• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernikahan di bawah umur merupakan suatu bentuk perkawinan yang tidak sesuai dengan yang diidealkan oleh ketentuan yang berlaku, dimana dalam perundang-undangan yang telah ada memberikan batasan usia untuk melangsungkan perkawinan.

Dengan kata lain, perkawinan di usia muda merupakan bentuk pernikahan yang tidak ideal dari perkawinan secara umum karena tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan perkawinan yang telah ditetapkan oleh undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, bahwasannya umur laki-laki itu minimal 19 tahun dan perempuan 16 tahun.

Dari hasil wawancara, pernikahan di bawah umur ini dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap orang yang

10I. Dt. Malin Putih, wawancara pribadi, 29 Juni 2016

melakukannya, hal ini bisa dilihat dari pemenuhan hak dan kewajibannya sebagai kepala keluarga dan anggota keluarga.

Dampak positif terhadap pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh adalah sebagai berikut:

1. Terhindar dari perbuatan maksiat

Saat ini, pacaran yang dilakukan oleh pasangan remaja remaji, muda mudi sudah sampai tingkat menghawatirkan karena seringkali mereka tidak mengindahkan norma-norma adat ketimuran dan bahkan norma-norma agama.

Kebebasan yang sudah melampaui batas, dimana akibat kebebasan itu seringkali di jumpai tindakan-tindakan asusila di masyarakat.

Fakta ini menunjukkan betapa moral bangsa ini sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan dan boleh jadi pernikahan di bawah umur merupakan upaya untuk meminimalisir tindakan-tindakan negatif tersebut.

Dari pada terjerumus dalam pergaulan yang semakin bebas dan menghawatirkan, jika sudah siap untuk bertanggungjawab dan hal itu legal dalam pandangan syara’ (agama).

Hal ini sebagaimana pernyataan dari salah seorang wali jorong di Nagari Padang Laweh yaitu:

“kalau dilihat dampak pernikahan tersebut ada dua yaitu dampak baik dan ada juga dampak buruknya. Dampak baiknya yaitu menghindari diri dari perbuatan maksiat, karena mengingat pergaulan anak-anak masa sekarang yang begitu bebas, maka alangkah baiknya mereka dinikahkan saja biar tidak terjadi perbuatan asusila di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya ikatan pernikahan tersebut tentu mereka terhindar dari

penyimpangan dan menyalurkan keinginan biologisnya terhadap pasangannya dengan cara yang disahkan agama.”11

2. Lebih cepat mandiri

Menikah lebih cepat bagi remaja di Nagari Padang Laweh dapat membuat mereka mandiri, dengan menikah di bawah umur dapat juga meringankan beban ekonomi keluarga menjadi lebih ringan. Apabila pernikahan di bawah umur ini memang sudah terencana dan direstui oleh kedua belah pihak keluarga.12

3. Telah menjalankan salah satu sunnah Rasulullah

Ini merupakan suatu hal yang sangat terpuji apabila kita sebagai umatnya mengikuti sunnahnya, dalam kontek ini yaitu mengikuti perbuatan yang beliau lakukan, yaitu pernikahan, karena siapapun yang tidak mengikuti sunnahnya tidak termasuk golongannya. Hal ini lah yang memberikan motivasi terhadap mereka untuk melakukan pernikahan bagi pemuda dan pemudi di Nagari Padang Laweh bahkan memotivasi orang tua untuk segara menikahkan anaknya.

4. Membentengi pemuda dan pemudi dari penyimpangan13

Karena pernikahan tersebut dapat menyalurkan kebutuhan biologisnya terhadap lawan jenisnya dengan cara yang disahkan agama. Penyimpangan ini untuk zaman sekarang dapat berupa berkhalwat sampai-sampai kepada perbuatan zina. Maka dalam hal ini, sudah sesuai dengan tujuan dari salah seorang tokoh agama di Nagari Padang Laweh, yaitu:

11Azmi Farmen, Kepala Jorong, Wawancara Pribadi, tanggal 27 September 2015.

12I. Dt. Malin Putih, wawancara pribadi, 29 Juni 2016

13Ijal jembek, kepala jorong, wawancara Pribadi, tanggal 27 juni 2016

“Dampak positifnya adalah sebagai bentuk ketaatan dalam agama dengan cara mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk umatnya yang mempunyai kesanggupan untuk itu. Dan ada juga damapaknya yaitu bentuk pembentangan diri dari penyimpangan.”

Adapun dampak negatif terhadap pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh adalah sebagai berikut:

1. Bentuk bagi kelahiran ibu yang melahirkan

Berdasarkan data yang penulis peroleh, bahwa pada umumnya responden melahirkan di bawah umur 19 tahun, sacara kesehatan melahirkan pada umur tersebut akan mengakibatkan dampak yang kurang bagus bagi kesehatan seorang ibu dan anak, terhadap ibu bisa menyebabkan pendarahan sampai-sampai kepada kematian dan terhadap anak dapat menyebabkan rendahnya berat badan bayi serta anak yang baru dilahirkan tidak mampu bertahan hidup karena kurang sehat diakibatkan secara fisik seorang remaja belum siap untuk memiliki seorang anak.

Hal ini sebagaimana pernyataan dari salah seorang wali Jorong di Nagari Padang Laweh, yaitu:

“saya lihat mereka setelah melakukan pernikahan tidak mempunyai masalah apa-apa, hanya saja ada seorang diantara mereka meninggal waktu melahirkan.”14

2. Hubungan yang tidak harmonis

14Ijal jembek, kepala jorong, wawancara Pribadi, tanggal 27 juni 2016

Remaja di Nagari Padang Laweh yang melakukan pernikahan di bawah umur secara emosional mereka belum matang untuk menjalani kehidupan berumah tangga, hal ini dilihat disaat sedang dilanda beberapa masalah, mereka tidak memiliki pertimbangan-pertimbangan yang baik untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik-baik.15

3. Belum siap menjalankan kewajiban di dalam keluarga

Di dalam pernikahan di bawah umur yang telah terjadi di Nagari Padang Laweh, juga memiliki resiko berupa ketidakmampuan pasangan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga.Sebagai kepala keluarga mereka belum mampu memberikan nafkah secara penuh, masih ada juga yang menggantungkan hidupnya kepada kedua orang tuanya dan juga sebagai ibu rumah tangga mereka masih belum bisa mengasuh anaknya yang baru lahir, ini dilihat dari mereka yang menyerahkan anak-anaknya kepada kedua orang tuanya.

Dari dua hal diatas, itu menunjukkan bahwa memang pernikahan di bawah umur itu tidak semestinya dilakukan karena dirasa mereka masih belum siap menaggung hak dan kewajiban di dalam suatu pernikahan.

Dari dua faktor di atas, hal ini berdasarkan pernyataan dari salah seorang tokoh agama di Nagari Padang Laweh, yaitu:

15Ilim, orang tua yang melakukan pernikahan di bawah umur,Wawancara pribadi, tanggal 27 Juni 2016

“Dampak negatifnya dari sebagian mereka yang saya lihat adalah belum ada kematangan dan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan menggantungkan hidup bersama orang tuanya.”16

4. Dampak secara sosial

Pernikahan di bawah umur juga menjadi bahan pembicaraan bagi masyarakat sekitar, hal ini berdasarkan yang penulis amati dari masyarakat Nagari Padang Laweh bahwa orang yang menikah di bawah umur dianggap belum saatnya melakukan pernikahan karena mereka masih dalam menganjak usia remaja.

Hal ini sesuai dengan pernyataan seorang tokoh masyarakat Nagari Padang Laweh, yaitu:

“Bahwa dampak pernikahan tersebut dilihat dari sosial masyarakat cenderung orang berangapan negatif mengingat mereka baru memasuki masa remaja”.17

16R. Pokiah Manaro, wawancara pribadi, 28 Juni 2016

17I. Dt. Malin Putih, wawancara pribadi, 29 Juni 2016

77

Setelah mengadakan pembahasan dan penelitian dari Bab I sampai Bab IV maka dalam mengakhiri skripsi tentang perkawinan di Bawah Umur di Nagari Padang Laweh Kec.Koto VII Kab. Sijunjung, penulis akan membagi dalam dua sub judul kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Dari uraian bab per bab sebelumnya penulis dapat mengambil beberapa pokok yang dapat menjadikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan ini:

1. Faktor yang melatarbelakangi maraknya terjadi pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh Kec.Koto VII Kab. Sijunjung antara lain faktor kehendak orang tua yaitu bahwasannya orang tuanya yang ingin menikahkan anaknya karna banyak orang luar masuk sehingga terperdaya karna kaya dan takut anaknya ketinggalan zaman, kemauan anak yaitu mereka merasa mampu untuk berkeluarga karna sudah bekerja dan ikut-ikuttan karna temannta sudah banyak yang menikah, hamil di luar nikah, rendahnya pendidikan yaitu banyak yang putus sekolah karna tidak ada biaya dan karna bagi mereka yang tidak ingin sekolah, mereka melihat dan berpandangan bahwasannya sama saja orang yang sekolah dan tidak sekolah itu baik dari kerjanya banyak yang tidak bekerja, dan mereka beranggapan lebih baik kerja langsung dari pada sekolah banyak menghabiskan uang, dan bagi yang

perempuan juga begitu lebih baik menikah dari pada menghabis-habiskan uang, kita nantik akhirnya akan menikah juga dan berumah tangga.

2. Dampak pernikahan di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga di Nagari Padang Laweh Kec.Koto VII Kab. Sijunjung:

Adapun dampaknya adalah bagi yang melakukan pernikahan dibawah umur ini: mereka belum bisa mengurus dirinya sendiri dan kalau mereka berkeluaga akan menambah kesusahan orang tuanya, dan bagi kelahiran ibu dan anaknya ini akan membuat dampak yang sangat buruk sekali, bagi ibunya bisa menyebabkan pendarahan dan bisa sampai kematian, dan bagi anaknya kesehatannya kurang atau anaknya lemah, karna kesehatan kurang ini bisa menyebabkan kematian juga.

B. Saran-saran

Sebegitu agungnya pernikahan itu sehingga bagi mereka yang melaksanakan pernikahan dianggap telah memiliki setengah dari agama, karena telah menjalankan sunnah Rasul. Oleh sebab itu pernikahan tersebut harus diawali dengan niat yang suci dari dalam hati.

Pernikahan yang dilaksanakan tanpa adanya persiapan mental, spiritual dan dengan niat yang suci yang memadai akan menimbulkan banyak sekali dampak negatif dalam mempengaruhi bahtera kehidupan dalam rumah tangga tersebut.

Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

I. Dt. Malin Putih, wawancara pribadi, 29 Juni 2016

R. Pokiah Manaro, wawancara pribadi, 28 Juni 2016

Weno, Pelaku pernikahan di bawah umur, wawancara pribadi, tanggal 26 juni 2016

Misa, Pelaku pernikahan di bawah umur, wawancara pribadi, tanggal 26 juni 2016

Ijal jembek, kepala jorong, wawancara Pribadi, tanggal 27 juni 2016

Ilim, orang tua yang melakukan pernikahan di bawah umur, Wawancara pribadi, tanggal 27 Juni 2016

2. Apa dampak pernikahan di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga?

3. Bagaimana peran orang tua/mamak dalam mendidik anak/kemenakan?

4. Berapa banyak yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

5. Apa alasan pasangan yang melakukan pernikahan di bawah umur Nagari Padang Laweh?

Pekerjaan :Ketua Jorong Teratak Betung TanggalWawancara :27 September 2015

1. Kenapa maraknya terjadi pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban:Karena disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yaitu faktor ekonomi, pendidikan, dan pola asuh orang tua.

2. Apa dampak pernikahan di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga?

Jawaban:Kalau dampak pernikahan di bawah umur ini adalah bisa terhindar dari perbuatan maksiat dan bisa juga dilihat dari sosial masyarakat cendrung berangapan negatif mengingat mereka ini baru memasuki masa remaja.

3. Bagaimana peran orang tua/mamak dalam mendidik anak/kemenakan?

Jawaban: Kalau orang tua dalam mendidik anaknya sudah sangat baik dan mamak dalam mendidik anaknya kurang memerhatikan kemenakannya.

4. Berapa banyak yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Orang yang melakukan pernikahan di bawah umur kalau yang saya ketahui sebanyak 7 orang lebih.

5. Apa alasan pasangan yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Kalau menurut saya alasan mereka melakukan pernikahan di bawah umur ini adalah dari pada terjadi yang tidak diinginkan lebih baik menikah dan ada juga karna sudah hamil terpaksa di nikahkan.

Pewawancara Informan

Sisi Putri Yanti NIM: 1112.006

Azmi Farmen

TanggalWawancara :29 Juni 2016

1. Kenapa maraknya terjadi pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Karena disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yaitu faktor ekonomi, pendidikan, pola asuh orang tua dan karna hamil di luar nikah.

2. Apa dampak pernikahan di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga?

Jawaban:Kalau dampak pernikahan di bawah umur ini adalah bisa terhindar dari perbuatan maksiat, bisa juga dilihat dari sosial masyarakat cendrung berangapan negatif mengingat mereka ini baru memasuki masa remaja, lebih cepat mandiri, belum siap menjalankan hubungan keluarga karena masih remaja, dan hubungan yang tidak harmonis.

3. Bagaimana peran orang tua/mamak dalam mendidik anak/kemenakan?

Jawaban: Kalau orang tua dalam mendidik anaknya sudah sangat baik, mamak dalam mendidik anak/kemenakannya sudah berusaha untuk baik namun anak/kemenakan tersebut yang tidak menjalankan apa yang di ajarkan tersebut dan tidak bisa dinasehati.

4. Berapa banyak yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Orang yang melakukan pernikahan di bawah umur sebanyak 10 orang lebih kurang.

5. Apa alasan pasangan yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban:Alasan mereka melakukan pernikahan di bawah umur ini adalah dari pada terjadi yang tidak diinginkan lebih baik menikah, ada juga karena sudah hamil di luar nikah terpaksa di nikahkan, kurang perhatian orang tua dan karena pergaulan remaja sekarang ini.

NIM: 1112.006

TanggalWawancara :28 Juni 2016

1. Kenapa maraknya terjadi pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Karena disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yaitu faktor ekonomi, pendidikan, pola asuh orang tua, dan pergaulan remaja sekarang ini.

2. Apa dampak pernikahan di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga?

Jawaban: Dampak pernikahan di bawah umur ini adalah bisa terhindar dari perbuatan maksiat, lebih cepat mandiri, belum siap menjalankan hubungan keluarga karena masih remaja, hubungan yang tidak harmonis, bisa juga dilihat dari sosial masyarakat cendrung berangapan negatif mengingat mereka ini baru memasuki masa remaja, dan mengikuti sunnah Rasul.

3. Bagaimana peran orang tua/mamak dalam mendidik anak/kemenakan?

Jawaban: Kalau orang tua dalam mendidik anaknya sudah sangat baik dan mamak dalam mendidik anaknya kurang memerhatikan kemenakannya.

4. Berapa banyak yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Orang yang melakukan pernikahan di bawah umur kalau yang saya ketahui sebanyak 8 orang lebih kurang.

5. Apa alasan pasangan yang melakukan pernikahan di bawah umur di Nagari Padang Laweh?

Jawaban: Kalau menurut saya alasan mereka melakukan pernikahan di bawah umur ini adalah karena sudah hamil di luar nikah terpaksa di nikahkan, karena pendidikan kurang, karena pola asuh orang tua kurang baik, kehendak orang tua.

Sisi Putri Yanti NIM: 1112.006

Dokumen terkait