www.tedisobandi.blogspot.com
PENDAHULUAN
M
akanan dan minuman meru-pakan kebutuhan pokok manusia setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh, baik untuk pertumbuhan maupun untuk energi. Untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan, makanan terutama di-perlukan oleh ibu hamil, anak-anak, dan remaja. Adapun energi sangat di-perlukan untuk bekerja, berkarya, juga beribadah. Dengan demikian, makan dan minum diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga spiritual. Perlu disyukuri bahwa Allah telah menyediakan begitu banyak ragam makanan di bumi ini.Lebih dari itu, Allah telah menciptakan sistem pencernaan makanan dan me-tabolisme makanan dalam tubuh yang
amat canggih. Sistem itu berjalan se-cara otomatis dan terus-menerus tan-pa campur tangan manusia.
Begitu pentingnya makanan bagi manusia sampai-sampai Allah banyak berfirman tentang makanan—terma-suk minuman—di dalam Al-Qur'an.
Hal yang demikian ini menunjukkan bahwa Islam mengatur agar manusia mengonsumsi makanan yang baik, yakni yang menyehatkan dan tidak menimbulkan penyakit. Allah berfir-man,
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada
Dalam Al-Qur'an kriteria baik (țay-yib) yang disebut dalam ayat di atas dilengkapi dengan kriteria halal seperti dijelaskan pada Surah al-Baqarah/2:
168,
adalah makanan yang memberikan cu-kup energi (kalori) dan mampu menja-ga kesehatan dan pertumbuhan serta tidak menimbulkan penyakit, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu, Allah melalui Surah al-Baqarah/2: 168 di atas mengimbau manusia untuk tidak mengikuti lang-kah-langkah setan. Imbauan Ini menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi memenga-ruhi aspek spiritual. Artinya, makanan yang dikonsumsi seseorang turut andil dalam membentuk sifat atau moralnya. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang haram akan menjauhkan seseorang dari Tuhan; malas beribadah dan semakin mendekati jalan maksiat. Sebaliknya, orang yang selalu memilih makanan yang halal dan bergizi akan mendapat-kan tidak saja kesehatan tubuh, tetapi juga ketenteraman jiwa. Dalam Surah al-Baqarah/2: 172 Allah menyan dingkan perintah kepada manusia untuk makan makanan yang baik dengan perintah bersyukur. Ini mengisyaratkan bahwa makanan yang baik memengaruhi pem-bentukan karakter jiwa manusia yang baik pula.
Dari ayat-ayat Al-Qur'an di atas, ditambah dengan pandangan dari as-pek ilmu pengetahuan, dapat disim-pulkan bahwa makanan dan minuman
kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (al-Baqarah/2: 172)
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan ja-nganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (al-Baqarah/2: 168)
Dua ayat ini menunjukkan bahwa manusia harus memilih makanan yang halal dan țayyib (baik). Dalam Al-Qur'an, makanan disebut sebanyak 48 kali, dilafalkan dengan ța‘ām. Lafal ini dapat diartikan sebagai makanan dan minuman yang dapat dicicipi dan dira-sakan. Makanan umumnya berbentuk padat, dan minuman berbentuk cair.
Makanan yang halal adalah makanan yang diizinkan untuk dikonsumsi me-nurut aturan hukum Islam, sebab pada hakikatnya semua makanan adalah ha-lal kecuali yang dilarang, baik oleh Al-Qur'an maupun hadis. Adapun kriteria baik (țayyib) terkait dengan kebutuhan fisik manusia, seperti kebutuhan ener-gi dan kesehatan. Makanan yang baik
mempunyai manfaat dan pengaruh penting bagi manusia, di antaranya:
1. Sumber energi. Makanan akan dicerna dalam usus dan dibakar oleh oksigen yang diserap oleh paru-paru menghasilkan pa-nas (energi) untuk ge-rak dan kegiatan.
2. Pertumbuhan. Makanan amat penting bagi anak-anak dan bayi atau janin dalam kandungan yang masih dalam proses pertumbuhan. Bagi orang dewasa, makanan penting untuk mengganti sel-sel yang mati atau rusak.
3. Kesehatan. Makanan yang baik dapat menjaga kesehatan dan membantu proses penyembuhan penyakit. Sebaliknya, makanan yang buruk akan mengakibatkan gangguan kesehatan, bahkan me-nimbulkan penyakit.
4. Kesehatan jiwa. Artinya, makan-an ymakan-ang halal dmakan-an sehat akmakan-an menjadikan jiwa tenang dan mu-dah bersyukur. Adapun makanan yang haram, baik zat maupun cara perolehannya, akan beraki-bat buruk bagi jiwa maupun ke-hidupan spiritual seseorang.
5. Keturunan. Baik buruknya makan-an dapat pula berpengaruh pada
keturunan. Ini karena makanan berpengaruh pada kualitas sperma dan sel telur orang tua. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil juga amat berpengaruh bagi per-kembangan dan kesehatan janin yang dikandungnya (Prof. Sir Peter Gluckman, dalam Konferensi
“Early Nutrition Forum”, Auckland 2011). Dinyatakan pula bahwa status gizi ibu hamil adalah peletak dasar kesehatan keturunan (Dr.
dr. Saptawati Bardosono, Repu-blika, 22 Mei 2011). Selain itu, ma-kanan dapat pula berpengaruh pada kejiwaan keturunan. Dalam pendidikan pranatal, diajarkan bahwa tali pusar tidak hanya mengalirkan dari ibu kepada
janin-nya sari makanan, tapi juga meng-alirkan kehidupan metafisik.
Dari uraian di atas jelaslah betapa besar manfaat dan pengaruh makanan bagi manusia. Makanan tidak hanya penting bagi diri pengonsumsinya untuk kehidupan dunia dan akhirat-nya, tetapi juga merembet kepada keturunan. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami tidak hanya hukum halal dan haram makanan, tetapi lebih dari itu me-mahami kriteria makanan yang baik, yang țayyib. Buku di hadapan para pembaca ini akan membahas terlebih dulu pengetahuan tentang komposisi dan nilai gizi dari berbagai sumber makanan yang ternyata melingkupi ilmu pengetahuan yang luas. Yang perlu dipahami tidak hanya pentingnya nilai gizi, tetapi juga bahaya makanan berlebihan, sebagaimana firman Allah berikut.
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
(al-A‘rāf/7: 31)
Kecukupan dan kelengkapan gizi makanan saja belumlah cukup.
Hal ini disebabkan peran makanan dalam mencukupi kebutuhan tubuh tergantung pula pada metabolisme.
Metabolisme makanan dalam tubuh dimulai dari mulut sampai usus besar, serta proses pembakaran gizi makanan oleh oksigen yang diserap paru-paru.
Mekanisme yang mengagumkan ini juga perlu diketahui agar gangguan sistem metabolisme dapat dicegah sehingga input makanan menjadi efi-sien dalam memenuhi kebutuhan tu-buh. []