• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN

A. Kasus Posisi

1. Dakwaan

Membuat dakwaan tidaklah mudah, jika pada waktu membuatnya perhatian ditujukan pada lukisan yang senyatanya terjadi, ada bahayanya bahwa yang dirumuskan itu kurang konkrit yaitu hanya dengan kata-kata yang bersifat yuridis belaka. Oleh karena itu, sewaktu melukiskan perbuatannya itu sebaiknya mengambil undang-undangnya, dan diteliti lagi apakah dalam lukisan tersebut sudah tidak ada unsur delik yang ketinggalan.

Surat dakwaan merupakan salah satu tugas Jaksa Penuntut Umum, surat dakwaan dibacakan pada permulaan sidang, selanjutnya hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa apakah ia sudah benar-benar mengerti, apabila terdakwa ternyata tidak mengerti, penuntut umum atas perintah hakim ketua sidang wajib memberi penjelasan yang diperlukan.

1. Dakwaan Tunggal

Dalam praktik, istilah dakwaan tunggal lazim pula disebut dengan istilah “dakwaan biasa”. Apabila ditinjau dari aspek pembuatannya, bentuk dakwaan ini merupakan dakwaan dengan sifat yang sederhana baik dalam perumusannya, pembuktian dan penerapan hukumnya.

Konkretnya, dalam dakwaan alternatif kualifikasi tindak pidana yang satu dengan kualifikasi tindak pidana yang lain adalah sejenis.

3. Dakwaan Subsidairitas

Apabila ditinjau dari segi formatnya, ciri utama dakwaan subsidairitas disusun secara berlapis-lapis dimulai dari dakwaan terberat sampai teringan dengan susunan primair, subsidair, subsidair lagi, lebih subsidair lagi dan seterusnya.

4. Dakwaan Kumulatif

Apabila diperbandingkan dengan dakwaan alternatif dan subsidairitas, secara formal dakwaan kumulatif hampir identik dengan dakwaan alternatif dan subsidairitas karena bentuk susunan nya juga berlapis-lapis. Akan tetapi perbedaannya dengan dakwaan alternatif dan dakwaan subsidairitas hanya satu dakwaan saja yang hendak dibuktikan, sedangkan dalam dakwaan kumulatif, seluruhnya harus dibuktikan.

5. Dakwaan Campuran

Pada asasnya, bentuk dakwaan campuran ini tumbuh dan berkembang dalam praktik yang asasnya merupakan bentuk dakwaan kumulatif, yang masing-masing dapat berdiri pula dari dakwaan subsidairitas atau alternatif atau dapat pula antara bentuk subsidairitas dengan kumulatif.

Bahwa terdakwa dihadapkan ke depan persidangan telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut :

PRIMIAIR

Bahwa Terdakwa Reni Puspita Sari bersama teman-temannya yang lain bersama Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Robby Lubis (ketiga orang yang disebutkan terakhir DPO) pada hari Jumat tanggal 4 Juli 2014 sekira pukul 22.00 WIB ataupun setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan juli 2014 bertempat di pinggir sungai dekat lapangan yang terletak di Jalan Klambir Lima Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan ataupun stidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan secara bersama-sama atau turut serta melakukannya, telah melakukan pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksut untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian itu, atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya tersebut, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersekutu, perbuatan mana dilakukan Terdakwa bersama temannya tersebut diatas antara lain dengan cara-cara sebagai berikut :

Bahwa sebelumnya pada hari Jumat tanggal 4 Juli 2014 sekira pukul 19.00 WIB, Terdakwa datang ke rumah Sidar di Jalan Klambir lima dan setelah bertemu dengan Sidar, kemudian Sidar meninggalkan Terdakwa di rumah tersebut dengan alasan pergi ke Bengkel dan kemudian Terdakwa meng-sms Saudara Abdi Kurniawan untuk datang ke rumah Sidar di Jalan Klambir Lima dan pada sekira pukul 20.00 WIB Saudara Abdi Kurniawan dengan mengendarai Sepeda Motor Suszuki Spin BK 4325 SR telah datang ke rumah Sidar di Jalan Klambir Lima dan

tak lama kemudian Sidar meng-sms Terdakwa agar Terdakwa datang ke rumah Kos-kosan di Jalan Lepas Landas dan kemudian dengan dibonceng Saudara Abdi Kurniawan, Terdakwa telah datang ke rumah Kos-kosan di Jalan Lepas Landas dan pada saat itu Terdakwa telah bertemu dengan teman-temannya yang lain (Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Roby Lubis) dimana pada saat itu Ramadana alias Blek berkata kepada Terdakwa : Saya mau memainkan Sepeda Motor si Abdi, yang dijawab Terdakwa : terserah kalian, tapi jangan kalian sentuh dia, yang dijawab oleh Ramadana alias Blek : sudah tenang saja kau.

Bahwa kemudian Terdakwa mendatangi Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Robby Lubis dan kemudian Terdakwa berpesan kepada Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Robby Lubis : Jangan kalian apa-apain Dia, ya cukup Sepeda Motornya saja kalian ambil dan kemudian Ramadana alias Blek berkata kepada Terdakwa : Dek minta dulu uangmu untuk membeli Tuak, nanti abang kembalikan dan kemudian Terdakwa memberikan uang sejumlah Rp. 35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah) kepada Ramadana alias Blek dan kemudian Ramadana alias Blek memberikannya kepada Robby Lubis.

Bahwa kemudian Roby Lubis mengajak Abdi Kurniawan (korban) berpura-pura akan membeli Tuak dan kemudian Roby Lubis dan Abdi Kurniawan dengan mengendarai Sepeda Motor milik Korban pergi meninggalkan rumah Kos- kosan tersebut, dimana pada saat itu Robby Lubis membawa Korban kearah pinggir sungai dan tak lama kemudian Ramadan alias Blek dan Heriansyah datang ketempat tersebut, dimana pada saat itu Ramadana alias Blek membawa Kayu Balok dan setelah Ramadana alias Blek dan Heriansyah bertemu dengan Robby

Lubis dan Korban, kemudian Heriansyah mengambil Kayu Balok dari Ramadana alias Blek dan kemudian memukulkannya ke kaki Korban sebanyak 2 (dua) kali dan pada saat itu Korban berusaha untuk lari, namun ditangkap oleh Robby Lubis, hingga Ramadana alias Blek dapat dengan leluasa merampas HP dan Dompet Korban serta membawa Sepeda Motor milik Korban tersebut.

Bahwa kemudian Terdakwa dan teman-temannya tersebut diatas ditangkap oleh Polisi dan kemudian Terdakwa dan teman-temannya tersebut diatas bersama barang buktinya dibawa ke POLSEK Helvetia untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut diatas, Saksi Abdi Kurniawan telah merasa dirugikan senilai Rp. 6.000.000 (enam juta rupiah)

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 365 ayat (2) jo.55 ayat (1) KUHP.

SUBSIDAIR :

Bahwa Terdakwa Reni Puspita Sari pada hari Jumat tanggal 4 Juli 2014 sekira pukul 22.00 WIB ataupun setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Juli 2014 bertempat di pinggir sungai dekat lapangan yang terletak di Jl. Klambir Lima Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan ataupun setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri telah membantu teman-temannya yang lain yang bernama Ramadana Alias Blek, Heriansyah dan Roby Lubis (ketiga orang yang disebutkan terakhir DPO) yang melakukan pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksut untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian itu, atau dalam hal

tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya tersebut, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersekutu, perbuatan mana dilakukan Tedakwa tersebut diatas antara lain dengan cara-cara sebagai berikut :

Bahwa sebelumnya pada hari Jumat tanggal 4 Juli 2014 sekira pukul 19.00 WIB, Terdakwa datang ke rumah Sidar di Jalan Klambir Lima dan setelah bertemu dengan Sidar, kemudian Sidar meninggalkan si terdakwa dirumah tersebut dengan alasan pergi ke bengkel dan kemudian Terdakwa meng sms saudara Abdi Kurniawan untuk datang kerumah Sidar di Jalan Klambir Lima dan pada sekira pukul 20.00 WIB saudara Abdi Kurniawan dengan mengendarai Sepeda Motor Suzuki Spin BK 4325 SR telah datang ke rumah Sidar di jalan Klambir Lima dan tak lama kemudian Sidar meng sms Terdakwa agar Terdakwa datang ke rumah kos-kosan di Jalan Lepas Landas dan kemudian dengan dibonceng saudara Abdi Kurniawan, Terdakwa telah datang ke rumah kos-kosan di Jalan Lepas Landas dan pada saat itu Terdakwa telah bertemu dengan teman- temannya yang lain (Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Roby Lubis), dimana pada saat itu Ramadana alias Blek berkata kepada Terdakwa : saya mau memainkan Sepeda Motor si Abdi, yang dijawab terdakwa : terserah kalian, tapi jangan kalian sentuh dia, yang kemudian dijawab Ramadana alias Blek : sudah tenang saja kau.

Bahwa kemudian Terdakwa mendatangi Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Robby Lubis dan kemudian Terdakwa berpesan kepada Ramadana alias Blek, Heriansyah dan Roby Lubis : jangan kalian apa-apain dia, ya cukup sepeda

motornya saja yang kalian ambil dan kemudian Ramadana alias Blek berkata kepada Terdakwa :Dek, minta dulu uangmu untuk membeli tuak, nanti abang kembalikan dan kemudian terdakwa memberikan uang sejumlah Rp. 35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah) kepada Ramadan alias Blek dan kemudian Ramadana alias Blek memberikannya kepada Robby Lubis.

Bahwa kemudian Robby Lubis mengajak Abdi Kurniawan (korban) berpura-pura akan membeli Tuak dan kemudian Robby Lubis dan Abdi Kurniawan dengan mengendarai Sepeda motor milik korban pergi meninggalkan rumah kos-kosan tersebut, dimana pada saat itu Robby Lubis membawa Korban ke arah pinggir sungai dan tak lama kemudian Ramadana alias Blek dan Heriansyah datang ketempat tersebut (pinggir sungai), dimana pada saat itu Ramadana alias Blek membawa kayu Balok dan setelah Ramadana alias Blek dan Heriansyah bertemu dengan Robby Lubis dan korban, kemudian heriansyah mengambil kayu Balok dari Ramadana alias Blek dan kemudian memukulkannya ke kaki korban sebanyak 2 (dua) kali dan pada saat itu Korban berusaha untuk lari, namun ditangkap oleh Robby Lubis, hingga Ramadana alias Blek dapat dengan leluasa merampas HP dan dompet korban dan membawa Sepeda Motor milik Korban tersebut diatas.

Dokumen terkait