• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI KEPULAUAN SERIBU, PROVINSI DKI JAKARTA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Dampak Penangkapan Ikan terhadap Keseimbangan Trofik Level pada Habitat Lamun di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012

Ristiani C44080013

RISTIANI, C44080013. Dampak Penangkapan Ikan terhadap Keseimbangan Trofik Level pada Habitat Lamun di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Dibimbing oleh AM AZBAS TAURUSMAN dan ROZA YUSFIANDAYANI. Dampak pengoperasian alat tangkap skala kecil pada habitat lamun di Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta diukur berdasarkan indikator struktur ekologis dan trofik level (TL). Trofik level hasil tangkapan nelayan diteliti selama periode Oktober 2011 sampai dengan April 2012. Metode yang digunakan adalah experimental fishing menggunakan set gillnet untuk pengambilan sampel dan untuk analisis isi perut serta untuk kebiasaan makan ikan menggunakan metode jumlah, volumetrik dan frekuensi kejadian dengan analisis data berupa Indeks Relatif Penting dan Indeks Bagian Terbesar. Trofik level dianalisis berdasarkan tiga kasus yang ditemui. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan dominan berasal dari famili Holocentridae, yaitu ikan swanggi (Sargocentron rubrum) dan Belonidae, yaitu ikan cendro (Tylosurus strongylura) dengan proporsi masing- masing 26 % dari total hasil tangkapan. Hasil tangkapan dominan berikutnya adalah ikan serak (Scolopsis lineata) dengan proporsi 14,5 % dari total hasil tangkapan. Ukuran rata-rata panjang total jenis ikan hasil tangkapan yang dominan, yakni ikan cendro (65,9 ± 21,7 cm), ikan serak (17,4 ± 1,4 cm) dan ikan swanggi (16,5 ± 1,6 cm). Berat rata-rata hasil tangkapan utama masing-masing jenis ikan tersebut adalah ikan cendro (584 ± 245 gr), ikan swanggi (87 ± 30 gr) dan ikan serak (77 ± 19 gr). Hasil tangkapan nelayan didominasi oleh ikan dengan kebiasaan makan (feeding guilds) yang bersifat herbivorous dan demersal feeders. Dominannya hasil tangkapan nelayan pada TL2 berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan trofik level di daerah penangkapan ikan pada padang lamun tersebut.

RISTIANI, C44080013. (Fishing Impacts on the Balance of Trophic Level in Seagrass Habitat in Seribu Islands, DKI Jakarta Province). Supervised by AM AZBAS TAURUSMAN and ROZA YUSFIANDAYANI.

Fishing impacts of small-scale gears operating on seagrass habitat at Seribu Islands, DKI Jakarta Province, was quantified based on a widely accepted ecosystem measure and the ecology structure and the trophic level (TL) indicators. Trophic level of captured fish was evaluated during period October 2011 to April 2012. Fish samples were taken by means of experimental fishing using a set gillnet. In order to evaluate feeding habit a stomach content analysis that consist of quantity, volumetric and frequency of occurrence methods was conducted. The feeding habit data was analyzed by means of Relative Importance and Preponderance Indexes. Trophic level was analyzed base on three cases which found. Result showed that dominant of captured fish came from Holocentridae, that was redcoat (Sargocentron rubrum) and Belonidae that was spottail needlefish (Tylosurus strongylura) with each proportion 26 % of samples. The further dominant of captured fish fish was striped monocle bream (Scolopsis lineata) with proportion 14,5 % of samples. Size of the mean length of dominant captured fish were spottail needlefish (65,9 ± 21,7 cm), striped monocle bream (17,4 ± 1,4 cm) and redcoat (16,5 ± 1,6 cm). Size of the mean weight of dominant captured fish were spottail needlefish (584 ± 245 gr), redcoat (87 ± 30 gr) and striped monocle bream (77 ± 19 gr). Fish in the study area was dominated by herbivorous and demersal feeders. Many fishes that were captured on TL2 had potential to cause unbalanced trophic level in that fishing ground.

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

DI KEPULAUAN SERIBU, PROVINSI DKI JAKARTA

RISTIANI C44080013

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Nama : Ristiani

NRP : C44080013

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

Dr. Am Azbas Taurusman, S.Pi., M.Si. Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi.

NIP 19730510 200501 1 001 NIP 19740823 200801 2 006

Diketahui

Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. NIP 19621223 198703 1 001

Salah satu habitat lamun Kepulauan Seribu terdapat di sekitar Pulau Pramuka, dimana kegiatan penangkapan ikan dilakukan. Aktivitas penangkapan ikan akan memengaruhi keseimbangan trofik level pada habitat ikan. Perubahan tingkat trofik dalam rantai makanan dapat menjadi indikator yang penting bagi keberlanjutan kegiatan penangkapan pada suatu daerah penangkapan ikan.

Skripsi ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Topik yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2011-April 2012 ini adalah dampak penangkapan ikan terhadap keseimbangan trofik level habitat lamun.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Am Azbas Taurusman, S.Pi., M.Si. dan Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi. sebagai Komisi Pembimbing atas segala saran dan bimbingannya;

2. Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si. sebagai Komisi Pendidikan Departemen PSP dan Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. yang telah berkenan menjadi penguji pada sidang skripsi ini serta atas segala saran-sarannya;

3. Dr. Ir. Domu Simbolon, M.Si. sebagai Pembimbing Akademik;

4. Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu di Salemba dan di Pulau Pramuka, serta Pak Abdullah dan keluarganya;

5. Orang tua, sanak saudara, para sahabat dan teman lama yang selalu memberikan semangat dan doa;

6. Teman satu menara di Rusunawa, Griya Biru dan Wisma Wina yang telah menjadi “rumah” selama penulis di Bogor.

7. Tim ekspedisi lamun (PSP 45, PSP 43, PSP 46, Biologi UIN dan MSP Undip), tim laboratorium (PSP 45, MSP 45 dan MSP 46) serta teman seperjuangan SMA, TPB, keluarga besar IMBR, PSP dan MSP IPB atas segala bantuannya. 8. Pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Juli 2012 Ristiani

Dokumen terkait