• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN 1. Tujuan Umum

Dalam dokumen KERANGKA ACUAN KEGIATAN FULL.docx (Halaman 85-91)

KUNJUNGAN NIFAS

XIV. TUJUAN 1. Tujuan Umum

Memberi asuhan kebidanan pada ibu post partum dengan tepat dan benar sehingga tidak terjadi komplikasi, yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu.

2. Tujuan Khusus

1. Mampu menguraikan dan melakukan konsep dasar serta manajemen kebidanan pada ibu post partum.

2. Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah dan melakukan analisa data, membuat rencana management, mengimplementasi rencana dan mengevaluasi tindakan.

3. 6 jam pertama setelah persalinan 1) Menilai perdarahan

2) Memeriksa bayi untuk pertama kali

3) Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi 4) Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI

4. 3 hari setelah persalinan

1) Menilai infeksi dan perdarahan

2) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya dan cara perawatan dirinya 3) Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah sampai 40 hari

setelah persalinan.

5. Kunjungan pada minggu kedua 1) Memeriksa involusi uterus 2) Memeriksa keadaan bayi

3) Memberi penjelasan kepada ibu cara merawat diri dan bayinya selama sisa masa nifas, termasuk KB dan pencegahan infeksi saluran reproduksi.

6. Minggu keenam

1) Mengenali tanda bahaya, bila ada.

2) Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI, dan perawatan bayi selanjutnya.

XV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA 1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan 4. Menentukan tindakan yang tepat

5. Mencatat hasil pelayanan

XVI. CARA PELAKSANAAN

1. Kegiatan pemeriksaan ibu nifas di gedung dilaksanakan di ruang KIA Puskesmas Banyuanyar

2. Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan

3. Kunjungan rumah pada ibu nifas dilakukan oleh Bidan desa, pemegang wilayah setempat.

XVII. SASARAN

Bagi ibu selama masa nifas, yaitu 40 hari setelah persalinan. XVIII. TATA NILAI PROGRAM

Tata nilai yang diterapkan pada pelayanan KIA / KB adalah TERPADU ac Tanggungjawab

ad Efektif dan Efisien ae Ramah dan Responsif af Profesional

ag Aman dan akuntabel ah Disiplin

ai Ulet dan Ulung

XIX. TATA HUBUNGAN KERJA

7. Penanggung jawab : Kepala Puskesmas

Mempunyai tugas untuk melakukan koordinasi dengan tim mutu untuk melaksanankan kegiatan sesuai dengan Program kegiatan KIA mulai dari perencanaan,pelaksanaan serta pengawasan/ monev kegiatan

8. Sie penanggung jawab UKM

Membina system komunikasi dg sasaran ,antar lintas program /sektoral , dan melakukan upaya pembinaan mulai dari pelayanan s/d pencatatan pelaporan 9. Pelaksana Kebidanan :

c. Bidan Koordinator

Mempunyai tugas untuk koordinasi tentang pencatatan ,pelaporan, serta evaluasi program KIA / KB.

d. Bidan pembina desa

Sebagai pelaksana dilapangan E. LINTAS PROGRAM

5. Promosi Kesehatan

Bekerjasama dalam promosi kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat 6. Gizi

Integrasi peningkatan gizi untuk ibu dan anak ; konseling KEK,PMT balita,Vitamin A, garam beryodium dll

F. LINTAS SEKTORAL

PERAN MASYARAKAT/KADER/DUKUN

8. Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu nifas di wilayah desa binaan. 9. Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu nifas 10. Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga keputusan ber KB.

12. Menganjurkan Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan XX. Jadwal Kunjungan pada Masa Nifas

Masa nifas (pueperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan uang yaitu untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Berikut ini adalah jadwal kunjungan masa nifas yang dianjurkan:

1. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan), tujuannya untuk:  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

 Medeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk apabila perdarahan berlanjut.

 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

 Pemberian ASI awal.

 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

 Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil 2.

2. Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan), tujuannya untuk:

 Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.  Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat.

 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.

3. Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:  Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)

4. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:

 Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami.  Memberikan konseling untuk KB secara dini.

XXI. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara lain:

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas

2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

4. Membuat kebijakan perencanaan program kesehatan yang berkaitan dengan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi

5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan

6. Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman

7. Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.

8. Memberikan asuhan kebidanan secara professional

XXII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

12. Setiap akhir bulan Bidan pembina desa melaporkan data pencapaian hasil dr pelaksanaan masing masing program/ kegiatan

13. Koordinator KIA merekapitulasi dari seluruh pelaporan dalam wilayah puskesmas kemudian sesuai jadwal untuk bersama diolah, dianalia , di evaluasi Di buat RTL

14. Seminggu sekali diadakan kajian tentang kesulitan /masalah , informasi baru sehingga dpt mendukung kevalidan data

15. Membuat evaluasi sebulan sekali pencapaian setiap sasaran berdasarkan target setiap indicator program .

XXIII. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan di buat dlam bentuk format laporan yang telah terlampir secara tertulis dalam bentuk table data pencapaian , data kujungan , table analisa masalah dan rencana tindak lanjut , membuat data dinding berupa grafik grafik, kantong persalinan , peta sasaran resiko tinggi, dll agar mudah di baca dan di evaluasi.

2. Pelaporan setiap bulan sekali sesuai tanggal yang di sepakati

Pelaporan sesuai : jenjang dari bidan pembina desa ke koordinator wilayah puskesmas , kemudian ke dinas kesehatan Kabupaten berlanjut ke propinsi dan Pusat sesuai tanggal yg ditentukan.

KERANGKA ACUAN

Dalam dokumen KERANGKA ACUAN KEGIATAN FULL.docx (Halaman 85-91)

Dokumen terkait