• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adiwinarti, R., H.S. Tyas, C.M. Sri Lestari & A. Purnomoadi. 2010. Pertumbuhan kerbau jantan muda yang mendapat pakan jerami padi dan konsentrat dengan penggantian ampas bir. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Andarwulan, N., F. Kusnandar & D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT. Dian Rakyat, Jakarta.

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan V. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan beberapa indikator utama sosial-ekonomi Indonesia Agustus 2011, Jakarta.

Burhanuddin, S. Masithoh & J. Atmakusuma. 2002. Analisis preferensi dan pola konsumsi daging kerbau pada konsumen rumah tangga di kabupaten Pandeglang. Med. Vet. 25 (1) : 1-6.

Chalmers, M. I. & F. White. 1993. Urea and other substitutes for natural protein sources. In: The husbandry and health of domestic buffalo. Cockrill, H.H. (Ed.). FAO of the United Nations, Rome. 167-194.

Dania. I.B & H. Poerwoto. 2006. Pertambahan berat badan, laju pertumbuhan dan konversi pakan kerbau jantan akibat pemberian kesempatan berkubang dan jerami padi amoniasi. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Darminto, E. Triwulanningsih, A. Anggraeni & Y. Widiawati. 2010. Aplikasi inovasi teknologi peternakan untuk meningkatkan produktivitas kerbau lokal. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11- 13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Dewi, E.N. 1996. Isolasi asam lemak omega-3 dari minyak hasil limbah penepungan

dan pengalengan ikan lemuru. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Direktorat Jendral Peternakan. 2005. Lokakarya pengembangan dan peningkatan produksi ternak kerbau serta potensi peluang dan tantangan usaha ternak kerbau mendukung agribisnis peternakan. Laporan Direktorat Jendral Peternakan, Bogor.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2011. Statistik populasi ternak 2007-2010. Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian RI, Jakarta.

Diwyanto, K & E. Handiwirawan. 2006. Strategi pengembangan ternak kerbau : aspek penjaringan dan distribusi. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi.

Gunawan & E. Romjali. 2010. Program pengembangan pembibitan kerbau. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11- 13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hartati, Sumardi, Subandriyo & T. Hartatik. 2010. Keragaman morfologi genetic

sapi Peranakan Ongole di peternakan rakyat. J. ITV.15 (1) : 72-80.

Hasinah, H. & Handiwirawan. 2006. Keragaman genetic ternak kerbau di Indonesia. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Indraningsih, R., Widiastuti & Y. Sani. 2006. Upaya pengembangan peternakan kerbau dalam menunjanag kecukupan daging. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Juarez. M., S. Failla., A. Ficco., F. Pena., C. Aviles & O. Polvillo. 2010. Buffalo meat composition as affected by different cooking methods. J. Food and Bioproducts Processing. 88 : 145-148.

Kandeepan. G., S. Biswas & R.J. Rajkumar. 2009. Buffalo as a potential food animal. Int.J. Lives Prod. 1 (1) : 1-5.

Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan dan Komponen Makro. Cetakan I. Dian Rakyat, Jakarta.

Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Edisi ke-5. Diterjemahkan Oleh: Aminuddin Parakkasi. Indonesia University Press, Jakarta.

Lubis, M.I. 1993. Pengaruh minyak ikan lemuru dalam pakan terhadap respon vaskuler kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hipokolestrolemik. Disetasi. Program Pascasarjana, IPB, Bogor.

Lubis, A.M & P. Sitepu. 1999. Performans reproduksi sapi bali dan potensinya sebagai breeding stock di Kecamatan Lampung Utara. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Maryana, L. 2002. Pengaruh penambahan minyak ikan lemuru (Sardinella longiseps) terhadap produksi gas metan, vfa dan aktifitas carboxymethil cellulose pada fermentasi selulosa oleh mikroba rumen secara invitro. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mayunar. 2006. Status dan prospek pengembangan ternak kerbau di provinsi banten. Pros. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Sumbawa, 4-5 agustus 2006. Puslitbang Peternakan Bekerjasama Dengan Direktorat Perbibitan, Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa.

Muctadi, D., M. Astawan & N.S. Palupi. 2002. Metabolisme Zat Gizi Pangan. Edisi ke-1. Universitas Terbuka Press, Jakarta.

Muthalib, H. A. 2006. Potensi sumberdaya ternak kerbau di Nusa Tenggara Barat. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Parakkasi, A., 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Payne, W. J. A. & J. Hodges. 1997. Tropical Cattle ; Origins, Breeds, and Breeding Policies. Blackwell Science ltd., London.

Priyanti, A & R.A. Saptati. 2006. Analisis ekonomi dan tata niaga usaha ternak kerbau. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Purbowati. E., C.I. Sutrisno, E. Baliarti, S.P.S. Budhi & W. Lestriana. 2000. Komposisi kimia otot longisimus dorsi dan biceps femoris domba local jantan yang dipelihara di pedesaan pada bobot potong yang berbeda. J. Pengembangan Peternakan Tropis. 25 (2) : 1-7.

Putu, I.G., M.Sabrani, M. Winugroho, T.Chaniago, Santoso, Tarmudzi, A.A.Supriyadi & P. Oktapiana. 1994. Peningkatan produksi dan reproduksi kerbau kalang pada agroekosistem rawa di Kalimantan. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Ternak Bogor Bekerjasama dengan P4N.

Rebak. G., S. Sanchez, A. Capellari, J. Cedres & E. patino. 2010. Characterization of buffalo meat in Corrientes, Argentina. J. Meat Product. Rev. Vet. 21 (1) : 498- 500.

Rusdiana, S & T. Herawati. 2009. Pemeliharaan ternak kerbau dalam system usaha tani terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Pros. Seminar Dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Tana Toraja, 24-26 Oktober 2008. Puslitbang Peternakan Bekerjasama Dengan Direktorat Perbibitan, Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan Dan Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Tana Toraja. 84-90.

Setiyono, Soeparno, K. Soenaryo & E. Suryanto. 2006. Physical characteristics, chemical composition and organoleptical properties of bali cattle and ongole cross breed meat as affected by fattening and rearing system. Proceedings of the 4th ISTAP Animal Production and Suistainable Agriculture in The Tropic. Faculty Of Animal Science, Gadjah Mada University, 8-9 November 2006. Simopoulus, A.P. 2002. Omega-3 fatty acids in wild plant, nut and seeds. Asia Pac J.

Clin. Nutr. 11:163-173.

Soeparno. 2005. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah mada university press, Yogyakarta.

Sumardi. 2008. Jumlah mikroba dan pH rumen serta efisiensi produksi susu sapi frisien Holstein akibat penambahan tepung daun katu (Sauropus androgynus, L. Merr) dalam ransum. J. Agromedia. 26 (01) : 27-36.

Tasse, A.M. 2010. Tampilan asam lemak dalam susu sapi hasil pemberian ransum mengandung campuran garam karboksilat atau metil ester kering. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tillman A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, & S. Lebdosoekojo, 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Usmiati. S & A. Priyanti. 2006. Sifat fisikokimia dan palatabilitas bakso daging kerbau. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Utomo. B & S. Prawirodigdo. 2010. Karakteristik pemeliharaan kerbau (Bubalus bubalis) di Kabupaten Boyolali. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Williamson, G & W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Edisi ke-3. Diterjemahkan Oleh : Darmadja, S.G.N. Gadjah Mada Universty Press, Yogyakarta.

Wirahadikusumah, M. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat Dan Lipid (BIOKIMIA). Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Yurleni. 2010. Produktivitas ternak kerbau di Provinsi Jambi. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Zulbardi, M., A. Djajanegara & M. Rangkuti. 1982. Pengaruh pelepasan terhadap konsumsi jerami padi. Dalam: M. Rangkuti, P. Sitorus, M. E. Siregar, T. D. Soedjana, Sutiyono, NG. Ginting, C. Sirait, A. R. S. Siregar, E. Djamaluddin & A. Setiadi (ed.). Proc. Seminar Penelitian Peternakan. P4. BP3. Deptan., Bogor.

Lampiran 1. Hasil Analisis Ragam Asam Lemak Jenuh Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0307 0,0307 0,01 0,9361 PLK 1 101,6659 101,6659 22,41 0,0008 JTER*PLK 1 33,1171 33,1171 7,30 0,0223 ERROR 10 45,3727 4,5372 Corrected Total 13 166,0705

Lampiran 2. Hasil Analisis Ragam Asam Lemak Tak Jenuh Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,4940 0,4940 0,09 0,7728 PLK 1 162,0732 162,0732 28,88 0,0003 JTER*PLK 1 40,7593 40,7593 7,26 0,0225 ERROR 10 56,1118 5,6111 Corrected Total 13 239,9582

Lampiran 3. Hasil Analisis Ragam Eicosapentaenoic Acid (EPA) Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0049 0,0049 0,32 0,5847 PLK 1 0,2777 0,2777 17,97 0,0017 JTER*PLK 1 0,0093 0,0093 0,60 0,4558 ERROR 10 0,1545 0,1545 Corrected Total 13 0,4376

Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Dosahexaenoic Acid (DHA) Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0005 0,0005 0,84 0,3803 PLK 1 0,0079 0,0078 13,25 0,0045 JTER*PLK 1 0,0007 0,0007 1,23 0,2939 ERROR 10 0,0059 0,0006 Corrected Total 13 0,0159

Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam Kadar Air Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 1,5257 1,5257 0,97 0,3478 PLK 1 0,0957 0,0957 0,06 0,8101 JTER*PLK 1 0,3973 0,3973 0,25 0,6260 ERROR 10 15,7207 1,5721 Corrected Total 13 17,8066

Lampiran 6. Hasil Analisis Ragam Kadar Abu Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,9844 0,9844 28,13 0,0003 PLK 1 0,0141 0,0141 0,40 0,5396 JTER*PLK 1 0,0088 0,0088 0,25 0,6258 ERROR 10 0,3510 0,0350 Corrected Total 13 1,3611

Lampiran 7. Hasil Analisis Ragam Kadar Lemak Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,1787 0,1787 0,81 0,3891 PLK 1 0,6968 0,6968 3,16 0,1058 JTER*PLK 1 0,1184 0,1184 0,54 0,4805 ERROR 10 2,2052 0,2205 Corrected Total 13 3,1324

Lampiran 8. Hasil Analisis Ragam Kadar Protein Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 18,3943 18,3943 79,37 < ,0001 PLK 1 0,0191 0,0191 0,08 0,7801 JTER*PLK 1 0,2728 0,2728 1,18 0,3034 ERROR 10 2,3175 0,2318 Corrected Total 13 20,9888

DAFTAR PUSTAKA

Adiwinarti, R., H.S. Tyas, C.M. Sri Lestari & A. Purnomoadi. 2010. Pertumbuhan kerbau jantan muda yang mendapat pakan jerami padi dan konsentrat dengan penggantian ampas bir. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Andarwulan, N., F. Kusnandar & D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT. Dian Rakyat, Jakarta.

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan V. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan beberapa indikator utama sosial-ekonomi Indonesia Agustus 2011, Jakarta.

Burhanuddin, S. Masithoh & J. Atmakusuma. 2002. Analisis preferensi dan pola konsumsi daging kerbau pada konsumen rumah tangga di kabupaten Pandeglang. Med. Vet. 25 (1) : 1-6.

Chalmers, M. I. & F. White. 1993. Urea and other substitutes for natural protein sources. In: The husbandry and health of domestic buffalo. Cockrill, H.H. (Ed.). FAO of the United Nations, Rome. 167-194.

Dania. I.B & H. Poerwoto. 2006. Pertambahan berat badan, laju pertumbuhan dan konversi pakan kerbau jantan akibat pemberian kesempatan berkubang dan jerami padi amoniasi. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Darminto, E. Triwulanningsih, A. Anggraeni & Y. Widiawati. 2010. Aplikasi inovasi teknologi peternakan untuk meningkatkan produktivitas kerbau lokal. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11- 13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Dewi, E.N. 1996. Isolasi asam lemak omega-3 dari minyak hasil limbah penepungan

dan pengalengan ikan lemuru. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Direktorat Jendral Peternakan. 2005. Lokakarya pengembangan dan peningkatan produksi ternak kerbau serta potensi peluang dan tantangan usaha ternak kerbau mendukung agribisnis peternakan. Laporan Direktorat Jendral Peternakan, Bogor.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2011. Statistik populasi ternak 2007-2010. Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian RI, Jakarta.

Diwyanto, K & E. Handiwirawan. 2006. Strategi pengembangan ternak kerbau : aspek penjaringan dan distribusi. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi.

Gunawan & E. Romjali. 2010. Program pengembangan pembibitan kerbau. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11- 13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hartati, Sumardi, Subandriyo & T. Hartatik. 2010. Keragaman morfologi genetic

sapi Peranakan Ongole di peternakan rakyat. J. ITV.15 (1) : 72-80.

Hasinah, H. & Handiwirawan. 2006. Keragaman genetic ternak kerbau di Indonesia. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Indraningsih, R., Widiastuti & Y. Sani. 2006. Upaya pengembangan peternakan kerbau dalam menunjanag kecukupan daging. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Juarez. M., S. Failla., A. Ficco., F. Pena., C. Aviles & O. Polvillo. 2010. Buffalo meat composition as affected by different cooking methods. J. Food and Bioproducts Processing. 88 : 145-148.

Kandeepan. G., S. Biswas & R.J. Rajkumar. 2009. Buffalo as a potential food animal. Int.J. Lives Prod. 1 (1) : 1-5.

Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan dan Komponen Makro. Cetakan I. Dian Rakyat, Jakarta.

Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Edisi ke-5. Diterjemahkan Oleh: Aminuddin Parakkasi. Indonesia University Press, Jakarta.

Lubis, M.I. 1993. Pengaruh minyak ikan lemuru dalam pakan terhadap respon vaskuler kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hipokolestrolemik. Disetasi. Program Pascasarjana, IPB, Bogor.

Lubis, A.M & P. Sitepu. 1999. Performans reproduksi sapi bali dan potensinya sebagai breeding stock di Kecamatan Lampung Utara. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.

Maryana, L. 2002. Pengaruh penambahan minyak ikan lemuru (Sardinella longiseps) terhadap produksi gas metan, vfa dan aktifitas carboxymethil cellulose pada fermentasi selulosa oleh mikroba rumen secara invitro. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mayunar. 2006. Status dan prospek pengembangan ternak kerbau di provinsi banten. Pros. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Sumbawa, 4-5 agustus 2006. Puslitbang Peternakan Bekerjasama Dengan Direktorat Perbibitan, Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa.

Muctadi, D., M. Astawan & N.S. Palupi. 2002. Metabolisme Zat Gizi Pangan. Edisi ke-1. Universitas Terbuka Press, Jakarta.

Muthalib, H. A. 2006. Potensi sumberdaya ternak kerbau di Nusa Tenggara Barat. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Parakkasi, A., 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Payne, W. J. A. & J. Hodges. 1997. Tropical Cattle ; Origins, Breeds, and Breeding Policies. Blackwell Science ltd., London.

Priyanti, A & R.A. Saptati. 2006. Analisis ekonomi dan tata niaga usaha ternak kerbau. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Purbowati. E., C.I. Sutrisno, E. Baliarti, S.P.S. Budhi & W. Lestriana. 2000. Komposisi kimia otot longisimus dorsi dan biceps femoris domba local jantan yang dipelihara di pedesaan pada bobot potong yang berbeda. J. Pengembangan Peternakan Tropis. 25 (2) : 1-7.

Putu, I.G., M.Sabrani, M. Winugroho, T.Chaniago, Santoso, Tarmudzi, A.A.Supriyadi & P. Oktapiana. 1994. Peningkatan produksi dan reproduksi kerbau kalang pada agroekosistem rawa di Kalimantan. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Ternak Bogor Bekerjasama dengan P4N.

Rebak. G., S. Sanchez, A. Capellari, J. Cedres & E. patino. 2010. Characterization of buffalo meat in Corrientes, Argentina. J. Meat Product. Rev. Vet. 21 (1) : 498- 500.

Rusdiana, S & T. Herawati. 2009. Pemeliharaan ternak kerbau dalam system usaha tani terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Pros. Seminar Dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Tana Toraja, 24-26 Oktober 2008. Puslitbang Peternakan Bekerjasama Dengan Direktorat Perbibitan, Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan Dan Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Tana Toraja. 84-90.

Setiyono, Soeparno, K. Soenaryo & E. Suryanto. 2006. Physical characteristics, chemical composition and organoleptical properties of bali cattle and ongole cross breed meat as affected by fattening and rearing system. Proceedings of the 4th ISTAP Animal Production and Suistainable Agriculture in The Tropic. Faculty Of Animal Science, Gadjah Mada University, 8-9 November 2006. Simopoulus, A.P. 2002. Omega-3 fatty acids in wild plant, nut and seeds. Asia Pac J.

Clin. Nutr. 11:163-173.

Soeparno. 2005. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah mada university press, Yogyakarta.

Sumardi. 2008. Jumlah mikroba dan pH rumen serta efisiensi produksi susu sapi frisien Holstein akibat penambahan tepung daun katu (Sauropus androgynus, L. Merr) dalam ransum. J. Agromedia. 26 (01) : 27-36.

Tasse, A.M. 2010. Tampilan asam lemak dalam susu sapi hasil pemberian ransum mengandung campuran garam karboksilat atau metil ester kering. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tillman A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, & S. Lebdosoekojo, 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Usmiati. S & A. Priyanti. 2006. Sifat fisikokimia dan palatabilitas bakso daging kerbau. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau mendukung kecukupan daging sapi. Sumbawa, 04-05 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Utomo. B & S. Prawirodigdo. 2010. Karakteristik pemeliharaan kerbau (Bubalus bubalis) di Kabupaten Boyolali. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Williamson, G & W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Edisi ke-3. Diterjemahkan Oleh : Darmadja, S.G.N. Gadjah Mada Universty Press, Yogyakarta.

Wirahadikusumah, M. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat Dan Lipid (BIOKIMIA). Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Yurleni. 2010. Produktivitas ternak kerbau di Provinsi Jambi. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Brebes, 11-13 November 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Zulbardi, M., A. Djajanegara & M. Rangkuti. 1982. Pengaruh pelepasan terhadap konsumsi jerami padi. Dalam: M. Rangkuti, P. Sitorus, M. E. Siregar, T. D. Soedjana, Sutiyono, NG. Ginting, C. Sirait, A. R. S. Siregar, E. Djamaluddin & A. Setiadi (ed.). Proc. Seminar Penelitian Peternakan. P4. BP3. Deptan., Bogor.

Lampiran 1. Hasil Analisis Ragam Asam Lemak Jenuh Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0307 0,0307 0,01 0,9361 PLK 1 101,6659 101,6659 22,41 0,0008 JTER*PLK 1 33,1171 33,1171 7,30 0,0223 ERROR 10 45,3727 4,5372 Corrected Total 13 166,0705

Lampiran 2. Hasil Analisis Ragam Asam Lemak Tak Jenuh Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,4940 0,4940 0,09 0,7728 PLK 1 162,0732 162,0732 28,88 0,0003 JTER*PLK 1 40,7593 40,7593 7,26 0,0225 ERROR 10 56,1118 5,6111 Corrected Total 13 239,9582

Lampiran 3. Hasil Analisis Ragam Eicosapentaenoic Acid (EPA) Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0049 0,0049 0,32 0,5847 PLK 1 0,2777 0,2777 17,97 0,0017 JTER*PLK 1 0,0093 0,0093 0,60 0,4558 ERROR 10 0,1545 0,1545 Corrected Total 13 0,4376

Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Dosahexaenoic Acid (DHA) Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,0005 0,0005 0,84 0,3803 PLK 1 0,0079 0,0078 13,25 0,0045 JTER*PLK 1 0,0007 0,0007 1,23 0,2939 ERROR 10 0,0059 0,0006 Corrected Total 13 0,0159

Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam Kadar Air Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 1,5257 1,5257 0,97 0,3478 PLK 1 0,0957 0,0957 0,06 0,8101 JTER*PLK 1 0,3973 0,3973 0,25 0,6260 ERROR 10 15,7207 1,5721 Corrected Total 13 17,8066

Lampiran 6. Hasil Analisis Ragam Kadar Abu Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,9844 0,9844 28,13 0,0003 PLK 1 0,0141 0,0141 0,40 0,5396 JTER*PLK 1 0,0088 0,0088 0,25 0,6258 ERROR 10 0,3510 0,0350 Corrected Total 13 1,3611

Lampiran 7. Hasil Analisis Ragam Kadar Lemak Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 0,1787 0,1787 0,81 0,3891 PLK 1 0,6968 0,6968 3,16 0,1058 JTER*PLK 1 0,1184 0,1184 0,54 0,4805 ERROR 10 2,2052 0,2205 Corrected Total 13 3,1324

Lampiran 8. Hasil Analisis Ragam Kadar Protein Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Garam Karboksilat Kering (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Square F Value Pr > F JTER 1 18,3943 18,3943 79,37 < ,0001 PLK 1 0,0191 0,0191 0,08 0,7801 JTER*PLK 1 0,2728 0,2728 1,18 0,3034 ERROR 10 2,3175 0,2318 Corrected Total 13 20,9888

Dokumen terkait