• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Alviana, V.F. dan A.D. Susila. 2009. Optimasi dosis pemupukan pada budidaya cabai (Capsicum annum L) menggunakan irigasi tetes dan mulsa polyethylene. J. Agron Indonesia 37 (1):28-33.

Ayu, P. 2011. Ragam Bunga Berkhasiat Obat. Cemerlang Publishing. Yogyakarta. 133 hal.

Arief. 2010. Pembibitan jeruk. http://www.epetani.deptan.go.id. [18 Mei 2011]. Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya, Edisi Revisi. UI Press. Jakarta. 485

hal.

Baudendistel, R.F. 1982. Horticulture A Basic Awareness, Second Edition. Reston Publ. Co. Inc. Virginia. 341 p.

Dalimatra, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Trubus Agriwidya. Jakarta. 170 hal.

Dole, M.D. and H.F. Wilkins. 2005. Floriculture Principles and Species, 2nd Edition. Pearson Education Inc. New Jersey. 1023 p.

Gardner, F.P., R.B. Pearce., dan R.L. Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. (diterjemahkan dari : Physiology of Crop Plants, penerjemah : H. Susilo). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. 428 hal.

Gilman, E.F. 1999. Murraya paniculata. Fact Sheet FPS 416: 1-3.

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian (diterjemahkan dari : Statistical Procedures for Agricultural Research, penerjemah : E. Sjamsudin dan J.S. Baharsjah). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. 698 hal.

Halbert, S.E. and L.G. Brown. 1998. Toxoptera citricida (Kirkaldy), brown citrus aphid – identification, biology, and management strategies. Entomology Circular 374:1-6.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia (diterjemahkan dari : Phytochemical Methods, penerjemah : K. Padmawinata dan I Soediro). Penerbit ITB. Bandung. 354 hal.

Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 197 hal.

Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hal. Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. CV Akademika Pressindo. Jakarta. 288 hal. Hartatik, W. dan L.D. Widowati. 2006. Pupuk kandang, p.59-82. Dalam R.D.M.

43   

   

(Eds). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta. 631 hal.

Istomo. 2008. Ekologi Jenis Pohon Tropika. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 171 hal.

Karamang, S. 2010. Studi Morfologi, Agrobiofisik dan Produksi Saponin Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) Asal Papua. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 64 hal.

Kardono, L.B.S., N. Artanti., I.D. Dewiyanti., and T. Basuki. 2003. Murraya paniculata (L.) Jack, p.360-375. In T. Basuki, L.B.S. Kardono., K. Padmawinata (Eds). Selected Indonesian Medicinal Plants: Monograph and Descriptions. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Kartasubrta, J. 2010. Sukses Budidaya Tanaman Obat. IPB Press. Bogor. 88 hal. Krisantini dan B.O. Tjia. 2010. Panduan Penggunaan dan Aplikasi Zat Pengatur

Tumbuh pada Tanaman Hias. Forum Florikultura Indonesia. Jakarta. 64 hal. Lakitan, B. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta. 206 hal. Lestari, S.A.D. 2011. Pengaruh Bahan Organik dan Jenis Dekomposer terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glicine max (L.) MERRILL). Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikulura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 59 hal.

Mattjik, N.A. 2010. Murraya paniculata, p.245. Dalam A. Purwito (Ed). Tanaman Hias dan Bunga Potong. IPB Press. Bogor.

Mollah, J.U., and W. Islam. 2008. Toxicity of Murraya paniculata (L.) Jack leaf-derived materials against Callosobrucus maculatus (F.) (Coleoptera: bruchidae). Pak. Entomol. 30 (1): 61-64.

Mualim, L., S.A. Aziz, dan M. Melati. 2009. Kajian pemupukan NPK dan jarak tanam pada produksi antosianin daun kolesom. J. Agron Indonesia. 37 (1):55-61.

Munawar, M. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor. 240 hal.

Mursito, B. dan H. Prihmantoro. 2011. Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta. 116 hal.

North Coast Weed Read. 2008. Weed warning orange jessamine Murraya paniculata. North Coast Weed Read (16): 4.

 

Rohman, A. dan S. Riyanto. 2005. Daya antioksidan ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L) Jack) secara in vitro. Majalah Farmasi Indonesia. 16 (3): 136-140.

Sangat, H.M., E.A.M. Zuhud., dan E.K. Damayanti. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia (Etnofitomedika I). Pustaka Populer Obor. Jakarta. 210 hal.

Saifudin, A., V. Rahayu, H.Y. dan Teruna. 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Graha Ilmu. Yogyakarta. 104 hal.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3 (diterjemahkan dari : Plant Physiology, penerjemah : D.R. Lukman dan Sumaryono). Penerbit ITB. Bandung. 343 hal.

Sulaksana, J. dan D.I. Jayusman. 2005. Kemuning dan Jati Belanda. Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hal.

Sulistyowati, D. 2010. Pengaruh Intensitas Naungan terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Bioaktif Daun Dua Aksesi Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.). Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 53 hal.

Suriadikarta, D.A. dan R.D.M. Simanungkalit. 2006. Pendahuluan, p.1-10. Dalam

R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Susanti H, S.A. Aziz, dan M. Melati. 2008. Produksi biomassa dan bahan bioaktif kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Wild.) dari berbagai asal bibit dan dosis pupuk kandang. Bul Agron 36:48-45.

Wahono, S. 2010. Pertumbuhan Vegetatif dan Kandungan Senyawa Bioaktif Daun Dua Aksesi Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Dengan Penambahan Pupuk Organik dan Anorganik. Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanbian Bogor. Bogor 60 Hal.

Wuryaningsih, S. dan Darliah. 1994. Pengaruh media sekam padi terhadap pertumbuhan tanaman hias pot Spathiphyllum. Buletin Penelitian Tanaman Hias 2(2): 119-129.

Yuniarti, T. 2008. Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack), p.212-213. Dalam W. Afiyanti (Ed). Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Media Pressindo. Yogyakarta.

45        LAMPIRAN    

 

Lampiran 1. Kapasitas Lapang Komposisi Media

Lampiran 2. Hasil Analisis Tanah

Sifat Tanah Tanah Tanah + Arang Sekam Tanah + Arang Sekam + Kotoran Kambing Tanah + Arang Sekam + Kotoran Ayam Kotoran Kambing Kotoran Ayam pH H20 5.60 6.40 6.90 6.80 8.20 6.20 pH KCl 4.90 5.70 6.00 6.00 7.20 5.30 C-org (%) 2.15 2.15 5.79 5.50 13.17 8.22 N-total (%) 0.22 0.25 0.56 0.49 0.68 1.37 Rasio C/N 9.77 8.60 10.34 11.22 19.37 6.00 Bray l (ppm) 28.3 46.2 132.0 232.5 133.6 238.9 HCl (ppm) 268.7 311.0 1134.0 2025.0 1053.0 2106.0 Ca (me/100g) 5.91 6.43 16.61 18.86 23.49 21.77 Mg (me/100g) 1.86 2.22 7.48 10.15 17.20 17.42 K (me/100g) 0.78 2.18 3.43 4.86 17.59 8.17 Na (me/100g) 0.36 0.68 1.01 1.27 7.51 3.70 KTK (me/100g) 19.49 18.71 21.82 29.07 28.59 24.79 KB (%) 45.72 61.52 100.00 100.00 100.00 100.00 Al (me/100g) tr tr tr tr tr tr H (me/100g) 0.12 0.12 0.08 0.08 0.04 0.12 Fe (ppm) 10.88 3.72 0.10 0.13 0.58 0.87 Cu (ppm) 3.07 1.93 0.14 0.08 0.39 0.37 Zn (ppm) 6.20 10.18 0.06 1.20 0.08 0.38 Mn (ppm) 16.79 16.31 0.93 14.94 tr 0.12 Pasir (%) 7.86 11.29 15.48 20.64 15.77 41.63 Debu (%) 24.15 28.74 35.48 22.61 49.60 34.81 Liat (%) 67.99 59.97 49.04 56.75 34.63 23.56

Keterangan: (tr) tidak terukur.

Komposisi Media Kapasitas Lapang (ml)

Tanah latosol Darmaga + arang sekam 60

Tanah latosol Darmaga + arang sekam + kotoran ayam 40

47   

   

Lampiran 3. Data Iklim

Bulan Curah Hujan Temperatur RH Lama Intensitas

Penyinaran Matahari (mm) (0C) (%) (%) (Cal/Cm2) November 457.7 26.2 80 56 457.7 Desember 344.6 26.1 84 44 344.6 Januari 272.0 25.1 86 28 224.0 Februari 548.9 25.6 87 57 318.3

Sumber: Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor.

Lampiran 4. Tata Letak Percobaan.

 

Lampiran 5. Hasil Uji Fitokimia Kandungan Bahan Bioaktif Daun Kemuning

Keterangan: (a) Uji Steroid; (b) Uji Flavonoid; (c) Uji Tanin; (d) Uji Saponin; (e) Uji Alkaloid.

(a)  (b) 

(c)  (d) 

49   

   

Lampiran 6. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah

Sumber: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi Bogor.

Lampiran 7. Interprestasi Nilai Unsur Hara Mikro

Unsur Hara Kurang Cukup Memadai

... ppm ...

Zn <0.5 >10

Fe <2.5 >4.5

Mn <1.0 >1.0

Cu <0.2 >0.2

Sumber: Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor. Sifat Tanah Sangat

Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi pH H2O <1 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 >5 C (%) <1 1-2 2.01-3 3.01-5 >5 N (%) <0.1 0.1-0.2 0.21-0.5 0.51-0.75 >0.75 C/N <10 5-10 11-15 16-25 >25 P2O5 HCL 25% (mg/100 g) <10 10-20 21-40 41-60 >60 P2O5 Bray I (ppm) <10 10-15 16-25 26-35 >35 K2O HCl 25% (mg/100 g) <10 10-20 21-40 41-60 >60 KTK (me/100 g) <5 5-16 17-24 25-40 >40

Basa-Basa Dapat Ditukar

K (me/100 g) <0.1 0.1-0.2 0.3-0.5 0.6-1 >1 Na (me/100 g) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1 >1 Mg (me/100 g) <0.4 0.4-1 1.1-2 2.1-8 >8 Ca (me/100 g) <2 2-5 6-10 11-20 >20 KB (%) <20 20-35 36-50 51-70 >70 Kejenuhan Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60 Reaksi Tanah

Sangat Masam Masam Agak Masam

Netral Agak Alkalis

Alkalis

 

Lampiran 8. Keragaan Tanaman Kemuning di Akhir Pengamatan

   

i

 

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN FERTIGASI PUPUK

Dokumen terkait