• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acquaah, G. 2001. Principles of Crop Production: Theory, Techniques, and Technology. Pearson Education. New Jersey. 460 p.

Aiguo, L., C. Plenchette, and C, Hamel. 2007. Soil Nutrient and Water Providers:

How Arbuscular Mycorrhizal Mycelia Support Plant Performance in a Resource-Limited World, p. 37-66. In C. Hamel and C. Plenchette (Eds).

Mycorrhizae in Crop Production. The Haworth Press, Inc. Canada.

Asriyal. 2001. Isolasi dan Seleksi Cendawan Endomikoriza serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sorgum. Tesis. Progam Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 55 hal.

Badan Pusat Statistik. 2008. Data Kedelai 2008. http://www.bps.go.id.

[3 November 2009].

Balai Pengkajian Teknologi. 2010. Produk.

http:bppt.go.id/product/?act=sProd&prod=7. [20 Oktober 2010].

Balai Penelitian Tanah Bogor. 2005. Rekomendasi pemupukan tanaman kedelai pada berbagai tipe penggunaan lahan. www.balittanah.litbang.deptan.go.id.

[20 September 2009].

Bruggink, G.T. 2005. Flowers seed priming, pregermination, pelleting, and coating, p. 249-262. In M.B. McDonald and F.Y. Kwong (Eds). Flowers Seeds Biology and Technology. CAB International. London.

Brundrett, M., N. Bougher, B. Dell, T. Grove, and N. Malajczuk. 1994. Working with Mycorrrhizas in Forestry and Agriculture. Bernie Dell, Murdoch University. Murdoch, WA. 374 p.

Copeland, L.O. and M.B. McDonald. 2001. Principles of Seed Science and Technology, Fourth Edition. Kluwer Academic Publishers. USA. 474 p.

Desai, B.B., P.M. Kotecha, dan D.K. Salunkhe. 1997. Seeds Handbook Processing and Storage. Marcel Dekker, Inc. New York. 627 p.

Doijode, S.D. 2001. Seed Storage of Horticulture Crops. Food Products. New York. 339 p.

Faisal. 2005. Perlakuan Benih Menggunakan Matriconditioning Plus Inokulan Mikroba untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Nitrogen, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai. Tesis. Progam Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 79 hal.

Fakuara, M.Y. 1988. Mikoriza, Teori dan Kegunaan dalam Praktek. PAU, IPB.

H. Susilo. UI Press. Jakarta. 428 hal.

Guntoro, D.. 2003. Pemanfaatan Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Bakteri Azospirilum untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan pada Turfgass.

Tesis. Progam Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 66 hal.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

286 hal.

Hartadi, S., S. Kabirun, S. Wedhastri, dan J. Widada. 2000. Simbiosis Ganda Tanaman Kedelai dengan Rhizobium dan Mikoriza Vesikular Arbuskula pada Lahan Masam. Prosiding Lokakarya, Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. L. W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto, dan Suwarno. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta. Hal 133-136.

Hemon, F.A. 2007. Teknologi peningkatan produksi tanaman kacang-kacangan

untuk agoindustri dan ketahanan pangan. www.uniram.ac.id [26 April 2009].

Hutami, S., R. Saraswati, N. Sunarlim, dan E.I. Riyanti. 2000. Peningkatan Efisiensi Pemupukan pada Kedelai dengan Pupuk Mikroba Pelarut P dan Mikoriza. Prosiding Lokakarya, Penelitian dan Pengembangan produksi

Kedelai di Indonesia. L. W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto, dan Suwarno. Direktorat Teknologi

Lingkungan. Jakarta. Hal 145-150.

Ilyas, S., M. Surahman, R. Saraswati, L. Guntoro, dan T. Adisarwanto. 2003.

Peningkatan mutu benih dan produktivitas kedelai dengan teknik invigorasi benih menggunakan matriconditioning dan inokulan mikroba. Laporan Hasil Penelitian. PAATP-Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pertanian.

Kabirun, S. 2002. Tanggapan padi gogo terhadap inokulasi jamur mikoriza arbuskula dan pemupukan P di entisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 3 (2): 49-56.

Kartika, R. 2004. Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Dosis Pupuk P terhadap Serapan Hara P, Pertumbuhan dan Serat Rami

(Boehmeria nivea L. Gaud). Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 54 hal.

Khodijah, S. 2009. Evaluasi Efektivitas Bahan Perekat dan Pelapis untuk Pelapisan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Cendawan Mikoriza Arbuskula. Skripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 51 hal.

Kleiber, M. 1968. Weeds. Second Edition. Victor C. N. Bligh. Australia. 487 p.

Makarim, A. K. 2000. Pengelolaan Kedelai pada Lingkungan Bermasalah.

Prosiding Lokakarya, Penelitian dan Pengembangan produksi Kedelai di Indonesia. L. W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto, dan Suwarno. Direktorat Teknologi Lingkungan.

Jakarta. Hal 81-84.

Mangoensoekarjo, S. 2007. Manajemen Tanah dan Pemupukan Budidaya Perkebunan. UGM Press. Yogjakarta. 408 hal.

Marwoto, P., Simatupang, dan D. K. S. Swastika. 2005. Pengembangan Kedelai dan Kebijakan Penelitian di Indonesia. A. K. Makarim, Suharsono, D. M.

Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, dan N. Saleh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Malang. Hal 1-18.

Ma’shum, M., J. Soedarsono, dan L.E. Susilowati. 2003. Biologi Tanah. CPIU Pasca IAEUP, Bagpro PKSDM. Jakarta. 183 hal.

Mayerni, R. dan D. Hervani. 2008. Pengaruh jamur mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan tanaman selasih (Ocimum sanctum L.). Jurnal Akta Agrosia 11 (1):7-12.

Morton, J. B., R. E. Koske, S. L. Starmer, and S. P Bentivenga (2004). Mutualistic Arbuscular Endomycorrhizal Fungi, p 317-336. In G. M. Mueller, G. F.

Bills, M. and S. Foster (Eds). Biodiversity of Fungi, Inventory and monitoring Methods. Elsevier Academic Press. New York.

Mulyani, A., A. Rachman, dan A. Dairah. 2010. Penyebaran Lahan Masam, Potensi dan Ketersediaannya untuk Pengembangan Pertanian.

http:balitatanah.litban.deptan.go.id/dokumentasi/…/anny_mulyani.pdf.

[20 Oktober 2010].

Musaddad, A. 2008. Teknologi Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Pusat Penelitian dan pengembangan Tanaman Pangan.

Malang. 36 hal.

Ndakidemi, P. A., F.D. Dakora, E. M. Nkonya, D. Ringo and H. Mansoor. 2006.

Yield and economic benefits of common bean (Phaseolus vulgaris) and

soybean (Glycine max) inoculation in northern Tanzania. Australian Journal of Experimental Agiculture 46:571–577.

Nurbaity, A., D. Herdiyantoro, dan O. Mulyani. 2009. Pemanfaatan bahan oranik sebagai bahan pembawa inokulan fungi mikoriza arbuskula. Jurnal Biologi XIII (1):11-17.

Olsson, P. A., I. Thingstrup, I. Jakobsen, and E. Baath. 1999. Estimation of the biomass of arbuscular mycorrhizal fungi in a linseed field. Soil Biology and Biochemistry 31:1879-1887.

O’Connor, P.J., S.E. Smith, and F.A. Smith. 2001. Arbuscular mycorrhizal associations in the southern Simpson Desert. Aust. J. Bot. 49:493-499.

Paul, E. A. 2007. Soil Microbiology, Ecology, and Biochemistry, Third Edition.

Academic Press. New York. 532 p.

Paul , E. A and F. E Clark. 1996. Soil Microbiology and Biochemistry. Second Edition. Academic Pree, Inc. San Diego. 300 p.

Pracaya. 2003. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. 417 hal.

Prayitno, J and L. W. Gunawan. 2000. Effect of the VA Mycorrhiza Fungi Glomus manihotis and Phosphate Fertilizers on the Growth and Yield of

Soybean. L. W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto, dan Suwarno. Prosiding Lokakarya, Penelitian dan

Pengembangan produksi Kedelai di Indonesia. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta. Hal 141-144. Inokulasi Bakteri Rhizobium dan Jamur Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) terhadap Pertumbuhan dan Pembentukan Polon Kedelai Varietas Wilis. L. W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto, dan Suwarno. Prosiding Lokakarya, Penelitian dan Pengembangan produksi Kedelai di Indonesia. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta. Hal 141-144.

Salisbury, F. B. dan C.W.Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Edisi Keempat. ITB.

Bandung.

Santoso, E., M. Turjaman, dan R.S.B Irianto. 2007. Aplikasi Mikoriza untuk Meningkatkan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terdegadasi. Hal

71-80. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September 2006.

Sereno, T. 2001. Peningkatan Ketahanan Tanaman Bangkuang (Pachyrizus erosusu) terhadap Kekeringan melalui Inokulasi Ganda Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Rhizobium. Skripsi. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Subba Rao, N.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman.

Universitas Indonesia Press. Jakarta. 353 hal.

Suharjo, U.K.J. 2001. Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh di tanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan.

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 3(1):31-35.

Sylvia, D. M. 2005. Mycorrhizal Symbioses, p. 263-282. In D.M. Sylvia, J. J.

Fuhrmann, P. G. Hartel, and D. A. Zuberer (Eds). Principles and Applications of Soil Microbiology, 2 Edition. Pearson, Prentice Hall. New Jersey.

Trisilawati, O. dan C. Firman. 2004. Pengaruh cendawan mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit panili (Vanilla planifolia Andrews). Buletin TRO Vo. XV No. 1: 19-24.

Umam, M. D. 2008. Studi Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula pada Stek Pucuk Jati Muna (Tectona Gandis Linn.F) di Persemaian Akar Telanjang. Tesis.

Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 56 hal.

Walsh, J., K. Rooney, dan J. Canestrino. 1998. Seed Coating Innovations.

Proseedings California/Nevada Alfalfa Symposium. Research Agonomist.

Reno, Nevada. 209-210.

Widiastuti, H., N. Sukarno, L.K. Darusman, D.H. Goenadi, S. Smith, dan E.Guhardja. 2005. Penggunaan spora cendawan mikoriza arbuskula sebagai inokulum untuk meningkatkan pertumbuhan dan serapan hara bibit kelapa sawit. Menara Perkebunan 73(1): 26-34.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tanaman Kedelai per Perlakuan pada 7 MST

Kontrol Tanpa P; Aplikasi CMA tanpa Pelapis dan Perekat

Tanpa P; Aplikasi CMA Berpelapis dan

Berperekat

100 kg SP-18/ha; Tanpa Aplikasi CMA

100 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA tanpa

Pelapis dan Perekat

100 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA Berpelapis dan Berperekat

200 kg SP-18/ha; Tanpa Aplikasi CMA 200 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA Tanpa Bahan Pelapis dan Perekat

200 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA

Berpelapis dan Berperekat

300 kg SP-18/ha; Tanpa Aplikasi CMA

300 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA tanpa

Bahan Pelapis dan Perekat

300 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA Berpelapis dan Berperekat

400 kg SP-18/ha; Tanpa Aplikasi CMA 400 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA tanpa Bahan Pelapis dan Perekat

400 kg SP-18/ha; Aplikasi CMA Berpelapis dan Berperekat

Lampiran 2. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan

Lampiran 3. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan CMA terhadap Tinggi Tanaman Kedelai

5 MST Sumber DB JK KT F Hit. Pr>F

10 MST Sumber DB JK KT F Hit. Pr>F

Lampiran 4. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan CMA terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai

5 MST Sumber DB JK KT F Hit. Pr>F

10

Lampiran 5. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan CMA terhadap Bobot Basah Tajuk, Akar, dan Bintil Akar

Lampiran 6. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan

Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan CMA terhadap Jumlah Bintil Akar

Lampiran 8. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan

Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Dosis Pupuk P dan Aplikasi Inokulan CMA terhadap Jumlah Spora

KK 12.75%

Dokumen terkait