• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Munculnya Fangirl di Jepang

SEJARAH SERTA LATAR BELAKANG MUNCULNYA BOY BAND DAN FANGIRL

2.2 Latar Belakang Munculnya Fangirl di Jepang

2.2 Latar Belakang Munculnya Fangirl di Jepang

Johnnys sebagai boy band pertama di Jepang sekaligus dalam agensi Johnny and Associates memulai debutnya pada tahun 1962 di Western Carnival, sebuah festival musik tahunan selama seminggu di teater Nichigeki, Tokyo. Mereka tampil tidak seperti grup lain yang mengusung tema rock n roll tetapi dengan tema musik broadway. Kesuksesan Johnny and Associates yang sebenarnya muncul pada tahun 1968 dengan kehadiran Four Leaves, boy band remaja yang beranjak dewasa ini muncul dengan penampilan lembut dan suara mereka yang menarik imajinasi publik menjadikan mereka sebagai boy band Johnnys yang cepat dijunjung dan dipuja oleh masyarakat Jepang pada era itu 1980an, Hikaru Genji mendominasi kepopuleran boy band di Jepang, kemunculan Hikaru Genji disambut meriah publik Jepang. Anggota klub penggemar pada saat itu mencapai lebih dari 500 ribu orang, para penggemar Hikaru Genji juga membentuk grup-grup penggemar tidak resmi yang dibentuk di berbagai daerah di Jepang. Hikaru Genji sering benyanyi sambil berdansa di atas roda pada saat itu (wikipedia.org/wiki/Hikaru_Genji). Setelah itu kemunculan SMAP pada tahun 1990an menjadi fenomena besar di Jepang. Kepopuleran boy band ini sekaligus membernya Kimura Takuya yang terkenal akibat peran-perannya dalam drama dan film Jepang seketika menjadi idola di kalangan perempuan-perempuan Jepang. Pada 1997, kepopuleran Johnny’s Junior juga turut andil dalam perkembangan boy band di Jepang. Era keemasan adalah

28

sebutan dimana boy band yang telah debut maupun yang belum debut memiliki tingkat kepopuleran yang sama tinggi di kalangan masyarakat Jepang.

Keberadaan public figure di dunia hiburan tentunya juga menjadi awal kemunculan penggemar. Penggemar biasanya mengacu pada dukungan yang bersifat berkala dan seiring dengan eksistensi idolanya. Penggemar-penggemar boy band pada awal kemunculannya hingga saat ini selalu didominasi oleh perempuan. Maka dari itu peran fangirl lebih menunjang keberadaan idola-idolanya. Pada akhirnya hingga era heisei saat ini boy band- boy band Johnny and Associates selalu digemari dan memiliki banyak penggemar perempuan.

2.3 Fandom (Komunitas)

Menurut Gooch, fandom dalam istilah yang paling dasar, adalah sekelompok penggemar yang membentuk jaringan sosial dengan satu sama lain berdasarkan kepentingan bersama mereka dalam membaca dan menonton teks tertentu, dan para penggemar pada gilirannya menulis atau menghasilkan bahan untuk teks itu (2008, p.3). Fandom pada hakikatnya menyatukan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan ingin saling berbagi informasi kepada sesamanya

Para penggemar juga biasanya gemar membuat karya sastra dan karya seni mereka sendiri, yang disebut Fan fiction dan Fan art. Fan fiction atau fiksi penggemar adalah sebutan untuk karya fiksi yang ditulis oleh penggemar tentang tokoh nyata atau pun fiksi yang menceritakan kisah, latar atau karakter yang sudah ada. Fan fiction dibuat berdasarkan film, komik, kartun, drama, novel, selebriti, maupun orang terkenal lainnya, namun tak jarang penggemar

29

menjadikan diri mereka sendiri maupun orang lain sebagai OC (original character) dalam fan fiction. Untuk menghindari tuntutan mengenai hak cipta, penulis fan fiction biasanya mencantumkan kategori “fanfic” dalam tulisannya dan memberikan disclaimer, semacam pengakuan hak cipta, untuk penulis aslinya. Sedangkan untuk menghindari protes atau pertanyaan dari penggemar lain, biasanya para penulis fanfic selalu memberikan sedikit catatan-catatan “peringatan” atas variasi-variasi eksperimen yang dia gunakan dalam fanfic-nya

Fan Art menurut

Urban Dictionary adalah seni bentuk apapun, biasanya elektronik atau gambar dengan tangan bebas, yang menggunakan karakter atau keadaaan dari acara populer televisi, novel, kartun, komik, atau film sebagai subyek. Fan art dapat berupa doujinshi (sebutan dalam bahasa Jepang untuk komik buatan penggemar), gambar-gambar, kerajinan tangan seperti kipas besar bergambar wajah artis idola atau kaos bergambar kartun, dan lain-lain. Membuat karya fan fiction dan fan art merupakan hal yang menyenangkan bagi para penggemar dan sebuah sarana untuk menyalurkan bakat terpendam mereka dalam berkarya.

Selain melalui fan fiction dan fan art, para penggemar melakukan aktifitas hariannya melalui konsumsi berita terbaru tentang idolanya. Seiring berkembangnya teknologi, penyebaran informasi dalam suatu komunitas pun menjadi lebih cepat ke seluruh penjuru dunia. Media online seperti internet menjadi sasaran utama dalam meluaskan jaringan dan informasi suatu fandom kepada para penggemarnya. Komunitas yang terbentuk dan berkembang di dunia maya disebut Cyber Fandom.

30

Namun, mereka yang berpartisipasi dalam fandom tidak selalu tinggal di tempat yang sama, dan terutama dengan Cyber Fandom, penggemar dapat sering berkomunikasi tanpa pernah secara fisik bertemu satu sama lain. Alasan utama penggemar berpartisipasi dalam fandom adalah untuk menemukan tempat di mana mereka akan diterima untuk kegiatan mereka yang dianggap "fanatik" oleh masyarakat normatif. Cyber Fandom khususnya memungkinkan beragam rangkaian orang untuk berinteraksi dan tidak dinilai berdasarkan, ras, atau latar belakang sosial ekonomi mereka dan bukan atas jasa komitmen mereka untuk fandom yang mereka pilih (Gooch, 2008 p.19-20).

Penggemar biasanya memiliki bahasa sendiri, kadang-kadang disebut "fanspeak," di mana kata-kata dan frase telah disesuaikan untuk membuat jargon yang hanya sesama penggemar yang memahami. Untuk setiap fandom dalam Johnny and Associates, setiap fandom boy band memiliki nama fandom yang berbeda-beda. Contohnya fandom penggemar Hey!Say!JUMP adalah Tobikko, untuk penggemar Sexy Zone disebut Sexy Girl (perempuan) dan Sexy Boy (laki-laki), fandom KAT-TUN adalah Hyphens, NEWS disebut Chankapanaa dan Arashi dengan sebutan Arasick/Arashian. Tentunya hal ini dimaksudkan agar para fangirl maupun fanboy tidak salah bergabung dalam komunitas dan memiliki ciri fandom masing-masing. Johnny and Associates membuat sebuah situs resmi yang merupakan sub-site dari Johnny’s Net untuk para penggemar yaitu Johnny’s Family Club dimana penggemar khusus warga Jepang atau mereka yang tinggal dan beralamat di Jepang dapat mendaftar sebagai penggemar resmi dan mendapat keuntungan keanggotaan seperti laporan berkala dan pelayanan prioritas ketika membeli tiket konser dan pertunjukan.

31

Di situs JFC (johnnys-net.jp/page?id=jfcJoin&lang=en_us), dijelaskan tentang bagaimana cara bergabung menjadi bagian dari JFC. Setiap agensi memiliki persyaratan bergabung yang berbeda, begitu pula Johnny and Associates. Setiap calon anggota fan club harus membaca persetujuan keanggotan dan menyetujui istilah dan peraturan di dalam persetujuan keanggotaan tersebut. Setelah itu setiap calon anggota harus membayar biaya keanggotaan awal dan biaya tahunan selama bergabung dalam JFC sebesar ¥5000. Selain keuntungan yang telah disebutkan diatas, keuntungan lainnya adalah anggota JFC dapat mengirimkan surat kepada fandom mereka, baik surat untuk kelompok maupun surat pribadi untuk member favorit. Setiap agensi memberikan kebijakan yang berbeda kepada artis-artis dalam naungannya. Dalam Johnnys, surat hanyalah satu-satunya barang yang dapat diberikan kepada idola. Dan artis hanya dapat menerima surat dari penggemar di fandomnya saja. Kebijakan memberi hadiah berupa barang dan uang sudah tidak diperbolehkan lagi karena selain dapat mengundang bahaya terhadap artisnya, dikhawatirkan kejadian pada tahun 1989 terulang kembali, dimana salah satu boy band yang sedang populer mendapat sebuah truk berisi 4 ton coklat dari fandomnya saat hari valentine, sehingga akhirnya karena terlalu banyak coklat-coklat tersebut terpaksa dibuang. Berita ini sempat menjadi isu panas di media massa Jepang

(kpopstarz.com/articles/126688/20141022/a-look-into-how-japan-agency-johnnys-entertainment-sets-rules-for-their-fandoms.htm).

Selain hal-hal yang disebutkan diatas, para penggemar juga gemar memainkan role play atau bermain peran. Menurut Suryani (2008), bermain peran adalah memerankan karakter/tingkah laku dalam pengulangan kejadian yang

32

diulang kembali, kejadian masa depan, kejadian yang masa kini yang penting, atau situasi imajinatif. Sehubungan dengan ini, pengertian role play dalam yang bersifat sandiwara, dimana pemain memainkan peranan tertentu sesuai dengan lakon yang sudah ditulis, dan memainkannya untuk tujuan hiburan. Dalam fandom, para fangirl maupun fanboy (umumnya fangirl) memerankan tokoh sebagai idolanya. Para role player (sebutan untuk pemeran role play) harus sangat memahami bagaimana karakter dari idola yang akan dia perankan. Hal ini bertujuan agar fangirl dan fanboy lain yang berinteraksi dengan role player dapat merasakan berinteraksi langsung dengan idolanya. Role play biasanya dapat ditemukan dalam dunia maya seperti Twitter, Facebook, bahkan aplikasi online chat seperti Line.