• Tidak ada hasil yang ditemukan

AOAC, 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. Washington: AOAC.

Anwar L. O., L. Hardjito, dan Desniar. 2014. Fermentasi tambelo dan karakteristik produknya. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 17(3) : 254-262.

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Soedarnawati, dan S. Budiyanto. 1989. Analisa Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.

Assadad, L. dan B. S. B. Utomo. 2011. Manfaat garam dalam industri pengolahan produk perikanan. J. Squalen. 6(1) : 26-37.

Astriani, L. 2011. Aplikasi Yoghurt Sebagai Sumber Bakteri Asam Laktat dalam Fermentasi Ikan Mas. Skripsi. Departeman Hasil Perairan Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor.

Ayusuk, S., S. Sunisa. T. Paiboon, dan U. Worapong. 2009. Effect of heat treatment on ntioxidant properties of tom-kha paste and herbs/species used in tom-kha paste. Journal KASETSART Science. 43 : 305-312.

Bacus, J. N. 1984. Utilisation of Microorganism in Meat Processing. John Willey and Sons Inc, New York.

Bethany. 2016. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Asam Jeruk terhadap Mutu Fisik, Kimia, dan Organoleptik Ikan Mas Naniura. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, USU.

Buckle, K. A., G. h. Edwards, Fleet, dan Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Cetakan Pertama. Universitas Indonesia, Jakarta.

Desniar, I., Rusmana, A. Suwanto, dan N. R. Mubarik. 2012. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat asal bekasam. Jurnal Akuatika 3(2) : 135-145.

Desniar, I., Setyaningsih, dan R. S. Sumardi. 2012. Perubahan parameter kimia dan mikrobiologi serta isolasi bakteri penghasil asam selama fermentasi bekasam ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 15(3) : 232-239.

Desniar, D. Poernomo, W. Wijayatur. 2009. Pengaruh konsentrasi garam pada peda ikan kembung (Rastrelliger sp) dengan fermentasi spontan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 7(1) : 73-87.

Dewi, I. H. 2007. Total bakteri asam laktat dan kualitas ekstrak limbah pasar sayur pada aras garam dan lama pemeraman yang berbeda. Laporan Penelitian.

Fajri, Y., A. A. Sukarso, dan D. A. C. Rasmi. 2014. Fermentasi ikan kembung (Rastrelliger sp.) dalam pembuatan peda dengan penambahan bakteri asam laktat yang terkandung dalam terasi empang pada berbagai konsentrasi garam. Jurnal Biologi Tropis.14(2) : 1411-9587.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan Edisi Pertama. Gramedia, Jakarta.

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas, IPB. Bogor.

Fellow, P. J. 2000. Food Processing Technology Principles and Practice. Frying Wood Head. Publishing Limited, Cambridge.

Fox, J. D. 1981. Food Analysis A Laboratory Manual. Department of Animal Science University of Kentucky, Kentucky.

Fransisca, I. M. 2017. Fermentasi Bekasam Ikan Nila (Oreochromis sp.) dengan Penambahan Starter Bakteri Asam Laktat. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor.

Hartati, S. Y dan Balitro. 2013. Khasiat kunyit sebagai obat tradisional dan manfaat lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Jurnal Puslitbang Perkebunan. 19 : 5-9.

Handajani, N. S. dan T. Purwoko. 2008. Aktivitas ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus spp. penghasil aflatoksin dan Fusarium moniliforme. Jurnal Biodeversitas. 9(3) : 161-164.

Hutkins, R. W. 2006. Microbiology and Technology of Fermented Foods. IFT Press. Blackwell Publishing, USA.

Irianto H. E. 2008. Produk Ikan Fermentasi Tradisional Indonesia. Jakarta : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Kusmarwati A., E. S. Heruwati, T. Utami , dan E. S. Rahayu. 2011. Pengaruh penambahan starter Pediococcus acidilactici F-11 sebagai kultur starter terhadap kualitas rusip teri (Stolephorus sp.). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 6(1): 13-26.

Lestari, C., I. Suhaidi, dan Ridwansyah. 2017. Pengaruh konsentrasi larutan garam dan suhu fermentasi terhadap kimchi lobak. Jurnal Rekayasa Pangan.

5(1) : 34-41.

Lubis, N. L. 2010. Pembuatan Abon Ikan Gulamah (Johnuis sp) dan daya terimanya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU.

Manalu, M. D. F. 2009. Memperkenalkan Naniura Makanan Khas Batak Sebagai Hidangan Apptizer. Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, Jakarta. Edisi VH.

Juli-Desember.

Manurung, B. 2011. Fermentasi Ikan Pora-pora Menggunakan Bakteri Asam Laktat pada Pembutan Nugget dari Tepung Tempe. Tesis Program Studi Magister Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. USU, Medan.

Marsetyo dan Kartasapoetra. 2003. Ilmu Gizi, Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Rineka Cipta, Jakarta.

Murtini, J.T. 1992. Bekasam ikan mas: Dalam Kumpulan Hasil Hasil Peneltian

Pasca Panen Perikanan. Ed. Suparno, Nasran, S. dan Setiabudi, E. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Hal.135-139.

Nanasombat, S. dan L. Pana. 2005. Antibacterial activity of crude athanolic extracts andessential oils of spices against salmonellae and other enterobacteria.

Journal Science Technology. 5(3) : 405-415.

Nawangsih, A. A, H. P. Imdad, dan A. Wahyudi. 2001. Cabai Hot Beauty. Penebar Swadaya, Jakarta.

Ndaw, A.D., M. Faid, A. Bouseta, dan A. Zinedine. 2008. Effect of controlled lactic acid bacteria fermentation on the microbiological and chemical quality of

moroccan sardines (Sardina pilchardus). Journal Agriculture Biology 10 : 21-27.

Ningrum, L. P., R. J. Nainggolan, dan Ridwansyah. 2014. Pengaruh konsentrasi bubuk bawang putih dan garam dapur (NaCl) terhadap mutu tahu selama penyimpanan suhu kamar. Jurnal Rekayasa Pangan. 2(3) : 40-46.

Nisa, A. K dan A. K. Wardani. 2016. Pengaruh lama pengasapan dan lama fermentasi terhadap sosis fermentasi ikan lele (Clarias gariepinus). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4(1) : 367-376.

Nuraini A., R. Ibrahim, L. Rianingsih. 2014. Pengaruh penambahan konsentrasi sumber karbohidrat dari nasi dan gula merah yang berbeda terhadap mutu bekasam ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek Perikanan.

(10)1 : 19-25.

Nursyam. 2011. Penggunaan kultur starter bakteri asam laktat pada pengolahan sosis fermentasi ikan lele dumbo yang diinfeksi Listeria monocytogenes ATCC-1194. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Brawijaya. 1(2) : 56-110.

Rahayu, E dan N. Berlian. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rahayu W. P. dan C. C. Nurwitri. 2012. Mikrobiologi Pangan. Bogor (ID): IPB Press Hal 14.

Rahayu W.P., S. Ma’oen, Suliantari, S. Fardiaz . 1992. Teknologi Fermentasi Produk Perikanan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Rattanachaikunsopon P, P. Phumkhachorn. 2010. Lactic acid bacteria: their antimikrobial compounds and their uses in food production. Annals of Biological Research 1(4) : 218-228.

Rif’ah, I. 2016. Identifikasi Molekular Bakteri Asam Laktat Penghasil Antimikroba dari Bekasam Ikan Toman (Channa micropeltes) dan Ikan Gabus (Channa striata). Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Robinowitch, H. D. dan L. Currah. 2002. Allium Drop Science : Recent Advances.

CaBI Publishing, United Kingdom.

Sawitri, M. 2011. Kajian penggunaan ekstrak susu kedelai terhadap kualitas kefir susu kambing. Jurnal ternak tropika. 12 (1).

Setiadi, A. N. S. 2001. Mempelajari Penggunaan Cairan Pikel Ketimun Sebagai Sumber Bakteri Asam Laktat pada Pembuatan Bekasam Ikan Tawes (Puntius javanicus). Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor.

Setianto, D. 2012. Budidaya Ikan Mujair di Berbagai Media Pemeliharaan. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Setyawati, N. K., Muhtarudin, dan Liman. 2008. Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar bahan kering, kadar abu, dan kadar serta kasar daun nenas.

Jurnal Peternakan Fakultas Pertanian Univesritas Lampung. 30(2) : 19-24.

Slamet, Supranto, dan Riyanto. 2013. Studi perbandingan perlakuan bahan baku dan metode destilasi terhadap rendemen dan kualitas minyak atsiri serai.

Jurnal Teknik Kimia Fakultas Teknik, UGM.

Soekarto. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.

Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB. Bogor.

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. UGM-Press, Yogyakarta.

Sukamto dan Supardi I. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung (ID): Alumni.

Sulistiyanto, B. dan K. Nugroho. 2009. Physical and microbiological perfomances of acidified fish meal made by dipping into extract solution of sauerkraut.

Journal Indonesia Trop. Anim. Agric. 34 (4) : 248-252.

Sumiati, T. 2008. Pengaruh Pengolahan terhadap Mutu Cerna Protein Ikan Mujair (Tilapia mosambica). Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Surono, L. S. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. 2004. Yayasan pengusaha makanan dan minuman seluruh Indonesia (YAPMMI). Trick, Jakarta.

Sutoyo, M. D. 1984. Teknik Berternak Ikan Mujair. CV. Sinar Pengetahuan, Jakarta.

Suyatno, N., I. Sari, dan S. Loekman. 2015. Pengaruh lama fermentasi terhadap mutu bekasam ikan gabus (Channa striata). Jurnal fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Riau. 4-8.

Syahril, E. Soekendari, dan Z. Hasyim. 2016. Perbandingan kandungan gizi ikan mujair Oreochromis mossambica danau Universitas Hasanuddin Makasar dan ikan danau mawang gowa. Jurnal Biologi Makassar 1(1) : 1-7.

Tjahjadi, C., dan H. Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Universitas Padjajaran, Bandung.

Utama, C. S. dan A. Mulyanto. 2009. Potensi limbah pasar sayur mejadi starter fermentasi. Jurnal Kesehatan. 2(1) : 6-13.

Webb, A, M., Maughan dan M. Knott. 2007. Pest fish profiles Oreochromis mossambicus-Mozambique tilapia. ACTFR, James Cook University, Australia. p 12.

Wikandri, P. Retno, Suparmo, Y. Marsono, dan E. S. Rahayu. 2012. Karakteriatik

bakteri asam laktat proteolitik pada bekasam. Jurnal Natur Indonesia.

14(2) : 120-125.

Winarno, F, G., D. Fardiaz dan S. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.

Gramedia, Jakarta.

Yusra dan Y. Efendi. 2010. Dasar-Dasar Teknologi Hasil Perikanan. Bung Hatta University Press, Padang.

Yunizal. 1986. Teknologi Pengawetan Ikan Dengan Proses Silase. Direktorat Jendral Perikanan, Jakarta.

Zummah A., dan P. R. Wikandari. 2013. Pengaruh waktu fermentasi dan penambahan kultur starter bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum B176 terhadap mutu bekasam ikan bandeng (Chanos chanos). Journal of Chemstry. 2(3): 14-24

Lampiran 1. Data pengamatan kadar air bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan kadar air (%) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam kadar air (%) bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 2. Data pengamatan kadar abu bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan kadar abu (%) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam kadar abu (%) bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 3. Data pengamatan kadar lemak bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan kadar lemak (%) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam kadar lemak (%) bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 4. Data pengamatan kadar protein bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan kadar protein (%) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam kadar protein (%) bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 5. Data pengamatan nilai pH bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan nilai pH bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam nilai pH bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 6. Data pengamatan total asam bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan total asam (%) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam total asam (%) bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 7. Data pengamatan total mikroba bekasam instan ikan mujair Tabel pengamatan total mikroba (Log CFU/g) bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam total mikroba bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 8. Data pengamatan nilai penerimaan konsumen bekasam instan ikan mujair

Tabel pengamatan nilai penerimaan konsumen bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam nilai penerimaan konsumen bekasam instan ikan mujair SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 9. Data pengamatan analisis nilai skor warna bekasam instan ikan mujair

Tabel pengamatan nilai skor warna bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam nilai skor warna bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 10. Data pengamatan analisis nilai hedonik aroma bekasam instan ikan mujair

Tabel pengamatan nilai hedonik aroma bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam nilai hedonik aroma bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 11. Data pengamatan analisis nilai hedonik rasa bekasam instan ikan mujair

Tabel pengamatan nilai hedonik rasa bekasam instan ikan mujair

Perlakuan Ulangan

Tabel sidik ragam nilai hedonik rasa bekasam instan ikan mujair

SK db JK KT F Hit F 0.05 F 0.01

Lampiran 12.

Gambar produk bekasam instan ikan mujair

Perlakuan S1F1 (1)

S1F1 (2)

S1 = Sauerkraut 60 % F1 = Fermentas 12 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangam 2

S1F2 (1) S1F2 (2)

S1 = Sauerkraut 60 % F2 = Fermentasi 24 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S1F3 (1) S1F3 (2)

S1 = Sauerkraut 60 % F3 = Fermentasi 36 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S1F4 (1) S1F4 (2)

S1 = Sauerkraut 60 % F4 = Fermentasi 48 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S2F1 (1) S2F1 (2)

S2 = Sauerkraut 70 % F1 = Fermentasi 12 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S2F2 (1) S2F2 (2)

S2 = Sauerkraut 70 % F2 = Fermentasi 24 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S2F3 (1) S2F3 (2)

S2 = Sauerkraut 70 % F3 = Fermentasi 36 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S2F4 (1) S2F4 (2)

S2 = Sauerkraut 70 % F4 = Fermentasi 48 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S3F1 (1) S3F1 (2)

S3 = Sauerkraut 80 % F1 = Fermentasi 12 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S3F2 (1) S3F2 (2)

S3 = Sauerkraut 80 % F2 = Fermentasi 24 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S3F3 (1) S3F3 (2)

S3 = Sauerkraut 80 % F3 = Fermentasi 36 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S3F4 (1) S3F4 (2)

S3 = Sauerkraut 80 % F4 = Fermentasi 48 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S4F1 (1) S4F1 (2)

S4 = Sauerkraut 90 % F1 = Fermentasi 12 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S4F2 (1) S4F2 (2)

S4 = Sauerkraut 90 % F2 = Fermentasi 24 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S4F3 (1) S4F3 (2)

S4 = Sauerkraut 90 % F3 = Fermentasi 36 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

S4F4 (1) S4F4 (2)

S4 = Sauerkraut 90 % F4 = Fermentasi 48 jam 1 = Ulangan 1

2 = Ulangan 2

Dokumen terkait