Abbas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholder Taman Nasional Gunung Rinjani [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Barus B, Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[BATAN] Badan Tenaga Nuklir Nasional. 1997. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Jakarta (ID): BATAN.
[BATAN] Badan Tenaga Nuklir Nasional. 2012. Laporan Hasil Pemanfaatan Litbangyasa Iptek Nuklir di Daerah. Jakarta (ID): BATAN.
[BPS Jatim] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2011. Jawa Timur Dalam Angka 2010. Jakarta (ID): BPS Jatim.
[BPS Jabar] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2012. Jawa Barat Dalam Angka 2011. Jakarta (ID): BPS Jabar.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Indonesia Dalam Angka 2012. Jakarta(ID): BPS.
Candra A. Suharso TW. Surjono. 2010. Kajian Disparitas Sebagai Solusi Dalam Penentuan Pemilihan Kecamatan Baru Kota Pasuruan. Jurnal Tata Kota dan Daerah; 2(2): 83-94.
[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 134/Kpts/SR.120/3/2006 tentang Pelepasan Padi Varietas Mira-1. Jakarta (ID): Deptan.
Estiati A. Herman M. 2012. Regulasi keamanan hayati produk rekayasa genetik di Indonesia. Laporan Kegiatan Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) Ristek.. Diseminasi Hasil Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler. hlm. 47-62. Cibinong (ID): Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
Estiati A. Rahmawati S. Purwantomo S. 2006. Aplikasi teknologi DNA untuk peningkatan ketahanan terhadap hama penggerek. Cibinong (ID): Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
Freeman RE. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston (US): Pitman
Greiner R. Patterson L. Miller O. 2009. Motivations, Risk Perceptions and Adoption of Conservation Practices by Farmers. Agricultural System; 99(2): 86-104.
Grimble R. Chan MK. 1995. Stakeholder Analysis for Natural Resource Management in Developing Countries. Natural Resources Forum. 19(2):124-133.
Hanarida IS. 2013. Percepatan Perakitan Varietas Unggul Padi Dengan Bantuan Pemuliaan Non-Konvensional. Pengembangan Inovasi Pertanian. 6(2): 62-73.
Hardjowigeno S, Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Hartono Y. 2012. Analisis Kelembagaan dalam Pengelolaan Sub DAS Batulanteh di Kabupaten Sumbawa [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Haryanto. 2010. Respon Galur Mutan Padi Sawah Berumur Genjah Terhadap
Berbagai Takaran Pupuk NPK dan Pengairan. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 6(1): 21-29.
Herman M. 2010. Aplikasi teknik rekayasa genetik dalam perbaikan sumber daya genetik tanaman untuk ketahanan cekaman biotik. Buletin Plasma Nutfah 16(1): 72-84.
Herman M. 2013. Pemanfaatan Teknik Rekayasa Genetik Dalam Perakitan Varietas Tanaman Tahan Hama Dan Penyakit. Pengembangan Inovasi Pertanian . 6(2): 74-84.
JRC (Joint Research Centre). 2008. Scientific and technical contribution to the development of an overall health strategy in the area of GMOs. Executive Summary of Joint Research Centre (JRC) of the European Commission. [Kementan] Kementerian Pertanian. 2008. Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 1012/Kpts/SR.120/7/2008 tentang Pelepasan Padi Varietas Bestari. Jakarta (ID): Kementan.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2009. Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jakarta (ID): Kementan.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2010. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2366/Kpts/SR.120/6/2010 tentang Pelepasan Padi Varietas Pandanputri. Jakarta (ID): Kementan.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2011. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2257/Kpts/SR.120/5/2011 tentang Pelepasan Padi Varietas Inpari Sidenuk. Jakarta (ID): Kementan.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2014. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Bina. Jakarta (ID): Kementan.
Klerkx L. Aarts N. Leeuwis C. 2010. Adaptive Management in Agricultural Innovation System: The Interactions Between Innovation Networks and Their Environment. Agricultural System; 103(6): 390-400.
Mardikanto T. 2009. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta (ID): UNS Press.
Mazvimavi K. Twomlow S. 2009. Socioeconomic and Institutional Factors Influencing Adoption of Conservation Farming by Vulnerable Households in Zimbabwe. Agricultural System;101(1-2): 20-29.
Meyers J. 2005. Stakeholder Power Analysis. International Institute for Environmental and Development [Internet]. [diunduh 2013 Juni 10]. Tersedia pada: www.policy-powertools.org.
Neumann K. Verburg PH. Stehfest E. Muller C. 2010. The Yield Gap of Global Grain Production: A Spatial Analysis. Agricultural System; 103(5): 316- 326.
Nindhitya RO. 2013. Pemetaan Sub-Sub Sektor Pertanian Dalam Rangka Pengembangan Perekonomian Daerah Kabupaten Wonosobo. Economics Development Analysis Journal; 2(1): 1-8.
Panuju DR., Rustiadi E. 2012. Teknik Analisis Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Bogor (ID): Bagian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah IPB.
Ramirez R. 1999. Stakeholder Analysis and Conflict Management, In Buckles D (Ed). Conflict and collaboration in natural resource management. Washington (US): IDRC and the World Bank pp. 101-126.
Reading HF. 1986. Kamus Ilmu Ilmu Sosial (Terjemahan). Jakarta (ID): Rajawali. Renard Y. 2004. Guidelines for Stakeholder Identification and Analysis: A Manual for Caribbean Natural Resource Managers and Planners. Caribbean Natural Resources Institute Guidelines Series. Caribbean Natural Resources Institute.
Rogers EM, Shoemaker FF. 1995. Communication of Innovation: A cross-cultural approach. Revised Ed. New York (US): The Free Press. A Division of Macmillan Pub. Co Inc
Rogers EM. 2003. Diffusion of Innovations. Fift Edition. New York (US): Free Press.
Rustiadi E, Saefulhakim S, Panuju DR. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta (ID): Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Sugarda TD, Sudarmanto, Sumintaredja S. 2001. Penyuluhan Pertanian. Jakarta
(ID): Yayasan Pengembangan Sinartani.
Suh J. 2014. Theory and reality of integrated rice-duck farming in Asian developing countries: A systematic review and SWOT analysis. Agricultural System; 125(6): 74-81.
Wibowo DP. 2012. Revitalisasi Kawasan Transmigrasi Punaga Sebagai Pusat Pengembangan Sumberdaya Pesisir. Jurnal Ketransmigrasian; 29(1): 11- 23.
LAMPIRAN
Lampiran 2 Spesifikasi Teknis Padi Varietas Mira-1 Nomor seleksi : Obs. 1688/PsJ
Asal : Seleksi pedigree dari radiasi Cisantana dengan sinar gamma dosis 2,2 kGy
Golongan : Cere
Umur Tanaman : 115 – 120 hari Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman : 105 – 110 cm Anakan produktif : 15 – 20 Warna kaki daun : Hijau
Warna daun : Hijau
Permukaan daun : Kasar Posisi daun : Tegak Daun bendera : Tegak Warna Batang : Hijau
Kerebahan : Tahan
Tipe malai : Intermediate Leher malai : terbuka
Kerontokan : Sedang
Bentuk gabah : Ramping Warna gabah : Kuning
Rata-rata hasil : 6,29 tonha gabah kering giling Potensi hasil : 9,20 ton/ha gabah kering giling Bobot 1000 butir : 26 – 27 gram
Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 19,0% Kadar protein : 9,02% Ketahanan terhadap
hama
: Tahan wereng coklat biotipe dan agak ahan biotipe 3 Keterangan terhadap
penyakit
: Tahan penyakit bakteri hawar daun strain III dan agak tahan strain IV
Keterangan : Cocok ditanam pada lahan sawah dengan tinggi 0 – 700 m dpl
Pemulia : Mugiono, Hambali, Sutisna, Lilik Harsanti, dan Yulidar
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Analisis Stakeholder
Pedoman Wawancara
Informan dalam wawancara mendalam ini adalah seluruh stakeholder yaitu pemerintah pusat (BATAN), Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor), Perguruan Tinggi Negeri (Universitas Brawijaya Malang), dan petani. Pertanyaan hanya bersifat pedoman dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut di lapang.
1. Apakah Saudara pernah mendengar penelitian teknologi nuklir untuk pertanian?
2. Apakah Saudara mengetahui bahwa varietas yang sedang ditanam merupakan salah satu dari hasil pemanfaatan teknologi nuklir?
3. Apakah peran Saudara dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
4. Menurut saudara siapakah yang perlu dilibatkan dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
5. Apakah peran yang saudara jalani selama ini telah maksimal?
6. Bentuk kerjasama seperti apakah yang Saudara harapkan dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
7. Apakah saran Saudara untuk meningkatkan motivasi kepada petani dalam menanam padi hasil penelitian teknologi nuklir?
8. Apakah kendala yang dihadapi dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
9. Bagaimana mengatasi kendala dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
10.Bagaimana penilaian Saudara tentang padi hasil pemanfaatan teknologi nuklir?
Kuesioner
Responden dalam wawancara terstruktur ini adalah seluruh stakeholder yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani. Responden dipersilahan menjawab lebih dari satu pilihan jawaban yang dianggap paling mewakili kondisi sebenarnya.
Identitas Responden
Nama :………..
Jabatan :……….. Tingkat Pendidikan :………..
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
A Analisis Stakeholder K1 Keterlibatan dalam program
penyebaran padi BATAN?
a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pelaksanaan
d. Pengawasan/evaluasi K2 Manfaat dari program penyebaran
padi BATAN?
a. Meningkatkan pendapatan petani. b. Memperpendek usia tanam. c. Meningkatkan produktivitas. d. Menyerap tenaga kerja pertanian. K3 Sumber daya yang disediakan? a. Sumberdaya Manusia
b. Dana c. Fasilitas d. Informasi K4 Apakah program penyebaran padi
BATAN menjadi prioritas?
a. Sangat menjadi prioritas b. Cukup menjadi prioritas c. Kurang menjadi prioritas d. Tidak menjadi prioritas K5 Tingkat kebutuhan terhadap padi
BATAN dalam hal?
a. Penyediaan benih
b. Pendampingan/penyuluhan c. Pemasaran hasil panen
d. Penyediaan Sarana Produksi (Saprodi) P1 Aturan/kebijakan dalam program
penyebaran padi BATAN?
a. Menetapkan aturan dan kebijakan b. Melaksanakan aturan dan kebijakan c. Penegakan hukum
d. Pemantauan/pengawasan P2 Peran dan partisipasi? a. Kontribusi berupa dana
b. Kontribusi sumberdaya manusia c. Kontribusi fasilitas
d. Kontribusi dalam pelaksanaan
P3 Kemampuan dalam berinteraksi? a. Mengadakan forum untuk membahas rencana program penyebaran.
b. Mengadakan kerjasama.
c. Saling mempengaruhi antara stakeholder yang bekerjasama.
d. Mengubah arahan program penyebaran padi BATAN.
P4 Kewenangan terkait program penyebaran?
a. Perlindungan/pengamanan/pengawasan. b. Pembangunan sarana dan prasarana c. Pemberdayaan petani
d. Pelayanan sertifikasi benih P5 Kapasitas/kondisi sumberdaya
yang disediakan?
a. SDM sesuai dengan bidang dan keahliannya b. Fasilitas yang cukup
c. Dana mandiri d. Informasi yang akurat
Analisis Respons Petani pengguna
Pedoman Wawancara
Informan dalam wawancara mendalam ini adalah BATAN, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Pertanyaan hanya bersifat pedoman dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut di lapangan.
1. Kegiatan atau program apa saja yang sedang, telah dan akan dilakukan berkenaan dengan penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir? 2. Siapa pihak yang menginisiasi penyebaran padi hasil penelitian teknologi
nuklir?
3. Apakah dampak yang Saudara rasakan dengan adanya penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
4. Sepengetahuan Saudara, pihak mana saja yang berperan dalam penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir?
5. Bagaimana rantai distribusi pengelolaan dari mulai benih hingga pasca panen?
6. Sudah berapa lama wilayah di Kabupaten ini menanam/memproduksi padi hasil teknologi nuklir? ...tahun (Pemerintah Daerah/pengusaha benih).
7. Varietas padi apa saja yang telah disebarkan di wilayah Kabupaten ini dan merupakan hasil penelitian teknologi nuklir?
8. Apakah Saudara tetap akan menanam/memproduksi padi hasil penelitian teknologi nuklir setelah kontrak kerjasama dengan BATAN selesai?
Kuesioner
Responden dalam wawancara terstruktur ini adalah petani penanam padi hasil penelitian teknologi nuklir. Responden cukup mencontreng pilihan jawaban yang dianggap paling mewakili kondisi sebenarnya.
Identitas Responden
Nama : ………. Kelompok Tani :………..
Kabupaten : ………..
Setelah melakukan penanaman padi hasil penelitian teknologi nuklir bagaimana penilaian Saudara terhadap terhadap varietas non nuklir/konvensional. Berikan tanda contreng pada kolom yang dinilai lebih bagus.
No Pertanyaan Jawaban Keterangan/Alasan
Varietas BATAN Varietas non nuklir 1. Menurut Saudara manakah varietas yang dirasa lebih memberikan
keuntungan?
2. Menurut Saudara manakah varietas yang lebih sesuai dengan kebutuhan petani?
3. Menurut Saudara manakah varietas yang mudah diamati keberhasilannya oleh petani lain?
Lampiran 4 Responden Penelitian Analisis Respons
No Inisial Nama Keterangan
1 Mu Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 2 Ug Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 3 Ad Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 4 Ol Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 5 Su Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 6 Ha Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 7 Od Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 8 Sa Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 9 Ub Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 10 Uc Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 11 Aci Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 12 Sal Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 13 Ko Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 14 Ma Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 15 Sar Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 16 An Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 17 En Kelompok Tani Purwasari Ds. Gunung Sari, Kec. Pamijahan - Bogor 18 Yo Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung -
Malang
19 Ka Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
20 Sl Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
21 Suh Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
22 So Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
23 Mul Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
24 Po Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
25 Kh Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
26 Sol Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
27 Pr Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
28 Par Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
29 Za Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
30 Su Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
31 Sob Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
32 Am Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
33 Suk Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
34 Pon Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
35 Sali Kelompok Tani Cahaya Makmur Ds. Jatikerto, Kec Sumberpucung - Malang
Lampiran 5 Responden dan Informan Penelitian Analisis Stakeholder
No Nama Keterangan
1 Ir. Ruslan Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir 2 Drs. Budi Santoso, M.Eng Kepala Biro Perencanaan
3 Drs. Dedy Miharja Kepala Bidang Evaluasi dan Dokumentasi Pusat Diseminasi Iptek Nuklir
4 Dra. Kunuz Nikmah, Ma.Sc
Kepala Bagian Evaluasi Program Biro Perencanaan
5 Paido Siahaan, SE Kepala Sub Bagian Evaluasi Program Diseminasi
6 Dra. Yuri Garini Perencana Madya
7 Dra. Chatrina Yuniada Staf Bagian Evaluasi Program
8 Ir. H. M. Zairin, MP Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 9 Ir. Prasetiowati Kepala Bidang Tanaman Pangan (Distanhut Kab. Bogor) 10 Ir. Irma Villayanti Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan (Distanhut Kab.
Bogor)
11 Abbas Alibasyah, SP Pengawas Benih Tanaman (Distanhut Kab. Bogor) 12 Chrisnayana Staf Bidang Tanaman Pangan (Distanhut Kab. Bogor) 13 Adang Wahidin Penyuluh Pertanian Kec. Pamijahan
14 Teddy, SP Kepala UPT Pengembangan Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah Cibungbulang
15 Prof. Dr. Ir. Sumardi H.S., MS
Ketua pelaksana program penyebaran – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
16 Ir. Supriyono Pelaksana program penyebaran – FTP UNBRAW Malang 17 Indria Purwantiningrum,
S.TP, Msi
Pelaksana program penyebaran – FTP UNBRAW Malang 18 Herawan Saputro, S.TP Pelaksana program penyebaran – FTP UNBRAW Malang 19 Shirly Harry Saputra, S.AP Sekretaris/bendahara program penyebaran – FTP
UNBRAW Malang
20 Gofar Ketua KT Barokah Kec. Cibungbulang (Bogor)
21 Muhyar Ketua KT Purwasari Kec. Pamijahan (Bogor)
22 Odin Petani padi Kec. Pamijahan (Bogor)
23 Janim Petani padi Kec. Tanjungsari (Bogor)
24 H. Kosim KT. Mandiri Jaya Kec. Ciomas (Bogor)
25 Hata KT. Kramat Raya Kec. Jonggol (Bogor)
26 Mukhson KT. Cahaya Makmur Kec. Sumberpucung (Malang)
27 Sukiman KT. Margi Rukun Kec. Karangploso (Malang)
28 Susilo KT. Mojosari Kec. Pakisaji (Malang)
29 Sugeng KT. Aji Sentosa Kec. Pakisaji (Malang)
30 Prapto KT. Mekarsari Kec. Kepanjen (Malang)
31 Suparlan Penangkar – Kebun Dinas Pertanian Kab. Malang
32 Yuni Sudibyanto Penangkar – UPT Perbenihan wilayah II Jonggol, Kab. Bogor
Lampiran 6 Panduan skoring
Panduan Skoring Penilaian Tingkat Kepentingan Stakeholder terhadap penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir
1. Keterlibatan stakeholder terkait penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 5: terlibat dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan/evaluasi.
Skor 4: Keterlibatan dalam 3 point saja Skor 3: Keterlibatan dalam 2 point saja Skor 2: Keterlibatan dalam 1 point saja Skor 1: Tidak terlibat
2. Manfaat program penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir. Skor 5: meningkatkan pendapatan petani, memperpendek usia tanam, meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja pertanian.
Skor 4: mendapat 3 manfaat Skor 3: mendapat 2 manfaat Skor 2: mendapat 1 manfaat Skor 1: tidak mendapatkan manfaat 3. Sumberdaya yang disediakan
Skor 5: Menyediakan sumberdaya manusia, dana, fasilitas dan informasi Skor 4: menyediakan 3 sumberdaya
Skor 3: menyediakan 2 sumberdaya Skor 2: menyediakan 1 sumberdaya
Skor 1: tidak menyediakan sumberdaya apapun
4. Apakah program penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir menjadi prioritas.
Skor 5: sangat menjadi prioritas, jika seluruh kegiatannya hanya fokus untuk penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 4: prioritas, jika jika 80% dari kegiatannya untuk penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 3: cukup menjadi prioritas, jika 60% dari kegiatannya untuk penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 2: kurang menjadi prioritas, jika 40% kegiatannya untuk penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 1: tidak menjadi prioritas sama sekali, jika kurang dari 20% dari seluruh kegiatannya digunakan untuk penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir. 5. Tingkat ketergantungan terhadap padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 5: tergantung dalam hal penyediaan benih, pendampingan/penyuluhan, pemasaran hasil panen, dan penyediaan saprodi.
Skor 4: tergantung pada 3 hal saja. Skor 3: tergantung pada 2 hal saja. Skor 2: tergantung pada 1 hal saja Skor 1: tidak tergantung
Panduan Scoring Penilaian Tingkat Pengaruh Stakeholder terhadap Penyebaran padi hasil Penelitian Teknologi Nuklir
1. Aturan atau kebijakan dalam program penyebaran padi hasil penelitian teknologi nuklir.
Skor 5: Menetapkan aturan dan kebijakan, melaksanakan aturan dan kebijakan, penegakan hukum, pemantauan/pengawasan.
Skor 4: Hanya menyebutkan tiga saja Skor 3: Hanya menyebutkan dua saja Skor 2: Hanya menyebutkan satu saja Skor 1: Tidak melakukan apapun
2. Peran dan partisipasi dalam penyebara padi hasil penelitian teknologi nuklir. Skor 5: Sangat besar, memberikan kontribusi berupa dana, SDM, fasilitas dan dalam pelaksanaannya.
Skor 4: besar, jika berkontribusi terhadap tiga point.
Skor 3: cukup besar, jika hanya berkontribusi terhadap dua point saja. Skor 2: kurang, jika hanya berkontribusi terhadap salah satu point saja. Skor 1: sangat kecil, tidak mempunyai kontribusi sama sekali
3. Kemampuan dalam berinteraksi.
Skor 5 : Mengadakan forum untuk membahas rencana program penyebaran, mengadakan kerjasama, saling mempengaruhi antara stakeholder yang bekerjasama, mengubah arahan program penyebaran.
Skor 4: hanya menyebutkan tiga saja Skor 3: hanya menyebutkan dua saja Skor 2: hanya menyebutkan salah satu saja Skor 1: jika tidak melakukan apapun
4. Kewenangan Stakeholder terkait program penyebaran.
Skor 5 : Kewenangan dalam perlindungan/pengamanan/pengawasan, pembangunan sarana dan prasarana, pemberdayaan petani, pelayanan sertifikasi benih.
Skor 4: Kewenangan dalam 3 point saja Skor 3: Kewenangan dalam 2 point saja Skor 2: kewenangan dalam 1 point saja Skor 1: Tidak memiliki kewenangan
5. Bagaimana kapasitas/kondisi sumberdaya yang disediakan?
Skor 5: sangat baik, jika menyebutkan SDM sesuai dengan bidang dan keahliannya, fasilitas yang cukup, dana mandiri, dan informasi yang akurat. Skor 4: baik, jika instansi menyebutkan 3 point
Skor 3: cukup, jika menyebutkan 2 point
Skor 2: kurang, jika hanya menyebutkan 1 point saja Skor 1: jika tidak menyediakan sumberdaya apapun
Lampiran 7 Nilai Skor Analisis Stakeholder Nomor Responden P1 P2 P3 P4 P5 Nilai K1 K2 K3 K4 K5 1 5 4 5 2 4 20 4 5 4 5 3 21 2 4 4 4 3 3 18 4 5 5 4 2 20 3 4 5 4 3 3 19 3 4 4 4 3 18 4 3 4 5 3 4 19 5 5 4 5 2 21 5 4 4 5 4 4 21 5 4 4 4 3 20 6 5 5 5 2 3 21 5 4 5 5 4 23 7 3 3 3 3 3 15 3 5 3 5 2 18 Rata-rata 19 Rata-rata 20,15 8 2 4 3 3 3 15 3 5 3 4 5 20 9 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 4 18 10 3 2 2 3 3 13 5 3 4 4 3 19 11 3 3 2 3 3 14 3 3 2 5 3 16 12 2 3 3 2 2 12 2 3 4 2 2 13 13 3 3 2 3 2 13 2 4 5 5 4 20 14 2 2 3 3 2 12 2 3 3 4 3 15 Rata-rata 13,57 Rata-rata 17,26 15 2 3 3 2 3 13 3 4 3 4 2 16 16 2 2 3 3 2 12 2 3 3 4 2 14 17 2 3 3 3 1 12 3 4 3 3 2 15 18 1 3 2 3 3 12 2 4 3 5 2 16 19 2 3 3 2 2 12 2 5 2 4 3 16 Rata-rata 12,2 Rata-rata 15,4 20 1 2 1 2 1 7 1 2 2 2 2 9 21 2 2 3 1 1 9 1 2 3 3 2 11 22 2 2 2 1 1 8 1 2 2 4 4 13 23 1 2 1 2 1 7 1 2 2 2 1 8 24 2 1 1 1 1 6 1 1 3 2 1 8 25 2 2 3 2 1 10 1 2 3 3 3 12 Rata-rata 7,83 Rata-rata 10,17 26 2 2 1 1 2 8 1 3 2 3 2 11 27 1 2 2 1 1 7 1 3 3 2 1 10 28 1 3 1 1 1 7 1 4 2 1 2 10 29 1 2 3 2 1 9 1 3 1 2 2 9 30 2 1 2 1 1 7 1 2 2 2 2 9 Rata-rata 7,6 Rata-rata 9,8 31 1 2 2 2 1 8 2 4 2 2 1 11 32 2 3 3 2 2 12 2 3 3 3 2 13 Rata-rata 10 Rata-rata 12
Lampiran 8 Perhitungan akhir skalogram tahun 2000 kecamatan yang menanam padi teknologi nuklir di Kabupaten Malang Kecamatan Jumlah
Penduduk
Fasilitas* (unit) Nilai IPK a b c d e f g h i j k l Dampit 116.530 0,00 0,00 0,73 0,00 0,49 1,26 1,29 0,67 0,91 0,82 0,00 1,04 7,21 Turen 103.794 0,67 2,17 0,76 2,08 0,00 1,41 1,44 0,75 1,02 1,12 0,75 0,13 12,32 Kepanjen 86.622 1,15 0,93 1,04 2,45 0,35 1,69 0,00 0,90 2,45 0,00 3,19 0,67 14,82 Sumber Pucung 54.567 1,47 1,82 1,18 2,49 0,13 0,00 2,75 2,85 1,95 0,99 1,41 0,00 17,02 Pakisaji 66.088 1,15 1,18 0,75 0,29 0,87 0,00 0,00 0,00 3,22 0,52 2,15 1,68 11,80 Karangploso 52.169 1,71 1,74 0,00 2,06 0,57 2,81 0,00 1,49 2,04 1,11 0,47 2,81 16,81 Kasembon 28.552 3,47 3,45 3,43 0,60 3,16 0,00 0,00 2,72 0,00 3,42 1,27 2,34 23,86 *Fasilitas: a. Taman Kanak-Kanak b. Sekolah Dasar
c. Sekolah Menengah Pertama d. Sekolah Menengah Umum e. Tempat Ibadah
f. Rumah Sakit
g. Supermaket/Minimarket h. Bank Umum
i. Bank Perkreditan Rakyat j. Koperasi Unit Desa k. Koperasi Simpan Pinjam l. Industri penggilingan padi
Lampiran 9 Perhitungan akhir skalogram tahun 2012 kecamatan yang menanam padi teknologi nuklir di Kabupaten Malang Kecamatan Jumlah
Penduduk
Fasilitas* (unit) Nilai IPK a b c d e f g h i j k l Dampit 118.395 0,32 0,86 0,83 0,86 0,73 0,78 0,30 0,39 0,27 0,61 0,29 1,02 7,26 Turen 111.831 0,08 2,56 1,66 2,74 0,21 0,83 0,58 0,46 2,43 0,70 1,85 0,53 14,63 Kepanjen 102.864 0,16 0,00 0,00 2,81 0,19 2,69 2,63 3,04 2,87 0,00 2,78 0,00 17,18 Sumber Pucung 51.291 0,00 1,11 1,97 2,03 0,00 0,00 0,00 0,00 1,44 1,62 2,42 1,68 12,28 Pakisaji 82.674 1,01 2,35 2,98 0,60 1,09 1,32 0,00 0,00 0,63 0,39 0,00 0,65 11,00 Karangploso 73.746 1,08 1,82 2,98 1,46 0,59 1,41 2,30 0,92 0,00 3,08 2,14 0,79 18,57 Kasembon 30.444 3.06 3,08 1,69 0,00 3,15 3,03 0,94 0,12 1,11 1,97 2,17 3,30 23,62 *Fasilitas: a. Taman Kanak-Kanak b. Sekolah Dasar
c. Sekolah Menengah Pertama d. Sekolah Menengah Umum e. Tempat Ibadah
f. Rumah Sakit
g. Supermaket/Minimarket h. Bank Umum
i. Bank Perkreditan Rakyat j. Koperasi Unit Desa k. Koperasi Simpan Pinjam l. Industri penggilingan padi
Lampiran 10 Perhitungan akhir skalogram tahun 2009 kecamatan yang menanam padi teknologi nuklir di Kabupaten Bogor Kecamatan Jumlah
Penduduk
Fasilitas* (unit) Nilai
IPK a b c d e f g h i j Pamijahan 135.983 1,89 0,94 0,72 1,48 1,86 0,00 0,21 0,28 1,21 2,41 10,98 Cibungbulang 123.102 2,15 0,18 1,65 0,65 0,38 1,12 0,70 0,00 2,67 2,09 11,59 Ciomas 130.348 3,06 0,00 0,00 2,94 0,00 1,00 2,65 0,24 0,00 0,49 10,39 Tanjungsari 49.029 0,00 2,71 2,99 0,00 2,77 2,70 0,00 2,74 0,00 0,25 14,15 Jonggol 113.235 1,98 1,68 1,33 1,72 1,38 2,46 1,78 0,67 1,45 0,00 14,43 *Fasilitas: a. Taman Kanak-Kanak b. Sekolah Dasar
c. Sekolah Menengah Pertama d. Sekolah Menengah Umum e. Tempat Ibadah
f. Posyandu
g. Supermaket/Minimarket h. Kios sarana produksi pertanian i. Koperasi Unit Desa
Lampiran 11 Perhitungan akhir skalogram tahun 2012 kecamatan yang menanam padi teknologi nuklir di Kabupaten Bogor Kecamatan Jumlah
Penduduk
Fasilitas* (unit) Nilai
IPK a b c d e f g h i j Pamijahan 143.228 1,39 1,37 1,69 2,86 1,94 0,00 0,15 0,25 0,01 1,61 11,26 Cibungbulang 128.776 1,47 0,87 3,11 1,37 0,38 1,26 0,34 0,00 1,72 2,13 12,66 Ciomas 144.675 2,79 0,30 0,47 5,18 0,00 2,15 1,60 0,24 0,00 2,67 15,40 Tanjungsari 52.374 0,00 2,97 4,42 1,88 2,72 2,91 2,75 2,66 2,44 1,94 24,66 Jonggol 126.024 1,57 1,91 1,66 4,37 1,54 2,21 0,60 0,45 1,79 0,00 16,09 *Fasilitas: a. Taman Kanak-Kanak b. Sekolah Dasar
c. Sekolah Menengah Pertama d. Sekolah Menengah Umum e. Tempat Ibadah
f. Posyandu
g. Supermaket/Minimarket h. Kios sarana produksi pertanian i. Koperasi Unit Desa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Mei 1981 dari pasangan Sunaryo dan Datun Sujiah. Penulis adalah putri pertama dari dua bersaudara. Telah menikah dengan Adhe Priyambodo, ST pada tanggal 30 Juli 2006 dan dikaruniai 2 putra dan 1 putri. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMU Negeri 7 Kediri pada tahun 1999, pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Statistika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Ilmu Perencananan Wilayah pada Program Pascasarjana IPB. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Penulis bekerja sebagai perencana pertama di Badan Tenaga Nuklir Nasional sejak tahun 2005 dan ditempatkan di Biro Perencanaan yang berlokasi di Jakarta. Karya ilmiah yang berjudul Arahan Penyebaran Benih Padi Teknologi Nuklir di Pulau Jawa akan diterbitkan pada terbitan ilmiah berkala Majalah Nutech
“Media Nuklir Populer” pada tahun 2014. Karya ilmiah tersebut merupakan bagian