BAB III PENYEBAB TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN
A. Dasar Pemutusan Hubungan antara Orang tua Angkat
Peran keluarga selain lebih banyak bersifat memberikan dukungan belajar yang kondusif juga memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak, seperti pembentukan perilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai, dan perilaku-perilaku sejenis.
Hubungan antara anak angkat dan orang tua angkat tidak akan selamanya berjalan dengan baik, pasti ada pertentangan atau masalah yang di hadapi mereka. Kadang-kadang pertentangan yang terjadi tidak mendapatkan jalan keluar, akhirnya terjadi pemutusan hubungan anak angkat dan orang tua yang mengakibatkan tidak ada lagi hak dan kewajiban antara anak angkat dan orang tuanya.
Suatu keluarga akan terlihat tidak harmonis terjadi apabila : 1. Kematian salah satu atau kedua orang tua
2. Kedua orang tua berpisah atau bercerai 3. Hubungan antar kedua orang tua tidak baik 4. Hubungan orang tua dan anak tidak begitu baik 5. Tidak ada suasana kehangatan di dalam rumah
6. Orang tua yang sibuk bekerja di luar atau jarang berada di rumah.100
Anak akan merasa kesepian karena tidak mendapatkan perhatian dari orang tua nya, maka ada perbuatan yang sengaja di lakukan anak untuk menarik
perhatiannya. Dan apabila perbuatan itu sering di lakukan maka akan menjadi tindakan yang dapat merugikan hubungan orang tua dan anak.
Putusnya hubungan tersebut terjadi di karenakan : 1. Anak angkat telah meninggal dunia
2. orang tua angkat tidak mampu lagi untuk memelihara anak angkat, maka itu orang tua angkat mengembalikan anak angkat kepada orang tua kandung 3. anak angkat ini di kembalikan kekeluarga kandungnya dan telah di setujui
oleh keluarga angkat
4. anak angkat tidak menjalankan kewajiban sebagai anak
5. anak angkat tidak pernah memperhatikan nasehat orang tua angkatnya sehingga orang tua selalu merasa resah
6. anak angkat tidak menjalankan kewajiban sosial keagamaan
7. anak angkat selalu melakukan perbuatan kasar, memaki orang tua angkatnya 8. bersikap boros dan durhaka dan mengancam orang tua angkat
9. anak angkat berusaha untuk menganiaya dan hampir membunuh orang tua angkat.101
Upaya pembangunan hukum dan pembaharuan hukum harus dilakukan secara terarah dan terpadu. Kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum dan penyusunan perundang-undangan baru sangat dibutuhkan. Instrument hukum dalam bentuk perundang-undangan ini sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan serta tingkat kesadaran hukum serta pandangan masyarakat tentang penilaian suatu tingkah laku.102
Mengingat hal yang di lakukan anak sudah sangat merugikan keluarganya, maka orang tua melakukan berbagai upaya agar tingkah laku anak dapat berubah, di antarnya meminta saran kepada keluarga dekat, sanak saudara, tetapi tidak membuahkan hasil, malah perbuatan anak tersebut semakin memburuk.
Maka itu pemutusan hubungan hukum anak oleh orang tuanya dengan alasan yang dapat diteruskan dengan menguatkan tindakan orang tua agar tindakan tersebut tidak akan menimbulkan akibat hukum bagi orang tuanya maupun orang sekitarnya.
101
Ibid, hal 103
102 Romli Atmasasmita,Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, PT Refika Aditama, Bandung,
Berdasarkan Staatsblad. No. 129, khusus dari Pasal 5 sampai 15 yang menjelaskan bahwa pengangkatan anak dalam keturunan Tionghoa di benarkan dan tidak di larang. Tetapi pemutusan hubungan orang tua dan anak angkat terputus juga di benarkan apabila ada alasan-alasan yang dapat di terima. Anak angkat akan kembali kekeluarga asalnya yaitu orang tua kandungnya. Maka anak angkat tidak mempunyai hak untuk mewarisi harta orang tua angkatnya lagi.
Pemutusan hubungan hukum anak oleh orang tuanya dengan alasan yang dapat menguatkan tindakan orang tua tersebut akan menimbulkan akibat hukum bagi anak maupun orang tuanya. Dan segala tindakan dan perbuatan yang di lakukan akan
menjadi tanggung jawabnya sendiri. Adapun pemutusan hubungan di lakukan
dengan di umumkan di media cetak seperti : putus hubungan suami dan istri, putus hubungan orang tua dan anak.
Media memiliki sejumlah tanggung jawab ikut aktif melibatkan diri dalam interaksi sosial dan kadangkala menunjukkan arah atau memimpin, serta berperan serta dalam menciptakan hubungan dan integrasi. Dalam masyarakat, media bergerak dengan ditandai oleh adanya penyebaran kekuasaan, yang diberikan kepada individu, kelompok, dan kelas sosial secara tidak merata.
Media juga seringkali dipandang sebagai alat kekuasaan yang efektif karena kemampuannya untuk melakukan salah satu atau lebih dari beberapa hal seperti :
menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat dan anggapan,
mempengaruhi pilihan sikap, memberikan status dan legitimasi, mendefinisikan dan membentuk persepsi realitas.
Salah satu media yang sering digunakan dalam membentuk persepsi realitas sebagaimana disebutkan di atas adalah surat kabar. Surat kabar telah lama dipergunakan untuk penyebaran informasi. Adapun fungsi-fungsi dari surat kabar adalah sebagai berikut:
a. Fungsi menyiarkan informasi, berbagai informasi dengan cepat dan akurat dapat disampaikan oleh surat kabar. Pembaca menjadi pembeli ataupun berlangganan surat kabar karena ingin mengetahui informasi apa yang terjadi di berbagai tempat di dunia.
b. Fungsi mendidik, surat kabar secara tidak langsung memberikan fungsi pendidikan pada pembacanya. Ini bisa dilihat dari materi isi seperti artikel, feature dan juga tajuk. Materi isi tersebut disamping memberikan informasi juga menambah perbendaharaan pengetahuan pembacanya walaupun bobot pemahaman tiap pembaca berbeda-beda.
c. Fungsi mempengaruhi, berita pada surat kabar secara tidak langsung mempengaruhi para pembacanya, sedangkan tajuk rencana dan artikel dapat memberikan pengaruh langsung kepada pembacanya. Pengaruh ini pada mulanya timbul dari persepsi pembaca terhadap suatu masalah yang kemudian
membentuk opini pada pembacanya.103
Dalam pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan : “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya”. Sementara dalam pasal 14 ayat (2) dinyatakan : “Setiap orang
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia”.
B. Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pemutusan Hak Seorang