• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggorodi, H. R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. P.T. Gramedia, Jakarta. Antawidjaja, T. 1988. Pengaruh pengelolaan loloh paksa (force feeding) terhadap

performans piyik dan induk burung merpati Homer King. Tesis. Program Studi Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Association of Official Analytical Chemist (AOAC). 1995. Official Methods of Analysis. 16th Edition. Association of Official Analytical Chemist. Washington, D.C.

Baihaqi, M. 2002. Kualitas kimia dan organoleptik telur ayam merawang yang diberi ransum mengandung suplemen omega-3. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Blakely, J dan D. A. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Terjemahan: B. Srigandono. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Bokhari, S. A. 2001. Handbook on squabbling pigeon breeding bioengineering the natural way. http://www. Bokhari.com/. [29 Desember 2001].

Cartmill, A. M. 1991. Raising pigeon. Kansas Pigeon Association Poultry. Poultry Science 1-7-91-2M. http://www.oznet.ksu.edu/library/lvstk2/mf987.pdf. [16 Pebruari 1991].

Cicih. 2005. Konsultasi Lisan: Seleksi Merpati Lokal dan Homer. Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak. Batu Malang, Jawa Timur.

Cole, H. H dan M. Ronning. 1974. Animal Agriculture: The Biology of Domestic Animals and Their Use by Man. W. H. Freeman and Company, San Francisco.

Dewan Standarisasi Nasional. 1995. SNI 01-3924-1995. Karkas Ayam Pedaging. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Djanah, D dan Sulistyani. 1985. Beternak Merpati. C.V. Simplex, Jakarta.

Drevjany, L. 2001. Nutritional properties of squab meat. Research Paper Hubbell Farm, Canada.htpp://www.Magma.ca/~laded/nutrition.htm. [19 Maret 2001]. Forrest, J. C., E. D. Aberle., H. B. Hedrick., M. D. Judge dan R. A. Merkel. 1975. Principle of Meat Science. W. H. Freeman and Company, San Francisco.

Ganong, W. F. 1983. Review Medical Phisiology. 10th Edition. Lange Medical Publications, California.

Gasperz, V. 1991. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Penerbit Tarsito, Bandung.

Girindra, A. 1987. Biokimia Patologi Hewan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gurnadi, E. 1986. Dasar-Dasar dan Ilmu Teknologi Daging. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hendratmoko, Y. 2004. Keragaman performan karkas piyik merpati Lokal yang diberi jenis pakan berbeda pada berbagai umur pemotongan. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hendrawati, A. 1999. Penurunan kadar kolesterol daging broiler dengan penambahan temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) dalam ransum. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Levi, M. W. 1945. The Pigeon. 2nd Edition. R.L Bryan Company, Columbia, S. C America.

Linder, M. C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Terjemahan: Aminuddin Parakkasi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Lohman, G. T. 1971. Biological variation in body composition. Journal of Animal Science. 32:647-653.

Mansjoer, S. S dan H. Martojo. 1977. Produktivitas ayam Kampung dan ayam persilangan F1 (Kampung X RIR) pada pemeliharaan dalam kandang. Seminar 1 Ilmu dan Industri Perunggasan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak, Bogor.

Martha. 2001. Sifat kimia dan fisik pidan telur ayam ras dan telur itik pada beberapa waktu pemeraman. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mattjik, A. A dan I. M. Sumertajaya. 2000. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

Menge, H., L. H. Littlefield, L. T. Frobish dan B. T. Weinland. 1974. Effect of sellulose and cholesterol on blood and yolk lipids and reproductive efficiency of the hen. Journal Nutrition. 104: 1554-1556.

Morran, E. T dan H. R Orr. 1976. Influence strain on the yield of commercial part from the chicken broiler carcass. Journal Poultry Science. 49: 725-726. Mountney, G. J. 1983. Poultry Products Technology. 3rd Edition. Avi Publishing

Company Inc., New York.

Muchtadi, T. R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Muhami. 1983. Budidaya burung merpati (Columba livia) di Sukabumi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Price, J. F dan B. S Schweigert. 1987. The Science of Meat and Meat Product. 3rd Edition. ABC Research Company, Florida.

Priyatno, M. A. 2003. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rasyaf, M dan I. K Amrullah. 1982. Beternak Burung Dara. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rose, S. P. 1997. Principles of Poultry Science. CAB International, Wallingford. Salis, R. 2002. Studi fenotip burung merpati Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sastrapradja, S. D dan Muhilal. 1989. Widyakarya Pangan dan Gizi. Lembaga Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Sintadewi, A. 1987. Pertumbuhan-perkembangan tubuh burung merpati. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sumadi, I. K. 1991. Pengaruh pengganti susu tembolok dengan susu atau telur sebagai pakan awal terhadap performans piyik. Tesis. Program Studi Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Supadmo. 1997. Pengaruh sumber khitin dan prekursor karnitin serta minyak ikan lemuru terhadap kadar lemak dan kolesterol serta asam lemak omega-3 ayam broiler. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sutardi, T. 1982. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Makanan Ternak.

Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawiro dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Tugiyanti, E dan Ismoyowati. 2002. Bobot hidup potong, berat dressed carcass dan persentase karkas merpati lokal yang dipelihara secara tradisional berdasarkan umur potong dan jenis kelamin. Jurnal Peternakan Tropik. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Walpole, R. E. 1992. Pengantar Statistika. P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winantea, A. 1985. Biologi Proses Pertumbuhan. Fakultas peternakan. Universitas

Brawijaya, Malang.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winter, A. R dan E. M Funk. 1960. Poultry Science and Practice. 5th Edition. J. B Lippincott Company Chicago.

Wiyono, T. 2003. Penampilan piyik merpati silangan Homer X King dan persilangannya dengan merpati lokal dari umur 0-28 hari. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lampiran 1. Sidik Ragam Kadar Air Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 5,43925 5,43925 4,24 0,0620

Jenis kelamin 1 1,12813 1,12813 0,88 0,3670

Interaksi JBM*JK 1 0,01985 0,01985 0,02 0,9031

Kelompok 4 3,54988 0,88747 0,69 0,6120

Galat 12 15,40556 1,28379

Total 19 25,54266

Keterangan: JBM= jenis burung merpati JK = jenis kelamin

Lampiran 2. Sidik Ragam Kadar Protein Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 204,67202 204,672020 13,11 0,0035**

Jenis kelamin 1 183,98178 183,981780 11,79 0,0050**

Interaksi JBM*JK 1 0,04418 0,044180 0,00 0,9584

Kelompok 4 24,06085 6,015213 0,39 0,8150

Galat 12 187,29067 15,607556

Total 19 600,04950

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 3. Uji Lanjut LSM Kadar Protein Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis burung merpati Kadar protein LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 58,15600 1,24930 0,0001 0,0035** Homer 64,55400 1,24930 0,0001 Jenis kelamin Kadar protein LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Jantan 64,38800 1,24930 0,0001 0,0050** Betina 58,32200 1,24930 0,0001

Lampiran 4. Sidik Ragam Kadar Lemak Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 3,45281 3,45281 0,38 0,5489 Jenis kelamin 1 45,57181 45,57181 5,02 0,0448* Interaksi JBM*JK 1 12,84805 12,84805 1,42 0,2572

Kelompok 4 50,76863 12,69215 1,40 0,2928

Galat 12 108,93237 9,07769

Total 19 221,57366

Keterangan: * = berbeda nyata

Lampiran 5. Uji Lanjut LSM Kadar Lemak Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis kelamin Kadar lemak LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Jantan 29,62900 0,95277 0,0001 0,0448* Betina 32,64800 0,95277 0,0001

Keterangan: * = berbeda nyata

Lampiran 6. Sidik Ragam Berat Hidup Akhir Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 6397,4645 6397.4645 35,07 0,0001**

Jenis kelamin 1 797,5845 797,5845 4,37 0,0585

Interaksi JBM*JK 1 63,7245 63,7245 0,35 0,5654

Kelompok 4 1040,6130 260,1532 1,43 0,2844

Galat 12 2188,8790 182,4066

Total 19 10488,2655

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 7. Uji Lanjut LSM Berat Hidup Akhir Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis burung merpati Berat hidup LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 271,9000 4,270908 0,0001 0,0001** Homer 307,6700 4,270908 0,0001

Lampiran 8. Sidik Ragam Berat Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 4764,7845 4764,7845 29,30 0,0002** Jenis kelamin 1 543,9245 543,9245 3,34 0,0924 Interaksi JBM*JK 1 23,5445 23,5445 0,14 0,7102

Kelompok 4 1172,6880 293,1720 1,80 0,1932

Galat 12 1951,7040 162,6420

Total 19 8456,6455

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 9. Uji Lanjut LSM Berat Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda Jenis burung merpati BKKLK LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 143,7000 4,032890 0,0001 0,0002** Homer 174,5700 4,032890 0,0001

Keterangan: BKKLK= Berat Karkas termasuk Kepala, Leher dan Kaki ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 10. Sidik Ragam Persentase Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 70,6880 70,6880 21,53 0,0006**

Jenis kelamin 1 7,7626 7,7626 2,36 0,1501

Interaksi JBM*JK 1 0,2599 0,2599 0,08 0,7832

Kelompok 4 27,0496 6,7624 2,06 0,1496

Galat 12 39,3989 3,2832

Total 19 145,1589

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 11. Uji Lanjut LSM Persentase Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda Jenis burung merpati PKKLK LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 52,8310 0,5729958 0,0001 0,0006** Homer 56,5910 0,5729958 0,0001

Keterangan: PKKLK= Persentase Karkas termasuk Kepala, Leher dan Kaki ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 12. Sidik Ragam Berat Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 5081,6720 5081,6720 34,99 0,0001** Jenis kelamin 1 381,9380 381,9380 2,63 0,1308 Interaksi JBM*JK 1 67,7120 67,7120 0,47 0,5077

Kelompok 4 1326,4070 331,6018 2,28 0,1204

Galat 12 1742,6130 145,2178

Total 19 8600,3420

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 13. Uji Lanjut LSM Berat Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis burung merpati Berat karkas LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 115,79000 3,810745 0,0001 0,0001** Homer 147,67000 3,810745 0,0001

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 14. Sidik Ragam Persentase Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Sumber keragaman Db JK KT Fhit Pr>F

Jenis burung merpati 1 138,7064 138,7064 37,43 0,0001** Jenis kelamin 1 6,3732 6,3732 1,72 0,2142 Interaksi JBM*JK 1 3,9872 3,9872 1,08 0,3200

Kelompok 4 46,7117 11,6779 3,15 0,0548

Galat 12 44,4661 3,7055

Total 19 240,2447

Keterangan: ** = berbeda sangat nyata

Lampiran 15. Uji Lanjut LSM Persentase Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis burung merpati Persentase karkas LSMEAN Std Err LSMEAN Pr>|T| H0:LSMEAN=0 Pr> |T| H0: LSMEAN1=LSMEAN2 Lokal 42,55700 0,6087287 0,0001 0,0001** Homer 47,82400 0,6087287 0,0001

Lampiran 16. Squab Burung Merpati Lokal baik Jantan maupun Betina

Squab Burung Merpati Lokal baik Jantan maupun Betina Lampiran 17. Squab Burung Merpati Homer baik Jantan maupun Betina

Squab Burung Merpati Homer baik Jantan maupun Betina

Lampiran 18. Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer baik Jantan maupun Betina

Karkas Squab Burung Merpati Homer Karkas Squab Burung Merpati Lokal baik Jantan maupun Betina baik Jantan maupun Betina

NILAI GIZI DAGING SQUAB BURUNG MERPATI LOKAL

Dokumen terkait