• Tidak ada hasil yang ditemukan

Achir YS. 1997. Analisis konsep koping : suatu pengantar. Jurnal Keperawatan Indonesia. Jakarta.

Al Rasyid Harun. 1984. Teknik Pengambilan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung : Fakultas Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Azzachrawani. 2004. Kontribusi perempuan terhadap pendapatan keluarga dan dampaknya terhadap kepuasan keluarga [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Biro Pusat Statistik. 2003. Sensus Pertanian 2003. Jakarta : Biro Pusat Statistik. [BPS] Biro Pusat Statistik. 2008. Perkembangan Beberapa Indikator Sosial Ekonomi

Indonesia. Jakarta : Biro Pusat Statistik.

Brata Aloysius Gunadi. 2006. Kehancuran ekonomi perdesaan, mengapa berlanjut?. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.

Berk Laura E. 1989. Child Development. Massachussets : Allyn and Bacon.

Bryant WK. 1990. The Ecoonomic Organization of the Household. New York : Cambridge University Press.

Conger RD et al. 1990. Linking economic hardship to marital quality and instability.

Journal of Marriage and the Family 52:56-61

Conger RD, Elder GH Jr. 1994. Families in Troubled Times : Adapting to Change in Rural America. New York : Aldin De Gruyter.

Deacon RE, Firebaugh FM. 1981. Family Resources Management Principles and Aplication. Boston : Allyn and Bacon Inc.

Dercon Stefan. 2002. Income risk, coping strategies and safety nets. The World Bank Research Observer 17: 2-10.

Dharmawan AH. 2001. Farm Household Livelihood Strategies and Sosio Econonomic Change in Rural Indonesia [disertasi]. Germany : Gittingen University.

Elder GH, Conger RD, Foster EM, Alderlt M. 1994. Families under economic pressure. Journal of Family Issue 13:23-31.

Elfandi S. 2000. Peranan gender dalam rumahtangga penerima kredit peningkatan pendapatan petani kecil di bogor. [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Elizabeth R. 2007. Pemberdayaan wanita mendukung strategi gender mainstreaming dalam kebijakan pembangunan pertanian di pedesaan. Forum Penelitian Agro Ekonomi

25:126-135.

Fadjarajani S. 2001. Pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung [tesis]. Bandung : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung.

Fakih M. 1997. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Friedmann J. 1998. Family Nursing : Theory and Practice, 3rd ed. California : Appleton &

Girsang W. 1996. Dinamika penguasaan lahan dan strategi hidup rumah tangga di desa transmigrasi [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Guhardja S, Puspitawati H, Hartoyo, Hastuti D. 1992. Diktat manajemen sumberdaya keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Gunawan dan Sugiyanto. 1999. Kondisi keluarga fakir miskin. Jurnal Ekonomi Rakyat 3:15-22.

Haber A, RP Runyon. 1984. Psychology of Adjustment. Illionis : The Dorsev Press Homewood.

Handoko. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Handayani T, Sugiarti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang : UMM Press. Harmiati. 2007. Tipologi kemiskinan dan kerentanan berbagai agroekosistem dan

implikasinya pada kebijakan pengurangan kemiskinan [disertasi] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Hidayat M. 2002. Efek pembangunan prasarana komunikasi fisik dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan ibu rumah tangga dalam pemeliharaan kesehatan reproduksi [disertasi] Bandung : Program Pascasarjana Unpad.

Hurlock EB. 1994. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Iqbal M. 2004. Strategi nafkah rumahtangga nelayan [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Iskandar A. 2007. Analisis praktek manajemen sumberdaya keluarga dan dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga di Kabupaten dan Kota Bogor. [disertasi] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Karsin E. 1989. Keragaman status gizi dan prestasi belajar anak sekolah dari keluarga guru wanita SD (Studi Kasus di SDN Papandayan II, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa Barat [Tesis] Bogor. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Kusnadi et al. 2006. Wanita Pesisir. Yogyakarta : LKiS.

Lembaga Demografi UI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Penerbit F.E U.I

Martinez et al. 2003. Ivesting cash tranfers to raise long term live standard. Washington : The World Bank.

Megawangi R. 2005. Membiarkan Berbeda ?. Bandung : PT. Mizan Pustaka.

McCubbin HI, J.M Patterson. 1987. Family Inventory of Live Events and Changes dalam Family Assessment Inventories for Research and Practice. Winconsin-Madison : The University of Wisconsin-Madison.

Milligan S, Fabian A, Coope P, Ernington C. 2006. Family Wellbeing Indicators from the 1981-2001 New Zealand Cencuses. New Zealand : Statistic New Zealand.

Mosser CON. 1999. Gender Planning in the Third World : Meeting Practical and Strategic Gender Needs. World Development.

Narwoko DJ, Suyanto B (ed). Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Prenada Media Group.

Nurmalinda. 2002. Petani miskin di pinggiran perkotaan dan strategi bertahan hidup keluarga (Studi kasus petani lahan tidur di Kabupaten Bekasi) [tesis] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Olson DH, Miller BC. 1984. Family Studies Review Year Book vol. II. Beverly Hills/London/New Delhi : Sage Publication:.

Park M, K Kim. 2002. The level of subjective well-being and household consumption expenditures. Journal Consumers and Families As Market Actors 2:30-39.

Prasetyo A.2004. Analisis jender terhadap strategi ketahanan hidup keluarga melalui manajemen keuangan pada keluarga nelayan [skripsi] Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Puspa AR. 2007. Kajian ketahanan keluarga petani : pengambilan keputusan istri dan hubungannya dengan kesejahteraan keluarga [Skripsi] Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Puspitawati H. 1998. Poverty level and conflics over money within families [thesis] Iowa State University. Iowa.

Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Rambe A. 2004. Alokasi pengeluaran rumahtangga dan tingkat kesejahteraan (Kasus di Kecamatan Medan Kota Sumatera Utara) [Tesis] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Retno Suhapti. 1995. Gender dan permasalahannya. Jakarta : Bul Psikologi.

Rice, A.S; Tucker, S.M. 1976. Family Life Management. New York : The McMillan Co Sarafino E. 2002. Health Psychology. England : John Willey and Sons.

Sajogyo. 1991. Sosiologi terapan, Pidato Ilmiah Purna Bhakti Guru Besar IPB.

---. 1996. Garis kemiskinan dan kebutuhan minimal pangan menyambut ulang tahun ke-70 Prof Sajogyo. Yogyakarta : Yayasan Agro Ekonomika

Sajogyo P. 1987. Development in the role of Indonesian women in rural areas now changing from an agricultural to an industrial Society, 1981-1987. Laporan Penelitian. Pusat Studi Pembangunan IPB.

Sendow M. 2001. Peranan wanita pada usaha tani padi sawah di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. http.digilib.unsrat.net. [28 Februari 2008].

Sawidak MA. 1985. Analisa tingkat kesejahteraan ekonomi petani transmigran di Delta Upang Provinsi Sumatera Selatan [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Setiawan I. 2002. Analisis tingkat keberdayaan komunikasi petani dan faktor-faktor yang mempengaruhinya [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Sianipar H. 1997. Kajian terhadap kondisi sosial ekonomi karyawan PT. Ika Nusa

Fishtama di Kecamatan Wonosobo Lampung [Skripsi] Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan. Faperikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Sharpe A. 2004. Literature Review of Framework for Macro Indicators. Canada : Centre For Study of Living Standard (CSLS).

Sitorus F. 1992. Strategi Ekonomi Keluarga Nelayan Miskin dalam Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Strong B, De Vault C. 1989. The Marriage and Family Experience. St Paul : West Publishing Company.

Suandi. 1996. Modal sosial dan kesejahteraan ekonomi keluarga di daerah perdesaan Provinsi Jambi [disertasi] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Sugiyanto. 1996. Persepsi masyarakat tentang penyuluhan pembangunan dalam

pembangunan masyarakat pedesaan [disertasi] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Sumarti TMC. 1999. Persepsi kesejahteraan dan tindakan kolektif orang Jawa dalam kaitannya dengan gerakan masyarakat dalam pembangunan keluarga sejahtera di pedesaan [disertasi] Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U, Hira T. 1993. The effects of perceive locus of control and perceived resource adequacy on satisfaction with financial status of rural household. Journal of Family Economic Issues 14:16-25.

Sumaryanto. 1990. Penawaran tenaga kerja pertanian dan perubahannya (Studi kasus pada usahatani di beberapa desa di Jawa Barat). Jurnal Agro Ekonomi.

Sunarti E, Khomsan A. 2006. Kesejahteraan keluarga petani, mengapa sulit diwujudkan ?. Supranto J. 1991. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Suprihatin. 1986. Alokasi waktu keluarga pedesaan dan desa kota kasus di dua desa Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Tesis] Bogor : Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Supriyantini S. 2002. Hubungan antara pandangan peran gender dengan keterlibatan suami dalam kegiatan rumah tangga. Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi. Universitas Sumatera Utara.

Syarief H, Hartoyo. 1993. Beberapa aspek dalam kesejahteraan keluarga. Seminar Keluarga Menyongsong Abad 21 dan Peranannya dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia. GMSK. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor dan BKKBN.

Tati. 2004. Pengaruh tekanan ekonomi keluarga, dukungan sosial dan kualitas perkawinan terhadap pengasuhan anak. [Tesis]. Program Pascasarjana. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Terry G. 1986. Asas-asas Manajemen. Bandung : Penerbit Alumni

Tjahjana T. 2004. Analisis perubahan sosial petani padi sawah pinggiran kota [skripsi] Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Voydanoff P. 1990. Economic distress and family relations : a review of the eighties.

Journal of Marriage and the Family 52:28-39.

Widodo, Slamet. 2006. Pesona di balik keharuman tembakau madura. Pamator 2:9-18. William JE, Best DL. 1990. Sex and Self Viewed Cross Culturally. Sage Publications:

White B. 1991. Economic Diversification and Agrarian Change in Rural Java, 1900-1990, dalam P Alexander et al (Ed), In the Shadow of Agriculture : Non Farm Activities in the Javanese Economy, Past and Present. Amsterdam : Royal Tropical Institute.

Wowor S. 1994. Alokasi waktu dan pendapatan rumah tangga industri kerajinan gerabah di pedesaan (Studi kasus di Desa Pulotan Kecamatan Remboken Sulawesi Utara) [tesis] Bogor : Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1 Operasionalisasi variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skor

Karakteristik keluarga

Umur a. Usia produktif : 15-64 tahun

b. Usia tidak produktif : < 15 tahun dan > 65 tahun

Pendidikan Pendidikan formal : a. Tidak sekolah b. Tidak tamat SD c. Tamat SD d. Tidak tamat SMP e. Tamat SMP f. Tidak tamat SMU g. Tamat SMU

h. Tidak tamat universitas i. Tamat universitas Pendidikan non formal : a. Pernah mengikuti b. Tidak pernah mengikuti

0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 0 Jumlah anggota keluarga

a. Kecil : 1-4 orang dalam keluarga b. Sedang : 1-6 orang dalam keluarga c. Besar : > 6 orang dalam keluarga Kondisi sosial

ekonomi keluarga

Aset keluarga Kepemilikan tempat tinggal & kondisi tempat tinggal (beserta fasilitas air minum, penerangan, MCK yang ada di dalamnya); kepemilikan alat transportasi; perabot rumah tangga; kepemilikan tabungan

Organisasi sosial Jenis organisasi yang diikuti (keagamaan, arisan, kelompok tani, dll)

Kedudukan dalam organisasi tersebut (ketua, pengurus, anggota)

Pendapatan keluarga

Jumlah pendapatan (Rp) yang diperoleh seluruh anggota keluarga Persepsi tentang gender a. Setuju b. Tidak setuju Kondisi sosial ekonomi daerah pinggiran perkotaan Ketersediaan lembaga a. Ada b. Tidak ada 1 0 Keterjangkauan lembaga Kesempatan a. Mudah dijangkau/dimasuki b. Sulit dijangkau/dimasuki Jarak

a. Dekat ( < 5 Km dari tempat tinggal) b. Sedang ( 5 – 10 Km dari tempat tinggal) c. Jauh ( > 10 Km dari tempat tinggal) Biaya a. Tertangkau b. Tidak terjangkau 1 0 3 2 1 1 0 Strategi koping yang dilakukan keluarga petani. Strategi ekonomi keluarga (modifikasi Prasetyo, 2004) b. Tidak pernah dilakukan c. Kadang – kadang dilakukan d. Sering dilakukan 1 2 3 4

e. Selalu dilakukan

Lampiran 1 (Lanjutan)

Variabel Sub Variabel Indikator Skor

Strategi sosial keluarga (modifikasi Prasetyo, 2004) a. Tidak pernah dilakukan b. Kadang kadang dilakukan c. Sering dilakukan d. Selalu dilakukan 1 2 3 4 Pengambilan keputusan dalam strategi koping yang dilakukan keluarga petani

a. Ibu atau ayah saja b. Ibu atau ayah dominan

c. Ibu bersama-sama dengan ayah

1 2 3 Manajemen sumberdaya keluarga Pengambilan keputusan pada sektor domestik dan publik (ekonomi dan sosial)

a. Ibu atau ayah saja b. Ibu atau ayah dominan

c. Ibu bersama-sama dengan ayah

1 2 3 Manajemen sumberdaya keluarga Pengambilan keputusan pada sektor domestik dan publik (ekonomi dan sosial) Pembagian kerja pada sektor domestik dan publik (ekonomi dan sosial)

a. Suami saja yang mengerjakan b. Suami bersama-sama dengan istri c. Istri saja yang mengerjakan

d. Lainnya (anak, tenaga kerja luar keluarga)

4 3 2 1 Curahan waktu Rata-rata banyaknya waktu (jam/hari) yang

digunakan suami dan istri untuk melakukan aktivitas domestik, produktif, sosial, personal, dan waktu luang Tingkat kesejahteraan keluarga Tingkat kesejahteraan keluarga Kriteria kesejahteraan berdasarkan BKKBN

Sejahtera : 100 % dari skor

Tidak sejahtera < 100 % dari skor

Kriteria

kesejahteraan BPS

Tidak sejahtera : pendapatan per kapita < garis kemiskinan

Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

Musim Tanam Non Musim Tanam Musim Tanam Non Musim Tanam

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga

0 36 56 8 4 40 48 8 2 56 42 0 8 62 30 0

Mempunyai cukup uang untuk membeli pakaian. 24 66 10 0 42 48 10 0 14 80 6 0 48 50 2 0

Mempunyai cukup uang untuk perawatan kesehatan keluarga.

14 72 14 0 18 72 10 0 22 60 18 0 24 64 10 2

Mempunyai cukup uang untuk pendidikan anak. 12 70 18 0 16 68 16 0 20 68 8 4 30 70 0 0

Mempunyai cukup uang untuk hiburan keluarga. 54 40 6 0 66 30 4 0 62 32 6 0 80 18 2 0

Mempunyai cukup uang untuk membeli sarana produksi pertanian

18 68 14 0 28 58 14 0 28 46 26 0 46 26 28 0

Mempunyai cukup uang untuk membeli perabot rumah tangga

54 46 0 0 64 36 0 0 26 70 4 0 60 40 0 0

Keterangan :

Lampiran 3. Hasil uji beda masalah ekonomi yang dirasakan keluarga contoh

Pernyataan Rata-rata Skor MT

Sign Rata-rata Skor Non MT

Sign

P H P H

Mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga

57,33 46,67 0,003 53,33 40,67 0,002

Mempunyai cukup uang untuk membeli pakaian.

28,67 30,67 0,518 22,67 18,00 0,241 Mempunyai cukup uang untuk

perawatan kesehatan keluarga.

33,33 32,00 0,674 32,67 30,00 0,420 Mempunyai cukup uang untuk

pendidikan anak.

35,33 32,00 0,403 33,33 23,33 0,003 Mempunyai cukup uang untuk

hiburan keluarga.

17,33 14,67 0,485 12,67 7,33 0,132 Mempunyai cukup uang untuk

membeli sarana produksi pertanian

32,00 32,67 0,864 28,67 27,33 0,766 Mempunyai cukup uang untuk

membeli perabot rumah tangga

15,33 26,00 0,001 12,00 13,33 0,687

Total Masalah Ekonomi 31,33 30,67 0,758 27,94 22,86 0,062

Ket : MT = Musim Tanam Non MT = Non Musim Tanam

P = Keluarga petani padi H = Keluarga petani hortikultura Pernyataan Rata-rata Skor

Petani Padi

Sign Rata-rata Skor Petani Hortikultura Sign MT Non MT MT Non MT Mempunyai cukup uang untuk

memenuhi kebutuhan pangan keluarga

57,33 53,33 0,032 46,67 40,67 0,028

Mempunyai cukup uang untuk membeli pakaian.

28,67 22,67 0,002 30,67 18,00 0,000 Mempunyai cukup uang untuk

perawatan kesehatan keluarga.

33,33 32,67 0,799 32,00 30,00 0,537 Mempunyai cukup uang untuk

pendidikan anak.

35,33 33,33 0,261 32,00 23,33 0,004 Mempunyai cukup uang untuk

hiburan keluarga.

17,33 12,67 0,007 14,67 7,33 0,002 Mempunyai cukup uang untuk

membeli sarana produksi pertanian

32,00 28,67 0,024 32,67 27,33 0,019 Mempunyai cukup uang untuk

membeli perabot rumah tangga

15,33 12,00 0,058 26,00 13,33 0,000

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

Musim Tanam Non Musim Tanam Musim Tanam Non Musim Tanam

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

a. Pangan

1 Mengurangi pembelian kebutuhan akan pangan 8 80 12 0 6 64 30 0 6 78 16 0 0 52 48 0

2 Mengganti beras dengan makanan pokok lain yang lebih terjangkau

66 34 0 0 70 14 16 0 56 44 0 0 64 14 22 0

3 Mengurangi frekuensi makan 74 26 0 0 72 14 14 0 56 42 2 0 56 24 20 0

4 Mengurangi penggunaan teh/gula/kopi 22 58 20 0 12 40 46 2 8 62 30 0 6 32 58 4

5 Mengurangi jajan anak 30 52 14 4 24 52 10 14 12 56 18 14 10 52 16 22

6 Anak dan suami membawa bekal untuk beraktivitas (sekolah/ke sawah)

10 40 44 6 16 36 42 6 10 26 48 16 16 20 46 18

7 Menyimpan makanan yang tidak habis untuk esok hari 2 30 34 34 2 18 38 42 10 20 46 24 4 10 52 34

b. Kesehatan

8 Mengganti obat mahal dengan obat murah 8 50 38 4 4 52 34 10 6 54 34 6 2 48 38 12

9 Mengganti obat modern dengan jamu/obat tradisional yang lebih murah

22 62 10 6 24 56 10 10 16 56 22 6 18 50 20 12

10 Bapak mengurangi pembelian rokok 28 38 30 4 24 34 38 4 22 34 32 12 16 18 52 14

11 Berobat ke tempat pengobatan alternatif 74 22 4 0 64 30 6 0 58 34 6 2 50 34 14 2

c. Pendidikan

12 Mengurangi uang saku anak 32 60 4 4 26 44 20 10 22 4 12 18 20 22 36 22

13 Anak sempat berhenti sekolah saat krisis keuangan 80 12 8 0 84 10 6 0 86 2 10 2 86 4 8 2

14 Membeli seragam/sepatu/bekas untuk keperluan sekolah 56 44 0 0 56 34 10 0 64 36 0 0 68 20 12 0

15 Mengurangi pembelian buku pelajaran 16 54 24 6 14 34 42 10 12 38 30 20 8 22 46 24

d. Usaha tani

16 Mengurangi pembelian alat-alat pertanian 10 54 32 4 4 34 36 26 20 46 28 6 8 12 28 52

17 Mengurangi penggunaan pupuk 24 58 14 4 10 44 18 28 38 38 18 6 8 12 26 54

18 Mengganti pestisida yang mahal dengan pestisida yang lebih murah.

14 52 32 2 10 34 28 28 12 56 28 4 4 10 32 54

19 Mengurangi jumlah tenaga kerja 26 54 14 6 16 38 20 26 36 48 8 8 10 6 32 52

e. Penghematan Lainnya

20 Keluarga mengurangi sumbangan sosial 6 22 52 20 0 26 50 24 8 12 58 22 0 14 56 30

21 Mengurangi penggunaan listrik/air/telepon 16 40 40 4 8 34 48 10 18 34 40 8 10 20 48 22

22 Mengurangi jumlah pembelian pakaian dalam setahun 4 38 46 12 8 22 60 10 8 40 44 8 10 12 62 16

23 Mengurangi pembelian perabotan rumah tangga 0 40 44 16 4 20 40 36 2 32 42 24 2 8 42 48

Lampiran 5 Sebaran contoh berdasarkan strategi ekonomi (strategi penambahan sumberdaya) yang dilaksanakan

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

Musim Tanam Non Musim Tanam Musim Tanam Non Musim Tanam

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

a. Pangan

1 Memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman pangan

14 32 48 6 10 36 50 4 20 26 40 14 18 28 44 10

2 Menjual hasil ternak 68 20 10 1 52 20 16 12 72 20 8 0 58 18 10 14

3 Memanfaatkan hasil panen untuk dikonsumsi sendiri 4 28 34 34 10 30 34 26 10 68 18 4 14 60 26 0

b. Kesehatan

4 Memanfaatkan tanah pekarangan untuk menanam tanaman obat keluarga

68 28 4 0 64 30 6 0 78 18 4 0 74 22 4 0

5 Meminta tanaman obat ke tetangga atau kerabat 56 42 2 0 54 44 2 0 44 54 2 0 42 54 4 0

c. Pendidikan

6 Anak bekerja/membantu orangtua untuk membeli keperluan sekolah.

60 24 16 0 54 28 18 0 60 18 22 0 48 28 22 2

7 Mengusahakan beasisiwa untuk sekolah anak. 60 38 2 0 56 40 2 2 68 28 4 0 60 36 4 0

d. Usaha tani

8 Memanfaatkan tenaga kerja dalam keluarga untuk menggarap lahan

14 42 32 12 24 38 36 2 12 30 30 28 28 30 28 14

9 Menggadaikan hasil panen (ijon) 52 40 4 4 88 12 0 0 34 48 14 4 86 6 6 2

e. Penambahan Lainnya

10 Ibu bekerja untuk menambah keuangan keluarga 14 12 50 24 18 16 54 12 18 18 34 30 18 28 42 12

11 Bapak mencari pekerjaan sampingan untuk menambah keuangan keluarga

26 24 44 6 24 16 32 28 12 36 40 12 12 10 40 38

12 Menyuruh anak mencari nafkah 38 38 22 2 42 32 20 6 36 28 24 12 38 22 26 14

13 Menjual hasil usaha sampingan 70 20 10 0 78 6 12 4 2 58 26 14 72 6 18 4

14 Mengontrakan rumah/tanah untuk menambah keuangan keluarga

96 4 0 0 92 8 0 0 98 2 0 0 96 4 0 0

15 Menjual tanah untuk keperluan keluarga 84 12 4 0 80 16 4 0 86 10 4 0 84 12 4 0

16 Menjual rumah untuk keperluan keluarga 100 0 0 0 96 4 0 0 98 2 0 0 96 4 0 0

17 Menggadaikan barang 70 30 0 0 56 36 8 0 74 22 4 0 68 22 10 0

Keterangan :

Lampiran 6 Sebaran contoh berdasarkan strategi sosial yang dilaksanakan

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

Musim Tanam Non Musim Tanam Musim Tanam Non Musim Tanam

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

a. Pangan

1 Memanfaatkan momen penjualan bahan pangan murah (raskin, dsb)

38 30 22 10 34 30 26 10 52 12 18 18 46 8 26 20

2 Meminta bantuan keluarga/kerabat bila keluarga mengalami kekurangan pangan

14 68 18 0 12 46 42 0 12 70 18 0 4 36 56 4

b. Kesehatan

3 Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk keluarga miskin 38 18 28 16 32 18 36 14 34 8 34 24 24 8 42 26 4 Meminta bantuan keluarga/kerabat bila ada anggota

keluarga yang sakit

2 70 28 0 8 54 38 0 50 50 0 0 8 22 66 4

c. Pendidikan

5 Mencari informasi pendidikan murah 34 62 4 0 26 64 10 0 36 56 8 0 28 56 16 0

6 Mendatangi guru/kepala sekolah untuk meminta keringanan/bantuan biaya sekolah/buku

40 56 4 0 34 48 18 0 42 52 6 0 36 46 18 0

7 Mencari pinjaman untuk keperluan sekolah dari kerabat 36 58 6 0 22 62 16 0 40 54 6 0 28 56 16 0

8 Menitipkan anak di kerabat/lembaga yang dapat membantu menyekolahkan anak

92 8 0 0 92 8 0 0 98 2 0 0 98 2 0 0

d. Usaha tani

9 Meminjam uang dari organisasi sosial (kelompok tani/koperasi) untuk membeli saprotan

50 30 10 10 48 24 18 10 36 26 20 18 42 22 22 14

10 Menggarap lahan secara bergotong royong dengan tetangga/ kerabat

22 48 28 2 22 40 36 2 16 48 34 2 50 28 30 2

11 Memanfaatkan program bantuan dari pemerintah (bantuan modal, dsb)

62 18 20 0 70 12 18 0 82 14 4 0 94 4 2 0

e. Lainnya

12 Membicarakan masalah keuangan dengan kerabat 38 60 2 0 34 48 18 0 36 60 4 0 34 34 32 0

13 Meminta nasihat dari kerabat 34 62 4 0 34 52 14 0 32 48 20 0 38 30 32 0

14 Berdoa dan berserah diri pada Tuhan 0 0 4 96 0 0 4 96 8 0 6 86 0 0 6 94

Keterangan :

Lampiran 7 Hasil uji beda strategi koping yang dilakukan keluarga contoh

Ket : MT = Musim Tanam Non MT = Non Musim Tanam

P = Keluarga petani padi H = Keluarga petani hortikultura Pernyataan Rata-rata Skor

Petani Padi

Sign Rata-rata Skor Petani Hortikultura Sign MT Non MT MT Non MT Strategi Penghematan 35,57 43,19 0,000 39,10 52,55 0,000 Pangan 33,14 38,76 0,000 38,57 45,81 0,000 Kesehatan 31,50 35,00 0,062 37,00 43,17 0,051 Pendidikan 22,67 27,50 0,000 29,00 34,67 0,000 Usahatani 37,50 56,50 0,000 35,33 76,00 0,000 Penghematan lainnya 54,83 61,50 0,018 56,00 68,17 0,000

Strategi Penambahan Sumberdaya 23,02 25,10 0,088 22,94 25,25 0,170

Pangan 43,33 45,56 0,327 33,33 37,66 0,115 Kesehatan 13,67 15,00 0,322 14,00 15,33 0,252 Pendidikan 16,33 19,00 0,172 16,33 20,33 0,051 Usahatani 35,67 30,67 0,042 43,67 33,00 0,002 Penambahan lainnya 20,67 22,67 0,065 22,67 24,58 0,086 Strategi Sosial 30,13 33,82 0,008 31,11 35,47 0,001 Pangan 34,67 40,33 0,005 34,67 46,67 0,000 Kesehatan 41,33 43,67 0,375 49,67 56,00 0,029 Pendidikan 18,00 22,50 0,005 17,00 21,67 0,010 Usahatani 27,56 28,44 0,714 29,33 25,56 0,130 Strategi lainnya 36,33 41,00 0,020 35,50 40,83 0,000 Strategi Koping 29,81 35,42 0,000 31,50 39,77 0,000

Pernyataan Rata-rata Skor MT Sign Rata-rata Non MT Sign P H P H Strategi Penghematan 35,57 39,10 0,114 43,19 52,55 0,052 Pangan 33,14 38,57 0,054 38,76 45,81 0,053 Kesehatan 31,50 37,00 0,073 35,00 43,17 0,062 Pendidikan 22,67 29,00 0,064 27,50 34,67 0,015 Usahatani 37,50 35,33 0,495 56,50 76,00 0,000 Penghematan lainnya 54,83 56,00 0,740 61,50 68,17 0,051

Strategi Penambahan Sumberdaya 25,10 25,25 0,914 23,02 22,94 0,961

Pangan 43,33 33,33 0,000 45,56 37,66 0,011 Kesehatan 13,67 14,00 0,898 15,00 15,33 0,900 Pendidikan 16,33 16,33 1,000 19,00 20,33 0,627 Usahatani 35,67 43,67 0,011 30,67 33,00 0,464 Penambahan lainnya 20,67 22,67 0,235 22,67 24,58 0,318 Strategi Sosial 30,13 31,11 0,357 33,82 35,47 0,723 Pangan 34,67 34,67 1,000 40,33 46,67 0,108 Kesehatan 41,33 49,67 0,038 43,67 56,00 0,007 Pendidikan 18,00 17,00 0,624 22,50 21,67 0,744 Usahatani 27,56 29,33 0,478 28,44 25,56 0,221 Strategi lainnya 36,33 35,50 0,593 41,00 40,83 0,917 Strategi Koping 29,81 31,50 0,441 35,42 39,77 0,047

Lampiran 8 Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam pengambilan keputusan mengenai strategi koping

Peran Gender dalam Strategi Ekonomi : Strategi Penghematan N

o

Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

a. Pangan

1 Mengurangi pembelian kebutuhan akan pangan

12 78 8 2 0 18 58 16 8 0

2 Mengganti beras dengan makanan pokok lain yang lebih terjangkau

18 70 12 0 0 24 66 8 2 0

3 Mengurangi frekuensi makan 10 76 12 2 0 10 72 12 6 0

4 Mengurangi penggunaan teh/gula/kopi 10 62 16 12 0 0 32 44 24 0

5 Mengurangi jajan anak 6 86 6 2 0 0 78 16 6 0

6 Anak dan suami membawa bekal untuk beraktivitas (sekolah/ke sawah)

10 56 30 4 0 12 58 24 4 2

7 Menyimpan makanan yang tidak habis untuk esok hari

30 68 2 0 0 24 72 2 0 2

b. Kesehatan

8 Mengganti obat mahal dengan obat murah 2 48 38 10 2 0 40 38 22 0 9 Mengganti obat modern dengan jamu/obat

tradisional yang lebih murah

0 58 22 20 0 0 44 30 26 0

10 Bapak mengurangi pembelian rokok 0 8 14 54 24 0 4 18 42 36

11 Berobat ke tempat pengobatan alternatif 0 14 58 26 2 0 8 68 22 2 c. Pendidikan

12 Mengurangi uang saku anak 12 66 18 4 0 4 54 28 14 0

13 Anak sempat berhenti sekolah saat krisis keuangan

2 22 54 22 0 0 10 60 28 2

14 Membeli seragam/sepatu/bekas untuk keperluan sekolah

2 64 10 24 0 0 42 20 36 2

15 Mengurangi pembelian buku pelajaran 2 56 16 26 0 0 42 24 32 2

d. Usaha tani

16 Mengurangi pembelian alat-alat pertanian 2 4 14 66 14 0 0 6 72 20

17 Mengurangi penggunaan pupuk 2 8 10 62 18 0 2 6 64 28

18 Mengganti pestisida yang mahal dengan pestisida yang lebih murah.

6 6 6 64 18 4 2 2 64 28

19 Mengurangi jumlah tenaga kerja 2 10 8 62 18 0 4 4 60 32

e. Penghematan Lainnya

20 Keluarga mengurangi sumbangan sosial 10 38 46 6 0 8 32 50 10 0

21 Mengurangi penggunaan

listrik/air/telepon

2 8 52 38 0 0 52 24 24 0

22 Mengurangi jumlah pembelian pakaian dalam setahun

0 44 46 8 2 4 58 30 8 0

23 Mengurangi pembelian perabotan RT 4 66 26 4 0 4 78 16 2 0

Keterangan :

1 = Istri saja 2 = Istri dominan 3 = Istri + Suami 4 = Suami dominan 5 = Suami saja

Peran Gender dalam Strategi Ekonomi : Strategi Penambahan Sumberdaya

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura

(%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

a. Pangan

1 Memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman pangan

2 8 38 52 0 0 2 30 64 4

2 Menjual hasil ternak 0 8 46 44 2 0 2 30 68 0

3 Memanfaatkan hasil panen untuk dikonsumsi sendiri

2 16 58 24 0 0 32 36 32 0

b. Kesehatan

4 Memanfaatkan tanah pekarangan untuk menanam tanaman obat keluarga

4 50 22 24 0 0 36 32 32 0

5 Meminta tanaman obat ke tetangga atau kerabat

10 60 18 12 0 8 52 20 20 0

c. Pendidikan

6 Anak bekerja/membantu orangtua untuk membeli keperluan sekolah.

2 16 62 20 0 4 6 64 26 0

7 Mengusahakan beasiswa untuk sekolah anak.

0 14 54 32 0 0 10 46 44 0

d. Usaha tani

8 Memanfaatkan tenaga kerja dalam keluarga untuk menggarap lahan

2 6 42 50 0 0 0 32 68 0

9 Menggadaikan hasil panen (Ijon) 2 4 24 56 14 0 0 12 58 30

e. Penambahan Lainnya

10 Ibu bekerja untuk menambah keuangan keluarga

2 12 76 10 10 2 16 70 12 0

11 Bapak mencari pekerjaan sampingan untuk menambah keuangan keluarga

0 2 40 58 0 0 0 28 64 8

12 Menyuruh anak mencari nafkah 0 4 70 26 0 0 2 50 46 2

13 Menjual hasil usaha sampingan 0 8 36 51 2 0 2 26 64 8

14 Mengontrakan rumah/tanah untuk menambah keuangan keluarga

0 0 54 38 8 0 0 30 52 18

15 Menjual tanah untuk keperluan keluarga 0 0 52 46 2 0 0 30 64 6 16 Menjual rumah untuk keperluan keluarga 2 0 68 26 4 0 0 52 38 10

17 Menggadaikan barang 2 16 52 30 0 0 12 42 44 2

Keterangan :

1 = Istri saja 2 = Istri dominan 3 = Istri + Suami 4 = Suami dominan 5 = Suami saja

Peran Gender dalam Strategi Sosial

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura

(%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

a. Pangan

1 Memanfaatkan momen penjualan bahan pangan murah (raskin. dsb)

10 60 26 4 0 6 62 26 6 0

2 Meminta bantuan keluarga/kerabat bila keluarga mengalami kekurangan pangan

16 58 22 4 0 6 68 18 8 0

b. Kesehatan

3 Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk keluarga miskin (askeskin)

0 0 16 70 14 0 12 64 24 0

4 Meminta bantuan keluarga/kerabat bila ada anggota keluarga yang sakit

0 0 46 34 20 0 32 42 26 0

c. Pendidikan

5 Mencari informasi pendidikan murah 2 30 30 38 0 0 14 36 50 0 6 Mendatangi guru/kepala sekolah untuk

meminta keringanan/bantuan biaya sekolah/buku

4 24 14 56 2 2 10 16 68 4

7 Mencari pinjaman untuk keperluan sekolah dari kerabat

6 46 30 18 0 0 38 32 28 2

8 Menitipkan anak di kerabat/lembaga yang dapat membantu menyekolahkan anak

2 22 58 18 0 0 10 64 24 2

d. Usaha tani

9 Meminjam uang dari organisasi sosial (tengkulak/kelompok tani/koperasi) untuk membeli saprotan

0 16 38 40 6 0 0 36 46 18

10 Menggarap lahan secara bergotong royong dengantetangga/kerabat

2 4 20 72 2 0 0 16 70 14

11 Memanfaatkan program bantuan dari pemerintah (bantuan modal. dsb)

0 10 28 54 8 0 2 30 44 24

e. Lainnya

12 Membicarakan masalah keuangan dengan kerabat

4 50 40 6 0 4 48 34 12 2

13 Meminta nasihat dari kerabat 2 44 52 2 0 4 30 58 6 2

14 Berdoa dan berserah diri pada Tuhan 2 0 92 6 0 0 0 50 0 0

Keterangan :

1 = Istri saja 2 = Istri dominan 3 = Istri + Suami 4 = Suami dominan 5 = Suami saja

Lampiran 9. Hasil uji beda peran gender dalam pengambilan keputusan mengenai strategi koping yang dilakukan keluarga petani padi dan keluarga petani hortikultura

Pernyataan Petani Padi Petani

Hortikultura Sign Strategi Penghematan 42,26 47,61 0,000 Pangan 26,21 29,21 0,053 Kesehatan 52,13 55,75 0,067 Pendidikan 39,50 42,13 0,060 Usahatani 71,13 79,00 0,009 Penghematan lainnya 34,38 37,00 0,186

Strategi Penambahan Sumberdaya 55,62 61,41 0,000

Pangan 57,00 61,17 0,052 Kesehatan 37,25 40,50 0,068 Pendidikan 52,25 56,00 0,051 Usahatani 64,50 67,25 0,154 Penambahan lainnya 58,31 64,13 0,001 Strategi Sosial 48,10 53,77 0,001 Pangan 29,75 32,50 0,225 Kesehatan 46,50 50,75 0,068 Pendidikan 49,00 52,88 0,207 Usahatani 63,67 72,50 0,001 Strategi lainnya 45,50 48,75 0,082 Strategi Koping 47,98 53,55 0,000

Lampiran 10 Sebaran contoh berdasarkan pola pengambilan keputusan dalam manajemen sumberdaya keluarga

No Pernyataan Petani Padi (%) Petani Hortikultura (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Aktivitas Domestik a. Penyediaan Makanan

1 Mengatur menu makan di rumah 52 48 0 0 0 12 86 2 0 0

2 Cara mengolah dan menyajikan makanan

56 44 0 0 0 30 70 0 0 0

3 Pembagian ke anggota keluarga 46 54 0 0 0 10 88 2 0 0

4 Menentukan jenis bahan bakar yang digunakan untuk memasak

42 56 2 0 0 10 76 14 0 0

b. Pendidikan

5 Menentukan anak sekolah atau tidak 0 2 80 18 0 0 2 80 18 0

6 Memilih tempat pendidikan anak 0 0 78 22 0 0 2 72 26 0

7 Mengatur jenjang pendidikan anak 0 0 88 12 0 0 0 82 18 0

8 Mengatur pengeluaran untuk pendidikan 2 16 72 10 0 0 76 16 8 0 c. Kesehatan

9 Mengatur pengeluaran untuk keperluan kesehatan

0 72 24 4 0 2 46 42 10 0

10 Menentukan tempat berobat 0 20 64 16 0 0 12 60 28 0

d. Keuangan keluarga

11 Membuat perencanaan keuangan 4 40 54 2 0 0 20 78 2 0

12 Mengatur pengeluaran keluarga 12 60 12 16 0 2 50 32 16 0

13 Mengevaluasi pengeluaran keluarga 8 58 34 0 0 0 36 60 4 0

14 Mencari sumber penghasilan sampingan 0 12 52 34 2 0 2 44 52 2 15 Membuat keputusan untuk menabung 12 26 48 14 0 0 20 64 16 0

e. Pemeliharaan rumah tangga

16 Pengadaan peralatan rumah tangga 4 84 10 2 0 4 72 20 4 0

17 Membeli keperluan anggota keluarga (pakaian. dll)

4 92 0 4 0 0 90 8 2 0

18 Perbaikan bangunan rumah 0 12 50 38 0 2 6 30 58 4

19 Pembagian tugas pemeliharaan rumah 4 64 24 8 0 0 50 42 8 0

f. Reproduksi

20 Penetapan jumlah anak 0 6 78 16 0 0 6 76 18 0

21 Penetapan jarak kelahiran 0 4 96 0 0 0 10 88 2 0

22 Penetapan kontrasepsi 2 80 16 2 0 4 56 38 2 0

Aktivitas Publik

a. Bidang ekonomi (usaha tani)

23 Menentukan besar modal usahatani 0 24 22 42 12 0 16 12 56 16 24 Menentukan sumber modal usahatani 0 6 34 46 14 0 0 20 62 18 25 Menentukan jenis komoditas yang akan

ditanam

0 8 26 50 16 0 0 20 62 18

26 Memperoleh input produksi 0 8 20 52 20 0 0 16 68 18

27 Memperoleh teknologi usahatani 0 8 20 52 20 0 0 16 70 14

28 Menentukan jenis latihan keterampilan

Dokumen terkait