• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al Qur’anul Karim

Ahmadi, Fahmi Muhammad., Jaenal Aripin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010.

Anwar, Moh. Fiqih Islam: Mu’amalah, Munakahat, Faro’id & Jinayah (Hukum Perdata dan

Pidana Islam) Beserta Kaedah-Kaedah Hukumnya. Bandung: PT. Al Ma’arif, cet.

II, 1988.

Asmawi, Mohammad. Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan. Yogyakarta: Darussalam, 2004.

Basrowi., Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Ch, Mufidah. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN Malang

Press, 2008.

Djalil, Basiq. Ilmu Ushul Fiqih 1 dan 2. Jakarta: Kencana, 2010.

Ghazaly, Abd. Rahman. Fiqih Munakahat . Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003.

Hasan, M. Ali. Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam . Jakarta: Prenada Media, 2003.

Hosen, Ibrahim. Fiqih Perbandingan Masalah Pernikahan . Jakarta: Pustaka Firdaus, Jilid. I, 2003.

J. Meleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.

Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana, 2011.

Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Mudzhar, M.Atho, S. Alvi, Sajida, Sadli, dan Saparinah. ed., Wanita Dalam

Masyarakat Indonesia Akses, Pemberdayaan, dan Kesempatan. Yogyakarta

: Sunan Kalijaga Press.

Munawwir. A.W. Kamus Al Munawwir. Surabaya : Pustaka Progressif, 1997, Edisi Kedua.

Nailul Authar. Penerjemah Mu’ammal Hamidy dkk. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2001.

Ni’am Sholeh, Asrorun. Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga. Jakarta: Graha Paramuda, 2008.

Nurudin, Amiur., Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia : Studi Kritis

Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI. Jakarta:

Kencana, 2004.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, Edisi Keempat.

Ramulyo, M. Idris. Tinjauan Beberapa Pasal Undang-Undang No. 1 Tahun 1974

Dari Segi Hukum Perkawinan Islam . Jakarta: IND-HILL-CO, Edisi Revisi

1990.

Ramulyo, M. Idris. Beberapa Masalah Tentang Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan

Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: IND-HILL, CO, 1985.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah jilid 7. Bandung: PT. Al Ma’arif, 1987.

Sopyan, Yayan. Islam Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam Hukum

Nasional. Jakarta: PT. Semesta rakyat Merdeka, 2012.

Syakir, Muhammad Fuad. Perkawinan Terlarang. Jakarta: Cendikiawan Muslim, 2002.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat dan

Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2006.

Tatapangarsa, Humaidi. Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 1993.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: PPJM,2012.

Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam. Bandung : Nuansa Aulia, 2011. Undang-Undang Perkawinan :UU No. 1Th 1974, PP No. 9 Th 1975, PP No. 10 Th

1983. Semarang: Beringin Jaya.

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Zain, Muhammad., Mukhtar Alshodiq. Membangun Keluarga Humanis. Jakarta: Graha Cipta, 2005.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lili (nama di samarkan). Depok, 22 Oktober 2014.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lulu (nama disamarkan). Depok, 25 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Ibu Lala (nama disamarkan). Depok, 25 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Ibu Ajeng (nama disamarkan). Depok, 25 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Ibu Inah (nama disamarkan). Depok, 23 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Ibu Intan (nama disamarkan). Depok, 22 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Kepala KUA Kecamatan Limo. Depok, 27 Oktober 2014. Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Cinere. Depok, 13 November 2014. Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat/Amil Cinere. Depok, 23 Oktober 2014. Data Kelurahan Cinere Depok Tahun 2014.

INTERNET :

Yaya, Pemahaman Sifat pada Perempuan, artikel ini diakses pada tanggal 15 November 2014 dari http://yayaasweetstar.blogspot.com/2013/05/pemahaman-individu-sifat-dan_31.html.

Wanita Single Parent Wanita yang Tangguh, artikel ini diakses pada tanggal 15

Desember 2014 dari http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/06/wanita-single-parent-wanita-yang-tangguh-460953.html.

Setya, Wachid, Metode wawancara dalam penelitian, artikel di akses dari http://wachidsetya.blogspot.com/, pada 23 Januari 2014.

Jauhari, Ahmad, Problematika dan Implikasi Perkawinan di Bawah Tangan, artikel ini diakses pada tanggal 2 Februari 2014 dari http://www.lbh-apik.or.id/fact51-bwh%20tangan.htm.

Bilondatu, Agustina, Optimalisasi Peran Kua Dalam Mengatasi Illegal Wedding, artikel di akses pada 23 Januari 2014 dari http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JL/article/view/882/823.

Rahardjo, Mudjia, Penelitian Sosiologis Hukum Islam, artikel ini di akses dari http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/artikel/134-penelitian-sosiologis-hukum-islam.html, pada 23 Januari 2014.

Macam-Macam Metode Penelitian, artikel ini di akses dari

http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html, pada 23 Januari 2014.

Iskandar, Nikah Sirri dan Nikah di Bawah Tangan, artikel ini diakses pada tanggal 2 Februari 2014 dari

http://iskandar-islam- indonesia.blogspot.com/2013/01/nikah-sirri-nikah-di-bawah-tangan-dan.html.

92 Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Usia : Pekerjaan :

Dengan ini saya memberikan pernyataan, bahwa saya telah diwawancara sebagai narasumber untuk memenuhi atau melengkapi data yang dibutuhkan penulis, saya telah memberikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan seperti yang telah saya alami dan saya ketahui kepada saudara :

Nama : Nur Khofifah Syarif Nim : 1110044100046 Jurusan / Konsentrasi : Peradilan Agama Fakultas : Syari’ah dan Hukum Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Wawancara ini dilakukan pada

Hari/ tgl : Pukul : Tempat :

Demikian surat pernyataan ini, sebagai bukti yang bersangkutan benar-benar telah mewawancarai saya.

93

2. Selain mengurusi perihal perkawinan, pelayanan apa saja yang dilakukan KUA ?

3. Syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin melakukan pendaftaran nikah ?

4. Berapa biaya pencatatan perkawinan ?

5. Bagaimana pendapat anda mengenai nikah di bawah tangan ?

6. Bagaimana kedudukan nikah di bawah tangan dalam hukum Islam dan hukum Positif? 7. Jika dilihat dari beberapa kasus, faktor apa saja yang melatarbelakangi masyarakat

melakukan nikah di bawah tangan ?

8. Apakah pihak KUA pernah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pencatatan perkawinan ?

9. Bagaimana pihak KUA menanggapi masyarakat yang banyak melakukan nikah di bawah tangan ?

10.Apakah pihak KUA memiliki cara-cara tertentu agar dapat mengatasi nikah di bawah tangan ?

94

2. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

3. Menurut anda faktor apa saja yang mendorong masyarakat untuk melakukan nikah di bawah tangan ?

4. Bagaimana peranan anda dalam mengantisipasi praktek nikah di bawah tangan ? 5. Apa yang anda lakukan jika ada orang yang ingin dinikahkan secara bawah tangan?

95

2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ? 3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ? 4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ? 5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? 6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? 7. Siapa yang menikahkan anda ?

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? 9. Apakah anda mengetahui dampak dari nikah di bawah tangan ? 10.Apa yang anda rasakan sekarang setelah menikah di bawah tangan ?

96

2. Bagaimana pandanganmu mengenai nikah di bawah tangan ?

3. Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui bahwa orang tuamu ternyata menikah di bawah tangan ?

4. Apa yang akan kamu lakukan jika ada seseorang yang berniat ingin melakukan nikah di bawah tangan ?

97 Tempat : Kantor KUA Kec. Limo Kota Depok.

1. Kapan KUA Kecamatan Limo ini berdiri ? Jawab: tahun 1994.

2. Selain mengurusi perihal perkawinan, pelayanan apa saja yang dilakukan KUA ?

Jawab: ada kegiatan agama seperti masalah kemasjidan, perwakafan, ta’lim dan penyuluhan.

3. Syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin melakukan pendaftaran nikah ?

Jawab:

• melengkapi data N1, yaitu surat keterangan nikah • N2, yaitu surat keterangan asal usul.

• N3, yaitu surat keterangan mempelai. • N4, yaitu surat keterangan orang tua.

• N5, yaitu surat izin orang tua apabila calon pengantin di bawah umur 21 tahun. • N6, yaitu surat keterangan kematian suami/istri untuk janda/duda mati.

4. Berapa biaya pencatatan perkawinan ?

Jawab: biaya pendaftaran sekarang Rp 600.000, sudah termasuk transportasi untuk penghulu yang nikahin di luar KUA dan di luar jam kerja, dan administrasi tersebut dibayarkan di bank bukan di KUA lagi.

98

oknum itu yaitu seperti tokoh agama setempat atau amil, di luar pengawasan dari KUA menikahkan orang secara agama yang penting ada rukun yang terpenuhi kemudian dilaksanakanlah nikah itu.

6. Bagaimana kedudukan nikah di bawah tangan dalam hukum Islam dan hukum Positif ? Jawab: nikah di bawah tangan sah secara agama apabila terpenuhinya rukun dan syarat nikah, tetapi tidak dianggap sah oleh hukum positif karena tidak mengacu pada Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.

Di dalam al Qur’an surat Al Baqarah ayat 282 dari kata ” ُهْﻮُﺒُﺘْﻛ ﺎَﻓ” yang memerintahkan untuk menuliskan jika sedang bermu’amalah, lebih lagi dalam pernikahan karena peristiwa yang sangat penting.

7. Jika dilihat dari beberapa kasus, faktor apa saja yang melatarbelakangi masyarakat melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: biasanya faktornya adalah mencari jalan aman untuk menghindari zina.

8. Apakah pihak KUA pernah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pencatatan perkawinan ?

Jawab: pernah, dengan melakukan penyuluhan oleh amil yang ditugaskan, materi yang disampaikan berkaitan dengan isi dari Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan di lingkungan RT, RW, dan Kelurahan.

9. Bagaimana pihak KUA menanggapi masyarakat yang banyak melakukan nikah di bawah tangan ?

99

10.Apakah pihak KUA memiliki cara-cara tertentu agar dapat mengatasi nikah di bawah tangan ?

Jawab: melakukan sosialisasi pada acara penyuluhan yang objeknya adalah para Rt, Rw, dan amil di masing-masing kelurahan dalam bentuk penyajian materi mengenai Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang persyaratan nikah. Dan melakukan SUSCATIN (kursus calon pengantin) yang dilakukan rutin di kantor KUA dan dilaksanakan 3 kali dalam seminggu karena keadaan kantor yang tidak memungkinkan.

Depok, 27 Oktober 2014

H. Asnawi, S.Ag

100 Pukul : 15.30 WIB.

Tempat : Di rumah Bpk KH. Muhammad Hamzah 1. Apa yang anda ketahui tentang nikah di bawah tangan ?

Jawab: nikah yang tidak mencatatkan diri ke KUA.

2. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

Jawab: nikah di bawah tangan adalah sah menurut hukum Islam, tetapi menurut hukum negara tidak dibenarkan.

3. Menurut anda faktor apa saja yang mendorong masyarakat untuk melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: biasanya poligami, karena tidak ada izin dari istri pertama dan menghindari zina. 4. Bagaimana peranan anda dalam mengantisipasi praktek nikah di bawah tangan ?

Jawab: mengingatkan untuk tidak nikah di bawah tangan karena mengandung resiko di kemudian hari dan merugikan keturunan, seperti sulit untuk proses pembuatan akte. 5. Apa yang anda lakukan jika ada orang yang ingin dinikahkan bawah tangan?

Jawab: saya tidak pernah diminta untuk menikahkan orang apalagi nikah di bawah tangan, tetapi jika suatu hari ada yang meminta saya tidak akan menerimanya.

Depok, 13 November 2014

KH. Muhammad Hamzah

101 Pukul : 10.30 WIB.

Tempat : Di rumah Bpk. H. Abdul Kholik.

1. Apa yang anda ketahui tentang nikah di bawah tangan ? Jawab: nikah yang tidak tercatat atau tidak resmi.

2. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

Jawab: nikah di bawah tangan boleh-boleh saja asal sudah memenuhi rukun dan syarat nikah secara agama.

3. Menurut anda faktor apa saja yang mendorong masyarakat untuk melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena kurang biaya, dan lebih cepat mengurusnya karena tidak berbelit-belit. 4. Bagaimana peranan anda dalam mengantisipasi praktek nikah di bawah tangan ?

Jawab: selalu menganjurkan untuk nikah resmi.

5. Apa yang anda lakukan jika ada orang yang ingin dinikahkan secara bawah tangan ? Jawab: di beri nasihat bagaimana akibatnya nanti kalau nikah di bawah tangan.

Depok, 23 Oktober 2014

102 Pukul : 12.26 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Intan.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ?

Jawab: nikah itu sakral dan untuk membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ?

Jawab: Kantor Urusan Agama, fungsinya buat mendaftarkan nikah. 3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

Jawab: nikah di bawah tangan sebenarnya sah menurut Islam aja tapi kalau tidak ada surat dari negara tetep tidak sah.

4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: saya sudah 2 kali nikah di bawah tangan, yang pertama buat menutupi sesuatu yang tidak diinginkan karena sudah hamil duluan, yang kedua karena sudah sama-sama lanjut usia dan suami butuh pendamping untuk hari tua jadi nikah di bawah tangan karena untuk apa pernikahannya dicatat toh sudah tidak mungkin memiliki anak.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ?

Jawab: tidak, yang saya tau biaya nikah yang diminta dari KUA sebesar Rp 300.000. 6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: untuk yang pertama di rumah orang tua, yang kedua di rumah pak Rw. 7. Siapa yang menikahkan anda ?

103

9. Apakah anda mengetahui dampak dari nikah di bawah tangan ?

Jawab: iya saya tau, karena tidak ada surat dari KUA jadi susah untuk ngurus akte kelahiran anak.

10.Apa yang anda rasakan sekarang setelah menikah di bawah tangan ?

Jawab: dari pernikahan yang pertama tidak ada nafkah, suka pergi ninggalin dalam waktu lama tanpa alasan dan tidak jujur sama saya, saya sering banget di bohongin atau di tipu soal uang, karena tidak tahan dengan perkataannya yang kasar dan suka bikin ngebatin jadi cerai aja, itu juga secara kekeluargaan, setelah itu di tinggal gitu aja ngga pernah di tengok-tengok. Ada perasaan kecewa tapi udah takdirnya kalau saya harus menjalani hal itu. Buat yang kedua ini ngga ada masalah.

11.Apa ada keinginan untuk mengesahkan pernikahan anda di Pegawai Pencatat Nikah ? Jawab: iya pengen nanti.

Depok, 22 Oktober 2014 Ibu Intan (nama disamarkan)

104 Pukul : 19.42 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Lili.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ? Jawab: untuk membentuk keluarga.

2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ? Jawab: tempat orang nikah dan untuk mendaftar nikah.

3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ? Jawab: ngga enak, karena tanpa surat atau akta nikah.

4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena kegagalan berumah tangga yang pertama atau cerai tapi tidak di pengadilan di tinggal begitu aja, jadi sekarang nikahnya cari jalan pintas aja supaya tidak berbelit-belit urus surat kesana kesini ya jadi putusin buat nikah di bawah tangan.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? Jawab: tidak tahu.

6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? Jawab: 26 Juni 2014, di daerah Limo tepatnya di rumah amilnya. 7. Siapa yang menikahkan anda ?

Jawab: Pak Syaiful.

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? Jawab: belum punya.

105

10.Apa yang anda rasakan sekarang setelah menikah di bawah tangan ?

Jawab: ada perasaan minder, dan sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari suaminya, seperti suka berkata kasar dan memaki, jadi saya merasa tertekan.

11.Apa ada keinginan untuk mengesahkan pernikahan anda di Pegawai Pencatat Nikah ? Jawab: belum tau.

Depok, 22 Oktober 2014

106 Pukul : 13.23 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Lala.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ?

Jawab: untuk meresmikan suatu hubungan dan mendapatkan akta nikah. 2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ?

Jawab: tempat untuk nikahin orang.

3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ? Jawab: ngga enak, rugi.

4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena poligami, kebetulan suami TNI jadi sulit urusnya karena ngga dapet izin juga dari istri pertama, jadi ya nikah aja daripada zina.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? Jawab: ngga tau, yang saya tau bayar Rp 750.000.

6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? Jawab: udah 16 tahun dari tahun 1998, di rumah.

7. Siapa yang menikahkan anda ? Jawab: Alm. Bapak H. Syukur.

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? Jawab: punya anak 1.

107

10.Apa yang anda rasakan sekarang setelah menikah di bawah tangan ?

Jawab: batin kesiksa karena selalu denger kata-kata kasar, dan sekarang ditinggal begitu aja karena istri pertama mengetahui pernikahan kita, sehingga suami akhirnya memilih untuk kembali sama istri pertama.

11.Apa ada keinginan untuk mengesahkan pernikahan anda di Pegawai Pencatat Nikah ? Jawab: ngga ada.

Depok, 25 Oktober 2014

108 Pukul : 14.00 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Lulu.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ?

Jawab: menyatukan 2 manusia yang berlawanan jenis. 2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ?

Jawab: Kantor Urusan Agama, untuk nikahin orang.

3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

Jawab: nikah di bawah tangan sah menurut agama tapi ngga sah menurut negara. 4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena sudah hamil duluan trus klo daftar di KUA juga lama dan berbelit-belit, jadi terpaksa harus nikah di bawah tangan.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? Jawab: saya ngga tau.

6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? Jawab: tahun 2010, di rumah.

7. Siapa yang menikahkan anda ? Jawab: Bapak Hasbullah.

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? Jawab: punya anak 1.

9. Apakah anda mengetahui dampak dari nikah di bawah tangan ? Jawab: iya saya tahu, dampaknya sulit untuk membuat akte kelahiran.

109

sekarang ditinggal begitu aja ngga pernah dateng, ngga pernah kirim uang untuk anak, sedih rasanya tapi mau gimana lagi di jalanin aja.

11.Apa ada keinginan untuk mengesahkan pernikahan anda di Pegawai Pencatat Nikah ? Jawab: ngga ada, karena suami udah ngga tau di mana tempat tinggalnya sekarang.

Depok, 25 Oktober 2014

110 Pukul : 20.00 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Inah.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ? Jawab: menyebut 2 kalimat syahadat.

2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ? Jawab: buat ngeresmiin nikah dan dapet surat nikah.

3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ? Jawab: nikah menurut syari’at yang penting sah daripada jadi fitnah. 4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena sudah tua jadi nikah di bawah tangan.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? Jawab: ngga tau, klo ngga salah Rp 1.500.000.

6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? Jawab: 2007, di rumah.

7. Siapa yang menikahkan anda ? Jawab: Bpk. Alm. H. Syukur.

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? Jawab: ngga punya anak.

9. Apakah anda mengetahui dampak dari nikah di bawah tangan ? Jawab: ngga ada dampaknya.

10.Apa yang anda rasakan sekarang setelah menikah di bawah tangan ? Jawab: ngga ada perasaan apa-apa, biasa aja.

111

Depok, 23 Oktober 2014

112 Pukul : 14.24 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Ajeng.

1. Apa yang anda ketahui tentang pernikahan ?

Jawab: untuk mencari pasangan hidup dan mencari ketenangan. 2. Apakah anda mengetahui apa itu KUA dan apa fungsinya ?

Jawab: untuk mencatat nikah supaya sah menurut agama dan negara. 3. Bagaimana pandangan anda mengenai nikah di bawah tangan ?

Jawab: tidak tercatat di KUA dan untuk menghindari zina.

4. Apakah yang menyebabkan anda melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: karena seneng sama suami tapi suami sudah beristri, daripada nanti timbul hal tidak diinginkan lebih baik nikah.

5. Apakah anda mengetahui biaya nikah menurut undang-undang ? Jawab: ngga tau.

6. Kapan dan di mana tepatnya anda melakukan nikah di bawah tangan ? Jawab: 2009, di rumah.

7. Siapa yang menikahkan anda ? Jawab: Ustadz Kholik.

8. Sudah punya anak berapa dari hasil nikah di bawah tangan ? Jawab: belum punya.

9. Apakah anda mengetahui dampak dari nikah di bawah tangan ?

Jawab: udah tau, sulit buat bikin akte, sulit buat bikin surat-surat karena ngga ada bukti nikah resmi.

113

11.Apa ada keinginan untuk mengesahkan pernikahan anda di Pegawai Pencatat Nikah ? Jawab: iya ada nanti.

Depok, 25 Oktober 2014

114 Pukul : 12.26 WIB.

Tempat : Di rumah Ibu Intan.

1. Apa yang kamu ketahui tentang nikah di bawah tangan ? Jawab: nikah yang ngga diakui hukum.

2. Bagaimana pandanganmu mengenai nikah di bawah tangan ? Jawab: ngga bener, karena ngga ada persetujuan.

3. Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui bahwa orang tuamu ternyata menikah di bawah tangan ?

Jawab: sedih, malu dan minder.

4. Apa yang akan kamu lakukan jika ada seseorang yang berniat ingin melakukan nikah di bawah tangan ?

Jawab: di cegah dan di kasih nasihat oleh orang tuanya.