Ekosistem Lamun “Peran Ekosistem Lamun dalam Produktivitas Hayati dan Meregulasi Perubahan Iklim; Jakarta (IDN), 18 November 2009. PKSPL-IPB, DKP, LIPI, LH dan Global Environment Facility.
Lestari RM. 2010. Fungsi Lamun (Seagrass) sebagai Nursery Ground dalam Menunjang Stok Sumberdaya Ikan di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Liu HTU. 2008. Biodiversity of shrimp associated gobies (Teleostei: Gobidae) in a seagrass bed at Barrang Lompo Island, Spermonde Archipelago, Indonesia, with special remarks on Austrolethops wardi. Germany (DEU): Wien University.
Ningrum NAP. 2011. Tingkat Trofik Ikan Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap yang Digunakan Nelayan Teluk Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Nybakken JW. 1988. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta (IDN): PT Gramedia.
Pauly D dan Martosubroto P, Editors. 1996. Baseline Studies of Biodiversity: The Fish Resources of Western Indonesia. Philippines (PHL): International Center for Living Aquatic Resources Management.
Pemerintah Administrasi Kepulauan Seribu. 2011. Data Administrasi Kepulauan Seribu. Jakarta (IDN): Pemerintah Kepulauan Seribu.
Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang. 2011. Data Laporan Tahunan Pemerintahan Kelurahan Pulau Panggang. Jakarta (IDN): Pemerintah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.
Ramadan AN. 2011. Uji Coba Tutupan Ijuk dan Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Bogor (IDN): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Romimohtarto K dan Juwana S. 2001. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta (IDN): Penerbit Djambatan.
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1 dan Jilid 2. Bogor (IDN): Bina Cipta. 508 hal.
Santoso S. 1999. SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Jakarta (IDN): PT Elex Media Komputindo.
Simbolon D. 2006. Daerah Penangkapan Ikan Sebagai Salah Satu Faktor Penentu Keberhasilan Operasi Penangkapan Ikan. Dalam Kumpulan Pemikiran tentang Teknologi Perikanan Tangkap yang Bertanggung Jawab, Nomor 07 Tahun 2006/2007. Bogor (IDN): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 67-69.
Stergiou KI, Moutopoulus DK, Casal HJA dan Erzini K. 2007. Trophic Signatures of Small-Scale Fishing Gears: Implications for Conservation and Management. Marine Ecology Progress Series. No. 333: 117-128.
Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta (IDN): Pustaka Pelajar.
Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y dan Krisanti M. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta (IDN): Penebar Swadaya.
Suwignyo S, Widigdo B, Wardiatno Y dan Krisanti M. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta (IDN): Penebar Swadaya.
Tomascik T, Mah AJ, Nontji A dan Moosa MK. 1997. The ecology of the Indonesian Seas. The Ecology of Indonesian series. Vol VIII. Singapore (SGP): Periplus Edition (Hk) Ltd. Hal: 7.
Unsworth R. 2009. Structuring of Indo-Pacific fish assemblages along the mangrove–seagrass continuum. Marine and Freshwater Research, 2007, 58, 1008–1018. Hal: 2.
von Brandt A. Edited by Otto G, Klaus L, Erdmann D dan Thomas W. 2005. Fish Catching Methods of the World fourth edition. Australia (AUS): Blackwell Publishing.
Yamaji I. 1976. Illustrations of The Marine Plankton of Japan. Osaka (JPN): Hoikusha Publishing. Co. LTD.
Yulianto I. 2010. Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Perikanan Karang di Pulau Weh, Nangroe Aceh Darussalam. [Tesis]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Yusfiandayani R. 2004. Studi tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil di Sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanan di Perairan Pasauran, Propinsi Banten. [Disertasi]. Bogor (IDN): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1 Peta sebaran lamun di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Sumber: Laboratorium Hidrologi, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Lampiran 3 Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian
Alat bedah Botol sampel
Kertas label Mikroskop binokuler
Cawan petri Pipet tetes