• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al-Anwari, Amirul Mukminin, “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di

Sekolah Adiwiyata Mandiri”, Ta’dib, Vol. XIX, No. 02. (November 2014): 227-252.

Alex, S. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016.

Andang. Keijakan Kurikulum Reorientasi Pendidikan Nasional Melalui Implementasi Kebijakan Kurikulum 2013. Malang: UMM Press, 2014.

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014.

Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Aziz, Erwati. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Islam. Pustaka Pelajar:Yogyakarta, 2013.

Birele, Sean and Ted J. Singletary “Environmental Education and Related Fields in

Idaho Secondary Schools”, The Journal of Environmental Education 39, No. 3 (2008): 19-30.

Dokumen, Portofolio Sekolah Adiwiyata, SMP Negeri 6 Salatiga, 2013.

Dokumen, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, SMP Negeri 7 Salatiga, 2016.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset 1989.

Haydon, Graham. Education, Philosophy and the Ethical Environment. USA and Canada, New York: Routledge, 2006.

Joga, Nirwana dan Yori Antar, Bahasa Pohon Selamatkan Bumi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Karmanto, Erika Donna Meissy, Moch. Makmur, Ainul Hayat, Kebijakan Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Adiwiyata (Studi pada SMAN 1 Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)”Jurnal

Administrasi Publik (JAP),Vol. 3, No. 12, 1981-1985.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’a, Transliterasi dan Terjemahannya, Bandung: Syamil

Qur’an, 2011.

49

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Pembinaan Sekolah Menegah Pertama Derektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama, 2015.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTS kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan , Balitbang, Kemdikbud, 2014.

Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, 2011.

Koentjaraningrat. Metode penelitian Cet.8. Jakarta: Gramedia, 2002.

Majid Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Rosda: Bandung, 2004.

Mangunjaya, Fahruddin M, Konservasi alam dalam Islam, Obor Indonesia: Jakarta, 2015.

Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi,

Analisis Data Kualitatif, Jakarta:UI Press, 2007.

Putra, Nusa, dan Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam,: Bandung, Remaja Rosdakarya, 2013.

Rahmah, Yanti Dwi, Sjamsiar Sjamsuddin Indradi, dan Riyanto,” Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi pada SDN Manukan Kulon III/540

Surabaya)”, )”Jurnal Administrasi Publik (JAP),Vol. 2, No. 4.

Rahmatia, Diah, dan Pipit Pitriana. Sains Teknologi, Lingkungan, dan Masyaraka.

Bandung: Ganeca Exact, 2007.

Salim, Emil. Lingkungan hidup dan Pembangunan, Jakarta: Mutiara: Jakarta, 1979.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2010.

Shihab, M. Quraish. Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2000.

Siahaan. Hukum lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyantono, Indri, Pengelolaan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 6 Salatiga”, Tesis, UMS Surakarta, 2015.

Ungoed Jusper –Thomas. Vision of a schoo The Good School in the Good Society. London and Washington: Cassell, 1997.

Wintoko, Bambang. Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah. Yogyakarta: Pustaka Baru Presss, 2016.

Mongabay Indonesia, kerusakan-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-penyebabnya.

Instrumen Wawancara Petunjuk :

1. Pertanyaan ini diajukan untuk mencari dan menemukan informasi sebagai

kelengkapan isi tesis

2. Pertanyaan ini tidak ada kaitannya dengan kenaikan pangkat dan

penilaian kepala sekolah

Pengelola/Komite A. Kisi-kisi

1. keterlibatan bapak/ibu sebagai komite sekolah dalam menyusun kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata

2. peran bapak ibu dalam pelaksanaan program sekolah Adiwiyata

3. kerjasama dalam bidang akademik bapak ibu selama menjadi komite sekolah di sekolah Adiwiyata Tim penyusun kurikulum berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata

4. keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata

B. Pertanyaan

1. Bagaimana keterlibatan bapak/ibu sebagai komite sekolah dalam menyusun kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata di SMPN 6 dan SMPN 7 Salatiga? 2. Bagaimana peran bapak ibu dalam pelaksanaan program sekolah

Adiwiyata di SMPN 6 dan SMPN 7 Salatiga?

3. Bagaimanakah kerjasama dalam bidang akademik bapak ibu selama menjadi komite sekolah di sekolah Adiwiyata?

4. Bagaimana keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata di SMPN 6 dan SMPN 7 Salatiga?

Guru :

A. Kisi-kisi

1. Konsep kurikulum berbasis lingkungan dalam integrasi pendidikan agama Islam

2. penerapan konsep dan integrasi dengan pendidikan agama Islam 3. Metode yang digunakan dalam penerapan kurikulum

4. Media yang digunakan dalam mengimplementasikan kurikulum 5. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum

6. Desain pembelajaran sekolah berbasis lingkungan 7. Pembuatan perangkat pembelajaran (RPP dan silabus)

8. Hambatan yang dialami guru dalam menerapkan metode pembelajaran 9. Keunggulan penerapan kurikulum berbasis lingkungan

10. Tingkat keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata

B. Pertanyaan

1. Bagaimana konsep kurikulum sekolah berbasis lingkungan dalam integrasi pendidikan agama Islam?

2. Bagaimana penerapan kurikulum sekolah berbasis lingkungan dalam pembelajaran dan diintegrasikan dengan pendidikan agama Islam?

3. Metode atau strategi apa yang digunakan dalam proses pembelajaran? 4. Media apa yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum

berbasis lingkungan?

5. Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum sekolah berbasis lingkungan?

6. Bagaimana desain pembelajaran pada kurikulum sekolah berbasis lingkungan?

7. Bagaimanakah RPP pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata di SMPN 6 dan SMPN 7 Salatiga?

8. Bagaimana hambatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata di SMPN 6 dan SMPN 7 Salatiga?

9. Apa keunggulan sekolah yang menerapan kurikulum berbasis lingkungan? 10. Bagaimana tingkat keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata?

Kepala Sekolah A. Kisi-kisi

1. Program sekolah Adiwiyata

2. Manajemen pengelolaan SDM di sekolah Adiwiyata 3. Mitra kerja dengan sesama sekolah Adiwiyata 4. Struktur kurikulum sekolah Adiwiyata

5. Hambatan yang dialami pada pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan 6. Keunggulan yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata

7. Tingkat keberhasilan kurikulum berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata.

B. Pertanyaan

1. Program apa saja yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata?

2. Bagaimana manajemen SDM dan kurikulum berbasis lingkungan sekolah Adiwiyata?

3. Bagaimana hubungan kerjasama sekolah Adiwiyata dalam rangka pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan?

4. Bagaimanakah struktur kurikulum sekolah Adiwiyata?

5. Adakah hambatan yang dialami pada pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan?

6. Apa Keunggulan yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata

7. Bagaimana tingkat keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata?

Hasil Wawancara

Responden : Ibu Mudjiani, M.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Salatiga Hari, tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016

Tempat : Ruang kepala sekolah Waktu : 07.30 s.d 08.20 Wib. Diskripsi hasil wawancara:

Program yang dimiliki oleh sekolah Adiwiyata , kalau di baca dari portofoliyo kita mempertahankan program yang sudah ada baik dari sisi manajemen, kebijakan, sarpras, kurikulum maupun pengelolaan dan peran serta masyarakat ada yang di tambah yaitu tentang pengelolaan begitu juga kebijakannya ditambah pengelolaan sampah yakni dengan menambah inovasi2 tentang pemanfaatan dan pelestarian lingkungan dengan pemanfaatan limbah, bank sampah, prakarya, sumber energi dengan pengelolaan air wudhu yang dapat digunakan untuk penyiraman tanaman.

Manajemen SDM mulai dari aspek pereencanan diatur strukturnya, dibuat tim kemudian di bagi siapa yang mengurusi management, sarpras, kurikulum, pengolaan lingkungannya, pengelolaan limbah, bank sampah. Kerjasama dengan pihak lain sudah dikembangkan mulai dari dinas kesehatan, puskesmas, kepolisian, kejaksaan, stakeholder , sekolah2 yang dibawah bimbingan SMP N 6, ada juga sekolah dari luar yang study banding ke SMP N 6.

Program PAI yang berkaiatan dengan kurikulum lingkungan di integrasikan dengan proses pembelajaran yaitu istilahnya pendidikan lingkungan hidup. Struktur kurikulum

diintegrasikan sesuai pendidikan nasional sepertisetiap jumat pagi ada kegiatan jum’at bersih

& jum’at sehat dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan, senam kemudian memungut sampah

yang ada di sekitar.

Hambatan dari kurikulum berbasis lingkungan adalah kontiunitas pelaksanaan program harus di kontrol agar sesuai dengan apa yang diharapkan seperti anak membuang sampah tidak sesuai warna yang disediakan, menempatkan sesuatu pada tempatnya sehingga kurang melaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga harus sering dievaluasi.

Keunggulannya anak-anak jadi lebih perduli lingkungan dengan sampah yang ada, perduli denganlingkungan kelasnya contoh nyapu, ngepel, bersihkan got tidak jijik. Keperdulian terhadap tanaman sangat tinggi dengan tidak memetik buah yang belum matang kecuali sudah matang dan untuk dimakan.

Tingkat keberhasilan bahwa dia mencintai lingkungan merupakan indikator bentuk ketaqwaan anak atau guru kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cinta tanaman perduli lingkungan kalau dia hidup bersih berarti sudah mengamalkan agamanya baik dari hadis tidak hanya sekedar salat, puasa. Menegakkan salat sebagai bukti dia harus bersih.

Responden : Dra Anna Maria Andharini, M.Pd. Jabatan : Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Salatiga Hari, tanggal : Rabu, 14 Desember 2016

Tempat : Ruang kepala sekolah Waktu : 13.30 s.d 14.15Wib. Diskripsi hasil wawancara

Program yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata 1. pembiasaan Kebersihan dengan lomba KPK (kebersihan, penghijauan, kreatifitas) dengan penilaian tiap minggu dan tiap 3 bulan sekali diadakan penialaian juara umum 2. Membiasakan 10 menit

terakhir setelah pembelajaran 3. Jum’at terakhir kebersihan secara bersama 4.

Internalisasi pramuka setiap hari sabtu yaitu kegiatan pramukaan yang ada hubungannya dengan lingkungan contoh yaitu ada tim pengolahan limbah baik organik maupun non organik yang organik menjadi kompos, bank sampah dengan mengumpulkan barang bekas seperti plastik yang masih bisa di jual, pengolahan limbah dengan pemanfaatan bahan yang bisa dipakai dan ada nilai jualnya misal plastik untuk pot kertas jadi tempat buah, tas, tisu.

Manajemen SDM dan kurikulum berbasis lingkungan sekolah Adiwiyata yaitu dengan membuat Tim Adiwiyata yang terdiri ketua, sekretaris, bendahara, dan yang lain yang terdiri dari tim bank sampah, pengelolaan sampah, green hause, tim KPK, tim pengolahan limbah organik dan non organik, pembiasaan siswa untuk mengambil dan membuang sampah sesuai peruntukannya.

Kurikulum Adiwiyata yang digunakan untuk setiap mata pelajaran paling tidak memilih satu atau lebih materi yang bisa atau ada hubungannya dengan lingkungan. Dalam RPP dimasukkan unsur-unsur yang berkaitan dengan lingkungan contoh anak di ajak keluar ruangan untuk mendisripsikan pohon ada daun, batang, ranting, dll. Sedangkan struktur kurikulum sekolah Adiwiyata adalah dengan menggunakan K13 yang mengacu pada kurikulum nasional.

Hubungan kerjasama sekolah Adiwiyata dalam rangka pembelajaran adalah bekerjasama dengan PT Bangkit dengan membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga.Hambatan yang dialami pada pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan ada pada budaya siswa dimana anak masih sulit untuk membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah di tempat yang benar sesuai dengan warna peruntukannya, dan masih ada yang corat coret tembok.

Keunggulan yang dimiliki pada sekolah Adiwiyata secara fisik lingkungan menjadi bersih, hijau, rindang, nyaman. Anak dapat belajar baik di luar maupun di dalam ruangan dengan suasana yang nyaman karena lingkungannya bersih.

Tingkat keberhasilan kurikulum berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata, yaitu ada peningkatan dalam akademis salah satunya karena lingkungan yang nyaman, guru termotifasi dengan bisa menggunakan sarana yang ada, setidaknya dalam peningkatan budaya mereka lebih perdului dengan keindahan kelas, tanaman yang ada di sekitarnya.

Kurikulum berbasis lingkungan dipandang dari segi agama sangat mendukung karena kebersihan itu sebagian dari iman maka kalau kita menjaga

kebersihan berarti merawat lingkungan yang merupakan ciptaan Tuhan sebagai bentuk penghayatan, pengamalan, dan menumbuhkan rasa cinta melalui ciptaNya.

Responden : Bapak Gandung

Jabatan : Komite SMP Negeri 7 Salatiga Hari, tanggal : Kamis, 21 September 2016 Tempat : Ruang lobi kepala sekolah Waktu : 08.15 s.d 08.45 Wib. Diskripsi hasil wawancara:

Keterlibata komite sekolah dalam penyusunan kurikulum Pendidika Agama Islam dan Budi Pekerti adalah dengan menghimbau, memberi masukan, dan memantau baik pendidikan secara formal maupun praktek di lingkungan sekolah misalnya salat berjamaah, hubungan dengan sesama warga sekolah dalam kehidupan sehari-hari yang di jalankan secara islami.

Peran bapak ibu dalam pelaksanaan program sekolah Adiwiyata sangatlah diharapkan untuk aktif menyumbangkan baik ide, tenaga serta pendaan untuk terwujudnya program yang di buat bersama.

kerjasama dalam bidang akademik bapak ibu selama menjadi komite sekolah di sekolah Adiwiyata baru hanya sebatas membantu terealisasi secara fisik, dana, membuaat proposal pada Dinas Pendidikan dan Olah Raga serta terlaksananya program yang di canangkan sekolah.

keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis lingkungan pada sekolah Adiwiyata SMPN 7 Salatiga sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan. Tempat ibadah dengan sarana yang lebih baik karena dianggap kurang luas untuk menampung jamaah.

Karakter siswa terhadap lingkungan perlu adanya penjagaan yang lebih intensif dan diharapkan siswa agar lebih perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Tantangan yang ada lingkungan sekolah karena hidup berdampingan dengan non muslim maka kita diharuskan untuk saling toleransi demi terciptanya suasana sekolah yang indah, asri, nyaman dan tenang.

Responden : Ibu Rohmatin, S.PdI

Jabatan : Guru PAI SMP Negeri 6 Salatiga Hari, tanggal : Senin, 7 November 2016

Tempat : Ruang guru

Waktu : 12.20 s.d 13.00 Wib. Diskripsi hasil wawancara:

Konsep kurikulum sekolah berbasis lingkungan yang terintegrasi dengan pendidikan agama Islam, yaitu RPP yang yang dipakai berbasis lingkungan dengan mencari materi yang ada kaitannya dengan lingkungan seperti contoh syukur nikmat siswa diajak keluar melihat lingkungan apa yang sudah diterima dari Allah.

penerapannya dikaitkan dengan lingkungan metode rekreatif karena berada di luar misal ke masjid dengan mengamati lingkungan yang ada sebagai tanda syukur metode

dengan pembelajaran di luar yakni masjid media menggunakan LCD, vidio, gambar dan media alam.

Perencanaan dengan melihat silabus yang sudah ada kemudian disesuaikan dengan materi yang ada kaitannya dengan alam pelaksanaannya di luar kelas dengan melihat alam sekitarnya. Penilaian pembelajaran dapat dilakukan dengan lesan ataupun tulis sebagai bahan evaluasi apakah tujuan pembelajaran tersebut sudah tercapai apa belum.

Desain pembelajaran banyak menggunakan alam dan materi dikaitkan dengan kebesaran Allah dengan syukur niknat contoh materi kiamat, thoharoh, shalat. Hambatan memakan waktu apalagi anak-anak jika berada di luar lebih leluasa untuk melakukan aktifitas sehingga kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran. Keunggulan anak lebih suka menyukai dengan melihat alam ciptaan Allah, lebih suka praktek dari pada teori. Keberhasilan anak lebih mengena karena pembelajaran dilakukan secara langsung dapat dipraktekan.

Responden : Umi Hanik, S.PdI

Jabatan : Guru PAI SMP Negeri 6 Salatiga Hari, tanggal : Senin, 24 Oktober 2016

Tempat : Ruang guru

Waktu : 07.30 s.d 08.20 Wib. Diskripsi hasil wawancara:

konsep kurikulum sekolah berbasis lingkungan yang terintegrasi dengan pendidikan agama Islam, yaitu menerapkan konsep materi iman pada hari akhir dibagi menjadi 2 kiamat sughro dan kubro agar tidak terjadi kiamat sugro contohnya bencana alam maka alam yang ada disekitar kita harus dijaga, dirawat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Materi thoharoh penerapanya dengan mempraktekkan wudhu menjaga lingkungan masjid, sekolah.

Metode pembelajarannya dengan praktek, demonstrasi kalau lingkungan mengajak menanam, kerjabakti alam, menjaga lingkungan, menanam tanaman. Dengan mpembelajaran edia lingkungan sekitar, slet melihat gambar.

Perencanaan pembelajaran kurikulumnya dapat menggunakan cara kelompok ataupun individu dengan persiapan menyampaikan materi kepada siswa. Kemudia pelaksanaannya anak dapat diajak dengan praktek dengan pelaksanakan gerakan 3S (gerakan otak, memungut sampah, membawa air). Sedangkan evaluasi dilihat secara keseluruhan apakah pembelajaran yang kita lakukan dapat menumbuhkan sikap-sikap yang diharapkan misalnya anak dalam kesehariannya bisa lebih tertib apa tidak begitu juga kemampuan kognitif, afektif, psikomotor anak kita lihat sehingga pembelajaran itu benar-benar tercapai. Desain pembelajaran kurikulum dapat dengan memberikan contoh, teladan, kerja kelompok atau kerja individu danjuga materi yang sesuai dengan alam atau lingkungan.

Kendala anak-anak masih suka lupa dan menghindar terhadap kewajiban yang semestinya harus di kerjakan, kurang adanya kesadaran bahwa pentingnya perduli terhadap lingkungan.

Keunggulan lingkungan akan lebih nyaman, indah, rindang, mudah diatur, menjadikan anak lebih teratur memahami arti pentingnya untuk menjaga lingkungan, mudah bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang asri. Keunggulan lingkungan dimasjid, kelas bersih, teratur untuk duduk, membuang sampak teratur dengan hasil bagus sesuai yang direncanakan dengan hasil 99% bagus.

Responden : Bapak H. Dimyathi,S.PdI

Jabatan : Guru PAI SMP Negeri 7 Salatiga Hari, tanggal : Kamis, 26 September 2016 Tempat : halaman sekolah

Pukul : 13.30 s.d 14.00 Diskripsi hasil wawancara:

konsep kurikulum sekolah berbasis lingkungan yang berintegrasi dengan pendidikan agama Islam, yaitu dengan penerapan nilai-nilai agama yang ramah dengan lingkungan sebagai wujud Islam rahmatan lil alamiin. Penerapan kurikulum sekolah berbasis lingkungan dalam pembelajaran dan diintegrasikan dengan pendidikan agama Islam, yaitu dengan praktek kebersihan melalui pemilahan sampah sesuai dengan

keperuntukannya (organik, non organik) yang merupakan konsep “kebersihan sebagian dari pada iman”.

Metode atau strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah berkolaborasi dengaan berbagai metode antara lain ceramah, unjuk kerja, tugas, dan diskusi dengan mengambil tema lingkungan. Media yang digunakan alam yang ada di lingkungan kelas, musholla dengan slet, gambar. Perencanaan dengan melihat tujuan kurikulum kemudian melihat silabus dan disesuaikan dengan materi yang ada. RPP dibuat sampai dengan penilaian selama proses pembelajaran.

Hambatan pembelajaran belum adanya kesadaran siswa begitu petingnya dalam menjaga lingkungan sehingga guru tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan.Keunggulannya guru dapat melakukan pembelajaran di luar kelas sehingga anak lebih leluasa untuk menikmati ciptaan Allah. Tingkat keberhasilan kurikulum PAI sudah cukup berhasil tetapi perlu tindak lanjut atau dilakukan secara terus menerus.

Responden : Bapak Mohammad Sintoro Jabatan : Guru PAI SMP Negeri 7 Salatiga Hari, tanggal : sabtu, 16 September 2016 Tempat : ruang lobi kepala sekolah Pukul : 08.30 s.d 09.00

Diskripsi hasil wawancara:

penerapan kurikulum sekolah berbasis lingkungan dalam pembelajaran dan diintegrasikan dengan pendidikan agama Islam, yaitu dengan praktek kebersihan melalui pemilahan sampah sesuai dengan keperuntukannya (organik, non organik) yang merupakan

konsep “kebersihan sebagian dari pada iman”.

Metode atau strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran, berkolaborasi dengaan berbagai metode contoh ceramah, unjuk kerja, tugas, dan diskusi dengan mengambil

tema lingkungan. Perencanaan dengan melihat tujuan kurikulum kemudian disesuaikan dengan materi yang ada. Untuk pelaksanaan mengaju RPP yang dibuat sedangkan evaluasi dengan praktek, ulangan harian, tugas.

Hambatan pembelajaran belum adanya kesadaran siswa begitu petingnya dalam menjaga lingkungan sehingga masih banyak sampah yang beserakan di mana-mana. Keunggulannya guru bisa melakukan pembelajaran di luar kelas baik itu dihalaman maupun musholla. Tingkat keberhasilan kurikulum PAI sudah cukup berhasil tetapi perlu ditingkatkan atau dilakukan secara berkelanjutan.

VISI MISI