• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melangsungkan Suatu Akad Perkawinan

2. Meminang atau Melamar

Dalam bahasa Arab meminang disebut al-Khitbah yang berasal dari kata

ﺔﺒﻄﺧ ﺐﻄﳜ ﺐﻄﺧ

yang berarti meminta, yaitu meminta seorang wanita untuk

dinikahi. 51 Ungkapan meminang tersebut dapat disampaikan secara sharih, kinayah, dan ta’rid.Meminang dilakukan sebelum terjadinya akad nikah dan

setelah dipilih secara hati-hati.

Meminang harus memenuhi dua syarat:

a. Tidak didahului oleh pinangan laki-laki lain secara syar’i.

Apabila seseorang telah meminang seorang perempuan, haramlah hukumnya bagi orang lain untuk meminang perempuan itu sebab akan menyakiti hati orang lain kecuali kalau pinangan itu telah diputuskannya (dibatalkan) Sabda Rasulullah SAW:52

Artinya: “Dari Uqbah bi Amir, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, karena itu tidak diperbolehkan bagi seorang mukmin menjual barang yang sudah dibeli oleh saudaranya dan tidak boleh meminang seorang wanita yang sedang dipinang oleh saudaranya sehingga saudaranya itu meninggalkannya” (H.R Muslim)

b. Perempuan yang dipinang tidak terhalang oleh halangan syar’i, yang menyebabkan tidak dapat dinikahkan. Sedangkan perempuan yang dapat dinikahi syaratnya adalah:

1) Tidak bersuami

2) Perempuan itu bukan orang yang haram dinikahi untuk waktu tertentu atau

51Abu Luis al-Ma’luf, Munjid Fi al-Lughah wal al-‘ilam..., h. 2345

52Ibnu Mas’ud, Fiqih Mazhab Imam Syafi’i, (Bandung: cv. Pustaka Setia, 2007), Cet. Ke-II, h. 261

53Ma’mur Daud, Terjemahan Hadis Shahih Muslim, h.56

selamanya.

3) Tidak dalam iddah, baik iddah ditinggal mati suami atau karena thalaq, baik thalaq raj’i maupun ba’in.54

54Alhamdani, Risalah Nikah, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002), Cet. II, h. 31

53 A. Monografi Nagari Padang Laweh 1. Geografis

a. Sejarah

Asal mula dinamakan Nagari ini Padang Laweh ialah karena memiliki wilayah yang cukup luas, sehingga pada awal berdirinya nagari ini diambillah namanya Padang Laweh (wilayah yang luas).1Mengenai berdirinya nagari Padang Laweh ini berbeda pendapat para pemuka adat karena tidak ada petunjuk sejarah yang tertulis yang menyebutkan tahunnya. Namun menurut sebagian pemuka adat nagari Padang Laweh berdiri sekitar tahun 1100 M, ada juga yang mengatakan berdirinya sekitar tahun 1700 M. Pada tahun 1928 kembali diadakan pembaharuan dari segi pemerintahan karena belum ada struktur pemerintahan yang jelas dan juga tidak adanya batas-batas wilayah tertentu di nagari Padang Laweh pada masa itu.

b. Posisi Wilayah

Nagari Padang Laweh adalah suatu Nagari yang ada di Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat yang merupakan Nagari dengan jarak lebih kurang 24 Km dari kota Kabupaten. Kecamatan Koto VII merupakan salah satu dari 8 Kecamatan di Kabupaten Sijunjung.

1Azmi Farmen, Kepala Jorong, Wawancara Pribadi, tanggal 23 September 2015.

Nagari Padang Laweh mempunyai luas wilayah 3.497 Ha dengan keadaan daerah sebagian besar adalah berbukit-bukit yang digunakan oleh masyarakat untuk pertanian dan perkebunan. Terletak 100-200 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 24-32 derajat celsius dan curah hujan 169,1 mm.

c. Batas Wilayah

Batas wilayah Nagari Padang Laweh adalah sebagai berikut : 1) Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Guguk.

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Persiapan Padang Laweh Selatan.

3) Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Tanjung.

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Sisawah Kecamatan Sumpur Kudus.

Nagari Padang Laweh terletak pada ketinggian ± 160 Km dari permukaan laut. Sehubungan dengan Nagari Padang Laweh daerah darat mempunyai areal terluas berupa Sawah yaitu ± 150 Ha Kebun/ Ladang ± 517 H

d. Jumlah Jorong

Nagari Padang Laweh merupakan salah satu Nagari dari 7 Nagari /desa yang ada di Kecamatan Koto VII yang memiliki 4 Jorong yang terdiri dari : 1) Jorong Teratak Betung

2) Jorong Koto Padang Laweh 3) Jorong Sungai Gemiri

4) Jorong Bukit Gombak2 e. Topografi

Wilayah Nagari Padang Laweh berupa bentangan alam yang terdiri dari dataran rendah dengan luas sekitar 2.500 Ha dan perbukitan dengan luas sekitar 1.000 Ha. Nagari ini cukup subur, dimana tanaman apa saja dapat tumbuh, baik tanaman padi, perkebunan, hutan serta perut buminya yang mengandung barang tambang seperti batu bara, biji besi dan emas.

Keberadaan Sungai Batang Ombilin yang secara terus menerus mengalir membuat lahan di nagari ini cukup sesuai untuk jenis tanaman padi sawah dengan metode penyaluran air dari sungai ke sawah mempergunakan teknologi sederhana yaitu kincir air namun relatif cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan air persawahan.

2. Data Kependudukan

a. Jumlah Penduduk Per Jorong

b. Tabel 1

No. Jorong Jumlah KK Laki-laki

( Orang )

Perempuan ( Orang )

Jumlah Penduduk

1. Teratak Betung 406 KK 719 760 1479 Orang

2. Koto Padang laweh 235 KK 425 447 873 Orang

3. Sungai Gemiri 332 KK 617 578 1195 Orang

4. Bukit Gombak 509 KK 1016 965 1981 Orang

Total 1482 KK 2777 2750 5528

c. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

2Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

Tabel II

No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-11 bulun 59 67 126

2 12-59 bulan 94 96 190

3 5-6 tahun 119 122 241

4 7-12 tahun 262 250 512

5 13-15 tahun 228 232 460

6 16-18 tahun 203 206 409

7 19-24 tahun 266 225 491

8 25-34 tahun 356 356 712

9 35-44 tahun 393 405 798

10 45-49 tahun 329 319 648

11 50-59 tahun 247 250 497

12 60-74 tahun 137 131 268

13 75 ke atas 84 91 176

Jumlah Total 2777 2750 5528

3. Pekerjaan

Pekerjaan sebagian besar penduduk Nagari Padang Laweh adalah Petani seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel III

No Pekerjaan Jumlah Keterangan

1. Petani 2357 Orang

2. Pegawai Negeri 71 Orang

3. Pedagang Swasta 13 Orang

4. Pedagang/Pengusaha 146 Orang

5. TNI/POLRI 1 Orang

6. Pensiunan 56 Orang

7. Aparat Pemerintah Nagari 16 Orang

8. Dll 22 Orang

9. Tidak / Belum Bekerja ( Pelajar , Anak – Anak termasuk

Pengangguran ) 2846 Orang

Jumlah 5528 Orang

4. Keadaan Sosial3 a. Kesehatan

Dalam rangka peningkatan kualitas dan kesehatan penduduk, pemerintah Nagari Padang Laweh telah menggalakkan pelaksanaan program Keluarga Berencana. Sosialisasi dan peningkatan program keluarga berencana terus dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan seperti program penyuluhan keluarga berencana bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang Baru, pencegahan dan pengaturan jarak kelahiran bagi mereka dan program-program lain. Selain itu pemerintah atau pihak pustu menyediakan alat kontrasepsi dan

3Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

pelayanan KB secara gratis atau cuma-cuma bagi peduduk Rumah Tangga Miskin.

Tingginya angka kematian ibu, bayi dan belita diduga disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama adalah ISPA, tetanus dan kekurangan gizi. Faktor lain adalah faktor lingkungan dan prilaku penduduk dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan sewaktu hamil dan melahirkan, seperti pola makanan, jarak kelahiran dan jumlah anak.

Di Nagari Padang Laweh jumlah tenaga medis yang tersedia, ibu yang mendapat pelayanan kesehatan dan jumlah ibu yang ikut Keluarga Berencana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV Jumlah Tenaga Medis

NO Tenaga Medis Jumlah

1 Dokter Umum 0

2 Bidan Desa 4

3 Mentari Kesehatan 0

4 Dukun Beranak terlatih 6

b. Sarana Kesehatan

Tabel V

No Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah Unit

1 Apotek 0

2 Rumah Sakit Umum (RSU) 0

3 Rumah Sakit Bersalin 0

4 Poliklinik 0

5 Posyandu 13

6 Rumah Sakit Khusus 0

7 Puskesmas 0

8 Puskesmas Pembantu (Pustu) 2

9 Dokter Praktek 0

10 Poskesri 1

c. Sarana Pendidikan

Tabel VI

No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Unit

1 PAUD 3

2 TK 5

3 Sekolah Dasar 8

4 SLTP sederajat 2

5. Keadaan Ekonomi

Nagari Padang Laweh yang mempunyai Penduduk 5.528 dan 1.482 Kepala Keluarga ini Mayoritas adalah Petani, sebagian besar Penduduk Nagari Padang Laweh hidup bertani seperti bercocok Tanam Padi di sawah, menyadap Karet, bertukang dan lain sebagainya, disamping bertani juga masyarakat banyak berusaha di bidang kerajinan anyaman tikar pandan,

sehingga tikar pandan Padang Laweh dikenal orang di mana-mana, disamping itu Nagari Padang Laweh juga terkenal dengan buah-buahan antara lain:

Durian, Manggis,Lansek dan rambutan, tapi ini sifatnya musiman saja.

Sehingga ekonomi rakyat sangat tergantung pada sektor pertanian itu sendiri, sejauh ini di Nagari Padang Laweh itu sudah terbentuk kelompok kelompok Tani yang bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan mutu hasil dari seluruh petani, baik petani sawah maupun petani kebun yang semuanya itu merupakan sumber pokok mata pencaharian masyarakat.4

Meski dari tahun ketahun sudah mulai ada peningkatan, yang masih terkendala sampai dengan saat ini adalah masalah faktor pengairan untuk mengairi sawah-sawah masyarakat, karena masih mengharapkan air hujan, padahal di Nagari Padang Laweh ini memiliki potensi untuk dibangunkannya Irigasi, karena adanya sumber air seperti sungai dan lain-lain.

Berkat bantuan dan bimbingan Pemerintah terhadap masyarakat pada saat ini telah banyak yang memanfaatkan dana pinjaman dari Pemerintah, baik secara berkelompok maupun perorangan.

Kelompok kelompok tani yang tergabung dalam organisasi Gapoktan sekarang telah banyak fasilitas yang diberikan seperti, Bibit Unggul, Pelaksanaan Bimbingan Sekolah Lapangan, bimbingan Tanam Padi Sebatang dan lain sebaginya, sehingga hasil pertanian telah meningkat di banding tahun tahun sebelumnya.

4Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

Tukang – tukang kayu yang bergerak dibidang perabot juga telah banyak memanfaatkan pinjaman lunak Kopperindag, sehingga tidak menemui kesulitan dibidang permodalan.

Kelompok – kelompok yang bergerak di bidang simpan pinjam pada saat ini telah dapat memanfaat kan Dana BKMN (Badan Kredit Mikro Nagari) dari awal pelaksanaan sampai akhir Desember 2013 ini telah terealisasi lebih dari 60 kelompok yang masing masing kelompok mendapat pinjaman bervariasi muali dari Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) sampai Rp 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah).

Bagi pedagang – pedagang kecil dan menengah yang mengajukan permohonan pinjaman ke Bank juga telah banyak mendapatkan modal dari berbagai Bank sehingga bisa berusaha sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

Dengan demikian pertumbuhan ekonomi masyarakat Nagari Padang Laweh secara berangsur-angsur telah mulai membaik, hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat membeli Kendaraan Roda Dua maupun Roda Empat dan barang elektronik serta perabot rumah tangga lainnya.5

6. Agama

Penduduk nagari ini seluruhnya memeluk agama Islam sesuai dengan semboyan “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. Meskipun disadari dari segi pengamalan sehari-hari masih banyak dikalangan masyarakat yang belum mengamalkan agama Islam secara sempurna, akan

5Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

tetapi tidak ada masyarakat Nagari Padang Laweh yang menganut agama selain agama Islam.

7. Adat

Adat merupakan masalah yangmempunyai peranan penting didalam kehidupan masyarakat, karena adat itu adalah tata cara hidup dalam menyusun hubungan antara anggota dalam masyarakat. Pada dasarnya adat Minangkabau berpedoman kepada empat masalah adat, yaituadat yang sabana adat, adat yang diadatkan, adat yang teradat dan adat istiadat.

a. Adat yang sabana adat

Yaitu segala sesuatu yang telah demikian terjadi menurut kehendak Allah dan tidak berubah-rubah. Dalam literatur lain adat yang sabana adat diartikan sesuatu yang seharusnya menurut alur, patut dan seharusnya menurut agama Islam (syara’) menurut peri kemanusiaan, adil dan beradab.

Adat yang sabana adat dapat dipahami hukum yang berlaku di mana dan kapan saja tidak tergantung pada pandangan manusia. Namun di Nagari Padang Laweh adat yang sabana adat dikenal dengan istilah Adat Asli. Adat Asli ada 2 macam:

1) Langsung titah Allah SWT dan Rasul-Nya.

2) Telah disumpah atas nama Allah SWT

Adat ini berada dalam ungkapan adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah dak lapuak dek hujan dak lakang dek paneh. Kalau dilanggar kanai dek bisokowi ka bawah dak baurek ka ateh dak bapucuak di tangah di liriak kumbang.

b. Adat nan teradat

Yaitu peraturan yang dibuat oleh niniak mamak suatu nagari atau beberapa nagari. Peraturan ini adalah untuk mencapai tujuan yang baik dalam masyarakat tersebut yang hal ini tidak sama pada setiap nagari. Meskipun begitu yang menyangkut undang-undang pokok adat seluruh Minangkabau adalah sama, hal ini terlihat pada pepatah:

Adat sepanjang jalan

Bapucuak sapanjang batuang Lain lubuak lain ikan

Lain padang lain bilalang

Penulis mengamati pada saat ini niniak mamak terhadap adat masih dapat berjalan sebagaimana mestinya. Apabila ada di antara anak kemenakannya yang melanggar adat ditinjau dari beberapa aspek: ekonomi, sosial dan lainnya. Maka mamaknya memberikan pengarahan dan petunjuk yang baik kepadanya dan tidak boleh lagi berbuat kesalahan yang sama.

Apabila kemenakannya melanggar adat, maka akan dihukum berdasarkan hukum adat seperti “Dibuang Sepanjang Adat” yang tidak akan dibawa bermusyawarah dalam Nagari.

Seorang mamak mendapat malu, kalau ternyata kemenakannya berbuat onar dalam masyarakat. Ini berarti mamak tersebut tidak berhasil dalam mendidik kemenakannya dengan adat istiadat yang berlaku dalam kampung tersebut.6

6Profil Nagari Padang Laweh, tahun 2013

c. Adat nan di adatkan

Merupakan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat normatif, artinya kebiasaan-kebiasaan yang semestinya diikuti oleh masyarakat, karena kebiasaan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat suatu Nagari yang bersangkutan. Kebiasaan-kebiasaan ini adakalanya dikukuhkan dengan cara mufakat oleh niniak mamak pamangku adat dalam suatu nagari agar kebiasaan diberlakukan.

d. Adat istiadat

Yaitu pedoman dan peraturan diseluruh daerah yang diperturun naikkanselama ini, Waris nan di Jawek, Pusako nan di Tolong, artinya diterima oleh generasi yang sekarang dari generasi terdahulu supaya dapat berdiri kokoh. Adat istiadat juga dapat diartikan adat kebiasaan dalam suatu nagari atau suatu golongan yang berupa kesukaan dari masyarakat itu sendiri, umpamanya bunyi-bunyian. Sesuai pepatah, adat istiadat yaitu:

Dimano batang taguliang Disinan tindawan tumbuah Dimano tanah dipijak Disinan langik dijunjuang

Maksudnya adalah seseorang harus menyesuaikan diri dengan adat masyarakat setempat yang berbeda-beda. Adat istiadat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam suatu masyarakat.

Dokumen terkait