• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agrios, G.N. 1988. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Alih Bahasa Busnia. M, (1996) dari Judul Asli: Plant Pathology. Third Edition. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 548 – 603.

Agroindonesia, 2005. Budidaya Tomat/Tomato,

Com/~agroindo/Cpas 2/non member/entry. Php 3 ? parent = 62881,d=321.

Hal. 8.

BPTH. 2005. Memproteksi Tanaman Krisan dari Virus dengan Vaksin CARNA-5 Cianjur. File://:\Warta\Cabai Files \W252-11. Hal. 2.

BPTP. 2002. Teknik Budidaya Cabai untuk Memperpanjang Umur Produktif. Lembar Informasi Pertanian. Departemen Pertanian. Lampung. 207 (28): Hal. 2.

Calvin, C.L and Knutson, D.M, 1983. Modern Home Gardening. Jhon Wiley and Sons. Inc. USA. Pp: 311 – 314.

DBPH. 1997. Petunjuk Teknis Penumbuhan Sentra Produksi Sayuran (Cabai Merah, Bawang Putih, Kentang, Kubis dan Tomat). Direktorat Jenderal Tanaman dan Hortikultura. Hal. 63 – 66.

Deptan. 1996. Vaksin Carna-5 Sebagai Agensia Pengendali Biologis Cucumber Mosaic Virus (CMV) pada Tembakau. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 18 (5): 2 – 4.

______. 1999. Pengendalian Mosaik Mentimun pada Cabai. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 21 (4): 1 – 3.

______. 2000a. Uji Tanah untuk Keberhasilan Pemupukan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 22 (93): 2.

______. 2000b. CARNA-5 untuk Mencegah Serangan CMV pada Tomat. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 22 (4): 1.

______. 2005. Teknik Pemeliharaan Tomat. Deptan. ‘go.id/teknologi/horti/tomat.htm. Hal. 2.

Duriat, A.S. 2003. Petunjuk Lapang. Penyakit pada Tanaman Cabai dan Pengendaliannya. Disampaikan pada Pelatihan TOP PTT Cabai Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang. Hal. 1 – 19.

_______. dan Gunaeni. 2004. Efikasi Vaksin CARNA-5 untuk Mengendalikan Serangan Virus Mosaik Ketimun pada Cabai. Proyek Proposal Balista, Lembang. Hal. 1 – 4.

Edmond, S. Y; Senn, T. L; Andrew, F. S; Halfacre, R.G. 1975. Fundamentals of Horticulture. Fourth Edition. Mc Graw Hill Book Co. New York. Pp: 52 – 56. Erlita. 2003. Pengaruh Waktu Aplikasi dan Konsentrasi Paclobutrazol serta GA3

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Tesis. Sekolah Pascasarjana USU. Medan.

Goldsworthy, P.R. dan Fisher, N.M. 1984. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Fase Vegetatif. Fisiologi Budidaya Tanaman Tropik. Alih Bahasa Tohari, (1996) dari Judul Asli: The Physiology of Tropical Field Crops. Gadjah Mada University Press. Hal. 171 – 179.

Gomez, K.A. dan Gomez, A.A. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian.

Edisi Kedua. Universitas Indonesia Press. Hal. 143 – 158.

Gunarto, L.; Taher, A.; Rauf, M.; Makarim, A.K.; Dradjat, A.A.; Suyamto. 1998. Pemupukan pada Sawah. Status, Efisiensi dan Strategi Pengelolaan Posfor.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. XVII (4): 138 – 147.

Hadiastono, T. 1998. Pengaruh Air dan Pupuk N (urea) terhadap Serangan Cucumber Mosaik Virus (CMV) pada Tanaman Cabai. Habitat 9 (103) : 1 – 3. Harahap, I.Y. dan Witjaksana, D. 2006. Kajian Ekofisiologis Kekeringan pada

Kelapa Sawit. Diskusi Panel Peningkatan Produksi Pertanian Melalui Pendekatan Fisiologis. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Hal. 5.

Harjadi, S.S. dan Yahya, S. 1988. Fisiologi Stres Lingkungan. PAU Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Hal. 38 – 40.

Haryantini, B.A dan Santoso, M. 2001. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah (Capsicum annum L.) pada Andisol yang Diberi Mikorhiza. Pupuk Posfor dan Zat Pengatur Tumbuhan. Jurnal Biosain. 1 (3) : 50 – 57.

Indonext. 2005. Teknik Pemeliharaan Tomat html. Hal. 2.

Jones, J.B.; Wolf, B.; Mills, H.A. 1991. Plant Analysis Hand Book. Pratical Sampling Preparation. Analysis and Interpretation Quide, Micro – Macro Publishing, Inc. pp. 7 – 67.

Kaderi, H. 1996. Pengambilan dan Penerimaan Contoh Tanah untuk Analisa Kimia di Laboratorium. Buletin Teknik Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1 (20): 83 -85.

_______. 1998. Gejala Keracunan dan Kahat Unsur Hara pada Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan. Buletin Teknik Pertanian III (1) : 5 – 7. Litbang. 2004. Penyakit Virus pada Cabai dan Strategi Pengendaliannya.

Hortikultura. Rujukan Profesional Agribisnis. 3 (2) : 50 – 51.

Loveless, A.R. 1991. Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 78 – 338.

Lukman, D.R. 1992. Kultur Meristem dan Produksi Tanaman Bebas Virus. Pelatihan Kultur Jaringan, Tanaman Berkayu dan Tanaman Langka. Heds Project, Universitas Bengkulu. Hal. 1 – 6.

Manurung, A. 1987. Posfor dalam Tanah, Tanaman dan Pupuk. Kelompok Tanah dan Hara Tanaman BPB. Sungei Putih. Disajikan pada Pertemuan Penyegar Tanah dan Nutrisi LPP Medan. Hal. 19.

_______. 1989. Mengenal Berbagai Jenis Produk Posfor. Kelompok Tanah dan Hara Tanaman P3 Sungei Putih. Disajikan pada Kursus KST 1 LPP Medan. Hal. 8. Marcells, L.F.M., Heuvelink, E., Eljer-L.R. Baan Hofman., J. Den Bakker, and Xue

L.B. 2004. Flower and Fruit in Sweet Pepper in Relation to Source and Sink Strength. Journal of Eksperimental Botany. 55 (406): 2261 – 2286.

Mawarni, L. 1998. Tanggap Tanaman Kedelai terhadap Pemangkasan dan Tingkat Pemberian Air. Kultura. 145 (XX19): 73 – 77.

Muljadi, D. 1997. Aplication of Phosphat Rock Based on Soil and Climatic Conditions in Sustainable Indonesian Agriculture. Center for Soil and Agroclimate Research. Indonesian Agriculture Research Development, Jurnal, 19 (3) : 35 – 41.

Marwoto dan Indiati, S. W. 2000. Pengedalian Hama Thrips (Franklinneella sp) Secara Terpadu pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L). Balai

Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Malang. 19 (4): 130 – 135.

Poincelot, R.P. 1980. Horticulture: Principles and Pratical Application. Prentice Hall, INC., Englewood Cliffs. New Jersey. Pp. 281 – 305.

Purbiati, T. 1996. Teknologi Pemangkasan pada Tanaman Mangga. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Karangploso. Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian. (1): 22 – 25.

Rismunandar. 1995. Tanaman Tomat. Sinar Baru Aglesindo. Bandung. Hal. 14. Saleh, N. 2003. Ekobiologi dan Optimalisasi Pengendalian Penyakit Virus Belang

pada Kacang Tanah Melalui Pengelolaan Tanaman Secara Terpadu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 22 (2): 41 – 47.

Semangun, H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 123 – 137.

Siregar, E.B.M. 2004. Seleksi Isolat Lemah Virus Mosaik Ketimun-Satelit RNA-5 dari Tanaman Ketimun. Program Ilmu Kehutanan. Fakultas Pertanian. USU. Medan.

________. 2005. Uji Mosaik Ketimun-Satelit RNA-5 dalam Memproteksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Virus Mosaik Ketimun Patogenik. Program Ilmu Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Hal. 1 – 2.

Siregar, R. 2006. Vaksin Carna-5 dan Pemangkasan pada Berbagai Frekuensi Pemupukan Fosfat Berpengaruh Kepada Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annuum L.) Tesis, Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara. Medan. Hal. 39 – 97.

Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 160 – 171.

Subhan dan Agus, S. 1998. Pengaruh Pengapuran dan Pemupukan Fosfat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang. Jurnal Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta. 7 (4): Hal. 879 – 884.

Sumarni dan Rini, R. 2001. Media Tumbuh dan Waktu Aplikasi Larutan Hara untuk Penanaman Cabai Secara Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Jurnal Hortikultura. 11 (4) : 237 -243.

Sutoro; Hadiatmi; Budiarti, S.A. 1997. Bentuk Tajuk Tanaman Jagung Berpotensi Hasil Tinggi. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Proseding Symposium NAS dan Kongres III Peripi. Bogor. Hal. 186 – 187.

Tarigan, D. D. 1999. Pemupukan Tanaman Perkebunan dan Kehutanan dengan Pupuk Lambat Tersedia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan.

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 5 (2) : 15 – 19. Thompson, H.C. and Kelly, W.C. 1997. Vegetable Crops. Mc Graw Hill Book Co

New York. Pp: 471 – 488.

Tim BPPP. 2000. Budidaya Tomat. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Kota Baru. Jambi.

Tim Penulis PS. 2004. Tomat, Pembudidayaan Secara Komersil. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal. 8.

Tisdale, S. and Nelson, W. 1975. Soil Fertility and Fertilizer. Third Edition, Collier Macmillan Publisher, Edition : London. Pp. 189 – 235.

Trisawana, I. M.; Decyanto, S.; Siswanto. 1996. Intensitas Serangan Hama pada Beberapa Kombinasi Pupuk pada Tanaman (Mentha arvensis). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Jurnal Penelitian Tanaman Industri II

(4) : 149 – 154.

Tugiono, H. 2001. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal. 1 – 16.

Warintek. 2005. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Http ://warintek. Progressio. or. Id/. Hal. 7.

Widodo, S.E. 1990. Alokasi Asimilat dan Efisiensi Hasil. Makalah Disampaikan pada Kursus Singkat Fisiologi Tanaman. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Hal. 1 – 2.

Dokumen terkait