• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR HUKUM 1. UU Kesehatan

Dalam dokumen KERANGKA ACUAN KEGIATAN FULL.docx (Halaman 74-84)

KUNJUNGAN NEONATUS

IV. DASAR HUKUM 1. UU Kesehatan

2. UU Rumah Sakit

3. UU Praktek Kedokteran 4. UU Praktek Bidan 5. UU Pelayanan Prima

6. PP terkait Kesehatan Ibu dan Bayi

7. PERDA PERDA Terkait Kesehatan Ibu dan Bayi

V. TATA NILAI PROGRAM

Tata nilai yang diterapkan pada pelayanan KIA / KB adalah TERPADU v Tanggungjawab

w Efektif dan Efisien x Ramah dan Responsif y Profesional

z Aman dan akuntabel aa Disiplin

VI. TATA HUBUNGAN KERJA

4. Penanggung jawab : Kepala Puskesmas

Mempunyai tugas untuk melakukan koordinasi dengan tim mutu untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan Program kegiatan KIA mulai dari perencanaan,pelaksanaan serta pengawasan/ monev kegiatan

5. Sie penanggung jawab UKM

Membina system komunikasi dg sasaran ,antar lintas program /sektoral , dan melakukan upaya pembinaan mulai dari pelayanan s/d pencatatan pelaporan 6. Pelaksana Kebidanan :

a. Bidan Koordinator

Mempunyai tugas untuk koordinasi tentang pencatatan ,pelaporan, serta evaluasi program KIA / KB.

b. Bidan pembina desa

Sebagai pelaksana dilapangan C. LINTAS PROGRAM

3. Promosi Kesehatan

Bekerjasama dalam promosi kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat 4. Gizi

Integrasi peningkatan gizi untuk ibu dan anak ; konseling KEK,PMT balita,Vitamin A, garam beryodium dll

D. LINTAS SEKTORAL

PERAN MASYARAKAT/KADER/DUKUN

3. Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu melahirkan dan bayi baru di wilayah desa binaan.

4. Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan bayi baru lahir.

5. Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga saat Kunjungan Neonatus.. 6. Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah yang ada

kaitannya Bayi baru lahir

7. Menganjurkan Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan VII. JADWAL KUNJUNGAN

A. Jadwal kunjungan bayi baru lahir dan neonatus yaitu : 1. 24 jam setelah pulang awal

a. Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan dengan berat badan lahir dan berat badan pada saat pulang.

b. Jaga selalu kehangatan bayi

c. Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya merawat tali pusat.

2.1 minggu setelah pulang

a. Timbang berat badabn bayi. Bandingkan dengan berat badan saat ini dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan dan penambahan ulang BB bayi.

b. Perhatikan intake dan output bayi baru lahir. c. Lihat keadaan suhu tubuh bayi

d. Kaji keadekuaatan suplai ASI 3.4 minggu setelah kelahiran

a. Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan dengan pengukuran pada kelahiran dan pada usia 6 minggu.

b. Perhatikan intake dan output bayi baru lahir. c. Perhatikan nutrisi bayi

d. Perhatikan keadaan penyakit pada bayi.

B. Kunjungan pertama oleh petugas kesehatan diantaranya :

1. Petugas puskesmas hendaknya menjalankan kunjungan rumah tiap hari bagi tiap bayi yang dilahirkan dirumah, bila mungkin selama satu minggu pertama sesudah lahir.

2. Kartu anak harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus di daftar sebagai lahir atau dibawa ke puskesmas.

3. Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah memberikan perhatian terhadap semua hal.

4. Suatu bentuk kepedulian tenaga kesehatan Untuk pemeliharaan bayi selama 10 hari pertama dalam kehidupan yaitu :

 Bila bayi dilahirkan dirumah, hendaknya sedapat mungkin bidan mengadakan kunjungan kerumah setiap hari sampai tali pusat lepas, kemudian tiap dua hari hingga hari ke sepuluh.

 Pada tiap kunjungan rumah : 1) Periksalah kemungkinan infeksi mata. 2) Periksa tali pusat

3) Bla kain kasa melekat, rendamlah dengan larutan antiseptik dan 4) lepaskan dengan hati-hati.

6) Berilah perban kering

7) Periksalah alat kelaamin dengan keberssihannya 8) Amatilah bahwa tinja normal.

C. Manajemen Pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus

Manajemen Pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus antara lain : 1. Pengkajian segera BBL

1. Pemeriksaan Awal a. Nilai kondisi bayi :

 Apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulitan?  Apakah bayi bergerak dengan aktif/lemas?

 Apakah warna merah muda, pucat/biru?

 Apgar score merupakan alat untuk mengkaji bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot & intabilitas reflek. Apgar score ditemukan oleh virginia apgar (1950).

b. Jenis kelamin

c. Kelainan kongentital d. Tali pusat

2. Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian

a. Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran.Bayi secara keseluruhan. Bayi normal berbaring dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin meregang atau menguap. Warnanya merah muda. la menangis. Pernapasannya teratur. la memberikan respon terkejut yang normal jika tiba-tiba diberi sentakan (ia akan melemparkan tangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih seseorang). Ini disebut refleks Moro.

b. Kepala

Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang tidak normal besarnya disebut hidrosefalus. Ukuran kepala yang terlalu kecil disebut mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm. Rabalah fontanela anterior – seharusnya tidak menonjol (membengkak). Lihatlah adanya celah bibir (seperti bibir kelinci) atau celah palatum.

c. Punggung.

Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi sumsum tulang belakang bayi.

d. Anus. Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus imper-forata.

e. Anggota tubuh

Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan/gangguan oleh karena itu penting diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin.

1) Membersihkan jalan nafas

1. Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu

2. Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan kain bersih dan kering/ kassa

3. Periksa ulang pernafasan. Bayi akan segera menagis dalam waktu 30 detik pertama setelah lahir.

Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan :

1. Letakkkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.

3. Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.

4. Tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x / gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.

2) Perawatan tali pusat

Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.Caranya :

1. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam

klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya, bilas tangan dengan air matang /DTT keringkan tangan (bersarung tangan)

2. letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat.

3. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan 4. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang

sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pd sisi yang berlawanan. 5. Lepaskan klem penjepit & letakkan di dalam larutan klorin

0,5%

6. Mempertahankan suhu tubuh, Dengan cara : 1) Keringkan bayi secara seksama

2) Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering 8 hangat 3) Tutup bagian kepala bayi

4) Anjurkan ibu untuk memeluk 8 menyusukan bayinya 5) Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan

pakaian

6) Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat 3) Pencegahan infeksi

1. Memberikan obat tetes mata/salep

2. Diberikan 1 jam pertama bayi lahir ryaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.

3. Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin 8 langsung diteteskan pd mata bayi segera setelah bayi lahir. BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.

a. Cuci tangan sebelum 8 setelah kontak dengan bayi

b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang blm dimandikan

c. Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih

d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih

e. Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop 8 benda2 lainnya akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

Tujuan : Mengetahui aktivitas bayi normal/tidak dan identifikasi masalah kesehatan BBL yang memerlukan perhatian keluarga 8 penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.

Pemantauan 2 jam pertama meliputi : 1. Kemampuan menghisap (kuat/lemah) 2. Bayi tampak aktif/lunglai

3. Bayi kemerahan /biru

Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan 8 penilaian ada tidaknya masalah kesehatan terutama pada :

1.Bayi kecil masa kehamilan/KB 2.Gangguan pernafasan

3.Hipotermia 4.Infeksi

5.Cacat bawaan/trauma tahir Jika tidak ada masalah,

1. Lanjutkan pengamatan pernafasan, warna 8 aktivitasnya 2. Pertahankan suhu tubuh bayi dengan bara :

1. Hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C

2. Bungkus bayi dengan kain yang kering & hangat, kepala bayi harus tertutup

3. Lakukan pemeriksaan fisik

a. Gunakan tempat yang hangat dan bersih

b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan bertindak lembut

c. Lihat, Dengar, Dan Rasakan d. Rekam /catat hasil pengamatan

e. jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut 4. Pemberian vitamin K

a. Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vit. K b. Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari c. Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM

d. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi : a. Pemberian nutrisi

a) Berikan asi sesering keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)

b) Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam

d) Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.

e) Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan. b. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi

a) Suhu ruangan setidaknya 18-21°C

b) Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu

c) Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)

c. Mencegah infeksi

a) Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB

b) Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

c) Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari

d) Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih, hangat, dan sabun setiap hari.

e) Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan tertebih dahulu

E. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan kepada bayi tersebut selama jam pertama seetelah persalinan. Aspek-aspek penting ynag harus dilakukan bayi baru lahir ;

1. Beri ASI, jangan beri makanan lain

a. Segera teteki / susui bayi dalam 30 menit setelah bersalin untuk merangsang ASI cepat keluar

b. ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan tubuh, berikan langsung kepada bayi jangan dibuang.

2. Jaga bayi tetap hangat

a. Tunda memandikan bayi sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir b. Bungkus bayi dengan kain yang kering. Ganti kain atau handuk yang

basah.

c. Jangan meletakan bayi ditempat yang dingin.

d. Jika berat lahir bayi kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel pada dada ibu (metode kanguru )

a. Minta salep antibiotik untuk mata segera setelah lahir

b. Jaga agar tali pusat selalu bersih dan selalu dalam keadaan kering. c. Jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat.

4. Beri rangsangan perkembangan

a. Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih sayang sesering mungkin. b. Gantung bendaa bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda

tersebut.

c. Ajak bayi tersenyum, bicara serta dengarkan musik VIII. SASARAN

Seluruh bayi baru lahir yang ada diwilayah. IX. JADWAL KEGIATAN

N o Kegiata n J a n Pe b Ma r Ap r Me i Ju n J ul Agu s Sep t Ok t No p Des 1 Pendata an sasaran v v v v v v v v v v v v 2 Kunjun gan Neonatu s v v v v v v v v v v v v 3 Konseli ng v v v v v v v v v v v v 4 Evaluas i hasil kegitan progra m v v v v v v v v v v v v 5 Analisa masalah v v v v v v v v v v v v

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

8. Bidan pembina desa melaporkan hasil dr pelaksanaan kunjungan neonatus dan bila perlu segera ditindaklanjuti jika ada masalah.

9. Koordinator KIA Merekapitulasi dari seluruh pelaporan dalam wilayah puskesmas kemudian sesuai jadwal untuk bersama diolah, dianalia , di evaluasi, Di buat RTL

10. Seminggu sekali diadakan kajian tentang kesulitan /masalah , informasi baru sehingga dpt mendukung kevalidan data

11. Membuat evaluasi sebulan sekali pencapaian setiap sasaran berdasarkan target Kunjungan Neonatus

XI. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan di buat dlam bentuk format laporan yang telah terlampir secara tertulis dalam bentuk table data pencapaian , data kujungan , table analisa masalah dan rencana tindak lanjut , membuat data dinding berupa grafik grafik , peta sasaran resiko tinggi, dll agar mudah di baca dan di evaluasi.

2. Pelaporan setiap bulan sekali sesuai tanggal yang di sepakati

Pelaporan sesuai : jenjang dari bidan pembina desa ke koordinator wilayah puskesmas , kemudian ke dinas kesehatan Kabupaten berlanjut ke propinsi dan Pusat sesuai tanggal yg ditentukan.

KERANGKA ACUAN

Dalam dokumen KERANGKA ACUAN KEGIATAN FULL.docx (Halaman 74-84)

Dokumen terkait