• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar-dasar Jurnalistik

Dalam dokumen smk10 TeknikPenyiaranDanProduksiProgram Sri (Halaman 47-64)

1. Fungsi dan Tugas Jurnalistik

Fungsi dan t ugas j urnal ist ik sesuai dengan undang-undang pokok pers Bab. II pasal 3 adal ah sebagai berikut :

a. Pers nasional berf ungsi sebagai media inf ormasi, pendidikan, hiburan dan kont rol sosial .

b. Disamping f ungsi t ersebut , pers nasional dapat berf ungsi sebagai l embaga ekonomi.

Dari undang-undang t ersebut dapat dij el askan bahwa j urnal ist ik berf ungsi menghimpun, mengol ah dan menyal urkan inf ormasi mel al ui media masa di mana dia bekerj a. Bidang kerj a j urnal ist ik yait u pada pendidikan, hiburan maupun kont rol sosial masyarakat .

Pers dapat berf ungsi sebagai l embaga ekonomi, hal ini mengandung maksud bahwa dal am bert ugas pers dapat mengat as namakan at au diberi t ugas ol eh l embaga t empat kerj a (perusahaan penerbit an) at au yang bersangkut an dapat mendirikan perusahaan sendiri.

Sebagai kont rol sosial , dimaksudkan bahwa pers harus memperj uangkan hak-hak rakyat . Ikut membangun masyarakat mel al ui penegakan hukum dan hak asasi manusia sert a mel akukan pengawasan, krit ik, koreksi dan saran t erhadap hal - hal yang berkait an dengan kepent ingan umum sert a akt if memperj uangkan keadil an dan kebenaran.

Di samping f ungsinya pers j uga memil iki hak dan kewaj iban. Sesuai undang-undang pokok pers Bab II pasal empat , pers memil iki hak sebagai berikut .

a. Kemerdekaan pers dij amin sebagai hak asasi warga negara. b. Terhadap pers nasional t idak dikenakan penyensoran,

pembredel an at au pel anggaran penyiaran.

c. Unt uk menj amin kemerdekaan pers, pers nasional

mempunyai hak mencari, memperol eh, dan menyebarl uaskan gagasan dan inf ormasi.

d. Dal am mempert anggungj awabkan pemberit aan di depan hukum, wart awan memil iki hak t ol ak.

Sedangkan kewaj iban pers sesuai undang-undang pokok pers Bab II pasal l ima sebagai berikut .

a. Pers nasional berkewaj iban menberit akan perist iwa, opini dengan menghormat i norma-norma agama dan rasa kesusil aan masyarakat sert a asas praduga t ak bersal ah.

b. Pers waj ib mel ayani hak j awab. c. Pers waj ib mel ayani hak koreksi.

Sesuai pasal enam, pers harus mel aksanakan peranannya sebagai berikut .

a. Memenuhi hak masyarakat unt uk menget ahui.

b. Menegakkan hukum dan hak asasi manusia, sert a menghormat i kebhinekaan.

c. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan inf ormasi yang t epat , akurat dan benar.

d. Mel akukan pengawasan, krit ik, koreksi, dan saran t erhadap hal -hal yang berkait an dengan kepent ingan umum.

e. Memperj uangkan keadil an dan kebenaran.

Dari undang-undang t ersebut , dapat diart ikan bahwa pers merupakan l embaga sosial dan wahana komunikasi masa yang mel aksanakan t ugas-t ugas j urnal ist ik/ kewart awanan. Tugas- t ugas t ersebut mel iput i bagaimana mencari, memperol eh, memil iki, menyimpan, mengol ah dan menyampaikan inf ormasi dal am bent uk sesuai dengan media publ ikasi yang digunakan yait u dal am bent uk t ul isan (t eks), gambar, suara, suara dan gambar, dat a dan graf ik maupun dal am bent uk l ain dengan menggunakan media cet ak, media radio, t el evisi maupun media l ainnya yang t ersedia.

Sedangkan pengert ian dari perusahaan pers adal ah badan hukum yang menyel enggarakan usaha pers. Sepert i perusahaan media cet ak, media el ekt ronik, kant or berit a, dan perusahaan l ain yang secara khusus menyel enggarakan, menyiarkan dan menyal urkan inf ormasi.

2. Persyaratan seorang j urnalis

Mengingat berat nya t anggungj awab j urnal is sert a karakt erist ik pekerj aan yang menunt ut seseorang yang t angguh, maka unt uk menj adi j urnal is diperl ukan persyarat an-persyarat an kemampuan penget ahuan dan sikap sebagai berikut .

a. Cerdas. Orang cerdas akan cenderung bersikap krit is t erhadap inf ormasi yang diperol eh dari sumber inf ormasi. Semua inf ormasi akan dianal isis t erl ebih dul u sehingga inf ormasi yang diperol eh memil iki akurasi yang t inggi. Dengan cara ini t idak akan didekt e ol eh sumber inf ormasinya.

b. Waspada. Seorang yang memil iki kewaspadaan akan cenderung bersikap hat i-hat i, meskipun demikian t idak harus kel ihat an sepert i orang bodoh.

c. Rasa ingin t ahu yang besar. Sikap ini diperl ukan unt uk menggal i dan memil ih mana inf ormasi yang memil iki nil ai berit a dan mana yang kurang. Hal ini dimaksudkan karena j urnal is harus menyampaikan/ meneruskan inf ormasi kepada khal ayak, sehingga harus memil iki kepekaan yang t inggi t erhadap nil ai inf ormasi yang ada disekit arnya.

d. Perhat ian t erhadap masyarakat . Karena j urnal is bekerj a unt uk kepent ingan masyarakat , maka ia harus memperhat ikan segal a sesuat u yang t erj adi di dal am masyarakat . Ia harus membel a kepent ingan masyarakat t erut ama masyarakat yang t ert indas, l emah, miskin mel al ui inf ormasi yang dit ul isnya dan disiarkannya kepada khal ayak mel al ui media masa sebagai krit ik sosial .

e. Akal yang panj ang. Seorang yang berakal panj ang t idak mudah put us asa dan mudah menyerah. Ia akan berusaha dengan akal yang dimil ikinya unt uk memecahkan kesul it an yang dihadapinya.

f . Peka t erhadap ket idak adil an. Bil a t erj adi ket idak adil an di masyarakat , maka ia harus segera mengangkat inf ormasi t ersebut menj adi berit a, sehingga segera mendapat perhat ian dan sol usi.

g. Berani. Seorang j urnal is harus berani berbeda pendapat dengan penguasa apabil a kebij akannya dipandang t idak benar dan berdampak pada ket idak adil an dan kesengsaraan rakyat . Dal am berbeda pendapat t ent unya disert ai argument asi yang kuat .

h. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik bahasa t ul is maupun l isan, agar dal am menyampaikan inf ormasi t idak t erj adi kesal ahf ahaman. Sebaiknya j uga menguasai beberapa bahasa asing.

i. Berpegang pada norma, et ika dan kesusil aan.

j . Bersikap j uj ur, t erbuka, menghormat i dan mel indungi sumber inf ormasi, agar mendapat kepercayaan dari masyarakat .

3. Kode Etik Jurnalistik

Di dal am mel akukan t ugasnya seorang j urnal is/ wart awan diit unt ut unt uk ment aat i kode et ik j urnal ist ik. Hal ini diat ur karena set el ah ref ormasi bermuncul an berbagai organisasi j urnal ist ik, sehingga PWI (persat uan wart awan Indonesia ) bukan sat u-sat unya organisasi j urnal ist ik. Organisasi yang muncul diant aranya AJI ( Asosiasi Jurnal ist ik Indonesia), AJTI (Asosiasi

Jurnal is Tel evisi Indonesia) dan sebagainya. Set iap organisasi memil iki kode et ik yang harus dit aat i ol eh segenap anggot anya. Di samping it u j uga ada kode et ik yang t el ah disepakat i unt uk dit aat i sel uruh wart awan/ j urnal is sel uruh indonesia yait u adal ah KEWI (Kode Et ik Wart awan Indonesia). Kode et ik ini dimaksudkan unt uk menj amin t egaknya kebebasan pers sert a t erpenuhinya hak-hak masyarakat . Dengan demikian KEWI merupakan l andasan moral dan et ika prof esi yang dipakai sebagai pedoman operasional dal am menegakkan int egrit as dan prof esional it as. Kode et ik t ersebut adal ah berbunyi sebagai berikut .

a. Wart awan Indonesia menghormat i hak masyarakat unt uk memperol eh inf ormasi yang benar.

b. Wart awan Indonesia menempuh t at acara yang et is unt uk memperol eh dan menyiarkan inf ormasi sert a memberikan ident it as kepada sumber inf ormasi.

c. Wart awan Indonesia menghormat i asas praduga t ak bersal ah, t idak mencampurkan f akt a dengan opini, berimbang dan sel al u menel it i kebenaran inf ormasi dan t idak mel akukan pl agiat .

d. Wart awan Indonesia t idak menyiarkan inf ormasi yang bersif at dust a, f it nah, sadis dan cabul sert a t idak menyebut kan ident it as korban kej ahat an asusil a.

e. Wart awan Indonesia t idak menerima suap dan t idak menyal ah gunakan prof esi.

f . Wart awan Indonesia segera mencabut dan meral at kekel iruan dal am pemberit aan sert a mel ayani hak j awab.

Pengawasan dan penet apan sanksi at as pel anggaran kode et ik ini sepenuhnya diserahkan kepada j aj aran pers dan dil aksanakan ol eh organisasi yang dibent uk unt uk it u. Di samping kode et ik j urnal is j uga harus memahami dan ment aat i undang-undang pers dan penyiaran.

Undang-undang Pers dit et apkan/ syahkan ol eh Presiden

Republ ik Indonesia t anggal 23 Sept ember 1999 di Jakart a, dengan ket et apan UURI No. 40 Tahun 1999. Undang-undang pers dit et apkan agar pers berf ungsi secara maksimal , karena kebebasan pers adal ah sat u wuj ud kedaul at an rakyat dan merupakan unsur pent ing dal am kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara yang demokrat is. Pers mel iput i media cet ak, media el ekt ronik, dan media l ainnya merupakan sal ah sat u sarana unt uk mengel uarkan pikiran baik secara l isan maupun t ert ul is. Ol eh karena it u pers dal am menj al ankan f ungsinya harus dil aksanakan secara bert anggungj awab. Pers diberi kebebasan mencari dan menyampaikan inf ormasi sebagai perwuj udan hak asasi manusia yang menj amin set iap orang berhak berkomunikasi dan mendapat kan inf ormasi. Hal ini j uga

dit egaskan dal am piagam PBB t ent ang hak asasi manusia sepert i pada pasal 19 yang menyat akan : ” Set iap orang berhak at as kebebasan mempunyai dan mengel uarkan pendapat . Termasuk kebebasan memil iki pendapat t anpa gangguan, dan unt uk mencari, menerima dan menyampaikan inf ormasi dan buah pikiran mel al ui media apa saj a dan dengan t idak memandang bat as-bat as wil ayah” . Pers sebagai kont rol sosial sangat pent ing unt uk mencegah t erj adinya penyal ahgunaan kekuasaan, KKN maupun penyel ewengan dan penyimpangan yang l ain. Pers dal am mel aksanakan f ungsinya j uga harus menghormat i hak asasi set iap orang, ol eh karena it u dit unt ut pers yang prof esional dan bert anggungj awab dan t erbuka dikont rol ol eh masyarakat . Masyarakat memil iki hak j awab dan hak koreksi. Dal am hal ini masyarakat diwakil i ol eh l embaga-l embaga kemasyarakat an sepert i pemant au media dan ol eh dewan pers dengan berbagai bent uk dan caranya.

UURI Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran t el ah

dit et apkan/ disyahkan Presiden t anggal 28 Desember 2002 di Jakart a. UU Penyiaran ini dimaksudkan unt uk menj amin kemerdekaan berpendapat , menyampaikan dan memperol eh inf ormasi yang bersumber dari kedaul at an rakyat dan hak asasi manusia di negara RI, sepert i diamanat kan UUD 1945. Namun demikian kemerdekaan t ersebut harus bermanf aat bagi upaya dal am menj aga int egrasi nasional , menegakkan nil ai-nil ai agama, kebenaran, keadil an, moral , dan t at a susil a sert a memaj ukan kesej aht eraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cit a-cit a prokl amasi kemerdekaan RI. Dengan demikian kebebasan harus dil aksanakan secara bert anggungj awab, sel aras dan seimbang berdasarkan Pancasil a dan UUD RI 1945.

Menyadari pul a bahwa perkembangan t eknol ogi komunikasi dan inf ormasi t el ah mel ahirkan masyarakat inf ormasi yang menunt ut hak unt uk menget ahui dan mendapat inf ormasi, karena inf ormasi t el ah menj adi kebut uhan pokok dan komodit as pent ing bagi kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara. Perkembangan t eknol ogi dan inf ormasi t ersebut j uga berimpl ikasi t erhadap dunia penyiaran t ermasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran merupakan sal ah sat u sarana berkomunikasi bagi masyarakat , l embaga penyiaran, dunia bisnis dan pemerint ah, sehingga memil iki peranan yang st rat egis. Hal -hal di at as mengakibat kan l andasan hukum yang t el ah ada sel ama ini menj adi kurang memadai. Ol eh karena it u diperl ukan UU yang dapat mengakomodasi perkembangan t eknol ogi dan inf ormasi dewasa ini.

UU Penyiaran disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

1. Penyiaran harus mampu menj ami n dan mel indungi kebebasan berekspresi at au mengel uarkan pikiran secara l isan dan t ert ul is, t ermasuk menj amin kebebasan berkreasi dengan bert umpu pada asas keadil an, demokrasi dan supremasi hukum.

2. Penyiaran harus mencerminkan keadil an dan demokrasi dengan menyeimbangkan ant ara hak dan kewaj iban masyarakat at aupun pemerint ah, t ermasuk hak asasi set iap individu/ orang dengan menghormat i dan t idak mengganggu hak individu/ orang l ain.

3. Memperhat ikan sel uruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, mempert imbangkan bahwa penyiaran sebagai l embaga ekonomi yang pent ing dan st rat egis dal am skal a nasional maupun int ernasional .

4. Mengant isipasi perkembangan t eknol ogi komunikasi dan inf ormasi khususnya di bidang penyiaran, sepert i t eknol ogi digit al , kompresi, komput erisasi, t el evisi, kabel , int ernet dan bent uk-bent uk khusus l ain dal am penyel enggaraan siaran. 5. Lebih memberdayakan masyarakat unt uk mel akukan kont rol

sosial dan berpart isipasi dal am memaj ukan penyiaran nasional . Unt uk it u dibent uk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menampung aspirasi masyarakat dan mewakil i kepent ingan publ ik akan penyiaran.

6. Penyiaran berkait an erat dengan spekt rum f rekuensi radio dan orbit sat el it geost asioner yang merupakan sumber daya al am yang t erbat as, sehingga pemanf aat at annya perl u diat ur secara ef ekt if dan ef isien.

7. Pengembangan penyiaran diarahkan pada t ercipt anya siaran yang berkual it as, bermart abat , mampu menyerap dan meref l eksikan aspirasi masyarakat yang beraneka ragam unt uk meningkat kan daya t angkal masyarakat t erhadap pengaruh buruk nil ai budaya asing.

4. Informasi

Inf ormasi at au dal am j urnal ist ik sering disebut berit a berart i f akt a at au ket erangan. Berit a dal am j urnal ist ik harus mengandung kebenaran dan f akt ual dan j el as sumber berit anya sehingga dapat dipert anggungj awabkan. Berit a memil iki ket erkait an dengan kej adian at au perist iwa yang t erj adi. Sumber l ain menyat akan bahwa berit a adal ah l aporan t ent ang f akt a at au pendapat seseorang yang t erikat ol eh wakt u, menarik, pent ing bagi sej uml ah orang t ert ent u. Berit a j uga diart ikan sebagai segal a sesuat u yang t erikat wakt u dan menarik perhat ian banyak orang, berit a t erbaik adal ah hal -hal yang pal ing menarik sebanyak mungkin orang unt uk membacanya/ mendengarkannya

at au mendengar dan menyaksikannya. Berit a adal ah inf ormasi yang merangsang art inya dengan menerima inf ormasi t ersebut orang akan mendapat kepuasan at au bergairah. Berit a j uga diart ikan sebagai l aporan t ent ang suat u kej adian yang dapat menarik perhat ian khal ayak.

Dari beberapa pengert ian t ent ang berit a t ersebut pada prinsipnya mengandung unsur pent ing yang harus diperhat ikan dari sebuah berit a yait u nyat a (f akt ual ), kej adian, perist iwa, pendapat yang menarik, pent ing dan cepat (t erikat wakt u). Unsur-unsur pent ing yang t erkandung dal am berit a t ersebut dapat dij el askan sebagai berikut .

a. Nyat a (f akt ual ). Berit a yang nyat a mengandung inf ormasi t ent ang f akt a, bukan berisi f iksi at au karangan. Dal am j urnal ist ik f akt a t erdiri dari kej adian nyat a (r eal event ), pendapat (opi ni on) dan pernyat aan (st at ement ) sumber berit a. Berit a yang disaj ikan merupakan real it a t angan ke dua (second hand r eal i t y) bukan real it a it u sendiri, karena khal ayak hanya membaca t ul isan wart awan mel al ui media cet ak bukan hasil mel ihat kej adian it u sendiri. Sehingga sudah t erpengaruh berbagai hal sepert i panj angnya t ul isan, sumber pel engkap, sudut pandang, kemampuan wart awannya dan sebagainya. Dal am media radio pendengar j uga hanya mendengar berit a kej adian dari penyiarnya t idak menyaksikan sendiri. Sehingga apa yang didengar t ergant ung ol eh ide at au pemikiran penyiar/ report er dal am membuat saj ian t erbaiknya. Dal am media t el evisi, pemirsa j uga hanya menyaksikan t ayangan kembal i kej adian at au perist iwa dan bukan hasil pengamat an sendiri secara l angsung .

Dengan demikian dengan media apapun baik cet ak maupun el ekt ronik t et ap memil iki ket erbat asan, namun seorang wart awan harus mel aporkan apa yang sebenarnya t erj adi t anpa mengubah f akt a unt uk t uj uan kepuasan pribadi maupun gol ongan t ert ent u.

b. Kej adian at au Perist iwa dan Pendapat yang Menarik dan Pent ing.

Kej adian at au perist iwa secara rut in banyak t erj adi l ingkungan sekit ar kit a, sepert i sekol ah, kel ul usan, wisuda, banj ir, mahal nya biaya sekol ah, harga naik, pengangguran, penggusuran, kebakaran dan sebagainya. Kej adian mana yang pent ing dan menarik unt uk diangkat sebagai berit a ? Ada dua hal yang dapat diangkat sebagai berit a yait u perist iwa at au kej adian dan ucapan at au opini seseorang. Wart awan harus peka t erhadap berit a yang memil iki indera berit a (sense of news), sehingga kej adian dapat diangkat benj adi berit a yang menarik dan pent ing bagi

pembaca, pendengar dan pemirsa. Pent ing, bil a menyangkut kepent ingan orang banyak. Menarik, bil a mampu mengundang orang unt uk membaca, mendengar maupun memirsanya. c. Disaj ikan secepat mungkin.

Kej adian at au perist iwa bisa menj adi berit a bil a disaj ikan secepat nya karena khal ayak sel al u ingin menget ahui hal yang t erbaru dan t erakhir ket ika dia membaca/ mendengar/ menyaksikan. Dengan demikian kesegeraan ini hal pokok dal am menyampaikan berit a. Suat u berit a disampaikan t iga hari set el ah kej adian, t ent u saj a hal ini t el ah menj adi berit a yang basi dan t idak menarik.

Disamping ket iga hal diat as ada unsur l ain yang harus diperhat ikan dal am berit a diant aranya sumbernya harus j el as dan mengandung kebenaran, akurat , seimbang, obyekt if , t erbaru, singkat dan j el as.

5. Jenis Informasi

Berdasarkan penyaj iannya inf ormasi at au berit a dal am j urnal ist ik dibagi menj adi dua yait u berit a l angsung (st r ai ght news) dan t idak l angsung (f eat ur e news).

Berit a l angsung (st r i ght news) adalah laporan kej adian t erbaru yang mengandung unsur pent ing dan menarik, t anpa mengandung pendapat -pendapat dari penul is berit a. St r i ght news pel aporannya singkat , l ugas, ringkas namun t et ap t idak mengabaikan unsur kel engkapan dat a dan obyekt ivit as dat anya. St r ai ght news disaj ikan kepada khal ayak secepat mungkin dan l angsung menyaj ikan pokok-pokok berit anya. St r i ght bersif at inf ormat if , sehingga dal am wakt u singkat dan t erbat as khal ayak segera dapat menget ahui perist iwa/ kej adian secara l engkap dan singkat apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana perist iwa it u t erj adi.

Jenis-j enis produk st r i ght news ant ara l ain :

a. Mat t er of f act news, yait u berit a yang hanya mengemukakan f akt a ut ama yang t erl ibat dal am perist iwa.

b. Act i on news, Berit a yang mengisahkan j al annya perist iwa yait u perbuat an at au t indakan yang t erl ibat dal am perist iwa. St r ai gt news dibedakan menj adi dua bent uk yait u har d news dan sof t news. Har d news adal ah berit a yang pent ing dan signif ikan bagi sebagian besar khal ayak sepert i berit a t ent ang kegiat an pemerint ahan, pol it ik, pendidikan, agama, pemil u, pengumuman pemerint ah dan berit a yang berpengaruh pada orang banyak l ainnya. Har d news menunt ut secepat mungkin disaj ikan. Har d news dal am j urnal ist ik j uga dikenal sebagai Spot news.

Sedangkan Sof t news adal ah berit a-berit a yang menyangkut kemanusiaan dan menarik banyak orang; sepert i kisah j enaka

Dalam dokumen smk10 TeknikPenyiaranDanProduksiProgram Sri (Halaman 47-64)