• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI MUSIK KERONCONG TUGU, IDENTITAS BUDAYA KELOMPOK MASYARAKAT KAMPUNG TUGU

3.3 Nada Dasar

Nada dasar atau tonalitas adalah istilah yang berasal dari tonal yaitu pendeskripsian musik dimana semua nada berhubungan dengan sebuah nada sentral yang dinamakan nada dasar (tonalitas).

64

Untuk menentukan nada dasar pada suatu lagu dalam etnomusikologi, Netll (1996:147) menawarkan 7 pendekatan, yaitu:

1. Patokan paling umum adalah nada yang jarang dipakai dalam suatu komposisi musik.

2. Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada dasar walaupun jarang dipakai.

3. Nada yang dipakai pada awal ataupun akhir komposisi yang dianggap memiliki fungsi penting dalam tonalitas komposisi tersebut.

4. Nada yang memiliki posisi paling rendah dalam tangga nada atau pada posisi di tengah dianggap penting.

5. Interval-interval yang terdapat diantara nada, kadang-kadang dipakai sebagai patokan

6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada.

7. Berdasarkan pengalaman yang akrab dengan gaya musik tersebut. Berdasarkan transkripsi yang dilakukan penulis dengan pendekatan di atas, maka yang menjadi nada dasar pada lagu Keroncong Moresco adalah G, dalam tangga nada G mayor (nada dasar ini biasa juga disebut G = do), sementara nada dasar pada lagu Cafrinho adalah D, dalam tangga nada D mayor (biasa disebut D = do).

65 3.4 Bentuk Melodi

Untuk dapat mengetahui bentuk (formula melodi) dari suatu musik, terlebih dhulu diperhatikan frase-frase yang menyusun komposisi lagu tersebut. Dalam mendeskripsikan bentuk, Nettl (1964:149-150) mengemukakan tentang patokan yang dipakai dalam pengelompokan bagian-bagiannya antara lain:

1. Pengulangan bagian komposisi yang diulang dapat dianggap satu unit.

2. Frase-frase dan istirahat.

3. Pengulangan dengan perubahan, misalnya transposisi lagu atau pengulangan pola ritmis dengan nada lain.

4. Satuan teks dalam musik vokal seperti kata atau baris.

Sejalan dengan hal tersebut, Malm (1977:8) juga mengemukakan bahwa bentuk dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu:

1. Repetitif adalah bentuk nyanyian yang diulang.

2. Iteratif adalah bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang

kecil dengan kecenderungan pengulangan dalam keseluruhan nyanyian.

3. Reverting adalah bentk melodi yang terjadi pengulangan pada frase

pertama setelah terjadi penyimpangan melodi.

4. Stropik adalah bentuk nyanyian pengulangan melodinya tetap, namun

teks nyanyiannya berubah dengan menggunakan materi melodu yang selalu sama.

66

5. Progresif adalah bentuk nyanyian yang terus berubah dengan

menggunakan melodi yang selalu baru.

Berdasarkan teori yang dikemukan oleh Malm tersebut, maka dapat dikemukanan bahwa formula melodi pada lagu Kr Moresco dan lagu Cafrinho, keduanya adalah bentuk stropik, karena pola melodi yang dimainkan pada bagian-bagian yang diulang adalah sama, namun teks nyanyiannya berubah.

Lagu Keroncong Moresco terdiri dari 6 bentuk, yaitu bentuk A, B, C, C’, D, D’. Namun dalam penyajiannya, bentuk A, B, dan D’ diulangi pada bagian ke dua (bait dua) lagu, sedangkan bentuk C diulang pada frasa ke 6 dan bagian akhir lagu. Dengan demikian, lagu Keroncong Moresco memiliki bentuk A-B-C-D-C-D’-A-B-C’-D’C-D’.

Untuk lagu cafrinho terdiri dari 6 bentuk, yaitu bentuk A, A’, B, B’, C, D, dan D’. Dalam penyajiannya, bentuk bentuk A diulangi beberapa kali yakni pada frase 3 dan 9. Untuk bentuk B, diulangi pada frasa ke 8 dan ke 10. Untuk frasa C, diulang pada bagian akhir lagu. Dengan demikian lagu cafrinho memiliki bentuk A-B-A-B’-C-D-A’-B-A-B-C-D’.

Lagu Keroncong Moresco Frasa 1

67 Frasa 3 Frasa 4 Frasa 5 Frasa 6 Frasa 7 Frasa 8 Frasa 9

68 Frasa 10 Frasa 11 Frasa 12 Lagu Cafrinho Frasa 1 Frasa 2 Frasa 3 Frasa 4

69 Frasa 5 Frasa 6 Frasa 7 Frasa 8 Frasa 9 Frasa 10 Frasa 11

70 Frasa 12

3.5 Instrumentasi

Dalam sebuah pertunjukan musik, kelengkapan instrumen merupakan salah satu hal penting pada suatu pertunjukan musik. Untuk Keroncong Tugu sendiri, justru instrumen adalah ikon yang ikut membentuk karakter tersendiri bagi Keroncong Tugu. Pada setiap pertunjukan musik yang dilakukan, Keroncong Tugu Cafrinho biasanya menggunakan tujuh jenis instrumen, yaitu: (1) macina, (2) frunga, (3) gitar, (4) cello, (5) contra bass, (6) biola (7) rebana. Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing instrumen yang disebutkan di atas oleh penulis.

Untuk alat musik yang nomor 1 dan 2, yaitu macina dan frunga merupakan intrumen yang punya nilai sejarah tersendiri, yang juga menjadi pelopor untuk musik keroncong sampai hari ini. Keistimewaan instrumen ini dibandingkan dengan instrumen yang lain adalah karena instrumen ini dibuat sendiri oleh orang Tugu, yang juga dibuat pertama kali oleh pendahulu mereka, hingga dikenal masyarakat luas dan disebut dengan “keroncong” karena suara yang dihasilkan bunyinya “cong-crong”. Awalnya alat ini hanya macina dengan formasi 4 senar, namun dalam perkembangannya orang-orang Tugu menciptakannya dengan menggunakan 3 buah senar, yakni frunga.

71

Instrumen ini tergolong ke dalam klasifikasi chordopone yang bentuk ukurannya lebih kecil dari gitar, yakni berukuran kurang lebih 20 inci, dengan menggunakan senar nilon sebagai penghasil suaranya. Bentuk alat ini mulai dari kepala, leher, dan badannya adalah merupakan satu komponen tanpa ada sambungan. Berikut adalah proses pembuatan alat musik ini, beserta dengan bentuk dasarnya.

Gambar 6:

Proses Pembuatan dan Bentuk Akhir Instrumen Keroncong, Macina dan Frunga

72

Cara untuk memainkan alat ini adalah dengan menggaruk-garuk senarnya (scraped chordophone). Cara memegang alat ini sama seperti memegang instrumen gitar, posisi neck di sebelah kiri dan tangan menekan freet sesuai dengan akord lagu yang dimainkan.Fungsi kedua alat ini pada ensambel Keroncong Tugu Cafrinho yakni macina dan frunga adalah sebagai pembawa ritem.

(3) Gitar

Gambar 7: Gitar dan Bagian-Bagiannya

Gitar juga tergolong dalam klasifikasi chordopone karena suara yang dihasilkannya berasal dari getaran senar yang dipetik menggunakan kuku pada jari tangan atau menggunakan plektrum. Fungsi gitar pada Keroncong Tugu Cafrinho adalah sebagai pembawa melodi yang mana melodi itu dimainkan pada

73

bagian-bagian tertentu pada lagu-lagu yang dimainkan untuk memberikan nuansa yang lebih memperkaya suara musik yang dihasilkan.

(4) Cello

Gambar 8: Cello dan Bagian-bagiannya

Cello (chordopone) merupakan salah satu instrumen penting dalam Keroncong Tugu Cafrinho. Pukulan atau irama dari instrumen cello mengikuti pola ritmis dari rebana. Cara memainkan instrumen cello pada lagu-lagu Keroncong Tugu Cafrinho mungkin sedikit berbeda dengan cara yang umum dilakukan. Secara umum cello dimainkan dengan menggunakan bow yang digesek pada senarnya, namun pada Keroncong Tugu dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari, dan juga sesekali dipukul dengan jari, seperti teknik slap pada teknik permainan bass. Selain skill yang baik, dibutuhkan juga rasa yang tinggi terhadap musik, sehingga lagu yang dimainkan tidak berdasarkan emosional, namun mengalir dengan sendirinya dari diri pemain cello itu sendiri.

74 (5) Contra bass

Gambar 9: Contra Bass

Contra Bass (chordophone) merupakan instrumen yang digunakan untuk memberikan efek-efek penegasan ritma yang dihasilkan oleh rebana.

75 Gambar 10:

Biola dan Bagian-bagiannya

Biola masuk dalam klasifikasi (bowed short neck lute chordophone). Instrumen biola berasal dari tradisi Eropa yang masuk ke Indonesia kurang lebih pada tahun 1511 M. Memiliki empat buah senar dengan bentuk badan seperti cello dengan ukuran lebih kecil dan tidak memiliki freet. Cara memainkan alat ini dengan diletakkan di atas bahu sebelah kiri yang dijepitkan dengan dagu, kemudian tangan kiri digunakan untuk menekan senar-senar agar mendapatkan nada yang diinginkan, sementara tangan kanan memegang bow dan menggesekkannya ke senar. Pada Keroncong Tugu Cafrinho, instrumen ini berfungsi sebagai pembawa melodi.

76 (7) Rebana

Gambar 11: Rebana

Rebana (single headed drum) tergolong dalam kategori alat musik percusi yang berfungsi untuk menentukan tempo lagu-lagu yang akan dimainkan. Alat ini juga menjadi salah satu alat yang khas dari Keroncong Tugu Cafrinho karena kelompok musik keroncong lain biasanya tidak menggunakan alat musik rebana ini dalam formasinya. Alat ini mulai dipakai oleh Keroncong Tugu ketika orang Arab datang dan membawa alat ini ke Kampung Tugu untuk bermain musik bersama-sama. Selain itu permainan dari instrumen ini juga menentukan suasana lagu yang dimainkan apakah suasana sedih atau bergembira.

3.6 Busana

Kepopuleran musik keroncong tugu membuat musik ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Kampung Tugu atau saja, justru sebaliknya musik

77

keroncong tugu berkembang dan menjadi musik popular pertama di Indonesia. Oleh karena itu musik keroncong tugu kerap kali diundang untuk melakukan pementasan di berbagai acara. Hal yang tentunya tidak dapat diabaikan dalam pementasan suatu seni pertunjukan adalah tentang penampilan, yang termasuk di dalamnya mengenai busana atau kostum. Busana memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat perhatian dari para penikmat seni. Biasanya busana yang dipakai oleh para pelaku seni pertunjukan khususnya menjadi salah satu senjata yang ampuh agar tetap eksis di dunia seni pertunjukan. Oleh sebab itu umumnya para pelaku seni pertunjukan membuat gaya mereka sendiri dalam berpenampilan agar punya ciri khas tersendiri.

Hal yang sama jugalah yang dilakukan oleh Keroncong Tugu Cafrinho. Mereka tidak hanya dikenal masyarakat luas karena musiknya yang khas, namun juga karena kostum yang mereka pakai. Dalam setiap pertunjukannya, Keroncong Tugu Cafrinho selalu menggunakan kostumnya yang khas yaitu untuk wanita selalu menggunakan kebaya, yang mana pakaian ini juga merupakan kebudayaan berpakaian wanita bangsa Portugis yang kini menjadi pakaian Nasional Indonesia. Untuk laki-laki, menggunakan celana batik, baju koko berwarna putih, syal di leher dan juga topi baret. Penggunaan syal ini awalya dipakai untuk menghangatkan tubuh karena Kampung Tugu pada waktu itu sangat dingin, namun syal ini tetap digunakan hingga kini karena ini sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi Keroncong Tugu.

78 BAB IV

UPAYA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI MUSIK

Dokumen terkait