• Tidak ada hasil yang ditemukan

FENOMENA DAN DAMPAK FANGIRL DI JEPANG 3.1 Fenomena Fangirl di Jepang

3.2 Dampak Positif Fangirl di Jepang Terhadap

3.2.1 Dirinya Sendiri

Fangirl melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan idolanya, mengikuti perkembangannya melalui sosial media, menonton variety show/talk show, drama dan film yang dibintangi idoanya, datang ke konser juga membeli goods dan CD asli. Hal ini adalah salah satu bentuk dukungan nyata yang dilakukan fangirl terhadap idolanya.

Banyak hal positif yang didapat fangirl jika mendukung idolanya dengan cara sewajarnya dan tidak melebihi batas. Berikut ini adalah dampak-dampak positif menjadi seorang fangirl di Jepang :

1. Kreatif

Fangirl tak hanya berasal dari orang dengan lingkungan yang sama, hobi yang sama, ataupun ekonomi sosial yang sama. Mereka tergabung atas fandom karena minat pada idola yang sama. Mereka melakukan banyak aktivitas produksi yang mengarah kepada idolanya, salah satunya adalah membuat prakarya yang disebut Fanmade. Menurut Your Dictionary, Fanmade adalah sebutan untuk sesuatu yang dibuat secara tidak resmi oleh penggemar. Fanmade berupa Fan fiction, Fan art, maupun pembuatan goods yang dibuat oleh fans itu sendiri. Fangirl Jepang adalah salah satu fangirl yang dikenal gemar membuat goods dukungan hasil karya mereka sendiri. Mereka seakan berlomba untuk menjadi lebih kreatif sehingga akhirnya pada saat konser ditemukan berbagai macam goods yang berbeda dan menarik.

46

(Gambar 3.2.1.1 Uchiwa dan bando yang dibuat sendiri oleh Fangirl NEWS)

2. Memiliki Banyak Teman Baru

Menjadi fangirl tentunya tak hanya terjadi pada segelintir gadis-gadis di Jepang, tetapi hampir pada semua lapisan masyarakat. Hal ini lah yang mendorong adanya fandom yang dapat menyatukan penggemar-penggemar yang mendukung idola yang sama. Dengan bergabung dengan fandom, fangirl dapat memiliki banyak teman baru. Berbagi informasi terbaru mengenai idola, pergi ke konser bersama-sama, juga melakukan banyak kegiatan secara bersama-sama.

3. Menjadi Lebih Bersemangat dan Terinspirasi

Kehidupan masyarakat Jepang yang dipenuhi rutinitas pekerjaan dan pendidikan yang terus menerus tentunya dapat memberikan dampak psikologis terhadap masing-masing individunya. Menjadi fangirl adalah salah satu sarana wanita-wanita Jepang untuk memulihkan kondisi mereka. Dengan melakukan

47

kegiatan Fangirling, melakukan konsumsi informasi terhadap idola memberikan semangat dan perasaan bahagia terhadap fangirl itu sendiri. Idola juga memberikan insipirasi terhadap fangirl, salah satu contohnya adalah dalam belajar. Banyak fangirl yang belajar menari karena melihat kepiawaian idolanya dalam menari dan ingin mengikuti gerakan tarian tersebut. Banyak juga fangirl yang giat belajar karena ingin sepintar idolanya dan dapat masuk kedalam universitas yang sama. Tentunya perilaku inspirasi dalam belajar ini memberikan dampak positif bagi pribadi masing-masing fangirl tersebut.

4. Pandangan yang Baik Tentang Idolanya

Sering kali ditemukan banyak fangirl Jepang yang menganggap idola mereka adalah anak mereka. Banyak penggemar-penggemar terutama perempuan menjelaskan bagaimana mereka sering memandang idola mereka dengan tatapan "Keibuan", yang berasal dari kesenangan mendukung dan mendorong keberhasilan idola mereka. Menurut Matsumoto (Galbraith dan Karlin, 2012), yang menulis sebuah buku tentang pengalamannya sebagai penggemar boy band Johnnys, menggambarkan peran perempuan penggemar Johnnys seperti "ibu virtual" (baacharu okan). Sejak penggemar Johnnys mengidentifikasi dirinya pada idola mana yang mereka dukung, penggemar akan sering berbicara tentang idola mereka seolah-olah idolanya adalah anggota keluarga mereka sendiri. Mereka akan berbicara tentang prestasi dan bangga dalam kesuksesannya. Citra idola Johnnys, terutama Arashi, bukanlah anak laki-laki malas dan nakal, tetapi, lebih tepatnya, contoh pemuda Jepang yang sukses dan penuh kerja keras. Seperti

48

halnya orang tua, penggemar Johnnys mendukung segala tindakan dan merasa senang mengetahui apapun yang berkaitan dengan idolanya.

5. Setia Mendukung Idolanya

Fangirl-fangirl ini mencintai idolanya bukan hanya dilakukan secara sementara, tetapi berlangsung sejak awal debut idolanya dan terus menerus hingga saat ini. Banyak dijumpai fangirl yang “berumur” atau sudah memiliki keluarga, mereka mendukung idolanya sejak muda. Contohnya adalah penggemar Tackey dan Tsubasa (Takizawa Hideaki dan Imai Tsubasa) yang menulis surat pada keduanya tentang kelahiran anaknya. Ibu tersebut bermarga Takizawa dan ingin memberi nama anaknya Tsubasa, sehingga nama anaknya merupakan gabungan dari nama idolanya (NTV Best Artist Live Show, 30-11-2011). Kesetiaan penggemar terhadap idolanya juga terlihat dari hasil pengamatan P.K Sanjun di konser Arashi bertajuk “Exciting School Uniform” di Tokyo Dome pada bulan juni tahun lalu dalam situsnya

また、必ずしも「嵐ファン=ジャニーズファン」ではないことも判明した。もち

ろん掛け持ちのファンもいたが、この日話を聞いた 7 割ほどは、純粋に嵐だけが

好きで、他のジャニーズには興味がないという。

Selain itu, ditemukan juga bahwa itu tidak selalu "penggemar Arashi = penggemar Johnnys." Tentu saja, tetapi harus juga penggemar Kakemochi, hari ini sekitar 70% cerita yang didengar, murni hanya suka Arashi, tidak tertarik dengan Johnnys lainnya.”.

49

Para penggemar tersebut hanyalah penggemar dari Arashi saja walaupun banyak boy band Johnnys yang memdulang kesuksesan besar. Mereka mendengarkan dan menonton karya-karya boy band lainnya, tetapi jika ditanya mereka akan menyebut dirinya sebagai penggemar 1 fandom saja.

3.2.2 Idol

Selain terhadap fangirl, hubungan kesinambungan antara idola dan fangirl juga memberikan dampak positif pada masing-masing artisnya. Mereka yang digemari dan dicintai penggemarnya memberikan kebanggaan dan kebahagian tersendiri bagi dirinya. Berikut adalah dampak positif yang diterima boy band terhadap perilaku fangirlnya :

1. Kesuksesan Besar

Boy band-boy band dibawah naungan Johnny Kitagawa selalu mendapat kepopuleran yang tinggi. Mereka yang telah didebutkan adalah mereka yang sudah siap secara keseluruhan untuk bersaing dalam dunia hiburan Jepang. Tak heran dalam kurun waktu yang singkat, boy band keluaran Johnnys digilai penggemarnya. Dengan sistem marketing yang mumpuni, Johnny mampu menaikan popularitas talent-talentnya melalui berbagai media sehingga dapat dengan mudah akrab dikalangan masyarakat Jepang. Kepopuleran ini tentunya berdampak pada ekonomi artis tersebut. Seperti kepopuleran boy band Arashi pada tahun 2009. Oricon menyatakan Arashi sebagai artis terlaris tahun itu dan diberikan penghargaan sebagai "Artis dengan Penjualan Tertinggi" dengan total penjualan senilai ¥14460000000 untuk single, album, DVD musik, dan musik

50

kategori Blu-ra meluncurkan "Arashi Jet", sebuah Boeing 777-200 domestik yang memuat gambar dari anggota Arashi dan album mereka selama 5 tahun berturut-turut sejak 2010 hingga saat ini.

(Gambar 3.2.2.1)

2. Trendsetter

Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki kreatifitas yang tinggi, terlebih dalam berbusana. Kreatifitas pakaian di Jepang tentunya menjadi keberagaman yang menarik dalam perspektif masyarakat lokal maupun manca negara. Hal ini juga dijadikan acuan setiap agensi untuk memberikan pakaian serta style yang menarik untuk artis-artisnya. Johnny Kitagawa pun melakukan hal yang sama. Setiap talentnya diberikan berbagai pakaian yang menarik serta memiliki ciri agar dapat dijadikan trend di kalangan penggemar maupun non-penggemar. Sering kali ditemukan apa yang dipakai sang idola menjadi teladan bagi fangirlnya, seperti gaya berpakaian atau warna rambut. Hal ini merupakan salah satu faktor interaksi yang mengacu pada perilaku imitasi (meniru). Perilaku ini merupakan salah satu bentuk fanatisme penggemar terhadap idolanya.

51 3. Perlindungan Tinggi

Sebagai seorang idola tentu dibutuhkan perlindungan untuk mempermudah pekerjaannya. Hal ini dimaksudkan agar jadwal aktifitasnya dapat berjalan lancar tanpa gangguan dari orang-orang tak berkepentingan atau penggemar ekstrim. Penjagaan yang tinggi tentunya memberikan perasaan aman sehingga para talent dapat bekerja dengan tenang. Penjagaan ini juga mempermudah akses artis dalam memasuki gedung, mobil maupun tempat umum lainnya.

3.2.3 Keluarga dan Masyarakat