Almasari A. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi dan Kesehatan Lansia Pria di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
[Anonim]. 2007a. Kertas Rokok vs Rokok. [terhubung berkala]. http://www.kelompokmejikuhibiniu.blogspot.com. [5 Agustus 2008]. [Anonim]. 2007b. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan
yang Lebih Berkualitas. [terhubung berkala]. http://www.bappenas.go.id. [7 February 2008].
As-Sayyid ABM. 2006. Pola Makan Rasulullah. Jakarta : Almahira.
Astawan M dan Leomitro A. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Azwar A. 1983. Pengantar Pendidikan Kesehatan. Jakarta Pusat: PT Sastra Hudaya.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Data dan Informasi Kemiskinan 2005-2006. Jakarta: BPS Kabupaten
[Depag] Departemen Agama RI. 1986. Pandangan Islam Tentang Pemeliharaan Kesehatan. Departemen Agama Republik Indonesia dalam Rangka Kerjasama dengan UNICEF.
[Dinkes] Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten /Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Makassar.
[Dinkes] Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 1960. Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 Tentang Pokok-pokok Kesehatan. [terhubung berkala]. www.dinkesjatengprov.go.id. [3 Agustus 2008].
[Dishub] Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor. 2005. Data Jumlah Lintasan Trayek dan Jumlah Kendaraan pada Lintasan Trayek Dalam Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.
Effendi YH. 2007. Diet Hiperlipidemia, Hipertensi, dan Stroke [diktat kuliah]. Gizi dan Kesehatan. Bogor: Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.
Effendi YH. 2008. Konsep Sehat. [diktat kuliah]. Gizi dan Kesehatan. Bogor: Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.
Emoto M. 2006. The True Power of Water. Azam Translator, penerjemah. Bandung : MQ Publishing.
Febriyanti F. 2006. Kebiasaan Makan dan Praktek Hidup Sehat pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Non DBD di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Khomsan A. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor : Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Khomsan A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Khumaidi M. 1989. Gizi Masyarakat. Bogor : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Kurniawan. 2002. Sikap Petugas Puskesmas Terhadap Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Kodya Jakarta Utara [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univesitas Indonesia.
Kusnoputranto H. 1995. Toksikologi Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan, Universitas Indonesia.
Latifah et al. 2002. Bahaya Rokok, Minuman Keras dan Narkoba. Bogor : Kerjasama Pusat Kurikulum – Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.
Luize A. 2003. Kurang Minum Bisa Timbulkan Stroke..!. [terhubung berkala]. http:// www.gizi.net. [8 Mei 2008].
Martianto D. 2007. Indikator Gizi dalam Pembangunan [diktat kuliah]. Ekonomi Pangan dan Gizi. Bogor : Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Insitut Pertanian Bogor.
Notoatmodjo S. 2003a. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2003b. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Nurwulan I. 2003. Hubungan Karakteristik Lingkungan Fisik Rumah, Perilaku Hidup Sehat serta Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan dengan Status Kesehatan Anak Usia 3-5 Tahun pada Keluarga Miskin di Kecamatan Bogor Selatan [skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Palestin B. 2006. Pengaruh Umur, Depresi dan Demensia Terhadap Disabilitas Fungsional Lansia (Adaptasi Model Sistem Neuman). [terhubung berkala]. http://www.bondankomunitas.blogspot.com [30 Mei 2008].
Ramaiah S. 2007. All You Wanted To Know About Hipertensi. Jakarta : Buana Ilmu Populer
[Permenkes] Peraturan Menteri Kesehatan. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. [terhubung berkala]. http://www.ipb.ac.id.[8 Agustus 2008]
[Permenkes] Peraturan Menteri Kesehatan. 2004. Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air. [terhubung berkala]. http://desentralisasi – kesehatan.net.[3 Agustus 2008]
Purwati et al. 2002. Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta : Penebar Swadaya
Riyadi H. 2001. Metode Penilaian Status Gizi Secara Antropometri. Bogor : Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Riyadi S. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. [terhubung berkala]. http://www.geocities.com. [29 November 2007].
Salamah U. 2008. Manfaat Menakjubkan Air Putih. [terhubung berkala]. http://www.muslimah.or.id. [5 Agustus 2008].
Sari RA. 2004. Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Hubungannya dengan Pembangunan Kesehatan serta Kondisi Rumah Sehat di Desa Gasol dan Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sianipar DRK. 2007. Indikator Perilaku Sehat Skala Nasional. [terhubung berkala]. http://www.promokes.go.id. [10 Desember 2007].
Slamet JS. 2007. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Slamet Y. 1993. Analisis Kuantitatif Untuk Data Sosial. Solo : Dabara Publisher. Soehardi S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan. Bandung :
Penerbit ITB.
Soelistijani DA. 2005. Sehat dengan Menu Berserat. Depok : Trubus Agriwidya Soemarwoto O. 2004. Udara Segar Kian Mahal. [terhubung berkala].
http://www.pikiranrakyat.com. [23 November 2007].
Soerjani et al. 1987. Lingkungan : Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.
Suhardjo et al. 1988. Survey Konsumsi Pangan. Bogor : Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB.
Sukarni M. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia.
Supariasa et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tandra H. 2006. Merokok dan Kesehatan. Di dalam : Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.
Tarwotjo S. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ulfah M. 2004. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Merokok Pada Supir dan Kernet Truk Sampah TPA Cipayung Kota Depok [skripsi]. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univesitas Indonesia.
[UNDP] United Nation and Development Programme. 2007. 2007/2008 Human Development Index rankings. [terhubung berkala]. http:// www.hdr.undp.org. [14 Februari 2008].
[WHO] World Health Organization. 1988. Pendidikan Kesehatan. Ida Bagus Tjitarsa, penerjemah. Bandung, Penerbit ITB dan Penerbit Universitas Udayana. Terjemahan dari: Education for Health : A Manual on Health Education in Primary Health Care.
Zakiyah T. 2004. Keberadaan Logam Timbal dalam Darah (PbB) Hubungannya dengan Kadar Hemoglobin, Status Gizi dan Kondisi Kesehatan Manusia (Studi pada Pengemudi Angkutan Umum di Pasir Kuda Ciomas Bogor Jawa Barat) [skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lampiran I
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002
Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
Persyaratan Kualitas Air Minum 1 Bakteriologis
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
a. Air Minum
E. Coli atau fecal coli Jumlah per 100 ml sampel 0 b. Air yang masuk sistem
distribusi E. Coli atau fecal coli
Jumlah per 100 ml sampel 0 Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel 0 c. Air pada sistem distribusi E.
Coli atau fecal coli
Jumlah per 100 ml sampel 0 Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel 0
2 Kimia
A. Bahan-bahan inorganic (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
Antimony (mg/liter) 0.005
Air raksa (mg/liter) 0.001
Arsenic (mg/liter) 0.01 Barium (mg/liter) 0.7 Boron (mg/liter) 0.3 Cadmium (mg/liter) 0.003 Kromium (mg/liter) 0.05 Tembaga (mg/liter) 2 Sianida (mg/liter) 0.07 Fluroride (mg/liter) 1.5 Timah (mg/liter) 0.01 Molybdenum (mg/liter) 0.07 Nikel (mg/liter) 0.02
Nitrat (sebagai NO3) (mg/liter) 50
Nitrit (sebagai NO2) (mg/liter) 3
B. Bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan Ket. 1 2 3 4 Ammonia mg/l 1.5 Aluminium mg/l 0.2 Chloride mg/l 250 Copper mg/l 1 Kesadahan mg/l 500 Hidrogen Sulfide mg/l 0.05 Besi mg/l 0.3 Mangan mg/l 0.1 pH - 6,5 - 8,5 Sodium mg/l 200 Sulfate mg/l 250 Padatan terlarut mg/l 1000 Seng mg/l 3
C. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
Chlorinate alkanes
carbon tetrachloride (µg/liter) 2
dichloromethane (µg/liter) 20
1,2 -dichloroethane (µg/liter) 30
1,1,1 -trichloroethane (µg/liter) 2000 Chlorinated ethenes
vinyl chloride (µg/liter) 5
1,1 -dichloroethene (µg/liter) 30 1,2 -dichloroethene (µg/liter) 50 Trichloroethene (µg/liter) 70 Tetrachloroethene (µg/liter) 40 Benzene (µg/liter) 10 Toluene (µg/liter) 700 Xylenes (µg/liter) 500 benzo[a]pyrene (µg/liter) 0,7 Chlorinated benzenes Monochlorobenzene (µg/liter) 300 1,2 -dichlorobenzene (µg/liter) 1000 1,4 -dichlorobenzene (µg/liter) 300 Trichlorobenzenes (total) (µg/liter) 20 Lain-lain
di(2-ethylhexy)adipate (µg/liter) 80 di(2-ethylhexy)phthalate (µg/liter) 8
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Ket. Acrylamide (µg/liter) 0.5 Epichlorohydrin (µg/liter) 0.4 Hexachlorobutadiene (µg/liter) 0.6
edetic acid (EDTA) (µg/liter) 200
Nitriloacetic acid (µg/liter) 200
Tributyltin oxide (µg/liter) 2
D. Bahan-bahan organik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan Ket. 1 2 3 4 Toluene µg/l 24-170 Xylene µg/l 20-1800 Ethylbenzene µg/l 2-200 Styrene µg/l 4-2600 Monochlorobenzene µg/l 10-12 1.2 -dichlorobenzene µg/l 1-10 1.4 -dichlorobenzene µg/l 0.3-30 Trichlorobenzenes (total) µg/l 5-50 2 -chlorophenol µg/l 600-1000 2,4 -dichlorophenol µg/l 0.3-40 2,4,6 -trochlorophenol µg/l 2-300 E. Pestisida
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan Ket. 1 2 3 4 Alachlor (µg/liter) 20 Aldicarb (µg/liter) 10 aldrin/dieldrin (µg/liter) 0.03 Atrazine (µg/liter) 2 Bentazone (µg/liter) 30 Carbofuran (µg/liter) 5 Chlordane (µg/liter) 0.2 Chlorotoluron (µg/liter) 30 DDT (µg/liter) 2 1,2 -dibromo-3-chloropropane (µg/liter) 1 2,4 -D (µg/liter) 30 1,2 -dichloropropane (µg/liter) 20 1,3 -dichloropropane (µg/liter) 20
Heptachlor and (µg/liter) 0.03
Heptachlor epoxide
Hexachlorobenzene (µg/liter) 1
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan Ket. Lindane (µg/liter) 2 MCPA (µg/liter) 2 Molinate (µg/liter) 6 Pendimethalin (µg/liter) 20 Pentachlorophenol (µg/liter) 9 Permethrin (µg/liter) 20 Propanil (µg/liter) 20 Pyridate (µg/liter) 100 Simazine (µg/liter) 2 Trifluralin Chlorophenoxy herbicides selain 2,4-D dan MCPA
(µg/liter) 20 2,4 -DB (µg/liter) 90 Dichlorprop (µg/liter) 100 Fenoprop (µg/liter) 9 Mecoprop (µg/liter) 10 2,4,5 -T (µg/liter) 9
F. Desinfektan dan hasil sampingannya
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
Monochloramine Mg/l 3
di- and trichloramine
Chlorine Mg/l 5
Bromate (µg/liter) 25
Chlorite (µg/liter) 200
2,4,6 -trichlorophenol (µg/liter) 200 Formaldehyde Bromoform (µg/liter) (µg/liter) 900 100 Dibromochloromethane (µg/liter) 100 Bromodichloro-methane (µg/liter) 60
Chloroform (µg/liter) 200
Chlorinated acetic acids
Dichloroacetic acid (µg/liter) 50
Trichloroacetic acid (µg/liter) 100 Chloral hydrate
(Trichloroacetal-dehyde) (µg/liter) 10
Dichloroacetonitrile (µg/liter) 90
Dibromoacetonitrile (µg/liter) 100
Trichloroacetonitrile (µg/liter) 1
Cyanogen chloride (µg/liter) 70
3. Radioaktifitas
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
Gross alpha activity (Bq/liter) 0.1
Gross beta activity (Bq/liter) 1
4. Fisik
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket.
1 2 3 4
Parameter Fisik
Warna TCU 15
Rasa dan bau - - Tidak
berbau dan berasa
Temperatur ºC Suhu udara ± 3 ºC
Lampiran II
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1205/Menkes/Per/X/2004
Persyaratan Air Bersih Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990
Parameter Satuan Kadar
Maksimum yang diperbolehkan
Ket
A. FISIKA
1. Bau - - Tidak berbau
2. Jumlah zat Padat terlarut mg/L 1.500 (TDS)
3. Kekeruhan Skala NTU 25
4. Rasa - - Tidak terasa
5. Suhu O-C Suhu udara
±3-C
6. Warna Skala TCU 50
B. KIMIA a. Kimia Anorganik 1. Air raksa mg/L 0,001 2. Arsen mg/L 0,05 3. Besi mg/L 1,0 4. Flourida mg/L 1,5 5. Kadmium mg/L 0,005 6. Kesadahan Ca CO3 mg/L 500 7. Klorida mg/L 600 8. Kronium, Valensi 6 mg/L 0,05 9. Mangan mg/L 0,5 10. Nitrat sebagai N mg/L 10 11. Nitrit sebagai N mg/L 1,0 12. PH - 6,5-9-,0 Merupakan batas minimum dan maksimum, khusus air hujan pH minimum 5,5 13 Selenium mg/L 0,01 14 Seng mg/L 15 15 Sianida mg/L 0,1 16 Sulfat mg/L 400 17 Timbal mg/L 0,05
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
Ket
a. Kimia Organik
1. Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007
2. Benzene mg/L 0,01
3. Benzo (a) pyrene mg/L 0,00001 4. Chlordane(total isomer) mg/L 0,007 5. Chlorofom mg/L 0,03 6. 2,4-D mg/L 0,10 7 DDT mg/L 0,03 8 Deterjen mg/L 0,5 9 1,2 Dichloroethane mg/L 0,01 10 1,1 Dichloroethane mg/L 0,0003 11 Heptachlor & heptachlor mg/L 0,003
epoxide 12 Hexachlorbenzene mg/L 0,00001 13 Gamma-HCH (Lindane) mg/L 0,004 14 Methoxychlor mg/L 0,10 15 Pentachlorophenol mg/L 0,01 16 Pestisida Total mg/L 0,10 17 2,4,6-Trichlorophenol mg/L 0,01 18 Zat Organik (KMn04) mg/L 10 C. MIKROBIOLOGIK
Total Koliform Jumlah per 50 Bukan air
(MPN) 100 ml perpipaan
Jumlah per 100 ml
10 Air perpipaan D. RADIOAKTIVITAS
1. Aktivitas Alpha (Gross Bq/L 0,1 Alpha Activity)
2. Aktivitas Beta (Gross Beta Bq/L 1,0 Activity)