• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sengketa II telah melanggar prosedur tentang pencacatan dalam buku tanah mengenai adanya sengketa sebagaimana

DALAM EKSEPSI:

Menimbang, bahwa Tergugat dalam Jawabannya tertanggal 28 Februari 2017 dan Tergugat II Intervensi dalam jawabannya tertanggal 15 Maret 2017 telah mengajukan Eksepsi yang pada pokoknya berisi : --- 1. Eksepsi Kewenangan mengadili dari Pengadilan Tata Usaha Negara (Eksepsi Kompetensi Absolut) : --- Bahwa masalah yang dituntut Penggugat adalah masalah siapa yang lebih berhak atas objek sengketa a quo dan juga mengenai kepastian hak dari tanah yang diakui Penggugat tersebut patut dipertanyakan kebenarannya melalui sengketa keperdataan, sehingga merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Negeri dan bukan Kompetensi Absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo, sehingga berakibat hukum gugatan Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; --- 2. Eksepsi Gugatan Penggugat telah lewat waktu (daluarsa); --- Bahwa Penggugat sudah mengetahui bahwa tanah yang menjadi objek sengketa a quo sudah diterbitkan sejak Tergugat (Badan Pertanahan Nasional Balikpapan) menerbitkan objek sengketa ini dan telah diumumkan di media massa tahun 2015 serta sudah diberitahukan kepada Penggugat melalui suratnya No. 1315/300.7/64.71/XII/2015 tanggal 2 Desember 2015 perihal permohonan sertifikat yang menjawab surat dari Penggugat No. 895/XI/2015 tanggal 23 November 2015 sehingga Penggugat dianggap mengetahui bahwa SHM No 1153, SHM No 2582 dan SHM No 2610 sudah tidak berlaku lagi dan telah terbit sertifikat pengganti yaitu SHM No 06871

Halaman 86 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD dan SHM No 06778 yang menjadi objek sengketa sehingga Penggugat dianggap telah mengetahui terbitnya objek sengketa maka gugatan penggugat telah lewat waktu atau Kadaluarsa ; --- 3. Penggugat tidak mempunyai legal standing (kedudukan hukum) dalam

mengajukan gugatan;--- Bahwa secara hukum penggugat tidak mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dalam mengajukan gugatan ini, karena penggugat dan tergugat tidak memiliki hubungan hukum karena SHM No 1153, SHM No 2582 dan SHM No 2610 semua atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (Tergugat II Intervensi) kalaupun sertifikat tersebut dirubah menjadi dua sertipikat tetap atas nama Tergugat II Intervensi);---

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi tersebut di atas Pengadilan akan mempertimbangkannnya sebagai berikut; --- 1. Eksepsi Kompetensi Absolut ; --- Menimbang, bahwa yang menjadi Objek Sengketa dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara berupa:--- 1. Sertipikat Hak Milik Nomor : 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah : 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1);--- 2. Sertipikat Hak Milik Nomor : 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas

Halaman 87 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2);---

Menimbang bahwa ketentuan dalam Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatur, “pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara”;---

Menimbang bahwa ketentuan dalam Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatur, bahwa yang dimaksud dengan;--- “sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat Tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Menimbang bahwa dari rumusan Pasal 1 angka 10 dan Pasal 47 tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan hukum bahwa pengadilan Tata usaha negara hanya berwenang memeriksa dan memutus sengketa tata usaha negara yang objek sengketanya adalah berupa keputusan tata usaha negara;---

Menimbang, bahwa tolok ukur apakah suatu objek sengketa merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat digugat melalui Peradilan Tata Usaha Negara adalah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 angka 9 Undang-undang No.51 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa:“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”;

Halaman 88 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD Menimbang, bahwa berdasarkan pasal tersebut di atas, Pengadilan akan mempertimbangkan apakah objek sengketa a quo adalah termasuk Surat Keputusan yang dimaksud pasal tersebut adalah sebagai berikut : --- Bahwa Objek Sengketa a quo adalah Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam hal ini dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan sebagai Pejabat yang melaksanakan pemerintahan dalam bidang pertanahan yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yaitu menerbitkan objek sengketa a quo, berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu wewenang Tergugat (Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan) adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Konkrit : Objek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha Negara tidak bersifat abstrak, tetapi sudah berbentuk tertentu atau dapat ditentukan yaitu berupa:--- 1. Sertipikat Hak Milik Nomor : 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah : 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1);--- 2. Sertipikat Hak Milik Nomor : 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2);---

Individual : Ditujukan kepada OENIK DJUNANI ASIEM (pemegang sertipikat) dan Final : Sudah dapat dilaksanakan, tidak memerlukan

Halaman 89 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD persetujuan instansi lain atau instansi di atasnya karenanya sudah menimbulkan akibat hukum, yaitu dengan adanya Objek Sengketa a quo Pemegang Sertipikat (OENIK DJUNANI ASIEM) secara hukum sudah dinyatakan sebagai pemilik tanah yang sah dan secara otomatis melekat hak dan kewajibannya sebagai pemilik tanah;---

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, terbukti bahwa Objek Sengketa a quo memenuhi semua unsur-unsur dan karenanya merupakan Surat Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 angka 9 Undang-undang No.51 Tahun 2009 dan Pengadilan juga tidak menemukan fakta hukum bahwa objek sengketa a quo termasuk kategori Keputusan Tata usaha Negara yang dikecualikan dapat diuji di Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf a, b, c, d, e, f dan g Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Pasal 49 huruf a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara serta tidak pula termasuk sengketa yang harus diselesaikan melalui upaya administrasi terlebih dahulu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, sehingga dapat dijadikan objek gugatan dalam sengketa Tata Usaha Negara dan menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikannya ; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Eksepsi Tergugat tentang Kompetensi absolut tidak berdasar dan karenanya harus dinyatakan ditolak ; --- 2. Eksepsi Gugatan Penggugat telah lewat waktu atau (daluarsa); --- Menimbang, bahwa dalil Tergugat II Intervensi yang menyatakan gugatan Penggugat daluarsa/lewat waktu karena Sertipikat Hak Milik Nomor : 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor

Halaman 90 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah : 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1) dan Sertipikat Hak Milik Nomor : 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2) merupakan penggabungan dari SHM No. 1153, SHM No. 2582 dan SHM No. 2610 diketahui sejak Desember 2015, sedangkan Penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda pada tanggal 30 Januari 2017 sehingga telah melebihi batas waktu pengajuan gugatan, pengadilan mempertimbangkannya sebagai berikut : --- Menimbang bahwa, pasal 55 Undang-undang No. 5 tahun 1986 menentukan gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara ; --- Menimbang bahwa, dalam perkara ini, pihak Penggugat yang mengajukan gugatan adalah merupakan pihak ke III yang tidak dituju langsung oleh Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa ;--- Menimbang, bahwa mencermati keputusan yang menjadi objek gugatan dalam perkara a quo bahwa oleh karena Penggugat adalah pihak yang tidak dituju secara langsung oleh Keputusan Tata Usaha Negara tersebut, maka penghitungan tenggang waktu pengajuan gugatan dilakukan secara kasuistis yaitu sejak pihak yang tidak dituju tersebut mengetahui dan merasa kepentingannya dirugikan atas terbitnya objek sengketa a quo, kaidah hukum sebagaimana termuat dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Halaman 91 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD Indonesia Nomor: 5 K/TUN/1992, tanggal 21 Januari 1993, Juncto Yurisprudensi Nomor: 41 K/TUN/1994, tanggal 10 Nopember 1994, Juncto Yurisprudensi Nomor: 270.K/TUN/2001, yang pada pokoknya berbunyi: “Tenggang waktu pengajuan gugatan bagi mereka yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dihitung secara kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan itu”;---

Menimbang, bahwa yurisprudensi tersebut diatas untuk menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari bagi Penggugat (pihak ketiga) yang tidak dituju langsung oleh objek sengketa, jangka waktu dihitung mulai pada saat Penggugat mengetahui secara pasti keberadaan objek sengketa tersebut dan merasa kepentingannya dirugikan ; --- Menimbang, bahwa dalil Tergugat II Intervensi yang menyatakan Penggugat secara faktual telah mengetahui adanya Sertipikat a quo sejak Tergugat (Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan) dalam menjawab/membalas surat dari Penggugat Nomor 895/Perm.ESA/XI/2015 tanggal 23 November 2015 tentang Permohonan Pemblokiran Sertipikat (bukti P-9) melalui surat Nomor 1315/300.7/64.71/XII/2015 tanggal 2 Desember 2015 tentang Permohonan Pemblokiran Sertipikat yang menyatakan bahwa sesuai hasil penelitian yang dilakukan Tergugat terhadap ketiga sertipikat, yaitu : SHM No. 1153, SHM No. 2582 dan SHM No. 2610 semua atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (Tergugat II Intervensi) (bukti P-10) tidak dapat dilakukan pemblokiran karena sertipikat tersebut tidak berlaku lagi menurut Pengadilan bahwa surat Tergugat Nomor 1315/300.7/64.71/XII/2015 (bukti P-10) hanya menyatakan ketiga sertipikat awal SHM No. 1153, SHM No. 2582 dan SHM No. 2610 tidak dapat diblokir karena sertipikat tersebut tidak berlaku lagi dan tidak menyatakan bahwa telah terbit sertipikat yang menjadi objek sengketa, yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor: 06778 (bukti P-1=T-30=TII.Int-1) dan Sertipikat Hak

Halaman 92 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD Milik Nomor: 06871 (bukti P-2=T-31=TII.Int-2) sehingga dalil tersebut tidaklah beralasan hukum dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya;---

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-6, T-48, T-49, T-50 menurut Pengadilan bahwa Penggugat baru mengetahui telah terbit objek sengketa pada tanggal 11 November 2016 sesuai dengan bukti P-6, T-48, T-49, T-50 dan gugatan Penggugat didaftarkan pada tanggal 30 januari 2017 oleh karenanya pengadilan berpendapat bahwa pengajuan gugatan Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda masih dalam jangka waktu 90 hari sejak diketahui dan merasa dirugikan dengan adanya objek sengketa a quo; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pengadilan di atas, maka eksepsi Tergugat II Intervensi tentang gugatan daluarsa tidak berdasar dan haruslah ditolak ; --- 3. Penggugat tidak mempunyai legal standing (kedudukan hukum) dalam

mengajukan gugatan;

Menimbang, bahwa dalil Tergugat II Intervensi yang menyatakan Bahwa secara hukum penggugat tidak mempunyai kedudukan hukum (legal standing) dalam mengajukan gugatan ini, karena penggugat dan tergugat tidak memiliki hubungan hukum karena SHM No. 1153, SHM No. 2582 dan SHM No. 2610 semua atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (Tergugat II Intervensi) kalaupun sertifikat tersebut dirubah menjadi dua sertipikat tetap atas nama Tergugat II Intervensi); pengadilan mempertimbangkannya sebagai berikut : -

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-29, P-30, P-31, P-32, P-15 dan P-16 maka Pengadilan berpendapat bahwa Tergugat II Intervensi (OENIK DJUNANI ASIEM) sejak tanggal 20 September 2008 telah melakukan perikatan jual beli sebidang tanah dengan SHM No. 1153, SHM No. 2582 dan SHM No. 2610 kepada Tuan Ir PIEN THIONO. Kemudian tanggal 9 Desember 2010 Tuan Ir PIEN THIONO melakukan perikatan jual beli dengan LIAUW HENDRA

Halaman 93 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD JUNAIDI. Selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 2015 LIAUW HENDRA JUNAIDI melakukan perikatan jual beli dengan LIAUW EDWIN JANUAR LAKSMONO (Penggugat), dan fakta dipersidangan asli sertipikat-sertipikat tersebut dipegang dan ada di Penggugat. Oleh karena itu Pengadilan berkesimpulan bahwa berdasarkan bukti-bukti diatas Penggugat memiliki kedudukan hukum (legal standing) terhadap objek sengketa sehingga dalil tersebut tidaklah beralasan hukum dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya;---- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pengadilan di atas, maka eksepsi Tergugat II Intervensi tentang Penggugat tidak mempunyai legal standing (kedudukan hukum) dalam mengajukan gugatan tidak berdasar dan haruslah ditolak ;--- Menimbang, bahwa oleh karena seluruh eksepsi yang diajukan oleh Kuasa Tergugat dan Kuasa Tergugat II Intervensi ditolak oleh pengadilan, maka selanjutnya pengadilan akan mempertimbangkan pokok perkaranya sebagai berikut ; --- DALAM POKOK SENGKETANYA:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana dalam duduk perkaranya tersebut diatas ; ---

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mengajukan gugatan sebagaimana diuraikan dalam gugatan tanggal 30 Januari 2017 agar dinyatakan batal/tidak sah; --- 1. Sertipikat Hak Milik Nomor : 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah :

Halaman 94 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1) (Obyek Sengketa I);--- 2. Sertipikat Hak Milik Nomor 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2) (Obyek Sengketa II);---

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan membaca berkas perkara dan meneliti dengan seksama alat-alat bukti dari Para pihak di persidangan, maka terbukti ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut: --- 1. Bahwa adanya perikatan jual beli antara OENIK DJUNANI ASIEM

dengan Ir PIEN THIONO dibuat dalam Akta Perikatan Jual-beli Nomor 4 tanggal 20 September 2008 (bukti P-29);

2. Bahwa adanya perikatan jual beli antara Ir PIEN THIONO dengan LIAUW HENDRA JUNAIDI dibuat dalam Akta Perikatan Jual-beli Nomor 7 tanggal 9 Desember 2010 (bukti P-31);

3. Bahwa adanya perikatan jual beli antara LIAUW HENDRA JUNAIDI dengan Penggugat (LIAUW EDWIN JANUAR LAKSMONO) dibuat dalam Akta Perikatan Jual-beli Nomor 04 tanggal 25 Agustus 2015 (bukti P-15);

4. Bahwa telah terbit Sertipikat awal, yaitu sertipikat Hak Milik Nomor 2610 terletak di kelurahan Karang Joang, Balikpapan tanggal 12 Oktober 2005 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-5=T-1=TII.In-5), Sertipikat Hak Milik Nomor 2582 terletak di kelurahan Karang Joang, Balikpapan tanggal 4 Oktober 2005 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-4=T-11=TII.Int-4) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 1153 terletak di kelurahan Karang Joang, Balikpapan tanggal 10 September 1990 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-3=T-24=TII.Int-3);---

Halaman 95 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD 5. Bahwa telah terbit Sertipikat penggabungan dari 3 (tiga) Sertipikat Hak Milik

Nomor 2610 (bukti P-5=T-1=TII.In-5), Sertipikat Hak Milik Nomor 2582 (bukti 4=T-11=TII.Int-4) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 1153 (bukti P-3=T-24=TII.Int-3), yaitu serpikat yang menjadi objek sengketa 1 adalah Sertipikat Hak Milik Nomor 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah : 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1); --- 6. Bahwa telah terbit Sertipikat yang menjadi objek sengketa 2 merupakan

pemisahan dari Sertipikat Hak Milik Nomor 06778 (bukti P-1=T-30=TII.Int-1), yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor : 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2);--- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan meneliti dengan seksama Gugatan Penggugat, Jawaban Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Alat Bukti Surat Para Pihak, Keterangan Saksi, Pemeriksaan Setempat dan Kesimpulan Para Pihak serta berkas perkara, maka menurut Pengadilan yang menjadi permasalahan hukum dalam perkara ini adalah: “Apakah Keputusan objek sengketa yang telah diterbitkan oleh Tergugat tersebut cacat yuridis ditinjau dari segi kewenangan, prosedur maupun substansinya, yaitu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau Asas-asas Umum

Halaman 96 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD Pemerintahan yang Baik sebagaimana didalilkan oleh Penggugat, atau

sebaliknya”; ---

Menimbang, bahwa pertama Pengadilan akan mempertimbangkan Objek sengketa dari segi kewenangan penerbitan objek sengketa; ---

Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah BAB III POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PENDAFTARANTANAH Bagian Kesatu Penyelenggara Dan Pelaksana Pendaftaran Tanah:---

Pasal 5;---

Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional;---

Pasal 6;--- (1) Dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 tugas pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, kecuali kegiatan-kegiatan tertentu yang oleh Peraturan Pemerintah ini atau perundang-undangan yang bersangkutan ditugaskan kepada Pejabat lain;

(2) Dalam melaksanakan pendaftaran tanah, Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh PPAT dan Pejabat lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu menurut Peraturan Pemerintah ini dan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa Tergugat adalah Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan, sehingga dengan demikian berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka Tergugat memiliki kewenangan untuk menerbitkan objek sengketa :

1. Sertipikat Hak Milik Nomor 06778/Kel. Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 28 Mei 2015 sesuai surat ukur Nomor 00780/karang Joang/2015 tertanggal 06/05/2015 sisa luas tanah 39.406 m2 (tiga puluh Sembilan ribu empat ratus enam meter persegi) (dahulu luas tanah 44.722 m2), NIB letak tanah : 1602030307275 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-1=T-30=TII.Int-1);

Halaman 97 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD 2. Sertipikat Hak Milik Nomor 06871/Kel. Karang Joang, Kecamatan

Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tertanggal 21 Agustus 2015 sesuai surat ukur Nomor 00901/karang Joang/2015 tertanggal 10/07/2015 luas tanah 5.316 m2 (lima ribu tiga ratus enam belas meter persegi), NIB letak tanah : 1602030307398 atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti P-2=T-31=TII.Int-2);---

Menimbang, bahwa Pengadilan selanjutnya akan mempertimbangkan “ Apakah prosedur Surat Keputusan Tata Usaha Negara a quo objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat telah mengandung cacat yuridis atau tidak ? dan Apakah yang menjadi landasan yuridis (alas hak) Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara objek sengketa a quo telah benar menurut hukum atau justru sebaliknya, dengan pertimbangan sebagaimana dibawah ini : ---

Menimbang, untuk selanjutnya Pengadilan akan menguji bukti-bukti T-34, T-35, T-36, T-37, T-46 yang merupakan data pendukung sebagai dasar pertimbangan yuridis Tergugat menerbitkan (objek sengketa I) Sertipikat Hak Milik Nomor 06778/Kel. Karang Joang (bukti P-1=T-30=TII.Int-1) sebagai Sertifikat pengganti atas hilang Sertipikat Hak Milik Nomor 2610 (bukti P-5=T-1=TII.In-5), Sertipikat Hak Milik Nomor 2582 (bukti P-4=T-11=TII.Int-4) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 1153 (bukti P-3=T-24=TII.Int-3) dapat diuraikan sebagai berikut ; --- 1. Adanya surat Daftar Pengantar dari Badan Pertanahan Nasional Kota

Balikpapan Nomor 1134/6471/300/VII/2014 tanggal 21 Juli tentang pengumuman tentang sertifikat yang hilang Sertipikat Hak Milik Nomor 2610 (bukti 5=T-1=TII.In-5), Sertipikat Hak Milik Nomor 2582 (bukti P-4=T-11=TII.Int-4) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 1153 (bukti P-3=T-24=TII.Int-3) semua atas nama OENIK DJUNANI ASIEM (bukti T-34);---

Halaman 98 dari 110 halaman. Putusan Perkara Nomor 05/G/2017/PTUN.SMD 2. Adanya Surat Pengumuman dari Badan Pertanahan Nasional Kota

Balikpapan Nomor 1133/6471/300/VII/2014 tentang sertipikat hilang (bukti T-35);--- 3. Adanya berita acara pengumuman dan penerbitan sertipikat pengganti

Nomor 1177/6471-300/IX/2014 tanggal 5 September 2014 (bukti T-36); 4. Adanya surat permohonan sertipikat pengganti karena hilang dari OENIK

DJUNANI ASIEM kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan tanggal 14 Juli 2014 (bukti T-37);--- 5. Adanya surat pernyataan permohonan penggabungan sertipikat dari OENIK

DJUNANI ASIEM kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Balikpapan tanggal 26 Mei 2015 (bukti T-46);---

Menimbang, bahwa ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Pasal 57 dan Pasal 59 mengatur:---

BAB VI

PENERBITAN SERTIPIKAT PENGGANTI Pasal57;

(1) Atas permohonan pemegang hak diterbitkan sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang rusak, hilang, masih menggunakan blanko sertipikat yang tidak digunakan lagi, atau yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam suatu lelang eksekusi;

(2) Permohonan sertipikat pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diajukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah yang bersangkutan atau pihak lain yang merupakan penerima hak berdasarkan akta PPAT atau kutipan risalah lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dan Pasal 41, atau akta sebagaimana dimaksud Pasal 43 ayat (1), atau surat sebagaimana dimaksud Pasal 53, atau kuasanya; (3) Dalam hal pemegang hak atau penerima hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah meninggal dunia, permohonan sertipikat pengganti dapat diajukan oleh ahli warisnya dengan menyerahkan surat tanda bukti sebagai ahli waris;

(4) Penggantian sertipikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada buku tanah yang bersangkutan;

Pasal59;

(1) Permohonan penggantian sertipikat yang hilang harus disertai pernyataan