• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anzani, Y. M. 2012. Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Sungai Ciambulawung, Lebak, Banten. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan Ketiga (revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Astirin, Setyawan dan Harini. 2002. Keragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Sungai di Kota Surakarta. Jurnal Biodiversitas. 3 (2) : 236 – 241.

Barnes, K. S. K dan K. H. Mann. 1987. Fundamental Of Aquatic Ecology.Blackw ell Scientific Publications Oxford.

Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press. Medan.

Brower, J. E. H. Z., Jerrold Car. I. N., Von Ende. 1990. Field and Laboratory Methoda for General Ecology. Thad Edition. USA, Wm.C. Brown Publisher. New York.

Cole, G.A. 1983. Buku Teks Limnologi. Dewan Pustaka dan Kementerian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta. Kansius.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.

Fisesa, E. D., I. Setyobudiandi, M. Krisanti. 2014. Kondisi Perairan dan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Depik. 3 (1): 1 – 9.

Hamalainen, M. 1985. Macromia chaiyaphumensis (Odonata, Corduliidae) from Northeast Thailand. Annales Entomologici Fennici. 51: 105 – 107.

Hughes, M. E., O. M. Fincke. 2012. Reciprocal Effects between Burying Behavior of a Larval Dragonfly (Odonata: Macromia illioiensis) and Zebra Mussel Colonization. Department of Biology, Wesleyen University. USA.

Hynes, H. B. N. 1976. The Ecology With Of Running Water. Livverpool University. Press. England.

Indrowati, M., Tjahjadi, P., Estu, R., Raras, I.Y., Siti, N. Dwito, P., Pandu, H. W. 2012. Identifikasi Jenis, Kerapatan dan Diversitas Plankton Bentos Sebagai Bioindikator Perairan Sungai Pepe Surakarta. Jurnal Bioedukasi. 5 (2): 81 – 91. Junaidi, E., Effendi, P., Joko. 2010. Kelimpahan Populasi dan Pola Distribusi

Remis (Corbicula Sp) di Sungai Borang Kabupaten Banyuasin. Jurnal penelitian sains. 13 (3): 50 – 54.

Koesbiono. 1979. Dasar-Dasar Ekologi Umum. Bagian IV (ekologi Perairan). Sekolah Pasca Sarjana Program studi Lingkungan . IPB. Bogor.

Krebs, C. J. 1989. Experimentalanalysis Of Distribution And Abundand. Third Edition. Harper & Prow Publisher. New York.

Mahadi, U. N. 1993. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industry. Edisi IV. PT. Rajawali Grafindo Persada. Jakarta.

Mc Caferty, W. P. 1983. Aquatic Entomology. Publishers. Inc Boston: Jones and Bartlett .

Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakata.

Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Pennak, R. 1978. Fresh Water Invertebrates Of The United States Protozoa To Mollusca. Colorado. University Of Colorado. Boulder.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2010. Tentang Bendungan.

Purnami, A. T., Sunarto, P. Setyono. 2010. Study of Benthos Community Based on Diversity and Similarity Index in Cengklik Dam Boyolali. Jurnal Ekosains. 2 (2): 50 – 65.

Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Rineka Cipta. Jakarta.

Setiawan, H. 2008. Struktur Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai Musi. [Tesis]. Program Pasca Sajana. IPB.

Simamora, D. R. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi. [Skripsi]. Departemen Biologi. USU. Sinaga, T. 2009. Keanekaragaman Makrozoobenthos Sebagai Indikator Kualitas

Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir. [Tesis]. Program Pasca Sarjana. USU.

Siregar, T. R. R. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Suartini, Sudatri, Pharmawati, Raka, D. 2006. Identifikasi Makrozoobenthos di Tukad Bausan, Desa Pererenan, Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Ecotrophic. 5 (1): 41 – 44.

Sugiono, 2009. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Suin, N. M. 2002.Metode Ekologi.Universitas Andalas. Padang. Sutika, N. 1989. Ilmu Air. Penerbit Universitas Padjadjaran. Bandung.

Tobing, I. 2009. Kondisi Perairan Pantai Sekitar Merak, Banten Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Jenis Benthos. Jurnal Vis Vitalis. 2 (2) : 31 – 40.

Wargadinata, E. L. 1995. Makrozoobentos Sebagai Indikator Di Sungai Percut. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Program Pasca Sarjana Ilmu Pengetahuan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. USU. Medan.

Wiwoho. 2005. Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan Qual2e (Study Kasus Sungai Babon). [Tesis]. Program Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro.

Yeanny, M. S. 2007. Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai Belawan. Jurnal Biologi Sumatera. 2 (2): 37 – 41.

Zulkifli, H. Setiawan, D. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Sungai Musi Kawasan Pulokerto Sebagai Instrumen Biomonitoring. Jurnal Natur Indonesia. 14 (1): 95 – 99.

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan 1 ml H 2SO 4 Dikocok Didiamkan Diambil sebanyak 100 ml Dititrasi Na 2S 2O 3 0,0125 N

Ditambahkan 5 tetes amilum

Dititrasi dengan Na 2S 2O 3 0,0125 N Dihitung volume Na 2S 2O 3 0,0125 N yang terpakai (= nilai DO akhir)

Sampel Air

Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat

Larutan Sampel Berwarna Coklat

Sampel Berwarna Kuning Pucat

Sampel Berwarna

Sampel Bening

Lampiran 2. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD5

Sampel Air

Sampel Air Sampel Air

Diinkubasi selama 5 hari Dihitung nilai

pada temperatur 20°C DO awal

Dihitung nilai DO akhir

DO akhir DO awal

Keterangan :

• Cara kerja penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan penghitungan nilai DO metode Winkler

Lampiran 3. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Organik Substrat

Di homogenkan

Dikeringkan dalam oven 45o C

Dihaluskan/digerus dengan lumping

Dikeringkan dalam oven 45o C selama 1 jam Ditimbang sebanyak 5 gram

Dibakar di dalam tungku pembakaran pada suhu 600o C selama 3 jam

Substrat dasar pada titik pengamatan

100 gram substrat dasar

Berat konstan tanah

5 gram tanah

Abu

Lampiran 4. Bagan Kerja Pengukuran Substrat

Gambar Segitiga Millar (USDA, 2009)

Keterangan:

• Tekstur substrat sangat dipengaruhi oleh komposisi dari butiran liat, debu dan pasir. Misalkan hasil analisis laboratorium menyatakan bahwa persentase liat (Y) 42%, debu (Z) 26% dan pasir (X) 32%.

• Tarik garis dari persentase garis liat (Y) 42% sejajar dengan persentase garis debu.

• Tarik garis dari persentase garis debu (Z) 26% sejajar dengan persentase garis pasir.

• Tarik garis dari persentase garis pasir (X) 32% sejajar dengan persentase garis liat.

• Untuk melihat analisis tersebut dilihat dari perpotongan antara garis persentase liat, debu dan pasir.

• Berdasarkan diagram segitiga millar, maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur Liat (clay).

Lampiran 5. Foto Kegiatan Lapangan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Keterangan:

a. Pengambilan sampel dengan menggunakan Eckman grab. b. Pengambilan sampel dengan menggunakan Surber net. c. Sampel disortir menggunakan saringan.

d. Sampel disortir menggunakan saringan bertingkat.

e. Sampel yang didapatkan dimasukkan ke dalam botol sampel. f. Sampel yang dimasukkan ke dalam botol sampel.

g. Pengukuran suhu perairan dengan termometer air raksa. h. Pengukuran kecerahan perairan dengan Secchi disk. i. Pengukuran kecepatan arus perairan dengan bola duga. j. Pengukuran tingkat keasaman perairan dengan pH indikator.

Lampiran 6. Alat dan Bahan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Lampiran 6. Lanjutan Keterangan: a. Surber net. b. Eckman grab. c. Saringan besar. d. Saringan kecil. e. Termometer. f. pH meter. g. Secchi disk.

h. Kertas label dan selotip. i. Tali plastik.

j. Plastik.

k. Formalin 10%. l. Es batu.

m. Zat metode winkler: MnSO4, KOH-KI, H2SO4, Na2S2O3, Amilum. n. Alkohol 70%.

k. l.

Dokumen terkait