• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adiwinanto. 2008. Pengaruh intervensi olahraga di sekolah terhadap indeks masa tubuh dan tingkat kesegaran kardiorespirasi pada remaja obesitas [tesis]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [Anonim]. 2010. Cooper test. http://www.brianmac.co.uk/havard.htm. [11 Maret

2010].

. VO2 max. http://www.brianmac.co.uk/havard.htm. [11 Maret 2010]. . 2009. Bila seseorang mengantuk. www.garutkap.go.id. [11 Juli 2011] Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Atmarita, Fallah TS. 2004. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII [17-19 Mei 2004]

Bernstein D. 2003. Exercise assesment of transgenic models of human cardiovascular disease. Physiol Genomics 3: 217-226(2003)

Bredbenner et al. 2009. Wardlaw’s Perspectives in Nutrition (Eighth Edition). New York: McGraw-Hill Companies.

Budiman. 2007. Perbandingan Tes Lari 12 Menit Cooper dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand. Jurnal Kesehatan Masyarakat 7(1), 91-94.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Garis Kemiskinan Kota Bogor tahun 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[CDC] Center for Disease Control and Prevention. 2000. CDC grwoth charts. www.cdc.gov. [5 Agustus 2011].

Chitra U, Reddy CR. 2005. The role of breakfast in nutrient intake of urban schoolchildren. Public Health Nutrition: 10(1), 55-58.

Colan SD. 1992. Exercise In: Fyler DC editor. Nadas’ pediatrics cardiology. Philadelphia: Hanley & Belfus, Inc.

Damayanti D. 2010. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Departmen of Health and Human Service. 2006. The President's council on physical fitness and sports. Definitions: health, fitness, and physical activity. http://www.fitness.gov/digest_mar2000.htm. [24 Februari 2011]. [Depkes] Departemen Kesehatan. 1995. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.

. 1997. Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Dewi SS. 2010. Kecukupan energi dan protein serta sumbangan energi dan protein makanan jajanan pada anak Sd Negeri No. 060822 Kecamatan Medan Area tahun 2010 [skripsi]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Faridi A. 2002. Hubungan sarapan pagi dengan kadar glukosa darah dan kosentrasi belajar pada siswa sekolah dasar. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Fikawati S, Syafiq A. 2007. Konsumsi kalsium pada remaja. Di dalam: Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New Zealand: University

of Otago.

Gibney MJ, Hester HV, Frans JK. 2002. Introduction to Human Nutrition.

Blackwell Science Ltd.

Gutin B, Owen S, Slaven G, Riggs S, Sharon BS, Treiber F. 2002. Effect of physical training on Heart-period variability in obese children. J Pediatr; 130(6).938-43

Harahap H, Rustiawan, Sudjamin. 1998. Kebiasaan makan dan jajan anak sekolah dasar penerima PMT-AS di desa IDT. Jakarta: Gizi Indonesia 13:97-115.

Hardinsyah. 2007. Review faktor determinan keragaman konsumsi pangan. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol. 2: 55–74.

. 2004. Kiat Meminimalkan Keluhan Menstruasi. Bogor: Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Institut Pertanian Bogor.

, Tambunan. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan. Dalam Soekirman, Kusumaseta, Pribadi, Ariani, Jus’at, Hardinsyah, Dahrulsyah, Firdausy (Eds), Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta: LIPI.

, Briawan D. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Diktat Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Harper L J, Deaton B J, Driskel J A. 1986. Pangan, Gizi, dan Pertanian; Penerjemah, Suhardjo. Jakarta: UI Press.

Hastuti S. 2003. Hubungan status gizi dengan tingkat kesegaran jasmani anak sekolah dasar di SD Negeri Majasto I Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun 2003 [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang.

Hernawati I. 2003. Hubungan konsumsi zat gizi makan pagi dan prestasi belajar pada siswi kelas 1 SLTPN 4 di Kota Bogor [Skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Hurlock, EB. 1999. Perkembangan Anak Edisi ke-6. Tjandrasa M, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Child Development.

Irianto DP. 2001. Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Jakarta:Lukman Offset.

Isriati. 2004. Perbedaan tingkat kesegaran jasmani pada siswa Sma Negeri I Gubug,Grobogan berdasarkan status merokok, indeks massa tubuh (imt), kebiasaan olah raga dan jenis kelamin [skripsi].

Itsnainiyah T. 2007. Hubungan antara IMT, kadar hb dan kebiasaan olahraga dengan tingkat kesegaran jasmani pada lanjut usia [Skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Karim F. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Komunitas.

[Kemendiknas] Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Sekolah Dasar. www.kemdiknas.go.id. [8 Maret 2011].

Khomsan A. 2005. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan 2. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Kuntaraf J, Kuntaraf KL. 2006. Olahraga Sumber Kesehatan. Indonesia Publishing House.

Kurniasih. 2009. Enam manfaat olahraga bagi anak. www.kompas.com. [7 Agustus 2011].

Kusmana D. 1997. Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Laquatra I. 2004. Nutrition for Weight Management. Di dalam L. Kathleen Mahan & Sylvia Escott-Stump, editor. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy.

USA: Curtis Center. hlm. 558-590.

Mahardika IMS. 2009. Profil kebugaran jasmani anak usia 7-13 tahun sasaran evaluasi penjasorkes. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Manadijah S. 2006. Pelatihan dan Penyuluhan pangan dan gizi di kalangan pendidik Sekolah Dasar dan Menengah. Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi (PSKPG) Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Muasyaroh. 2006. Hubungan antara status gizi dengan tingkat kesegaran jasmani pada siswa putra kelas 1 sekolah dasar di desa jetak kidul kecamatan wonopringgo kabupaten pekalongan tahun ajaran 2005/2006 [skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang.

Muniarti D. 2010. Pengetahuan, sikap, dan praktik tentang kebiasaan sarapan dan status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2 Bogor [skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Mutohir TC, Maksum A. 2007. Sport Development Index. Jakarta: Index.

Napitu. 1994. Perilaku jajan di kalangan siswa SMA di pinggiran Kota DKI Jakarta. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasoetion A, Damayanthi E. 2008. Diktat Ilmu Gizi Dasar. Bogor:Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Nofitasari A, Anggorodi RA, Triyanti. 2009. Perilaku sarapan pagi kaitannya

dengan prestasi belajar siswi SMPN 2 Depok. Jurnal Kesehatan Masyarakat:03(2), 46-52.

Nurhasan H, Cholil D. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Papilia DE, Old SW, Feldman RD. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Puslitbang Gizi-Depkes, Jurusan GMSK-Faperta-IPB, PSAE-Deptan, FKM UI. 1988. Studi Data Dasar PMT-AS di 10 Provinsi Luar Jawa-Bali Tahun 1996/1997 dan di 6 Provinsi Jawa-Bali Tahun 1997/1998.

Powell CA, Walker SP, Chang SM, Grantham SM. 1998. Nutrition and education: a randomized trial of the effects of breakfast in rural primary school children. Am J Clin Nutr 1998;68:873–9.

Pudjiadi. 1990. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

[Riskesdas] Riset Kesehatan Dasar. 2010. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes Republik Indonesia.

Riyadi H. 2003. Penilaian Gizi Secara Antropometri. Bogor: Departemen Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Institut Pertanian Bogor.

, Retnaningsih. Martianto D. dan Kustiyah L. 2006. Materi Pokok Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka.

Robergs RA, Roberts SO. 2000. Fundamental Principles of Exercise Physiology for fitness, perfomance, and health. USA: The Mac Graw-Hill Companies.

Rodiah D. 2010. Pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang pada anak sekolah di SDN Gunung Gede Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Roedjito D. 1989. Kajian Penelitian Gizi. Jakarta: Media Sarana Press.

Salimar. 2010. Laporan Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) di Indonesia. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Sanjur. 1982. Social and Culture Perspective in Nutrition. New Jersey: Englewood Cliffts, prentice hall.

Sediaoetama. 1996. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian rakyat.

Setiawan B dan Rahayuningsih S. 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Air. Di dalam: Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII; Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Spark A. 2007. Nutrition in Public Health, Policies, and Practise. United State; CRC Press Taylor & Francis Group.

Suhardjo. 1989. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sukandar D. 2007. Studi Sosial Ekonomi, Aspek Pangan, Gizi, dan Sanitasi:

Petani Sawah Beririgasi di Banjar, Jawa Barat. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Supariasa, Bakri, Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Sutardji, Azinar M. 2007. Tingkat konsumsi energi dan konsumsi protein serta

hubungannya dengan status gizi anak asuh usia 10-18 tahun (studi pada penyelenggaraan makanan di panti asuhan pamardi putra kabupaten demak). Jurnal Kesehatan Masyarakat: 2(2): 162-174

Syafitri Y. 2010. Kebiasaan jajan siswa sekolah dasar. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Utari A. 2007. Hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kesegaran jasmani pada anak usia 12-14 tahun [tesis]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

United Nations Systems. 2010. 6th Report on The World Nutrition Situation. United Nations System Standing Committee on Nutrition

[UNICEF] United Nations Children's Fund. 1988. The State of The World’s Children 1988. Oxford: Oxford University Press.

[WHO] World Health Organization. 2008. Measuring Change in Nutrition Status. Geneva.

Wilmore JH, Costill DL. 2005. Physiology of Sport and Exercise. Champaign IL: Human Kinetics

Yuflida. 2001. Pengetahuan, sikap, dan praktek konsumsi sarapan dan makanan jajanan anak sekolah di SD PMT AS dan SD non PMT-AS. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

KEBIASAAN SARAPAN DAN OLAHRAGA SERTA

HUBUNGANNYA DENGAN DAYA TAHAN PARU-JANTUNG

ANAK SEKOLAH DASAR KEBON KOPI 2 BOGOR

NONLY STEVANIE

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

ABSTRACT

NONLY STEVANIE. The Relation of Breakfast and Exercise Habits to Students Cardiorespiratory Endurance of Kebon Kopi 2 Elementary School Bogor. Supervised by AHMAD SULAEMAN and TIURMA SINAGA.

Breakfast and exercise are important aspects in increasing students’s fitness, especially in elementary’s school-age children. One component of health- related fitness is a cardiorespiratory endurance. Cardiorespiratory endurance relates to the physical ability of a child in following the lesson learning process efficiently and effectively in a relatively long time without causing tiredness. The aims of study was to identify the breakfast and exercise habits and their relation to fitness level of elementary school students. Case study design was applied in this study. Research conducted at the Kebon Kopi Elementary School 2 Bogor in March-April 2011. The sampling inclusion criteria are students can understand and properly fill out the questionnaires, had no history of chronic illness or a derivative. Most of the sample (84%) are 10-12 years students. The highest percentage of normal nutritional status according to the example is BB/U (54%), TB/U (68%), and BMI/ U (70%). More than half of the sample (52%) always take a breakfast before they go to school. Their breakfast habits only contribute about 16% energy, 12% protein, 11% iron, and 1% vitamin C to nutrient adequacy. More than 70% of samples had a exercise frequency less than 3 times/week. About 46% sample doing exercise in 30-40 minutes each. Spearman correlation test results there is no relation between age, nutritional status, breakfast habits, 5L frequent complaints, and complaints of drowsiness with cardiorespiratory endurance (p>0.05). There is correlation between the sexes (p<0.05, r= -0.417), frequency of exercise (p <0.05, r = 0.350), and duration of exercise (p<0.05, r = 0.455) with cardiorespiratory endurance.

Keywords: breakfast, exercise, cardiorespiratory endurance, school age children, nutritional status

RINGKASAN

NONLY STEVANIE. Kebiasaan Sarapan dan Olahraga serta Hubungannya dengan Daya Tahan Paru-Jantung Anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogor. Dibimbing oleh AHMAD SULAEMAN dan TIURMA SINAGA.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (2010) menunjukkan status gizi anak usia sekolah belum cukup baik. Prevalensi kekurusan (IMT/U) nasional pada anak umur 6-12 tahun (usia sekolah) sebesar 12.2% terdiri dari 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus. Kondisi tersebut diperparah dengan hasil studi PMT-AS (1998) yang menunjukkan bahwa masih banyak anak usia sekolah yang memiliki pola makan hanya dua kali sehari yaitu makan siang dan makan malam tanpa makan pagi atau sarapan. Pola makan dengan melewatkan sarapan rawan berisiko terhadap penurunan kadar gula darah, bahkan dalam jangka waktu yang relatif panjang dapat menyebabkan penyakit infeksi disertai kurang gizi (Puslitabang Gizi et al.

1998).

Manfaat sarapan terbukti efektif dalam peningkatan kebugaran dan konsentrasi dalam proses belajar (Khomsan 2005). Salah satu komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan (health related fitness) yaitu daya tahan paru-jantung (cardiorespiratory endurance). Daya tahan paru-jantung merupakan kemampuan paru jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama (Robergs & Roberts 2000). Anak dengan daya tahan paru-jantung yang baik memiliki kemampuan dan kesanggupan fisik dalam mengikuti proses belajar secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan.

Faktor lain yang mempengaruhi daya tahan paru-jantung adalah kebiasaan berolahraga. Hampir setengah dari jumlah anak usia 12-21 tahun di Indonesia tidak cukup aktif (Adiwinanto 2008). Hasil penelitian Guttin et al. (2002) menunjukkan terjadi perbaikan daya tahan paru-jantung pada anak obese dengan intervensi latihan terutama olahraga dengan intensitas tinggi. Sarapan dan olahraga merupakan hal penting dilakukan berkaitan dengan daya tahan paru-jantung bagi anak usia sekolah dasar. Oleh karena itu, penelitian mengenai kebiasaan sarapan dan olahraga perlu dilakukan untuk melihat hubungannya terhadap daya tahan paru-jantung anak usia sekolah, dalam penelitian ini dilakukan di SDN Kebon Kopi 2, Bogor.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan sarapan dan olahraga serta hubungannya dengan tingkat kebugaran anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogor. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik individu dan sosial ekonomi anak, (2) mengidentifikasi kebiasaan sarapan anak, (3) mengidentifikasi kebiasaan olahraga anak, (4) Mengidentifikasi daya tahan paru-jantung anak, (5) menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya tahan paru- jantung anak, dan (6) menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan daya tahan paru-jantung anak.

Penelitian ini menggunakan desain case study. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi 2 ini dengan alasan karena sekolah ini memiliki rata-rata siswa berasal dari keluarga yang tergolong miskin (Muniarti 2010). Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 50 siswa (25 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan).

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, karakteristik sosial ekonomi keluarga, konsumsi pangan, kebiasaan sarapan, status gizi, kebiasaan olahraga, dan daya tahan

paru-jantung. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan alat bantu kuesioner. Data sekunder adalah data yang mendukung data primer penelitian diperoleh dari data sekolah.

Sebagian besar contoh (92%) berusia 10-12 tahun. Lebih dari separuh contoh (52%) memiliki besar uang jajan contoh <Rp 3000,00. Persentase tertinggi status gizi contoh adalah normal menurut BB/U (54%), TB/U(68%), dan IMT/U (70%). Persentase pendidikan ayah contoh lebih besar (46%) pada tingkat SMA dan pendidikan ibu contoh lebih besar (36%) pada tingkat SD. Persentase pekerjaan ayah contoh lebih besar pada jenis pekerjaan seperti pedagang keliling (25%), supir angkut, ojek (23%), dan pegawai swasta (23%). Sebagian besar (79%) ibu contoh hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga Sebagian besar contoh (82%) memiliki pendapatan keluarga yang termasuk dalam kategori miskin. Rata-rata contoh memiliki besar keluarga yang tergolong kecil (≤ 4 orang).

Lebih dari separuh contoh (52%) memiliki frekuensi selalu sarapan. Sebagian besar contoh (80%) melakukan sarapan di rumah dengan waktu sarapan (52%) pada pukul 06.00 s.d.<06.30. Jenis makanan sarapan yang paling banyak dikonsumsi oleh contoh adalah nasi+lauk pauk. Sarapan contoh hanya menyumbangkan sekitar 16% energi, 12% protein, 11% zat besi, dan 1% vitamin C terhadap kecukupan gizi. Lebih dari 70% contoh memiliki frekuensi olahraga kurang dari 3 kali/minggu. Persentase tertinggi jenis olahraga pada contoh laki- laki adalah sepak bola (56%), sedangkan pada contoh perempuan adalah lompat tali (48%). Contoh sebanyak 46% melakukan olahraga rata-rata 30-40 menit setiap kali berolahraga. Lebih dari separuh contoh (60%) memiliki keluhan sering merasa 5L. Persentase keluhan sering mengantuk contoh sebesar 58%. Rata- rata contoh memiliki VO2 max sebesar 22,9 ml/kg/menit. Berdasarkan kategori daya tahan paru-jantung tes Cooper, sebagian besar contoh (64%) memiliki tingkat kebugaran yang sangat kurang.

Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia, status gizi, kebiasaan sarapan, keluhan sering 5L, dan keluhan mengantuk dengan daya tahan paru-jantung (p>0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p<0.05, r= -0.417), frekuensi olahraga (p<0.05, r= 0.350), dan durasi olahraga (p< 0.05, r= 0.455) dengan daya tahan paru-jantung.

KEBIASAAN SARAPAN DAN OLAHRAGA SERTA

HUBUNGANNYA DENGAN DAYA TAHAN PARU-JANTUNG

ANAK SEKOLAH DASAR KEBON KOPI 2 BOGOR

NONLY STEVANIE

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada

Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Judul : Kebiasaan Sarapan dan Olahraga serta Hubungannya dengan Daya Tahan Paru-Jantung Anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogor

Nama : Nonly Stevanie

NIM : I14070036

Disetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Ph.D Tiurma Sinaga, B.Sc., MFSA NIP. 19620331 198811 1 001 NIP. 19610521 198312 2 001

Disetujui,

Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS NIP. 19621218 198703 1 001

PRAKATA

Puji syukur tak terhingga penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Kebiasaan Sarapan dan Olahraga serta Hubungannya dengan Daya Tahan Paru-Jantung Anak Sekolah Dasar Kebon Kopi 2 Bogor” dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Mayor Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan masukan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof.Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik sekaligus pembimbing skripsi yang telah membimbing, memberikan banyak masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama menempuh mata kuliah serta penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Tiurma Sinaga, B.Sc., MFSA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah senantiasa sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi

3. Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS.selaku dosen pemandu seminar dan dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis. 4. Tanoto Foundation yang telah memberikan bantuan beasiswa kepada

penulis selama tahun ajaran 2009-2011

5. Kepala Sekolah, Guru-Guru SDN Kebon Kopi 2 Bogor, dan orang tua murid atas kerja sama, bimbingan dan bantuannya selama penelitian

6. Adik-adik kelas 5 dan 6 SDN Kebon Kopi 2 Bogor tercinta atas kesediaan dan kerja samanya selama penelitian

7. Mama dan adik-adikku tercinta, Berlian dan Meisy yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan semangat dengan penuh kasih sayang. 8. My Dearest atas kasih sayang, perhatian, dan dukungan sejak awal

berkenalan sampai saat ini.

9. Mba Resi atas bantuan dan dukungannya selama penulisan skripsi

10. Sahabat karibku, Yunda, Deviani, Ezi, Aulia, Itni, Neina, Stefani, Sisi, Panji, Mahmud, Elfrida, Dwi, Memey, Linda, Nufi, dan Anggi atas kebersamaan, keceriaan, semangat, serta kerjasama sejak awal masuk kuliah hingga saat ini.

11. Teman-teman KKP Desa Batulayang, kelompok Internship Dietetik RSUD Cibinong, GM 44 dan 45 serta kelas ekstensi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

12. Para pengajar dan Staf tata usaha atas segala bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuan dan dukungan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bogor, Oktober 2011

Dokumen terkait