• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

C. Dampak Bullying bagi Korban

Bullying memiliki berbagai dampak negatif yang dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya, baik pelaku, korban, ataupun orang-orang yang menyaksikan tindakan bullying. Dalam jangka pendek, bullying dapat menimbulkan perasaan tidak aman, terisolasi, perasaan harga diri yang rendah, hingga perasaan depresi atau stress yang dapat berakhir bunuh diri. Sedangkan dalam jangka panjang, korban bullying dapat menderita masalah emosional dan perilaku.

Hal tersebut serupa dengan pengakuan “ATC” selaku alumni SMA Al Azhar 2 yang pernah menjadi korban bullying saat menjadi murid SMA Al Azhar. Ia mengaku pernah merasakan tekanan yang luar biasa saat dirinya menjadi junior kelas satu, ia merasa sekolah bukanlah tempat yang aman dan nyaman.

“awalnya takut, sedih, panik, campur aduk lah rasanya…. rasanya ngga enak. Orang mau nyaman disekolah eh malah di bully…”113

112

Wawa ara Pri adi de ga I for a NE

113

Rasa tertekan yang informan “ATC” rasakan begitu mendalam dan berlangsung sampai ia kelas dua, ia selalu menjadi incaran kakak kelas. Menurutnya segala gerak-gerik dirinya selalu di awasi oleh senior.

“kayaknya gerak-gerik di perhatiin banget, salah mulu.. ngga enak lah punya perasaan takut setiap hari..”114

Dampak jangka pendek yang “ATC” rasakan bukan hanya tidak mau pergi ke sekolah, tapi juga sampai kesulitan tidur saat malam karena mengingat esok harinya akan ada kejadian apa lagi yang ia dapatkan dari senior, “ATC” mengaku dirinya kerap kali mencari alasan agar tidak masuk sekolah, berbagai alasan ia agar ia tidak datang ke sekolah.

“Gue ngga mau ke sekolah, gue takut setiap dateng ke sekolah. gue sering pura-pura sakit biar gue ngga ke sekolah.. jadi panik pas malem pengin tidur inget besok nya sekolah, gue bakal diapain lagi ya.. gitu hhh takut aja bawaannya.”115

Saat informan “ATC” bercerita terlihat raut wajah yang menunjukkan perasaan yang ia rasakan saat menjadi korban bullying, sesekali ia menyeruput minuman yang ia pesan, dan kembali bercerita.116

Efek jangka panjang bullying bisa jadi tidak disadari baik oleh pelaku, korban, maupun guru dan orangtua. Dalam jangka panjang, korban bullying dapat menderita masalah emosional dan perilaku. Karena dampaknya lebih bersifat psikis dan emosi

114Wawa ara Pri adi de ga I for a ATC

115

Wawancara Pri adi de ga I for a ATC

116

yang tidak terlihat dan prosesnya sangat perlahan, berlangsung lama dan tidak langsung muncul saat itu juga.

Hal ini serupa dengan pengakuan “ATC” yang tidak menyadari perubahan perilakunya, awalnya ia merasa tidak ada pengaruh, setiap hari ia hanya merasakan takut untuk pergi ke sekolah. Namun, hari demi hari ia merasa ada yang berbeda, ia mulai berani melawan rasa takutnya.

“perubahan jelas banyak.. dulu gue iya iya aja di bully, lama-lama gue jadi banyak ngelawan,”117

Bullying bukanlah aktivitas normal pada anak-anak yang akan berlalu dengan sendirinya seiring mereka dewasa. Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik pada masa anak-anak sampai remaja justru dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius. Namun, tidak sedikit korban bullying yang menerima perlakuan senior atau teman sebaya untuk selalu di bully, banyak korban bullying yang akhirnya menganggap bahwa perilaku mem-bully seperti ini memang wajar terjadi dan berpikir bahwa sekolah tidak perlu tahu tentang kegiatan bullying yang terjadi disekolah.

Padahal, bila korban menceritakan kejadian sebenarnya kepada pihak sekolah, akan sangat membantu pihak sekolah dalam menangani kasus bullying yang terjadi di sekolah. Hanya saja, banyak korban bullying yang beranggapan bahwa bullying wajar terjadi hingga menjadikan dampak bullying yang tadinya hanya untuk diri korban menjadi berimbas pada orang lain yang tidak bersalah. Hal ini serupa dengan pengakuan informan “ATC” yang akhirnya mengubah rasa takut menjadi melawan

117

sebagai bentuk pertahan dirinya. Ia beranggapan sekolah tidak perlu mengetahui apa yang terjadi seperti tindakan bullying yang menimpa dirinya. Menurutnya, bullying

wajar terjadi di sekolah sebagai pembentukkan mental yang kuat.

“Buat gue ya bully wajar aja terjadi asal ngga sampe ngelukain fisik, kalau sekedar ngasih tau dengan tujuan baik ya masih ngga apa-apa..”118

“Buat gue ya senioritas pasti ada, bisa bikin kita jadi lebih kuat mental juga kan.. belajar buat bertahan, bikin ketahanan diri biar ngga di bully, ya dapet didikan juga selain belajar dikelas”119

“sekolah ngga tau, gue ngga mau malah nambah masalah gue. Ntar gue makin di bully, gue cuma mikir kalau gue tahan nantinya gue pasti lama-lama kebal. Ya ternyata bener, gue kebal aja kalau gue di bully selanjutnya.”120

Selain dampak negatifnya, bullying juga dapat mendorong munculnya beerbagai perkembangan positif bagi anak-anak yang menjadi korban bullying. Anak-anak korban bullying cenderung akan lebih kuat dan tegar dalam menghadapi suatu masalah, termotivasi untuk menunjukkan potensi mereka agar tidak lagi direndahkan, serta terdorong untuk berinterospeksi diri.

“ya gue ambil positif nya aja ternyata gue jadi lebih berani buat berekspresi di masyarakat atau lingkungan sekitar gue..”121

Hal ini serupa dengan apa yang informan “ATC” katakan, ia merasa menjadi lebih kuat mental, selalu berusaha untuk membentuk ketahanan diri agar tidak lagi menjadi korban bullying dan lebih sering berinterospeksi diri.

“ini semua bentuk pembelajaran diri gue, gue pernah ngerasain takut yang luar biasa sampe ngerasain gue juga dijadiin posisi yang ditakutin..”122

118

Wawa ara Pri adi de ga I for a ATC , Jakarta, 26 Agustus 2016) 119

Wawancara Pribadi de ga I for a ATC , Jakarta, 6 Agustus 2016) 120

Wawa ara Pri adi de ga I for a ATC

121Wawa ara Pri adi de ga I for a ATC

122

“gue nyoba buat tenang sih, kadang interospeksi diri aja kalau gue emang salah.”

Namun, walaupun ada beberapa dampak positif yang didapatkan dari perilaku

bullying, tetap saja perilaku seperti itu tidak dibenarkan karena tidak sepantasnya seseorang merasa tertekan dalam hidupnya. Berbagai dampak negatif yang dirasakan informan “ATC” dan korban-korban bullying lainnya hanya membuat tradisi bullying

yang selanjutnya akan terus terjadi disetiap generasi.

Dokumen terkait