• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai gizi daging squab burung merpati Lokal dan Homer baik jantan maupun betina yang diuji meliputi kadar air, kadar protein dan kadar lemak. Kandungan kolesterol dianalisis dari daging squab burung merpati Lokal dan Homer jantan saja. Kandungan kolesterol dianalisis secara komposit, sehingga dibahas secara deskriptif. Kadar Air

Air merupakan komponen terbesar dalam daging squab burung merpati. Winarno (1997) menyatakan, air merupakan komponen penting dalam bahan pangan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta citarasa makanan. Selain itu, sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan pangan terjadi dalam media air yang berasal dari bahan pangan tersebut. Hasil analisis kadar air daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kadar Air Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(%bb)--- Lokal 70,56 70,14 70,35 Homer 71,66 71,12 71,39 Rataan 71,11 70,63

Sumber : Hasil analisis di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Unibraw-Malang (2005) Keterangan : bb = berat basah

Kadar air daging squab burung merpati yang dihasilkan pada penelitian berkisar antara 70,14%-71,66% yang sedikit lebih rendah dibandingkan ayam broiler umur 8 minggu pada penelitian Supadmo (1997) yaitu sebesar 73%-75%. Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap kadar air tidak ada interaksi.

Jenis burung merpati dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kadar air. Hal ini diduga karena squab burung merpati Lokal dan Homer dipotong pada usia

muda (21 hari). Sutardi (1982) mengatakan, kadar air pada ternak yang berusia muda relatif tinggi dan kadar lemak relatif masih rendah.

Koefisien keragaman kadar air daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Koefisien Keragaman (KK) Kadar Air Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina

---(%)---

Lokal 0,71 1,18

Homer 1,37 2,37 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman kadar air

sebesar 0,71%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 1,18%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 1,37% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 2,37%. Koefisien keragaman ini cukup rendah, sehingga squab burung merpati Lokal dan Homer baik yang jantan maupun betina memiliki kadar air yang seragam. Hal ini diduga karena kadar air baik jenis burung merpati maupun jenis kelamin tidak berbeda nyata.

Kadar Protein

Protein merupakan komponen bahan kering terbesar dari daging dan merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting. Mountney (1983) menyatakan, kandungan protein dalam daging ternak merupakan hal yang penting sebagai salah satu sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan mengandung lebih banyak asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Hasil analisis kadar protein daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 7. Kadar protein daging squab burung merpati yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 16,42%- 19,15% berat basah mendekati kadar protein pada ayam broiler umur 8 minggu pada penelitian Supadmo (1997) yaitu sebesar 19% berat basah.

Tabel 7. Kadar Protein Daging Squab Merpati Burung Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

(%bb) (%bk) (%bb) (%bk) (%bb) (%bk) Lokal 18,03 61,24 16,42 55,08 17,23A 58,16A Homer 19,15 67,54 17,71 61,57 18,43B 64,56B Rataan 18,59C 64,39C 17,07D 58,33D

Sumber : Hasil analisis di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Unibraw-Malang (2005) Keterangan: Superskrip berbeda pada baris atau kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang

sangat nyata (P<0,01) bb = berat basah

bk = berat kering

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap kadar protein tidak ada interaksi. Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein. Kadar protein squab burung merpati Lokal lebih rendah dibandingkan Homer. Hal ini diduga karena kadar lemak squab burung merpati Lokal lebih tinggi dibandingkan squab burung merpati Homer dan kadar air squab burung merpati Lokal dan Homer tidak berbeda nyata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muchtadi dan Sugiyono (1992) bahwa kadar protein dipengaruhi oleh jenis ternak.

Jenis kelamin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein. Kadar protein squab burung merpati jantan lebih tinggi dibandingkan betina. Hal ini diduga karena kadar air jantan dan betina tidak berbeda nyata dan kadar lemak jantan lebih rendah dibandingkan betina. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Soeparno (1994) bahwa jenis kelamin jantan mempunyai kadar protein lebih tinggi daripada betina.

Koefisien keragaman kadar protein daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 8. Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman kadar protein sebesar 4,10%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 4,51%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 5,01% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 4,76%.

Tabel 8. Koefisien Keragaman (KK) Kadar Protein Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina

---(%)---

Lokal 4,10 4,51

Homer 5,01 4,76 Koefisien keragaman tersebut cukup rendah, sehingga squab burung merpati

Lokal dan Homer baik jantan maupun betina memiliki kadar protein yang seragam. Hal ini diduga karena kadar air squab burung merpati Lokaldan Homer seragam. Kadar Lemak

Muchtadi dan Sugiyono (1992) menyatakan, perbedaan kadar lemak dapat dipengaruhi oleh jenis ternak, jenis kelamin, umur dan lokasi otot. Hasil analisis kadar lemak daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Kadar Lemak Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

(%bb) (%bk) (%bb) (%bk) (%bb) (%bk) Lokal 9,09 30,85 9,66 32,26 9,38 31,56 Homer 8,04 28,41 9,55 33,03 8,79 30,72 Rataan 8,57c 29,63c 9,61d 32,65d

Sumber : Hasil analisis di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Unibraw-Malang (2005) Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)

bb = berat basah bk = berat kering

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap kadar lemak tidak ada interaksi. Jenis burung merpati tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak. Hal ini diduga karena kadar air squab burung merpati Lokal dan Homer tidak berbeda nyata dan umur keduanya masih muda.

Jenis kelamin berpengaruh nyata terhadap kadar lemak. Kadar lemak squab burung merpati betina lebih tinggi dibandingkan jantan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kamal (1994) bahwa kadar lemak dipengaruhi oleh jenis kelamin, yaitu betina memiliki kadar lemak lebih tinggi dibandingkan jantan. Selain itu karena proses pembentukan lemak pada ternak betina mengalami peningkatan lebih awal dan lebih banyak dibandingkan dengan ternak jantan (Winantea, 1985).

Koefisien keragaman kadar lemak daging squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Koefisien Keragaman (KK) Kadar Lemak Daging Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina

---(%)---

Lokal 9,73 15,94

Homer 5,46 12,36 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman kadar

lemak sebesar 9,73%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 15,94%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 5,46% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 12,36%. Squab burung merpati jantan memiliki kadar lemak lebih seragam dibandingkan dengan betina baik pada squab burung merpati Lokal maupun Homer. Hal ini diduga karena kadar air jantan lebih seragam dibandingkan betina. Kolesterol

Squab burung merpati Lokal memiliki kadar kolesterol sebesar 82,19 mg/100g, sedangkan kadar kolesterol squab burung merpati Homer sebesar 80,72 mg/100g. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa kandungan kolesterol daging squab burung merpati Lokal tidak jauh berbeda dengan Homer. Hendrawati (1999) menyatakan, kandungan kolesterol daging ayam broiler sebesar 99,9 sampai 140,7 mg/100g. Martha (2001) menyatakan, kandungan kolesterol telur itik sebesar 434,11 mg/100g isi telur, selain itu Baihaqi (2002) menyatakan, kandungan kolesterol telur ayam Merawang sebesar 339 mg/100g. Kandungan kolesterol daging squab burung merpati lebih rendah dibandingkan ayam broiler, telur itik dan telur

ayam Merawang, sehingga daging squab burung merpati dapat dikonsumsi untuk orang-orang yang sedang diet kolesterol dan baik pula untuk orang tua.

Berat Hidup Akhir Squab

Berat hidup akhir squab pada penelitian ini diperoleh dengan cara menimbang squab pada saat sebelum dipotong. Berat hidup akhir squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Rataan Berat Hidup Akhir Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(g)--- Lokal 280,00 263,80 271,90A Homer 312,20 303,14 307,67B Rataan 296,10 283,47

Keterangan: Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Hasil analisis statistik jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap berat hidup akhir squab tidak ada interaksi. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap berat hidup akhir. Berat hidup akhir squab burung merpati jantan dan betina tidak berbeda dikarenakan burung merpati merupakan jenis unggas non sexdimorfism sehingga perbedaan berat hidup akhir antara jantan dan betina tidak terlalu besar (Tugiyanti dan Ismoyowati, 2002).

Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat hidup akhir squab. Squab burung merpati Homer mempunyai berat hidup akhir yang lebih tinggi (307,67 g) dibandingkan squab burung merpati Lokal (271,90g). Hal ini dapat diduga karena burung merpati Homer sudah lebih lama diseleksi sebagai burung merpati penghasil daging, sedangkan burung merpati Lokal belum diseleksi sebagai penghasil daging. Berat hidup akhir hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian Wiyono (2003), berat hidup akhir squab burung merpati Homer King umur 21 hari sebesar 314,25 g dan berat hidup squab burung merpati Lokal umur 21 hari berkisar antara 208,95-303,97 g (Salis, 2002).

Koefisien keragaman berat hidup akhir squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Koefisien Keragaman (KK) Berat Hidup Akhir Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina ---(%)-- ---

Lokal 0,61 2,45 Homer 6,32 6,38

Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman sebesar 0,61%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 2,45%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 6,32% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 6,38%. Squab burung merpati Lokal dan Homer baik jantan maupun betina memiliki berat hidup akhir yang seragam, walaupun yang Homer lebih rendah keseragamannya dibandingkan Lokal. Hal ini diduga karena burung merpati Homer sudah diseleksi pada tahun 1983, akan tetapi tidak dilanjutkan lagi seleksi karena jumlahnya terbatas, sedangkan Lokal sedang dilakukan seleksi (Cicih, 2005).

Berat dan Persentase Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Rataan berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Rataan Berat Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(g/ekor)--- Lokal 150,00 137,40 143,70A Homer 178,70 170,44 174,57B Rataan 164,35 153,92

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki tidak ada interaksi. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati jantan dan betina tidak berbeda nyata.

Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki. Squab burung merpati Homer memiliki berat karkas termasuk kepala, leher dan kaki lebih tinggi (174,57 g) dibandingkan squab burung merpati Lokal (143,70 g). Hal ini merupakan keselarasan antara berat hidup akhir dengan berat karkas termasuk kepala, leher dan kaki yaitu berat karkas yang tinggi diperoleh dari squab burung merpati yang memiliki berat hidup akhir yang tinggi dan berat darah, bulu dan jeroan pada penelitian ini tidak berbeda nyata.

Koefisien keragaman berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Koefisien Keragaman (KK) Berat Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin

burung merpati Jantan Betina ---(%)---

Lokal 2,36 1,75

Homer 11,03 11,35 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman berat

karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki sebesar 2,36%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 1,75%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 11,03% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 11,35%. Squab burung merpati Lokal memiliki berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki lebih seragam dibandingkan squab burung merpati Homer. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal lebih seragam dibandingkan squab burung merpati Homer. Hal ini sesuai dengan pernyataan Winter dan Funk (1960) bahwa berat

hidup yang besar menghasilkan berat karkas yang besar. Didukung pula oleh pernyataan Hendratmoko (2004) bahwa ada korelasi positif antara berat hidup akhir dengan berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki.

Rataan persentase karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rataan Persentase Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(%)--- Lokal 53,57 52,09 52,83A Homer 57,10 56,08 56,59B Rataan 55,34 54,09

Keterangan: Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap persentase karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki tidak ada interaksi. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap persentase karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki. Hal ini diduga karena berat hidup akhir dan berat karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki yang dihasilkan juga tidak berbeda nyata.

Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki. Squab burung merpati Lokal memiliki persentase karkas termasuk kepala, leher dan kaki lebih rendah sebesar 52,83% dibandingkan squab burung merpati Homer yang memiliki persentase karkas termasuk kepala, leher dan kaki sebesar 56,59%. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal lebih rendah dibandingkan squab burung merpati Homer. Hal ini sesuai dengan pernyataan Winter dan Funk (1960) bahwa ternak yang memiliki berat hidup yang lebih tinggi menghasilkan persentase karkas yang tinggi pula.

Koefisien keragaman persentase karkas squab termasuk kepala, leher dan kaki burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Koefisien Keragaman (KK) Persentase Karkas Squab termasuk Kepala, Leher dan Kaki pada Jenis Burung Merpati dan Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina ---(%)---

Lokal 1,77 0,78

Homer 4,79 5,05 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman persentase

karkas termasuk kepala, leher dan kaki sebesar 1,77%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 0,78%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 4,79% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 5,05%. Squab burung merpati Lokal dan Homer memiliki persentase karkas termasuk kepala, leher dan kaki seragam. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal dan Homer seragam.

Berat dan Persentase Karkas Squab

Rataan berat karkas squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Rataan Berat Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(g/ekor)--- Lokal 122,00 109,58 115,79A Homer 150,20 145,14 147,67B Rataan 136,10 127,36

Keterangan: Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap berat karkas tidak ada interaksi. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap berat karkas. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati jantan dan betina tidak berbeda nyata.

Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat karkas. Squab burung merpati Homer memiliki berat karkas yang lebih tinggi (147,67 g) dibandingkan squab burung merpati Lokal (115,79 g). Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Homer lebih tinggi dibandingkan dengan berat hidup akhir squab burung merpati Lokal. Sesuai dengan pernyataan Soeparno (1998) bahwa ternak yang memiliki berat hidup yang lebih tinggi cenderung menghasilkan berat karkas yang tinggi pula. Selanjutnya Morran dan Orr (1976) menyatakan, perbedaan berat karkas disebabkan jenis ternak.

Koefisien keragaman berat karkas squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Koefisien Keragaman (KK) Berat Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina

---(%)---

Lokal 1,13 1,46

Homer 13,13 13,33 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman berat

karkas sebesar 1,13%, squab burung merpati Lokal betina sebesar 1,46%, squab burung merpati Homer jantan sebesar 13,13% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 13,33%. Squab burung merpati Lokal memiliki berat karkas lebih seragam dibandingkan squab burung merpati Homer. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal lebih seragam dibandingkan squab burung merpati Homer. Sesuai dengan pernyataan Winter dan Funk (1960) bahwa berat hidup yang besar menghasilkan berat karkas yang besar. Didukung pula oleh Hendratmoko (2004) yang menyatakan, ada korelasi positif antara berat hidup akhir dengan berat karkas squab.

Persentase karkas digunakan untuk menilai produksi ternak daging. Rataan persentase karkas squab burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Rataan Persentase Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin Rataan burung merpati Jantan Betina

---(%)--- Lokal 43,57 41,55 42,56A Homer 47,94 47,71 47,83B Rataan 45,76 44,63

Keterangan: Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Hasil analisis statistik menunjukkan jenis burung merpati dan jenis kelamin terhadap persentase karkas tidak ada interaksi. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap persentase karkas. Hal ini diduga karena berat hidup akhir dan berat karkas yang dihasilkan juga tidak berbeda nyata.

Jenis burung merpati berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas. Squab burung merpati Lokal memiliki persentase karkas yang lebih rendah (42,56%) dibandingkan squab burung merpati Homer (47,83 g). Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal lebih rendah dibandingkan squab burung merpati Homer. Sesuai dengan pernyataan Winter dan Funk (1960) bahwa ternak yang memiliki berat hidup yang lebih tinggi menghasilkan persentase karkas yang tinggi pula.

Koefisien keragaman persentase karkas squab pada jenis burung merpati Lokal dan Homer pada jenis kelamin yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Koefisien Keragaman (KK) Persentase Karkas Squab Burung Merpati Lokal dan Homer pada Jenis Kelamin yang Berbeda

Jenis Jenis kelamin burung merpati Jantan Betina

---(%)---

Lokal 0,45 1,33

Homer 6,94 7,06 Squab burung merpati Lokal jantan memiliki koefisien keragaman persentase

burung merpati Homer jantan sebesar 6,94% dan squab burung merpati Homer betina sebesar 7,06%. Squab burung merpati Lokal dan Homer memiliki persentase karkas yang seragam. Hal ini diduga karena berat hidup akhir squab burung merpati Lokal dan Homer seragam.

Dokumen terkait