KAJIAN TEORITIS
B. Gambaran Umum Tentang Jamaah Tabligh
2. Dakwah bi al-Haal
Dakwah bi al-haal merupakan sebuah metode dakwah yakni metode dakwah dengan mengacu pada dakwah dalam bentuk tindakan nyata, keteladanan, akhlak dan ibadah.
Dengan demikian dakwah bi al-Haal berarti metode yang menaruh perhatian yang lebih besar kepada kemasyarakatan seperti kebodohan, keterbelakangan, dengan bentuk amal nyata terhadap masyarakat umum.
Dakwah yang dilakukan oleh beliau melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat umum bahkan non-muslim pun mendapatkan Hidayah dari Allah SWT.asbab kegiatan dakwah Jamaah Tabligh.
Dakwa bi al-Haal ini seperti :
1. Khuruj, fi Sabilillah, Pada tataran aplikasinya Khuruj fi sabillah terbagi kedalam beberapa fase, yaitu tiga hari, empat puluh hari dan empat bulan. Tiga hari dilakukan dalam setiap bulan, empat puluh hari dilakukan dalam setiap tahun, dan empat bulan dilakukan dalam seumur hidup. Menurut Drs. KH. Najib Al-Ayyubi kegiatan tersebut adalah berupa Training/latihan hidup, sebagaimana orang ingin bekerja.
2. Bersilaturahim, kepada tokoh masyarakat, DKM tempat dimana diadakankhuruj fi sabilillah. Biasanya ini dilakukan pada saat Khuruj hari kedua, KH. Najib Al-Ayyubi dan jamaahnya selalu mendatangi rumah kediaman tokoh masyarakat, ulama, sesepuh kampung, maupun pejabat untuk bersilaturahmi secara khususi dan meminta izin dan doa dalam mengerjakan usaha dakwah di tempat dimanaKhurujdilakukan.
5
3. Jaulah6 (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah). Jaulah adalah sebuah istilah yang dipakai oleh Jamaah Tabligh untuk berdakwah menyampaikan ajaran Islam dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung dan dari satu daerah ke daerah lainnya. Dan Jaulah adalah metode dakwah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para Sahabat r.a.7 Adapun maksud dan tujuan dari Jaulah adalah untuk membentuk sifat sabar, tawadhu, ikhlas, ihsan dan sifat terpuji lainnya.8 Jaulah ini dilaksanakan menjelang Magrib atau sesudah Magrib yaitu keliling dari pintu ke pintu untuk menyampaikan kalimat Thayibah “Laa ilaha illa Alah Muhammadu Rasulullah”sebenarnya keliling itu bukan sekedar mengundang ke masjid tapi kita tadzkirah tadzakir dan
5
Wawancara pribadi dengan Drs. KH. Najib Al-Ayyubi, Tangerang 23 Juli 2010
6
KataJaulahberasal dari bahasa Arab,Jaulahmerupakan bentuk kalimat isim yang berarti keliling atau berputar, semakna dengan kataThawaf. Lihat Atabik Ali,Kamus
Kontemporer al-‘Ashr.(Yogyakarta: Multi Grafika Yayasan Ponpes Ali Maksum Krapyak, 1996), cet.IV h. 711
7
An-Nadhr M. Ishaq Sahab,Khuruj fi Sabililah, h. 176
8
55
membrikan peringatan kepada mereka menyampakan agama Allah, karena manusiakan sering lupa maka kita memperingatkan. Kalau tadi ada silaturahmi ke rumah-rumah tokoh masyarakat disebut silaturahmi khususi, sedangkan Jaulah ini silaturahmi umum, yang tujuannya adalah mengajak.9
4. Khidmat, yaitu pelayanan sosial pada manusia dan makhluk lainnya, dengan akhlak yang dicontohkan Rasululah SAW. Ini dilakukan bagi para Karkun (Anggota Jamaah Tabligh) yang sudah ditentukan dalam musyawarah. Tugas dari Karkun sendiri salah satunya adalah menyiapkan makanan untuk makan bersama. Atau istilahnya pikiet yang menyiapkan makan dan keperluan aktivitas dakwah belangsung. 5. Mengamalkan enam sifat sahabat,
a. Yakin pada Kalimat Thayibah : Laa ilaha illa Alah Muhammadu Rasulullah.
Makna dari kalimat Thayibah ini adalah sebagai bentuk kesaksian atau pengakuan iman, pengakuan berupa ikrar keimanan dirinya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Dalam persektif Jamaah Tabligh, kalimat Thaiybah ini merupakan pengakuan suci antara manusia danAllah SWT, diucapkan dengan sesungguhnya hati melalui lidah, didengarkan ditelinga dan diikuti
9
dalam hati agar dia benar-benar sebagai hamba Allah SWT dan sebagai pengikut Rasulullah SAW.10
Yakni pada kalimat Thaiybah ini bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT dan sekaligus untuk mengeluarkan segala keyakinan terhadap kekuatan makhluk dan kebendaan dari dalam hati. Tujuan lainnya adalah untuk mengenal Allah SWT secara lebih mendalam, bahwa Allah SWT adalahal-Khaliq, al-Malikdanal-Razaq.11
Kemudian iman terhadap Rasulullah SAW adalah mengakui secara mutlak bahwa Rasulullah SAW adalah seorang utusan Allah SWT, juga meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akherat hanyalah dengan mengikuti cara hidup Rasulullah SAW.12
b. ShalatKhusyu’ wa al-khudhu’
Shalat merupakan do’a. Do’a yang terdiri dari ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbirat al-ihram dan diakhiri dengan salam, dan dengan syarat-syarat tertentu.13 Shalat memiliki kedudukan yang penting dalam Islam. Shalat merupakan pondasi yang kokoh bagi tegaknya agama Islam.
Shalat Khusyu’ dalam persektif Jamaah Tabligh adalah hubungan langsung antara seorang hamba dengan Sang Khalik, dilakukan dengan
10
Furqan Ahmad Ansori,Pedoman Bertabligh(Malaysia: Dewan Pakistan.tt) h. 17
11
An Nadhr M. Ishaq Shahab.Khuruj fi Sabilillah. h 98
12
Maulana Muhammad Yusuf al-Kandhalawi,Mudzakarah Enam Sifat Para Sahabat & Amalan Khuruj,Terj. Muzakkir Aris dan Musthafa Sayani, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008) cet. 11 h. 6
13
57
penuh konsentrasi pikiran, hati dan perasaan serta seluruh anggota badan , Tawajjuh, kepada-Nya. Sedangkan shalat Khudhu’ adalah shalat yang dilakukan dengan kerendahan hati dan diri dari bentuk kepatuhan serta tunduk terhadap kebesaran Allah SWT, dilakukan dengan tenang, tidak melakukan gerakan lain selain yang diperintahkan dalam rukun dan tertib shalat, dan dilakukan pada awal waktu dan berjamaah.14
Adapun tujuan dari shalat keduanya adalah agar sifat-sifat ketaan kepada Allah SWT ketika shalat, diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, mejadikan sebagai sebuah kebutuhan bukan pembebanan.15
c. ‘Ilm ma’a dzikr(Ilmu disertai Dzikir)
Ilmu yang dimaksud oleh Jamaah Tabligh di sini adalah segala petunjuk disampaikan kepada umatnya. Sedangkan dzikir adalah mengingat keagungan Allah SWT.16 Jadi yang dimaksud dengan ilmu disertai dzikir adalah seluruh wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan pada umatnya agar dilaksanakan sebaik-baiknya dengan menghadirkan keagungan Allah SWT.
Begitu pula yang dilakukan oleh KH. Najib Al-Ayyubi, beliau menyampaikan pesan-pesan dakwahnya selalu serat dengan
14
An Nadhr M. Ishaq Shahab.Khuruj fi Sabilillah. h 103
15
An Nadhr M. Ishaq Shahab.Khuruj fi Sabilillah. h 104
16
Maulana Muhammad Yusuf al-Kandhalawi,Mudzakarah Enam Sifat Para Sahabat & Amalan Khuruj,Terj. Muzakkir Aris dan Musthafa Sayani, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008) cet. 11 h. 12
mengagungkan Allah SWT, dengan menyebut Asmaul Husna supaya anggota dan jamaah yang lainnya semakin bertambah ketaatan-Nya. Menurut beliau ilmu yang disampaikan adalah sebagai ajaran Nabi dan Rasul dan juga perintah Allah SWT sedangkan dzikir berarti upaya pikiran untuk mengingat Allah dalam setiap situasi dan kondisi.17
Karena ilmu dan dzikir adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Bagaikan dua sisi mata uang. Ilmu diibaratkan sebuah jalan, sedangkan dzikir untuk melaksanakan perintah-Nya.18 Adapun tujuan dari ilmu dan dzikir adalah menjalankan perintah Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi dengan menghadirkan keagungan Allah SWT dalam hati serta dilakukan dengan cara Rasulullah SAW.19
d. Ikram al-muslimin(memuliakan orang Islam)
Memuliakan orang Islam atau Ikram al-Muslimin merupakan ajaran bagaimana menghormati dan menghargai sesama muslim. Dalam pandangan Jamaah Tabligh, Ikram al-Muslimin adalah menuanaikan hak-hak sesama mulim, tanpa disertai dengan tuntutan ditunaikannya hak-hak-hak-hak dirinya dari mulim tersebut.20 Hak-hak di sini seperti memberikan rasa aman, persamaan hak dan kedudukan, saling tolong menolong, menjaga harga diri dan martabat, membela yang tertindas, menjauhkan gangguan
17
Wawancara Pribadi dengan Drs. KH. Najib Al-Ayyubi, Tangerang 23 Juli 2010
18
An Nadhr M. Ishaq Shahab.Khuruj fi Sabilillah. h 113
19
Maulana Muhammad Yusuf al-Kandhalawi,Mudzakarah Enam Sifat Para Sahabat & Amalan Khuruj,Terj. Muzakkir Aris dan Musthafa Sayani, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008) cet. 11 h. 12
20
59
dari orang lain dan tidak menyakiti badab dan perasaannya. Adapun alasan yang mendasari ajaran Ikram al-Muslimin adalah bahwa semua mulim pada hakikatnya memiliki kalimatThayibahdi dalam hati mereka.21
Dalam persektif Jamaah Tabligh,Ikram al-Muslimin memiliki tingkatan-tingkatan. Tingkatan yang terendah adalah bersikap sabar dan tidak merepaotkan orang lain. Sedangkan tingkat yang tertinggi adalah mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT agar selamat dari azab-Nya, baik di dunia maupun di akherat kelak.22 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seorang muslim agar mendapat hakikat Ikram al-Muslimin.23
1. Selalu mendakwahkan pentingnyaIkram al-Muslimin 2. Latihan memuliakan sesama mulim dengan cara :
a. Memuliakan alim ulama, menghormati yang lebih tua, menghargai yang sebaya dan menyayangi yang lebih muda b. Selalu memberi salam, baik kepada orang yang kita kenal
maupun kepada orang yang tidak dikenal.
3. Berdo’a kepada Allah SWT agar dikaruniai sifat Ikram al-Muslimin.
e. Tashih al-niyat(memperbaiki niat)
Yang dimaksud dengan Tashih al-niyat adalah meluruskan, memperbaiki dan membersihkan niat, baik pada permulaan amal, di tengah maupun di akhir amal.
21
Maulana Qasim at-Timiozi Fz ,Keutamaan Khuruj fi Sabilillah: Keluar Pada Jalan AllahI(Bandung: Pustaka Ramadhan 2004) cet. III, h. 73
22
An Nadhr M. Ishaq Shahab.Khuruj fi Sabilillah. h 123-124
23
Maulana Muhammad Yusuf al-Kandhalawi,Mudzakarah Enam Sifat Para Sahabat & Amalan Khuruj,Terj. Muzakkir Aris dan Musthafa Sayani, (Bandung: Pustaka Ramadhan, 2008) cet. 11 h. 22-23
f. Da’wah wa at-tabligh
Dakwah bererti mengajak, yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan perbuatan baik dan mengajak untuk meninggalkan perbuatan yang buruk. Sementara tabligh artinya menyampaikan. Dengan demikian, da’wah wa at-tabligh berarti mengajak kepada manusia agar beriman kepada Allah SWT, beramal serta menaati Allah SWT dan Rasul-Nya, baik berupa perintah maupun larangan, sebagai yang termaktub dalam al-Qur’an dan as-sunnah, agar manusia tersebut menjadi sempurna dan mendapatkan kebahagiaan baik di sunia maupun di akherat, di samping usaha menegakkanKalimatullah.24
Dari kegiatan-kegiatan tersebut banyak dari para anggotanya yang berubah, artinya yang tadinya mereka jarang melaksanakan ibadah shalat berkat asbab kegiatan Jamaah Tabligh mereka selalu melaksanakan shalat tepat waktu dan berjamaah. Bukan hanya itu orang-orang non muslim pun setelah mendengar dan mengikuti aktivitas dakwah ini mereka dengan hidayah Allah SWT akhirnya memeluk Islam.
Perubahan itu bukan hanya terlihat dari perilaku, tapi juga dari cara berbicara dan pakaian mereka pun berubah, yakni selalu memakai baju ala Pakistan (setengah gamis), ada pula yang memakai gamis. Selain itu mereka tak lupa dengan ikat kepala (iqal) dan setiap hendak shalat mereka selalu membawa siwak.
24
61
Jadi, intinya beliau ingin memberikan pemahaman bagi umat Islam yang belum paham dan jarang mengamalkan agama dalam kehidupan sehari-harinya. Dan dakwah-dakwah yang disampaikan tersebut adalah dakwah dari ilmu-ilmu atau aktivitas kepesantrenan, supaya masyarakat yang tidak bisa merasakan atau tahu apa itu Islam dan tak sempat belajar, dengan metode Jamaah Tabligh ini berusaha untuk membangkitkan kembali semangat umat Islam agar selalu mengidupkan agama beserta sunah-sunah Rasulullah SAW.