• Tidak ada hasil yang ditemukan

Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur

Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anwar F, Khomsan A. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta. Hikmah PT Mizan Publika.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Beck ME. 2000. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Penerbit Andi.

[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 1996. Opini pembangunan keluarga sejahtera. Jakarta: BKKBN.

Bowman SA, Vinyard BT. 2004. Fast Food Consumption of US Adults: Impact of Energy and Nutrient Intakes and Overweight Status. Journal of the American College of Nutrition. 23(2):163-168.

Bredbenner et al. 2009. Wardlaw’s Perspective in Nutrition. USA: McGrawHill.Dalam Linorita I. 2011. Analisis Asupan Air dan Mutu Gizi Asupan Pangan pada Remaja di Indonesia. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Briawan D, Rachma P, Annisa K. 2011. Kebiasaan Konsumsi Minuman dan Asupan Cairan pada Anak Usia Sekolah di Perkotaan. Jurnal pangan dan gizi vol 6 (3) 2011.

Cahyadi W. 2005. Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Carr T, Descheemaeker K. 2002. Nutrition & Health. England: Blackwell Sicence. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:

Depkes RI.

________. 2011. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Depkes RI. Dwyer JT, Rippe JM. 2001. Lifestyle Nutrition. England: Blackwell Science. Fatmah. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung.

FAO/WHO/UNU. 2001. Human Energy Requirement, Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation. Rome 17-24 October.

Fikawati S, Syafiq A. 2009. Konsumsi Kalsium pada Remaja.Di dalam: Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rajawali Pers.

Francis DK, et al. 2008. Fast-food and sweetened beverage consumption : association with overweight and high waist circumference in adolescents.

Public Health Nutrition. 12(8): 1106-1114.

Freitag H. 2010. Bebas Obesitas Tanpa Diet Menyiksa. Yogyakarta: Media Pressindo.

Ghazali et al. 2008. Studi Cross Sectional. Di dalam Sastroasmoro S dan Ismael S Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assesment Second Edition. Oxford: University Press.

Hardinsyah, Martianto D.1992. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein serta Penialaian Mutu Konsumsi Pangan. Jakarta: Wirasari.

Hardinsyah, Briawan D. 1994. Penilaian dan perencanaan asupan pangan. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hardinsyah et al. 2002. Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan. Bogor: Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Hardinsyah et al. 2009. Survey on Drinking Habits and Hydration Status Among Teenagers and Adults in Two Different Ecological Areas. [Laporan penelitian]. Jakarta: PERGIZI PANGAN Indonesia, IPB, Danone.

Harper LJ, Deaton, Driskel JA. 1985. Pangan, Gizi, dan Pertanian, Suhardjo,

Penerjemah. Jakarta: UI Press.

Haerens L et al. 2005. The effects of a middle-school helath eating intervention on adolescents fat and fruit intake and soft drink consumption. Public Health Nutrition. 10(5): 443 – 449.

Kartasapoetra, Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi dan Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Kiess W, Marcus C, Wabitsch M, ed. 2004. Obesity in Childhood and Adolescence. Switzerland: Karger.

Krebs-Smith MS, Kantor LS. 2001. Choose a variety of fruits and vegetables daily: Understanding the complexities. Journal of Nutrition. 131:487-501. Mahan LK, Escott-Stump S. 2008. Krause’s Food& Nutrition Theraphy. Missouri:

Saunders Elsevier.

Malik VS, Schulze MB, Hu FB. 2006. Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review. The American Journal of Clinical Nutrition 84:274-284.

Mustofa A. 2010. Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas. Yogyakarta: Hanggar Kreator.

Nicklas T, Johnson R. 2004. Position of The American Dietetic Association : Dietary Guidance for Healthy Chldren Ages 2 to 11 years. American Journal Dietetic Association. Vol 104; 660-667.

Nissinen K, et al. 2007. Sweet and sugar-sweetened soft drink intake in childhood in relation to adult BMI and overweight. The cardiovascular risk in young finns study. Public Health Nutrition 12(11): 2018-2026

Pedersen TP, Meilstrup Charlotte, Holstein BE, Rasmussen Mette. 2012. Fruit and Vegetable Intake is Associated with Freqeuncy of Breakfast, Lunch, and Evening meal: Croos-sectional Study of 11, 13, and 15-years-old:

International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity.

Pramudita RA. 2011. Faktor Risiko Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Sandjaja, et al. 2010. Kamus Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Sastroasmoro S, Ismael S. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Jakarta: Sagung Seto.

Selvendran, RR and DuPont M.S., 1984. Problems Associated with the Analysis of Dietary Fiber and Some Recent Developments. Di dalam Muchtadi Sayuran Sebagai Sumber Serat Pangan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Degeneratif.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta: Ditjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional.

Stamatakis Emmanuel, Hirani Vasant, Rennie Kirsten. 2009. Moderate-to-vigorous physical activity and sedentary behaviours in relation to body mass index defined and waist circumference defined obesity. British Journal of Nutrtition. 101:765-773.

Suhardjo, Hardinsyah, Riyadi H. 1988. Survey Konsumsi Pangan. Bogor: PAU IPB.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: IPB.

Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tucker LA, Thomas KS. 2009. Increasing Total Fiber Intake Reduces Risk of Weight and Fat Gains in Women. Journal of Nutrition. 139(3):576.

Whitney E, Rolfes SR. 2007. Understanding Nutrition, Eleventh Edition. Belmont: Thomsin Higher Education.

[WHO] World Health Organization. 2000. Obesity: Preventing and Managing the global Epedemic. Geneva: WHO Technical Report Series.

[WHO] World Health Organization. 2007. BMI for age (5-19 years). www.who.int/growthef/who2007_bmi_for_age [2 Jan 2012].

[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004. Prosiding Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta: LIPI. ______. 2008. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi untuk Mencapai

Millenium Development Goal’s. http://www.wnpg.org [15 Feb 2012]. Zulaika. 2011. Konsumsi Serat dan Fast Food serta Aktivitas Fisik Orang

Dewasa yang Berstatus Gizi Obes dan Normal [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Lampiran 1 Hubungan antara karakterisitik contoh dan keluarga dengan konsumsi sayur dan buah

Variabel Jumlah konsumsi sayur Jumlah konsumsi buah

r p r p Jenis kelamin 0,224 0,038 0,148 0,173 Uang saku 0,005 0,963 0,021 0,077 Pendidikan ayah -0,260 0,016 -0,202 0,062 Pendidikan ibu -0,039 0,723 -0,028 0,799 Pendapatan -0,082 0,451 -0,093 0,394

Lampiran 2 Hubungan antara karakterisitik contoh dan keluarga dengan konsumsi minuman ringan dan fast food

Variabel Konsumsi minuman ringan Konsumsi fast food

r p r p Jenis kelamin 0,053 0,626 0,135 0,214 Uang saku -0,137 0,210 -0,083 0,447 Pendidikan ayah -0,105 0,334 -0,155 0,154 Pendidikan ibu -0,033 0,762 -0,193 0,075 Pendapatan -0,119 0,274 -0,020 0,853

Lampiran 3 Hubungan antara konsumsi dengan status gizi

Variabel Status Gizi (IMT/U)

r p

TKE -0,081 0,459***

TKP -0,061 0,577***

TK serat -0,079 0,472

Frekuensi konsumsi sayur -0,079 0,472

Jumlah konsumsi sayur -0,213 0,049

Frekuensi konsumsi buah -0,164 0,131

Jumlah konsumsi buah -0,125 0,250

Frekuensi konsumsi minuman ringan 0,127 0,243

Frekuensi konsumsi fast food -0,048 0,663

Lampiran 4 Hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi

Variabel Status Gizi (IMT/U)

r p

Aktivitas fisik -0,213 0,049

Kegiatan ekstrakulikuler 0,147 0,176

Kebiasaan olahraga -0,153 0,159

Lampiran 5 Hubungan antara faktor gen dengan status gizi

Variabel Status Gizi (IMT/U)

r p

Lampiran 6 Hasil analisis regresi linier

Langkah Variabel Koefisien Koefisien

korelasi

p

Langkah 1 Konsumsi sayur -30,585 -0,070 0,507

Aktivitas fisik -2,451 -0,206 0,053

Faktor gen 40,891 0,215 0,045

Konstanta 333,723 0,035

Langkah 2 Aktivitas fisik -2,481 -0,209 0,049

Faktor gen 42,276 0,222 0,037

Konstanta 301,421 0,044

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .310a .096 .063 115.78354

2 .302b .091 .069 115.39465

a. Predictors: (Constant), Aktiv_rata, Faktor_gen, kons_sayur b. Predictors: (Constant), Aktiv_rata, Faktor_gen

Dokumen terkait