• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Arikunto, Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.2013.

Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta:

Bumi Aksara, 2011.

Davies, Ivor K. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali, 1986.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Fikri, Miftahul.Cara Mudah Membuat Makalah, Skripsi dan Tesis. Bogor:

Arabasta Media. 2016.

Hanafi, Halid dan Muzakkir.Profesionalisme Guru dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Khoerunisa ,Tiyara dan Amirudin. “Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon”, Jurnal Pendidikan Dasar Vol.1 No.1, 2020.

Muri, Yusuf A. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: PT. Fajar Interpratama. 2014.

Salsabila miftah rezkia. Data Analysis: Teknik Analisis Data Kualitatif

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

2015

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet, 2016.

Sunarto, Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Cakrawala Media, 2012.

Soenarno, Adi. Icebreaker Permainan Atraktif-edukatif untuk Pelatihan Manajemen. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

44

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.

Sukardi, MetodologiPenelitianPendidika, Jakarta: BumiAksara. 2003.

Thoha,M. Chabib.Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996.

Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Vitasari, Ita. Kejenuhan Belajar Ditinjau Dar Kesepian dan Kontrol Diri Siswa Kelas XI SMAN 9 Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5, 2016.

http://komunikasi.um.ac.id/2011/08/varian-ice-breaker-segarkan-aktivitas-pembelajaran/ di akses pada 2 Februari 2020 pukul 10.05 WIB.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pelaksanaan Ice Breaking

No. Variabel X Indikator Nomor Butir

1. Pelaksanaan Ice

- Lebih konsentrasi

pembelajaran SKI dengan ice breaking.

- Merasa tertarik belajar SKI diselingi dengan ice breaking.

- 14,15,16,17

- 18,19,20

Lampiran 2

Angket Uji Coba Ice breaking A. Identitas Responden

Nama :

Kelas/ No. Absen : Hari/ Tanggal : B. Instruksi

Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu dari 4 kotak yang anda anggap paling menggambarkan kondisi pribadi anda. Tiap kotak tersebut mengandung jawabang sebagai berikut :

1. SS = Sangat Setuju Skor : 4

pembelajaran SKI menggunakan ice breaking.

2. Saya dapat menikmati pelajaran SKI dengan ice breaking.

3. Saya merasakan perubahan mood yang baik ketika belajar SKI dengan ice breaking.

4. Saya lebih aktif ketika pembelajaran SKI diselingi dengan ice breaking.

5. Saya suka memecahkan masalah ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

6. Saya menjadi lebih sering bertanya ketika ada pelajaran SKI yang tidak saya pahami saat pembelajaran SKI menggunakan ice breaking.

7. Saya lebih semangat belajar ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

8. Pembelajaran SKI dengan ice breaking akan menambah motivasi belajar saya.

9. Saya menjadi lebih rileks / santai ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

10. Saya merasa bahwa ice breaking dapat menurunkan rasa tegang ketika pembelajaran SKI.

11. Pembelajaran SKI diselingin ice breaking lebih mengasyikkan.

12. Saya dapat dengan mudah mengingat materi pelajaran SKI ketika belajar SKI diselingi ice breaking.

13. Pembelajaran SKI menggunakan ice breaking dapat membantu saya menyimpulkan materi pelajaran.

14. Saya lebih fokus jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

15. Pembelajaran SKI dengan ice breaking mampu membuat panca indera saya terfokus pada materi pelajaran.

16. Saya dapat menstabilkan konsentrasi jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

17. Saya menjadi lebih tekun ketika pembelajaran SKI diselingi ice

breaking.

18. Saya merasa bahwa materi pelajaran SKI lebih menarik jika pembelajaran diselingi ice breaking.

19. Pembelajaran menjadi lebih menarik jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

20. Saya selalu antusias dalam mngikuti pelajaran SKI bila diselingi ice breaking.

Lampiran 3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pelaksanaan Ice Breaking Setelah Uji Coba

No. Variabel X Indikator Nomor Butir

1. Pelaksanaan Ice

- Merasa tertarik belajar SKI diselingi dengan ice breaking.

- 18,19.

Lampiran 4

Angket Ice breaking Setelah Uji Coba.

A. Identitas Responden

Nama :

Kelas/ No. Absen : Hari/ Tanggal : B. Instruksi

Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu dari 4 kotak yang anda anggap paling menggambarkan kondisi pribadi anda. Tiap kotak tersebut mengandung jawabang sebagai berikut :

1. SS = Sangat Setuju Skor : 4

pembelajaran SKI menggunakan ice breaking.

2. Saya dapat menikmati pelajaran SKI dengan ice breaking.

3. Saya merasakan perubahan mood yang baik ketika belajar SKI dengan ice breaking.

4. Saya lebih aktif ketika pembelajaran SKI diselingi dengan ice breaking.

5. Saya suka memecahkan masalah ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

6. Saya menjadi lebih sering bertanya ketika ada pelajaran SKI yang tidak saya pahami saat pembelajaran SKI menggunakan ice breaking.

7. Saya lebih semangat belajar ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

8. Pembelajaran SKI dengan ice breaking akan menambah motivasi belajar saya.

9. Saya menjadi lebih rileks / santai ketika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

10. Saya merasa bahwa ice breaking dapat menurunkan rasa tegang ketika pembelajaran SKI.

11. Pembelajaran SKI diselingin ice breaking lebih mengasyikkan.

12. Saya dapat dengan mudah mengingat materi pelajaran SKI ketika belajar SKI diselingi ice breaking.

13. Pembelajaran SKI menggunakan ice breaking dapat membantu saya menyimpulkan materi pelajaran.

14. Saya lebih fokus jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

15. Pembelajaran SKI dengan ice breaking mampu membuat panca indera saya terfokus pada materi pelajaran.

16. Saya dapat menstabilkan konsentrasi jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

17. Saya menjadi lebih tekun ketika pembelajaran SKI diselingi ice

breaking.

18. Saya merasa bahwa materi pelajaran SKI lebih menarik jika pembelajaran diselingi ice breaking.

19. Pembelajaran menjadi lebih menarik jika pembelajaran SKI diselingi ice breaking.

Lampiran 5

Pedoman Wawancara Kepala Madrasah

Nama Narasumber : Bapak Asep Rukman, S. Ag Status : Kepala MTs Al-Husna Lebak Bulus Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2020

P : Assalamualaikum wr.wb. Saya Widhad mahasiswi UIN Jakarta yang ingin melakukan penelitian di MTs Al- Husna. Insyaallah hari ini saya akan melakukan wawancara dengan bapak. Apakah bapak ada waktu?

KS : Waalaikumsalam wr.wb. Maaf Saya baru selesai mengurus acara pelepasan siswa kelas 9 kemarin. Langsung Saya jawab pertanyaan-pertanyaan wawancaranya ya.

P : Apakah Anda pernah melihat guru SKI menerapkan ice breaking di kelas VIII B?

KS : Saya belum pernah melihat secara langsung, tetapi sesuai informasi dari guru SKI beliau kadang-kadang menerapkan ice breaking dalam pembelajaran.

P : Bagaimana cara guru menerapkan ice breaking di dalam kelas?

KS : Ketika guru ingin menerapkan ice breaking, guru melihat situasi, kondisi dan kemampuan guru tersebut dalam menerapkan ice breaking.

P : Apakah Anda setuju jika semua guru menerapkan ice breaking?

KS : Sangat setuju jika semua guru menerapkan ice breaking.

P : Menurut Anda apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh guru ketika menerapkan ice breaking?

KS : Untuk kendalnya terkadang waktunya yang terbatas dan tidak semua siswa sama selera ice breaking-nya dan juga kemampuan guru yang masih kurang menguasai jenis-jenis ice breaking.

P : Apa solusi yang akan diterapkan oleh madrasah ini terutama bapak kepala sekolah untuk mengatasi kendala-kendala dalam penerapan ice breaking ?

KS : Solusinya yaitu perlu disosialisasikan baik kepada guru maupun siswa dan perlu di adakan pembinaan khusus mengenai ice breaking kepada semua guru agar lebih menguasainya.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking pada mata pelajaran SKI, apakah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?

KS : Ya, selain meningkatkan motivasi belajar siswa juga dapat menghidupkan suasana menjadi lebih ceria yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.

P : Baik pak. Saya rasa cukup atas informasi yang Bapak berikan dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk saya melakukan wawancara. Wassalamualaikum wr.wb.

KS : Iya, sama-sama semoga bermanfaat.

Lampiran 6

Pedoman Wawancara Guru Mapel Nama Narasumber : Bapak Abdullah

Status : Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2020

P : Assalamualaikum wr.wb. Saya Widhad mahasiswi UIN Jakarta yang ingin melakukan penelitian di MTs Al- Husna. Insyaallah hari ini saya akan melakukan wawancara dengan bapak. Apakah bapak ada waktu?

G : Waalaikumsalam wr.wb baik ka. Saya insyaAllah bisa wawancara hari ini.

P : Apakah Anda melaksanakan ice breaking pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan islam?

G : Ya, Saya beberapa kali melakukan ice breaking dalam pembelajaran SKI tapi tidak dilakukan setiap pertemuan karena terkadang waktunya tidak cukup.

P : Apakah ice breaking dapat membuat suasana monoton menjadi aktif?

G : Ya, menurut Saya ketika saya melakukan ice breaking ada perbedaan dari anak-anak seperti lebih aktif,enjoy dan fresh.

P : Apakah ice breaking dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, bermakna dan dialogis?

G : Ya, Anak-anak jadi lebih aktif dan menjadi pembelajaran yang komunikatif.

P : Apakah ice breaking dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?

G : Ya, Anak-anak menjadi lebih semangat dalam pembelajaran SKI karena terkadang anak-anak juga yang meminta untuk dilakukan ice breaking.

P : Ketika Anda menerapkan ice breaking, apakah Anda memperhatikan faktor keselamatan, waktu, dan peralatan?

G : Ya, harus memperhatikan waktu dan kondisi anak-anak agar ice breaking dapat diterima dengan baik.

P : Apakah Anda menguasai jenis-jenis ice breaking ?

G : Ya, Saya agak sedikit mengetahui jenis-jenis ice breaking hanya 5 jenis.

P : Apakah Anda sering menerapkan ice breaking?

G : Ya, beberapa kali saya menerapkan ice breaking tapi tidak di seriap pertemuan karena melihat waktu pembelajaran.

P : Selama Anda menerapkan ice breaking apakah kendala-kendala yang Anda alami?

G : Tidak semua murid enak diajak ice breaking dan anak-anak terkadang bosen karena saya hanya menguasai beberapa jenis ice breaking.

P : Menurut Anda, apa yang harus dilakukan oleh pihak madrasah supaya para guru dapat menguasai ice breaking ?

G : Menurut saya ice breaking diperlukan dalam pembelajaran. Jadi guru harus bisa menguasai beberapa jenis ice breaking.

P : Baik pak. Saya rasa cukup atas informasi yang Bapak berikan dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk saya melakukan wawancara. Wassalamualaikum wr.wb.

Lampiran 7

Pedoman Wawancara Siswa

Nama Narasumber : Naylatusi Ramadhani

Status : Siswa kelas VIII B MTs Al-Husna Lebak Bulus Hari/Tanggal : Rabu, 19 Agustus 2020

P : Assalamualaikum wr.wb. Saya Widhad mahasiswi UIN Jakarta yang ingin melakukan penelitian di MTs Al- Husna. Insyaallah hari ini saya akan melakukan wawancara denganAnda. Apakah Anda ada waktu?

S : Waalaikumsalam wr.wb

P : Apakah selama pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru menerapkan ice breaking?

S : Ya, guru menerapkan ice breaking tetapi tidak selalu.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking apakah pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menjadi lebih menyenangkan?

S : Tentu lebih menyenangkan karena suasana menjadi tidak terlalu tegang.

P : Apa saja kegiatan ice breaking yang sering dilakukan guru saat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?

S : Ice breaking tepuk tangan dan tebak-tebakan mengenai materi pembelajaran.

P : Apakah dengan ice breaking membuat Anda semangat dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?

S : Ya, dengan adanya ice breaking kegiatan pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah membuat fikiran Anda lebih tenang dan mampu memahami materi yang diajarkan?

S : Ya, pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah ada siswa yang pernah terluka?

S : Saya pribadi tidak pernah dan teman-teman yang lain juga sepertinya tidak pernah.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah Anda menjadi lebih dekat dengan teman kelas Anda?

S : Ya, teman-teman menjadi lebih rileks dan komunikatif.

P : Baik. Saya rasa cukup atas informasi yang Anda berikan dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk saya melakukan wawancara. Wassalamualaikum wr.wb.

Lampiran 8

Pedoman Wawancara Siswa

Nama Narasumber : Nadia Anindya

Status : Siswa kelas VIII A MTs Al-Husna Lebak Bulus Hari/Tanggal : Rabu, 19 Agustus 2020

P : Assalamualaikum wr.wb. Saya Widhad mahasiswi UIN Jakarta yang ingin melakukan penelitian di MTs Al- Husna. Insyaallah hari ini saya akan melakukan wawancara dengan Anda. Apakah Anda ada waktu?

S : Waalaikumsalam wr.wb. Ya baik ka, saya insyaAllah ada waktu.

P : Apakah selama pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru menerapkan ice breaking?

S : Ya, tetapi tidak terlalu sering.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking apakah pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menjadi lebih menyenangkan?

S : Ya, pembelajaran menjadi menyenangkan dan rileks.

P : Apa saja kegiatan ice breaking yang sering dilakukan guru saat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?

S : Ice breaking tepuk tangan dan bermain game.

P : Apakah dengan ice breaking membuat Anda semangat dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam?

S : Ya, tentu karena pembelajaran menjadi menyenangkan.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah membuat fikiran Anda lebih tenang dan mampu memahami materi yang diajarkan?

S : Ya, memudahkan saya untuk memahami pelajaran.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah ada siswa yang pernah terluka?

S : Tidak ada siswa yang pernah terluka.

P : Ketika guru menerapkan ice breaking, apakah Anda menjadi lebih dekat dengan teman kelas Anda?

S : Ya, karena pembalajaran menjadi aktif dan bisa saling bertukar fikiran.

P : Baik. Saya rasa cukup atas informasi yang Anda berikan dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk saya melakukan wawancara. Wassalamualaikum wr.wb.

Dokumen terkait