• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modal Tenaga kerja

DAFTAR PUSTAKA

Akbar A. 2009. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi, dan Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank Swasta Di

Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis 6 (2);183-192

Arevin AT. 2009. Tingkat Adopsi Program Sapta Pesona oleh Pengelola Rumah Makan Tradisional Kelas C Jakarta Timur [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Asngari PS. 2001. Peranan Agen Pembaharuan/Penyuluh dalam Usaha

Memberdayakan (Empowerment) Sumber Daya Manusia Pengelola Agribisnis. Bogor: Fakultas Peternakan - Institut Pertanian Bogor.

Asngari PS. 2008. Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan

dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberdayaan Manusia

Pembangunan yang Bermartabat. Yustina I, Sudrajad A (penyunting). 2008. Sidex Plus. 2008.

Baker MJ, Cameron E. 2008. Critical Success Factor in Destination Marketing. Tourism and Hospitality Research 8(2): 79-97.

Belain C, Levy SE, Ritchie JRB. 2005. Destination Branding: Insights and

Practices from Destination Management Organizations. Journal of Travel

Research 43: 328-338.

Belante, D. dan M. Jackson. 1983. Ekonomi Ketenagakerjaan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Berlo DK. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory and

Practise. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Brida JG, Barquet A, Risso WA. 2010. Causality Between Economic Growth And Tourism Expansion: Empirical Evidence From Tretino-Alto Adgie. Tourismos: An International Multidisciplinary Journal of Tourism 5 (2): 87-98.

Bungin B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Butler RW. 1980. The Concept of a Tourist Area Life Cycle of Evolution”,

Canadian Geographer 24(1): 5-12.

Cartwright D, Zander A. 1960. Group Dynamics: Research and Theory. New York:

Harper and Row Publisher.

Cooper C, Flecher J, Gilbert D, Wanhill S. 2005. Tourism Principle and Practices, London: Pitman Publishing.

Cooper C. 2006. Knowledge Management and Tourism. Annals of Tourism Research. 33(1): 47-64.

Dahama DP, DP Bhatnagar. 1980. Education and Communicatjon for

Development. New Delhi: Oxford & IBH Publishing CO.

[Depparbud] Departemen Pariwisata dan Kebudayaan. 2001. Panduan Sadar Wisata. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

[Depparbud] Departemen Pariwisata dan Kebudayaan. 2003. Renstra

Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan Nasional 2004-2009. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

[Depparpostel] Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. 1989.Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/PW.340/MPPT-6, tentang Peraturan Usaha Penggolongan Hotel. Jakarta: Depparpostel. Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hanafi A. 1987. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional.

Hernanto F. 1993. Ilmu Usahatani. Jakarrta: Penerbit Swadaya.

Hornby AS. 1987. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.

New York: Oxford Univrsity.

Houle CO. 1975. The Nature of Adult Education. Penyuluhan Pertanian. Bahan

Bacaan dan Diskusi. Edisi Kedua. Margono Slamet (editor). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Irawan P. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: DIA FISIP - Universitas Indonesia.

Kerlinger FN. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Simatupang LR

(penerjemah). Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Kolter P. 1997. Marketing for Tourism and hospitality. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler P. 2002. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan. Jakarta:

Prenhallindo.

Kruger M, Meintjies R. 2008. An Analysis of Key Best Practice Destination Management Organisation and Financing: Proposal for Namimbia.

Leeuwis, C. 2004. Communication for Rural Innovation, Rethinking Agricultural

Lestari SB. 2001. Manajemen dan Komunikasi Penyuluhan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Lippitt R, Watson J, Westley B. 1958. The Dynamics of Planned Change: a

Comparative Study of Principles and Techniques. New York: Horcourt, Brace and World. Inc.

Mardikanto T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Lembaga Pengembangan

Pendidikan UNS dan UNS Press : Surakarta.

McLaren D, Pera L. 1999. Globalization, Tourism and Indegenious People: What

You Should Know About the World’s Largest Industry. St Paul, MN:

Rethinking Tourism Project.

Meesawatdikul W, Thongma W. 2009. Communitty Based Tourism Strategies Management of Baansobwin Tourtism Club Maewang District, Chiagmai

Province, Thailand. Proceeding International Conference on Sustainable

Tourism Management on Management of Sustainable Tourism in the Next Decade: Prospects and Challenges. Chiangmai,27-29 Maret.

Musyafak A, Ibrahim TM. 2005. Strategi Percepatan Adopsi dan Difusi Inovasi

Pertanain Mendukung Prima Tani. Analisis Kebijakan Pertanian. 3(1): 20

- 37.

Page SJ. 2007. Tourism Management: Managing for Change. UK: Elsevier.

Pitana IG. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Purnaningsih N. 2006. Adopsi Inovasi Pola Kemitraan Agribisnis Sayuran di

Propinsi Jawa Barat [disertasi]. Bogor: Institut Pertanaian Bogor.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rakhmat J. 2001. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rejeki NS. 2005. Dasar-Dasar Komunikasi untuk Penyuluhan. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Rejeki NS. 1998. Perencanaan Program Penyuluhan (Teori dan Praktek).

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Roe D, Ashley C, Page S, Meyer D. 2004. Tourism and the Poor: Analysing and

Interpreting Tourism Statistics from a Poverty. [working paper]16. London: PPT Perspective PPT Partnership.

Rogers EM, Shoemaker FF. 2003. Communication of Innovation: A Cross

Samboh RD. 2007. Analisa Dampak Kasus-kasus Peledakan Bom Terhadap

Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Jakarta. Jakarta: Jurnal Panorama

Nusantara 2(2):6-25.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2007. Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta: Sekretariat Negara.

Siegel, L.J. & Senna, J.J. 1992. Juvenile Delinquency: Theory, Practice and Law.

Slamet M. 1992. Perspektif Ilmu Penyuluhan dan Pembangunan Menyosong Era

Tinggal Landas dalam Penyuluhan Pembangunan di Indonesia Menyongsong Abad XXI. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Soedijanto. 1981. Organisasi, Kelompok dan Kepemimpinan. Pendidikan Guru

Pertanian, Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. Ciawi, Bogor.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar: Komunikasi Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Stabler M, Papatheudorou A, Sinclair MT. 2010. The Economic of Tourism.

SecondEdition. UK: Routledge.

Steadmon CE, Kasavana ML. 1991. Managing Front Off i ce Operat i ons.

United State of America: American Hotel & Motel Association. Sulistiono A. 1999. Manajemen Penyelenggara. Bandung: Alfa Beta.

Suku Dinas Pariwisata. 2008. Informasi Potensi Pariwisata. Jakarta: Suku Dinas Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Timur.

Suranti R. 2005. Pariwisata Budaya dan Peran Serta Masyarakat. Workshop

Wisata Budaya Bagi Kelompok Masyarakat Propinsi DKI Jakarta. Jakarta 12 Juli 2005.

Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian.

Jakarta: Bina Rena Pariwara

Van Den Ban, Hawkins HS. 1999. Penyuluhan Pertanian. Judul Asli: Agricultural

Extention (Second Edition). Kanisius. Jogjakarta.

Venegas SM. 2009. Tourism Demand Response by Resident of Latin American

Countries. International Journal of Tourism Research 11:17-29.

William P, Gill A. 1998. Tourism Carrying Capacity Management Issues. W.F.

Theobald (Ed). Global Tourism: The Next Decade 231-246. Oxfrord:

Wiwoho B. 1990. Pariwisata, Citra dan Manfaatnya. Jakarta: Bina Rena Pariwara.

[WTO] World Travel Organition. 1994. National and Regional Tourism

Planning: Methodologies and Case Studies. UK: Routledge.

[WTO] World Tourism Organization. 2005. Tourism as International Traded Service: A Guade for Measuring Arrivals and Associated Expenditures of Non-Resident. Madrid: WTO.

Yangzhou H, Richie JRB. 1993. Measuring Destination Attractiveness: A

Contextual Approach. Journal of Travel Research 32(2): 26.

Yoeti OA. 2006. Pariwisata Budaya, Masalah dan Solusinya. Jakarta: Pradnya Paramita.

Lampiran 1 Lokasi Penelitian

Batas Kota Administrasi Jalan Tol

Sungai

Hotel sebagai lokasi penelitian

Lampiran 2 Kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen penelitian

Peubah Sub Peubah Indikator

Jumlah Butir Instrumen Nomor Butir Instrumen

Ciri pribadi 1. Umur Karakteristik umur 1 1

(x1) 2. Pendidikan formal Karakteristik pendidikan 1 2

3. Pendidikan non formal/pelatihan

Kegiatan pelatihan yang dilakukan 1 3

4. Pegalaman berusaha Karakteristik sosial ekonomi 1 4

5. Ketersediaan informasi

Karakteristik komunikasi 2 5 - 6

6. Keanggotaan dalam kelompok

Karakteristik sosial, keikutsertaan dan keaktifan dan status dalam kelompok

2 7 - 8 7. Kemampuan mengendalikan resiko Karakteristik kemampuan mengendalikan resiko 4 9 - 12

8. Keterampilan teknis Karakteristik keterampilan

(keterampilan teknis dan aplikatif yang dimiliki pengelola dan karyawan)

9 13 - 21

Ciri lingkungan usaha (x2)

1. Kebijakan Pemda Adanya kebijakan yang mendukung program sapta pesona dan

keberlangsungan usaha hotel

1 22

2. Skala Usaha Skala usaha hotel yang mendukung 1 23

3. Modal keuangan Modal yang tersedia bagi kelangsungan usaha, asal dan kemudahan

perolehannya

3 24 - 26

4.Modal tenaga kerja Tenaga kerja memadai, kesesuaian dengan bidang pekerjaan, pelatihan memadai

4 27 - 30

5. Sarana usaha hotel Sarana usaha hotel memadai dan layak 2 31 - 32

6. Prasarana usaha hotel

Prasarana hotel memadai 2 33 - 34

7. Lokasi usaha hotel Lokasi hotel strategis, lingkungan baik, dan mendukung kunjungan pelanggan

3 35 - 37

8. Kompetitor Tingkat persaingan sehat dan strategi menghadapi persaingan yang baik dan tepat 2 38 - 39 Pengetahuan tentang sapta pesona (y1) 1. Pengetahuan tentang kebijakan sapta pesona

Mengetahui tentang kebijakan pariwisata san sapta pesona

2 40 - 41

2. Pengetahuan tentang tujuan sapta pesona

Peubah Sub Peubah Indikator Jumlah Butir Instrumen Nomor Butir Instrumen 3. Pengetahuan tentang unsur-unsur sapta pesona

Mengetahui unsur-unsur sapta pesona 1 43

4. Pengetahuan tentang manfaat sapta pesona

Mengetahui tentang manfaat sapta pesona

1 44

3. Pengetahuan tentang unsur-unsur sapta pesona

Mengetahui unsur-unsur sapta pesona 1 43

4. Pengetahuan tentang manfaat sapta pesona

Mengetahui tentang manfaat sapta pesona 1 44 Persepsi tentang ciri inovasi (y2) 1.Keuntungan relatif program sapta pesona

Penerapan program sapta pesona dirasakan menguntungkan

3 45 - 47

2.Kerumitan program sapta pesona

Tingkat kerumitan penerapan program sapta pesona

1 48

3.Kesesuaian program sapta pesona

Kesesuaian program sapta pesona dan penerimaan masyarakat

1 49

4.Program sapta pesona mudah dipahami dan dapat dicoba

Tingkat triabilitas program sapta pesona

2 50 - 51

5.Program sapta pesona dapat dilihat hasilnya

Tingkat observasibilitas program sapta pesona

1 52

Adopsi inovasi sapta

1.Keamanan Tingkat aksi penerapan program sapta

pesona unsur keamanan

7 53 - 59

pesona (y3) 2.Ketertiban Tingkat aksi penerapan program sapta pesona unsur ketertiban

6 60 - 65

3.Kebersihan Tingkat aksi penerapan program sapta pesona unsur kebersihan

4 66 - 69

4.Kesejukan Tingkat aksi penerapan program sapta

pesona unsur kesejukan

3 70 - 72

5.Keindahan Tingkat aksi penerapan program sapta

pesona unsur keaindahan

6 73 - 78

6.Keramahan Tingkat aksi penerapan program sapta

pesona unsur keramahan

4 79 - 82

7.Kenangan Tingkat aksi penerapan program sapta

pesona unsur kenangan

Dokumen terkait