Andi Prastowo. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif RancanganPenelitian. Yogyakarta: Ar-ruzz media.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori Belajar &Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-ruzz media.
C. Asri Budiningsih. (2003). Desain Pesan Pembelajaran. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.
Children Resources International. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Washington DC: Suite One.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dikdasmen.
Depdiknas. (2007). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Motorik Halus di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan TamanKanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Model Pembelajaran: di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Haris Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock. (1978). Perkembangan Anak Jilid I (Alih Bahasa: Meitasari Chandra). Jakarta: Erlangga.
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010a). Pengelolaan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
_______. (2010b). Pengelolaan Sarana dan Prasarana Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
_______. (2010c). Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
_______. (201d). Pedoman Penilaian di Taman Kanak kanak. Jakarta: Kemendiknas.
_______. (2010e). Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
100
M. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam PembelajaranAbad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan. (2013). Panduan PAUD: Pendidikan Anak Usia Dini. Ciputat: Gaung Persada Press Group.
Masitoh dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Miles, Mattew B & Huberman, A. Michael. (2009). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI-Press.
Mukhtar Latif. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Peraturan Menteri Nomor 58. (2005). Tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Departemen Nasional Republik Indonesia.
Richard Decaprio. (2013). Aplikasi Pembelajaran Motorik di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Rusdial dan Elizer. (2005). Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas RI.
Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishimg.
Sofia Hartanti. (2005). Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyanto. (1998). Perkembangan dan Belajar Motorik Proyek Peningkatan Mutu Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD setara D-II. Jakarta: Depdikbud.
Sujiono. (2005). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: UniversitasTerbuka. Sujiono Yuliani Nurani. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Indeks.
Sukadiyanto. (1997). Penentuan Tahapan Kemampuan Motorik Anak
SsekolahDasar Edisi I Tahun III April 1997 Majalah Olahraga.
Yogyakarta: FPOKYogyakarta.
Sumanto. (1990). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
101
Syamsuar Muchthar. (1987). Dimensi Supervisi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Toho Cholik Mutahir & Gusril. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa
Anak-Anak. Jakarta:Depdikbud.
Yudha M. Saputra dan Rudiyanto. (2005). Perkembangan Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
102
103 Lampiran 1.Pedoman Wawancara Pertemuan ke :
Hari/tanggal :
Jam :
Lokasi :
No Subjek Keterangan
1 Peneliti Bagaimanakah gambaran/profil tentang TK Pembina itu bu?
2 Guru
3 Peneliti Terkait model pembelajarannya bu, TK Negeri Pembina menerapkan model pembelajaran apa saja ya bu?
4 Guru
5 Peneliti Apakah model pembelajaran kelas a dan b sama bu? 6 Guru
7 Peneliti Ada berapa kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Area itu sendiri bu?
8 Guru
9 Peneliti Menyangkut tentang Model Pembelajaran Area bu, bagaimanakah penjelasan dari Model Pembelajaran Area itu?
10 Guru
11 Peneliti Bagaimanakah langkah-langkah kegiatan dalam pelaksanaan model pembelajaran area bu?
104
13 Peneliti Lalu apakah yang mendasari dilaksanakannya Model Pembelajaran Area di TK Negeri Pembina ini bu?
14 Guru
15 Peneliti Menyangkut persiapan pembelajaran bu, bagaimana ibu melakukannya?
16 Guru
17 Peneliti Bagaimana ibu menyiapkan kesiapa belajar peserta didik? 18 Guru
19 Peneliti Dalam pengondisian pembelajaran melalui model area, bagaimana ibu melakukannya?
105 Lampiran 2. Lembar Observasi
Kelas : Subjek observasi : Hari/tanggal : Jam : Observer : Observasi ke : Tujuan :
No Dimensi Pelaksanaan Deskripsi
1 Kegiatan Awal 2 Kegiatan Inti 3 Istirahat
106
Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus
Kelas :
Hari/tanggal : Observasi ke :
No Indikator Bentuk Motorik Halus
1 Menggambar sesuai gagasan
2 Menggunakan alat tulis dengan benar 3 Menggunting dan menempel gambar
sesuai pola
4 Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail
107 Lampiran 3. Hasil Catatan Lapangan Catatan Lapangan 1
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Pokok Pembahasan : Izin Melakukan Observasi
Pertemuan ke : 1
Hari/Tanggal : 9 Maret 2015
Jam : 09.30 WIB
Lokasi : Ruang Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta
Sumber Data : Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta Deskripsi Data:
Informan adalah Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta. Kegiatan yang peneliti lakukan adalah meminta izin kepada Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta untuk melakukan observasi tentang pembelajaran area. Respon yang diberikan Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta terhadap kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti sangat baik. Beliau memberikan gambaran singkat tentang apa itu Model Pembelajaran Area.
108 Catatan Lapangan 2
Metode Pengumpulan Data : Wawancara Pokok Pembahasan :
Pertemuan ke : 2
Hari/Tanggal : 18 Mei 2015
Jam : 09.30 WIB
Lokasi : Ruang Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta
Sumber Data : Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta
Deskripsi Data:
Peneliti kembali lagi menemui Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Yogyakarta untuk meminta izin melakukan penelitian lapangan terkait tentang pelaksanaan Model Pembelajaran Area. Kepala Sekolah merespon positif terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Beliau lalu memberikan saran terhadap peneliti untuk melakukan penelitian lapangan pada awal bulan Juni 2015. Kemudian beliau memilihkan kelas dan guru untuk peneliti.
109 Catatan Lapangan 3
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Pokok Pembahasan : Wawancara Penelitian Lapangan
Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : 3 Juni 2015
Jam : 09.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Ibu Ktr
Deskripsi Data:
Informan merupakan guru kelas B5. Kelas B5 merupakan kelas yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah untuk pelaksanaan penelitian. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi dari proses pelaksanaan Model Pembelajaran Area.
Guru merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Menurut keterangan beliau, Model Pembelajaran Area adalah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk aktif dan memilih kegiatannya sendiri sesuai dengan minatnya. Model Pembelajaran Area dilaksanakan berdasarkan teori pembelajaran yang berpusat kepada anak. Model Pembelajaran Area terdiri dari 10 macam area pembelajaran yang ditata sedemikian rupa dalam satu kelas sehingga peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran dengan leluasa. Setelah kegiatan wawancara selesai, peneliti kemudian meminta izin untuk melakukan dokumentasi dan observasi kelas.
110 Catatan Lapangan 4
Metode Pengumpulan Data : Observasi Kelas Pokok Pembahasan : Observasi Kelas
Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : 3 Juni 2015
Jam : 09.55 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Penataan Kelas dan Fasilitas
Deskripsi Data:
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi kelas, penataannya, dan fasilitas yang terdapat di kelas B5. Kelas B5 memiliki ruang kelas yang luas. Area-area pembelajaran yang ada ditata melingkar dengan rapi dan ditengahnya terdapat sebuah karpet untuk tempat duduk peserta didik. Fasilitas yang terdapat disetiap area cukup lengkap.
111 Catatan Lapangan 5
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Pokok Pembahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 4
Hari/Tanggal : 4 Juni 2015
Jam : 07.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Proses pembelajaran di kelas B5
Deskripsi Data:
Informan merupakan guru kelas B5 dan proses pembelajaran di kelas B5. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pengamatan sedetail mungkin terhadap proses pembelajaran.
Pembelajaran dimulai dengan apel bersama seluruh peserta didik di halaman sekolah. Setelah apel selesai, peserta didik lalu berbaris menuju ke kelas masing-masing. Kelas B5 terdiri dari 15 peserta didik dan satu guru pengampu.
Pembelajaran dimulai pukul 07.45 WIB. Sebelum proses pembelajaran dimulai, Bu Ktr mempersiapkan media yang diperlukan guna menunjang proses pembelajaran peserta didik, yaitu: mempersiapkan area pembelajaran, membuat model/contoh kegiatan yang akan dilakukan disetiap area. Selain itu bu Ktr juga melihat RKM dan RKH terlebih dahulu untuk mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada saat itu.
Pada tahap kegiatan awal, guru melakukan kegiatan ditengah kelas bersama peserta didik. Bu Ktr selaku pendidik di kelas B5 memancing fokus peserta didik dengan cara meneriakan yel-yel, serta bernyanyi sambil bertepuk tangan. Setelah
112
peserta didik fokus, Bu Ktr mengajak peserta didik untuk bercerita tentang pengalaman peserta didik dirumah dikaitkan dengan tema pembelajaran pada saat itu. Peserta didik sangat antusias dalam menyampaikan argumennya. Setelah itu Bu Ktr mulai menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari pada saat itu.
Setelah peserta didik dapat fokus, guru lalu menjelaskan kegiatan apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik pada hari itu serta guru memberitahukan area-area apa saja yang akan dibuka. Pada hari itu akan dibuka 3 area pembelajaran karena akan ada pelajaran tambahan komputer, yaitu: seni (mengecat/mewarnai gerabah), matematika (mengenal lambing bilangan dengan cara menebalkan angka), dan balok (membuat menara). Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik secara berulang-ulang sampai peserta didik jelas. Setelah itu guru mempersilahkan peserta didik untuk bekerja, peserta didik lalu menempati area-area yang diminatinya. Tugas guru hanya memberikan bimbinagn, motivasi, arahan, dan mengingatkan agar peserta didik dapat menyelesaikan tugas dimasing-masing area yang di buka. Setelah selesai, peserta didik lalu beristirahat dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Kegiatan penutup dilakukan ditengah kelas sama seperti kegiatan awal dengan cara diskusi dan tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dijalankan oleh apa peserta didik. Dilanjutkan dengan berdoa kemudian bersalaman dengan guru.
113 Catatan Lapangan 6
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Pokok Pembahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 5
Hari/Tanggal : 5 Juni 2015
Jam : 07.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Proses pembelajaran di kelas B5
Deskripsi Data:
Informan merupakan guru kelas B5 dan proses pembelajaran di kelas B5. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pengamatan sedetail mungkin terhadap proses pembelajaran.
Pembelajaran dimulai dengan apel bersama seluruh peserta didik di halaman sekolah selama 15 menit. Setelah apel selesai, peserta didik lalu berbaris menuju ke kelas masing-masing. Peserta didik antri dengan rapi saat meletakkan sepatu di rak sepatu. Pembelajaran dimulai pukul 07.45 WIB. Pada tahap kegiatan awal, pendidik memancing perhatian dan fokus dari peserta didik dengan cara meneriakan jargon semangat dan mengajak peserta didik untuk bernyayi bersama. Setelah peserta didik dapat dikondisikan, pendidik mulai menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan pada masing-masing area pembelajaran. Pada saat itu dibuka empat area pembelajaran, yaitu: area seni, area matematika, area bahasa, area balok. Pendidik menjelaskan setiap kegiatan dengan detail dan berulang-ulang agar peserta didik lebih mudah dalam memahami. Pendidik juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila masih
114
belum jelas. Setelah peserta didik dirasa sudah siap untuk melakukan proses pembelajaran, pendidik lalu mempersilahkan peserta didik untuk menuju ke area pembelajaran yang mereka sukai.
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, pendidik memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada peserta didik tentang kegiatan yang akan dilakukan di area yang dibuka. Pendidik memberikan penjelasan secara detail dan terperinci kepada peserta didik agar peserta didik dapat dengan mudah memahami kegiatan yang akan dilakukan. Setelah peserta didik dapat memahami apa saja kegiatan yang akan dilakukan, pendidik lalu mempersilahkan peserta didik untuk menuju ke area pembelajaran yang mereka sukai. Peserta didik dengan antusias memilih area pembelajaran mereka masing-masing. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik benar-benar memberikan kebebasan dan kesempatan praktek kepada peserta didik. Pada saat itu terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan kegiatan yang ada didalam area pembelajaran. Pendidik lalu menghampiri untuk memberikan bimbingan dan motivasi bahwa peserta didik yang bersangkutan pasti bisa untuk mengerjakan kegiatan tersebut. Peserta didik dapat berpindah ke area pembelajaran yang lain setelah mereka menyelesaikan kegiatan di area pembelajaran yang mereka pilih sebelumnya. Pada hari itu dibuka 4 area pembelajaran, yaitu: area seni (mengaksir dengan arang), area bahasa (menjodohkan tulisan dan gambar sila pancasila), area matematika (menempel kertas sesuai jumlah), dan area balok (membuat menara). Keterampilan motorik halus peserta didik berkembang dengan baik. Hal tersebut terlihat dari kegiatan
115
peserta didik saat mengaksir, mewarnai, menggunting, menempel, dan menyusun dengan gerakan tangan yang teratur dan rapi.
Bu Ktr berkeliling di setiap area pembelajaran yang dibuka sambil memperhatikan setiap kegiatan yang sedang dilakukan oleh peserta didik. Pada saat itu di area bahasa sedang berlangsung kegiatan menjodohkan nama sila pada pancasila dengan gambar. Terdapat peserta didik yang masih belum lancar untuk membaca tulisan. Kemudian bu Ktr menghampiri peserta didik tersebut dan memberikan bimbingan mengeja nama-nama sila kepada peserta didik.
Setelah selesai melakukan kegiatan, peserta didik lalu beristirahat dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup seperti biasa. Kegiatan penutup dilakukan ditengah kelas sama seperti kegiatan awal dengan cara diskusi dan tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dijalankan oleh apa peserta didik. Bu Ktr mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan pada saat itu. Setelah selesai, Bu Ktr lalu mengajak peserta didik untuk bernyayi dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
116 Catatan Lapangan 7
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Pokok Pembahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 6
Hari/Tanggal : 9 Juni 2015
Jam : 07.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Proses pembelajaran di kelas B5
Deskripsi Data:
Informan merupakan guru kelas B5 dan proses pembelajaran di kelas B5. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pengamatan sedetail mungkin terhadap proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apel bersama selama 15 menit. Setelah apel selesai, peserta didik lalu berbaris menuju ke kelas masing-masing. Peserta didik antri dengan rapi saat meletakkan sepatu di rak sepatu. Pembelajaran dimulai pukul 07.45 WIB. Pada tahap kegiatan awal, guru melakukan kegiatan ditengah kelas bersama peserta didik. Kegiatan yang dilakukan guru pada saat itu bertepuk tangan, berjargon, dan bernyanyi dengan memanggil nama-nama teman. Hal tersebut dilakukan guru dengan tujuan agar mendapat fokus dari peserta didik. Setelah itu Bu Ktr pada hari itu membuka empat area pembelajaran, yaitu: area seni (menggambar dengan crayon), area bahasa (menulis nama teman), area matematika (memotong gambar sesuai jumlah), dan area balok (menbuat jembatan). Dari ke empat area yang dibuka tersebut, peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih area yang ingin dimasuki terlebih dahulu. Peserta didik bebas melakukan kegiatannya sendiri, dan bebas menentukan langkah-langkah
117
sesuai dengan kreativitasnya. Peserta didik dapat berpindah ke area yang lain setelah mereka menyelesaiakan kegiatan yang ada didalam area yang mereka masuki sebelumnya. Bu Ktr memberikan kesempatan belajar kepada masing-masing peserta didik dengan cara membuka empat area pembelajaran, dengan cara peserta didik mendapatkan kesempatan untuk masuk dimasing-masing area yang ada. Dengan begitu peserta didik akan mendapatkan kesempatan belajar dari masing-masing area yang ada.
Peserta didik diberikan tugas oleh pendidik dimasing-masing area pembelajaran yang dibuka. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, terdapat peserta didik yang kurang bersemangat dalam mengerjakan dan malah memilih mengobrol dengan teman disampingnya. Pendidik lalu datang untuk menghampiri peserta didik tersebut, lalu bertanya kenapa tugasnya tidak dikerjakan. Ternyata peserta didik tersebut malu untuk mengerjakan, karena tidak percaya diri apabila tugas yang dibuat tidak sebagus seperti milik teman yang lain. Pendidik lalu memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik tersebut agar percaya diri dan mau melanjutkan tugasnya lagi. Motivasi yang diberikan oleh pendidik dengan cara memberikan penghargaan kepada peserta didik dengan memberikan bintang di tugasnya.
Setelah selesai melakukan kegiatan, peserta didik lalu beristirahat dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup seperti biasa. Kegiatan penutup dilakukan ditengah kelas sama seperti kegiatan awal dengan cara diskusi dan tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dijalankan oleh apa peserta didik. Bu Ktr mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan pada saat itu.
118
Setelah selesai, Bu Ktr lalu mengajak peserta didik untuk bernyayi dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
119 Catatan Lapangan 8
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Pokok Bahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 6
Hari/Tanggal : Selasa, 9 Juni 2015
Jam : 09.45 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Guru Kelas B5
Deskripsi Data:
Informan adalah Ibu Ktr selaku pengampu kelas B5. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk memperkuat penemuan peneliti dilapangan.
Wawancara difokuskan pada hambatan-hambatan apa yang ditemukan oleh guru dalam menjalankan Model Pembelajaran Area, program tambahan untuk mengembangkan motorik halus peserta didik, dan teori pembelajaran pada Model Pembelajaran Area. Wawancara dapat berjalan dengan lancar.
120 Catatan Lapangan 9
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Pokok Bahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 7
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juni 2015
Jam : 07.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Proses Pembelajaran di Kelas B5
Deskripsi Data:
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apel bersama selama 15 menit. Setelah apel selesai, peserta didik lalu berbaris menuju ke kelas masing-masing. Pembelajaran dimulai pukul 07.45 WIB. Pada tahap kegiatan awal, guru melakukan kegiatan ditengah kelas bersama peserta didik. Kegiatan yang dilakukan guru pada saat itu bertepuk tangan, berjargon, dan bernyanyi dilanjutkan melakukan senam tangan. Hal tersebut dilakukan guru dengan tujuan agar mendapat fokus dari peserta didik.
Pada hari itu dibuka empat area pembelajaran, yaitu: area seni (membatik dengan katenbat), area bahasa (menggambar dan menulis perkembangbiakan kupu-kupu), area matematika (mengurutkan nama-nama bulan), dan area balok (menyusun menara). Peserta didik mengerjakan setiap kegiatan di area pembelajaran dengan antusias. Peserta didik mengerjakan setiap kegiatan yang ada dengan cara praktek langsung. Pembelajaran berlangsung secara individu dengan menekankan pada pengalaman langsung peserta didik. Pendidik benar-benar memberikan kesempatan praktek dan memberikan kebebasan terhadap peserta didik untuk berkreativitas menurut pemikirannya sendiri.
121
Dari ke empat area tersebut, bu Ktr memfokuskan pada perkembangan keterampilan motorik halus peserta didik. Pada area seni peserta didik diminta untuk membatik menggunakan katenbat, area balok peserta didik diminta untuk membuat menara, area bahasa peserta didik diminta untuk menggambar dan menulis perkembangbiakan kupu-kupu, area matematika peserta didik diberi tugas mengenal lambang bilangan dengan cara menebalkan angka.
Pada area bahasa, peserta didik diberi tugas untuk membuat cerita pendek tentang proses perkembangbiakan kupu-kupu. Pendidik memberikan contoh gambar dan deskripsi singkat diarea pembelajaran. Peserta didik lalu mempraktekan menggambar dan menulis deskripsi singkat dari proses perkembangbiakan kupu-kupu. Proses perkembangbiakan dimulai dari telor, ulat, kepompong, dan terakhir kupu-kupu.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan setiap kegiatan yang ada didalam area secara individu. Pendidik memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk mengerjakan setiap tugas secara individu.
Setelah selesai, peserta didik lalu beristirahat dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Kegiatan penutup dilakukan ditengah kelas sama seperti kegiatan awal dengan cara diskusi dan tanya jawab tentang kegiatan yang sudah dijalankan oleh apa peserta didik. Dilanjutkan dengan berdoa kemudian bersalaman dengan guru.
122 Catatan Lapangan 10
Metode Pengumpulan Data : Dokumen dan wawancara
Pokok Bahasan : Pelaksanaan Model Pembelajaran Area
Pertemuan ke : 7
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juni 2015
Jam : 09.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Sumber Data : Dokumen catatan guru
Deskripsi Data:
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah menghimpun data dan informasi dari dokumen guru yang mendukung hasil dari penelitian. Dokumen yang digunakan di kelas B5 adalah observasi, hasil karya, penugasan, unjuk kerja, catatan anekdot, dan ditambah dengan RKM dan RKH yang telah berlangsung. Dari dokumen tersebut dapat dicari data-data yang diperlukan dalam penelitian. Informan adalah Ibu Ktr selaku pengampu kelas B5. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk memperkuat penemuan peneliti dilapangan.
Wawancara difokuskan pada hambatan-hambatan apa yang ditemukan oleh guru dalam menjalankan Model Pembelajaran Area, program tambahan untuk mengembangkan motorik halus peserta didik, dan teori pembelajaran pada Model Pembelajaran Area. Wawancara dapat berjalan dengan lancar.
123 Lampiran 4. Reduksi Hasil Wawancara Reduksi Wawancara 1
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Pokok Bahasan : Wawancara Penelitian Lapangan
Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2015
Jam : 09.30 WIB
Lokasi : Ruang Kelas B5
Situasi : Wawancara dilakukan pada saat proses pembelajaransudah seleaidilaksanakan.
No Subjek Keterangan
1 Peneliti Bagaimanakah gambaran/profil tentang TK Pembina itu bu?
2 Guru TK Negeri Pembina Yogyakarta beralamat di Jl. Glagahsari, Umbulharjo 3/639, Celeban, Tahunan, Yogyakarta. TK Negeri Pembina memiliki total 11 kelas, yang terdiri dari 3 kelas kelompok A, 7 kelas kelompok B, dan 1 kelas untuk kelompok bermain. Jumlah murid di TK Negeri Pembina yaitu 147 anak.
3 Peneliti Terkait model pembelajarannya bu, TK Negeri Pembina menerapkan model pembelajaran apa saja ya bu?
4 Guru Untuk model pembelajarannya sendiri mas TK Negeri Pembina menerapkan 2 model pembelajaran. Yaitu Model Pembelajaran Kelompok dan Model Pembelajaran Area mas.
5 Peneliti Apakah model pembelajaran kelas a dan b sama bu? 6 Guru Oh tidak mas, dari 2 model pembelajaran yang sudah saya
sebutkan tadi itu untuk kelas A dan B mas. Kelas A menggunakan Model Pembelajaran Kelompok sedangkan