Achyad, D. E. dan R. Rasyidah. 2003. Beluntas. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/ beluntas Pluchea indica Less. html. [25 September 2005].
Anggorodi. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta. Anggraeni. 1999. Pertumbuhan alometri dan tinjauan morfologi serabut otot dada
(Muscullus Pectoralis dan Muscullus Supracorarideus) pada itik dan entok lokal. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
Ardiansyah. 2002. Kajian aktivitas antimikroba ekstrak daun beluntas (Pluchea indicaLess ). Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia, Jakarta.
Bintang, I. A. K. dan B. Tangendjaya. 1996. Kinerja anak itik jantan pada berbagai tingkat pemberian minyak sawit kasar. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner 2 (2): 92-95.
Bintang, I. A. K., M. Silalahi, T. Antawidjaja dan Y. C. Raharjo. 1997. Pengaruh berbagai tingkat kepadatan gizi ransum terhadap kinerja pertumbuhan itik jantan lokal dan silangannya. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 2 (4): 237- 241.
Brahmantiyo, B., R. Setioko dan H. Prasetyo. 2003. Karakteristik itik Pegagan sebagai sumber plasma nutfah ternak. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. Hal: 375-380.
Conn, C. N. 2002. Digestion and metabolism. In: Bell, D. D. dan William D. Weaver, Jr. (Editors). Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th Edition. Kluwer Academic Publishers, Norwell.
Damayanti, A. P. 2003. Kinerja biologis komparatif antara itik, entog dan mandalung. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dong, N. T. K.dan R. B. Ogle. 2003. Effect of brewery waste replacement of concentrate on the perfomance of local and crossbred growing Muscovy ducks. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 16 (10): 1510-1517.
Gunawan, A. 2005. Penampilan itik lokal jantan yang diberi tepung daun beluntas (Pluchea indica L.) dalam pakan. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hayne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Yayasan Sarana Warna Jaya, Jakarta.
Iskandar, S., T. Antawijaya., D. Zainuddin, A. Lasmini, T. Murtisari, B. Wibowo, dan T. Susanti. 1993. Respon pertumbuhan anak itik jantan Tegal, Magelang, Turi, Mojosari, Bali dan Alabio terhadap ransum berbeda kepadatan gizi. Laporan Hasil Penelitian 1992/1993. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Iskandar, S., T. Antawijaya, A. Lasmini, Desmayanti, T. Murtisari, B. Wibowo dan T. Susanti. 1994. Komponen karkas enam jenis anak itik jantan lokal Indonesia. Prosiding Pertemuan Nasional Pengolahan dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian Subbalai Penelitian Ternak Klepu. Semarang, 8-9 Februari 1994. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Hal: 292-297.
Iskandar, S., I. A. K. Bintang dan Triyantini. 2001. Tingkat energi/protein ransum untuk menunjang produksi dan kualitas daging anak itik jantan lokal. J. Ilmu Ternak Vet. : 300-309.
Mattjik, A. A. dan Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Jurusan Statitiska FMIPA IPB, Bogor.
North, M. O. dan D. D. Bell. 1990. Commercial Chiken Production Manual. 4th Edit. AVI Publishing Co. Inc. Westport, Connecticut.
Nugraha., V. S. 2000. Pertumbuhan dan persentase karkas itik Mojosari jantan yang digemukkan oleh beberapa peternak di Kabupaten DATI II Pemalang. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Prasetyo, L. H. and T. Susanti. 1997. Reciprocal crossing between Tegal and Mojosari duck: I. Early Growth and Early Growth Production. J. Prosed Ilmu Ternak dan Veteriner. 2 (3): 152-156.
Randa, S. Y., I. Wahyuni, G. Joseph, H. T. Uhi, Rukmiasih, H. Hafid, dan A. Parakkasi. 2002. Efek pemberian serat tinggi dan vitamin-E terhadap produksi karkas dan non karkas itik Mandalung. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. Hal: 261-264.
Rasyaf, M. 1993. Beternak Itik Komersil. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rose, S. P. 1997. Principles of Poultry Science. CAB International, New York. Rukmiasih, Harapin Hafid H., H. T. Uhi., S. Y. Randa, I. Ahyuni, G. Joseph dan A.
Parakkasi. 2002. Pemberian pakan berserat tinggi dan suplementasi vitamin E terhadap penampilan itik Mandalung. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Hal: 256-259.
Saifudin. 2000. Perbedaan produksi karkas dan karakteristik daging dada dan paha itik dan entok pasca perebusan. Skripsi. Jurusan. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli Indonesia. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Setioko, A. R. S. Iskandar dan T. Antawijaya. 1994. Unggas air sebagai alternatif sumber pendapatan petani. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Hal: 385-390.
Setiyanto, R. 2005. Persentase bagian-bagian tubuh itik jantan lokal umur 10 minggu dengan penambahan tepung daun Beluntas (Pluchea indica L.) dalam pakan. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Siswohardjono, W. 1986. Performans produksi ternak entog, itik dan hasil persilangannya. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Srigandono, B. 1998. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Supraptini, Y., D. Kusumawati dan N. Triakoso. 1998. Pengaruh tepung daun beluntas dalam ransum terhadap pertambahan berat badan ayam pedaging pada periode akhir fase starter. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 669-674.
Syamsuhidayat, S. S. dan Hutapea. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. Departemen Kesehatan. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tillman, A. D. , H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ulupi, N. 1990. Pangaruh tingkat serat kasar ransum terhadap performans itik tegal dan daya cerna zat-zat makanan pada itik dan ayam. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Windhyarti, S. S. 1998. Beternak Itik Tanpa Air. Penebar Swadaya, Jakarta.
Zulkarnain. 1992. Komposisi karkas dan lemak rongga tubuh itik Mandalung II jantan dan betina. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lampiran 1. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Konsumsi Ransum Itik Selama Perlakuan
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 30.896,15 15.448,07 1,62 0,2302 TN
Galat 15 142.809,58 9.520,64
Total 17 173.705,72
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 2. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Pertambahan Bobot Badan Itik Selama Perlakuan
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 11.235,15 5.617,58 1,35 0,29 TN
Galat 15 62.451,95 4.163,46
Total 17 73687,10
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 3. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Konversi Ransum Itik Selama Perlakuan
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0,4314 0,2157 0,81 0,4614 TN
Galat 15 3,9716 0,2648
Total 17 4,4030
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Bobot Badan Akhir Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 6.801,83 3.400,92 0,77 0,4786 TN
Galat 15 65.879,83 4.391,99
Total 17 72.681,66
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Karkas Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0004778 0.0002389 0.71 0.505 TN
Galat 15 0.0050167 0.0003344
Total 17 0.0054944
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Dada Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0000839 0.0000419 0.16 0.851 TN
Galat 15 0.0038456 0.0002564
Total 17 0.0039294
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Paha Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0005795 0.0002897 1.65 0.225 TN
Galat 15 0.0026328 0.0001755
Total 17 0.0032123
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Sayap Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0000507 0.0000254 0.22 0.807 TN
Galat 15 0.0017492 0.0001166
Total 17 0.0017999
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Punggung Itik pada Umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0001444 0.0000722 0.11 0.898 TN
Galat 15 0.0100333 0.0006689
Total 17 0.0101778
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Daging Bagian Dada Itik Pada umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.001594 0.000797 0.63 0.544 TN
Galat 15 0.018875 0.001258
Total 17 0.020469
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Tulang Bagian Dada Itik Pada umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0007388 0.0003694 0.64 0.542 TN
Galat 15 0.0086781 0.0005785
Total 17 0.0094169
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Daging Bagian Paha Itik Pada umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.001887 0.000943 0.55 0.589 TN
Galat 15 0.025839 0.001723
Total 17 0.027726
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh Pemberian Tepung Daun Beluntas dalam Pakan terhadap Rataan Persentase Tulang Bagian Paha Itik Pada umur 10 Minggu
Sumber Keragaman
Derajat
Bebas JK KT F Hit P Ket.
Perlakuan 2 0.0008700 0.0004350 0.55 0.589 TN
Galat 15 0.0118950 0.0007930
Total 17 0.0127650
Keterangan : JK=Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah; F Hit=F hitung; P=Probability; TN=Tidak Berbeda Nyata
Lampiran 14. Rataan Bobot Karkas dan Bagian-bagiannya Pada Itik Lokal Jantan Umur 10 Minggu
Penambahan Tepung Daun Beluntas Peubah 0% 1% 2% ---(g)--- Karkas 782,45 ± 61,66 774,03 ± 36,08 767,43 ± 39,41 Dada 196,15 ± 22,76 191,03 ± 9,80 186,23 ± 21,76 Paha 196,77 ± 12,43 188,33 ± 10,12 196,03 ± 8,64 Sayap 130,15 ± 6,15 127,47 ± 1,71 127,63 ± 6,15 Punggung 289,76 ± 35,91 287,63 ± 26,12 280,20 ± 18,99
Lampiran 15. Rataan Bobot Daging dan Tulang Bagian Dada dan Paha Itik Lokal Jantan Umur 10 Minggu
Penambahan Tepung Daun Beluntas Peubah 0% 1% 2% ---(g)--- Daging Dada 172,25 ± 21,98 161,65 ± 9,62 156,54 ± 19,21 Tulang Dada 29,81 ± 3,08 30,83 ± 2,76 30,77 ± 2,82 DagingPaha 168,16 ± 15,69 156,96 ± 11,60 165,61 ± 5,58 TulangPaha 33,63 ± 1,50 36,18 ± 2,19 35,14 ± 1,48