• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Klasifikasi Makrozoobentos

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh klasifikasi makrozoobentos yang didapatkan pada lokasi penelitian terdiri dari 13 genus dalam 4 kelas yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi Makrozoobentos yang Didapatkan pada Setiap Stasiun Penelitian di Sungai Batang Gadis Sumatera Utara

Kelas Ordo Famili Genus

Chaetopoda Oligochaeta Tubificidae Branchiura

Tubifex Gastropoda Archacegastropoda Helicidae Pila

Heterodonta Sphaeriidae Sphaerium

Thiaridae Tarebia

Mesogastropoda Pleuroceridae Goniobasis Pleurocera Neotaenioglossa Hydrobiidae Tryonia Hirudinae Rhynchodelida Glossiponiidae Glossiponia

Insekta Diptera Chironomidae Chironomus

Ephenoptera Neophemeridae Neophemera

Odonata Gamphidae Progomphus

Macromidae Macromia

Ciri Morfologi

Berdasarkan hasil identifikasi makrozoobentos dengan menggunakan buku acuan Pennak (1978), Mc Caperty (1983) dan Edmondson (1963) didapatkan ciri morfologi makrozoobentos yang didapatkan pada lokasi penelitian sebagai berikut:

a. Tarebia

Genus ini memiliki ukuran tubuh berkisar 5 – 25 mm dengan memiliki dua bentuk warna yaitu satu memiliki cokelat pucat pada lingkaran cangkangnya serta

berwarna gelap dipuncak cangkangnya dan pada cangkang sepenuhnya berwarna coklat tua sampai hampir hitam, sampel Tarebia dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tarebia b. Sphaerium

Genus ini kebanyakan hidup di laut dan beberapa hidup di air tawar, memiliki ukuran tubuh berkisar antara 1 – 2,5 cm, memiliki cangkang yang terdiri dari 2 keping atau 2 valve, cangkang pipih, simetri, bilateral, berwarna kuning dengan bercak-bercak hitam, sampel Sphaerium dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Sphaerium c. Pila

Genus ini memiliki ukuran tubuh berkisar antara 3 – 10 cm, bagian atas cangkangnya pendek sedangkan bagian bawahnya membengkak serta warna tubuh kuning kecoklatan, cangkang besar, memiliki 4 garis bertautan, celah mulut lebar dengan tipe apeks tumpul, sampel Pila dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pila d. Tubifex

Cacing air ini memiliki bentuk tubuh bilateral simetris, memanjang dengan panjang tubuh berkisar antara 1 – 3 cm yang terdiri dari 76 – 85 segmen atau cincin dengan diameter tubuh berkisar antara 1 – 2 mm, pada segmen tubuh terdapat setae bersifat hermaprodit, reproduksi secara seksual. Cacing ini hidup di dasar perairan dengan membuat tabung, sampel Tubifex dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Tubifex e. Goniobasis

Ukuran tubuh berkisar antara 2 – 3 cm, tipe cangkang memanjang, berwarna coklat dengan garis-garis coklat, cangkal kecil, bagian permukaan cangkang bergelombang, memiliki 5 garis pertautan, celah mulut sempit tipe apeks tumpul, sampel Goniobasis dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Goniobasis f. Pleurocera

Ukuran tubuh berkisar antara 3 – 3,5 cm, tipe cangkang memanjang, memiliki 8 garis bertautan, cangkangnya berwarna hitam, tebal dan pada bagian permukaan bergelombang, bagian apeks meruncing, celah mulut lebar dengan tipe apeks tumpul, sampel Pleurocera dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Pleurocera g. Tryonia

Ukuran tubuh berkisar antara 5,75 – 6,50 mm dengan tinggi 3,45 – 4,80 mm, lebar 1,56 – 1,90 mm, tinggi lingkaran tubuh 1,83 – 2,29 mm, lebar lingkaran tubuh 1,46 – 1,82 mm, tinggi lubang 1,06 – 1,29 mm, lebar lubang 0,86 – 1,06 mm dan rata-rata jumlah ulir 5 – 7 Hershler, dkk (2011), sampel Tryonia dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Tryonia

h. Chironomus

Genus ini memiliki panjang tubuh berkisar antara 2 – 5 cm, bagian kepala terdiri dari tiga segmen dan perut. Seluruh luasan kepala mengeras terdiri dari kapsul. Bagain tubuh yang termasuk struktur kepala adalah antena, rahang, dan mulut. Bagian kaki tidak sejati dan terdapat dua pasang tubulus pada again anal. Tubuh lunak, memanjang bagian permukaan tubuh licin, sampel Chironomus dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Chironomus i. Neophemera

Genus ini memiliki panjang tubuh 2 – 3 cm, jumlah kaki ada 3 pasang, sepasang antenna, sepasang circus, terdapat bintik hitam pada seluruh tubuh,

warna tubuh coklat, metamorphosis tidak sempurna dan nimfa ini di akuatik, sampel Neophemera dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Neophemera j. Progomphus

Genus ini memiliki panjang tubuh 2 – 4 cm, jumlah kaki ada dua pasang, memiliki mata majemuk, terdapat garis pada tubuhnya. Tubuhnya berwarna coklat, tipe mulutnya menguyah, terdapat ekor yang disebut cerci, sampel Progomphus dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Progomphus k. Macromia

Ciri morfologi genus ini diantaranya kepala dengan luas di seluruh mata 7,3 mm dengan warna hijau tua, labium dengan warna coklat kekuningan, mentum dan squame dengan warna dasar kuning, rahang yang menyatu dengan asal berwarna kuning coklat mengkilap. Dada berwarna hijau gelap dengan garis

kuning sampai bagian posterior. Kaki berbentuk panjang dan ramping dengan warna hitam atau coklat kehitaman, ujung again kaki berwarna coklat pucat, lateral dengan permukaan otot coklat gelap dan kuning, sampel Macromia dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Macromia l. Glossiphonia

Spesies ini memiliki panjang tubuh berkisar antara 2 – 7 cm, tubuh lunak, licin, memanjang dan berukuran sedang, sampel Glossiphonia dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Glossiphonia m. Branchiura

Spesies ini memiliki panjang tubuh berkisar antara 2 – 9 cm, bentuk tubuh memanjang, permukaan tubuh berlendir, tubuh memiliki segmen, mulut yang kecil, sampel Branchiura dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Branchiura

Kepadatan Populasi (K), Kepadatan Relatif (KR) dan Frekuensi Kehadiran (FK) Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Kepadatan Populasi (K), Kepadatan Relatif (KR) dan Frekuensi Kehadiran (FK) makrozoobentos pada setiap stasiun penelitian disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kepadatan Populasi (K), Kepadatan Relatif (KR) dan Frekuensi Kehadiran (FK) makrozoobentos pada setiap stasiun penelitian

Jenis

Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

K KR (%) FK (%) K KR (%) FK (%) K KR (%) FK (%) Makromia 0,33 2,20 22,22 0,18 0,67 11,11 0,44 0,63 22,22 Tarebia 6,0 39,70 66,66 - - - 53,44 76,47 88,88 Goniobasis 3,77 25 55,55 2,21 8,05 22,22 7,44 10,65 100 Tubifex - - - 11,80 42,95 66,66 - - - Pleurocera 3,33 22,05 66,66 1,29 4,69 22,22 7,77 11,12 55,55 Pila - - - 1,66 6,04 22,22 - - - Tryonia - - - 2,95 10,73 33,33 - - - Banchiura - - - 2,21 8,05 33,33 - - - Glossiphonia 0,22 1,47 22,22 0,18 0,67 11,11 - - - Chironomus - - - 4,79 17,44 33,33 - - - Neophemera 1,44 9,55 22,22 - - - 0,55 0,79 11,11 Sphaerium - - - 0,18 0,67 11,11 - - - Progompus - - - - - - 0,22 0,31 11,11

Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (E)

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) dan Indeks Keseragaman (E) makrozoobentos pada setiap stasiun penelitian disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (E)

Indeks Stasiun I Stasiun II Stasiun III

Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’)

1,35 1,709 0,767

Keseragaman (E) 0,753 0,742 0,428

Pengukuran Parameter Fisika Kimia Perairan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata parameter fisika kimia perairan yang disajikan pada Tabel 5 dan hasil analisis jenis substrat disajikan pada Tabel 6.

Tabel 5. Rata-rata Parameter Fisika Kimia Perairan yang Diukur pada Setiap Lokasi Pengambilan Sampel

Tabel 6. Analisis Jenis Substrat

Substrat Parameter Tekstur Hydrometer

Pasir (%) Debu (%) Liat (%) Tekstur

Stasiun I

Dokumen terkait