• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Tinjauan Tentang Pendidikan Akhlak Dalam

2. Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Akhlak

a. Dasar Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga

Sumber akhlak atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW (Shihab, 2000:263). Akhlak merupakan alat membedakan antara manusia dengan hewan. Kejayaan dan

32

kemulyaan hidup manusia pada dasarnya sangat ditentukan oleh akhlak manusia itu sendiri. Sebaliknya kerusakan atau kehancuran kehidupan manusia dan lingkungan sangat ditentukan oleh akhlak manusia pula. Itulah sebabnya pentingnya akhlak untuk dijaga dengan baik agar kehidupan ini tidak punah atau lenyap. Dengan demikian jelas bahwa dasar daripada akhlak adalah Al-Qur„an. Dasar akhlak dalam Al-Qur‟an, diantaranya Surat Al-Qalam ayat 4:











Artinya: “dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung” (Departemen Agama RI, 1996:451)

b. Tujuan Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga

Tujuan disyariatkannya akhlak adalah agar setiap orang berbudi pekerti (berakhlak), bertingkah laku (tabiat), berperangai atau beradat istiadat yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam (Aziz, 2003:101).

Menurut Amin (1991:63), manusia dijadikan oleh Allah agar berakhlak baik, bertindak tanduk yang baik terhadap sesama makhluk dan terhadap Allah, adalah karena Allah hendak menjadikan manusia makhluk yang tinggi, yang sempurna dan membedakannya dari makhluk-makhluk lainnya. Sedangkan menurut Muhammad (1979:346), tujuan akhlak adalah kebahagiaan dunia dan akhirat, kesempurnaan jiwa bagi individu dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan dan keteguhan bagi masyarakat.

Selain hal tersebut di atas tujuan dari pendidikan akhlak, antara lain:

33

1) Membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.

2) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran- pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang- kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh akhlak agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

3) Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. 4) Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang dimiliki akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan

34

disalah gunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.

5) Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.

6) Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal baik atau buruk, soal halal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsi pada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang telah dapat mengalahkan elemen akal pikiran mengalahkan nafsunya, maka dia derajatnya di atas malaikat (http://zhebaulil.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan- manfaat-mempelajari.html, diakses pada senin,tanggal 25 Mei 2015 jam 11.00 WIB).

Dari beberapa tujuan diatas, maka dapat diambil pengertian bahwa tujuan pendidikan akhlak dalam keluarga adalah agar manusia (anak/keturunan) berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai yang baik terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk, sehingga akan menjadi lebih tinggi dan sempurna derajatnya dari pada makhluk lainnya serta mendapatkan ridhla dari Allah SWT, hingga akhirnya mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

35

c. Fungsi Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga.

Keluarga adalah tempat yang mula-mula dikenal oleh seorang anak, didalam keluargalah semua ajaran agama dan segala pendidikan dimulai dan dikenalkan. Pengalaman ajaran kehidupan terutama sekali ajaran agama harus dimulai dari orang tua sendiri sebagai pendidik pertama dan utama kemudian barulah keluarga yang terdekat dan sesudah itu anggota masyarakat lainnya termasuk pendidikan formal dalam sekolah. Maryulis Syamsuddin (1987:71), memberikan

penjelasan bahwa “di dalam rumah tangga mulailah diletakkan dasar- dasar pendidikan, anak dibiasakan patuh, berbudi luhur, berdisiplin, pandai menempatkan diri, sebagai hamba Allah SWT dan pandai

bergaul dengan masyarakat”.

Sehubungan pendapat di atas dapat dipahami bahwa pendidikan keluarga sangat penting sekali fungsinya sebagai pendidikan pemula baik jasmani maupun rohani yang selanjutnya akan menjadi pangkat atau dasar hidup di kemudian hari kelak. Di dalam keluargalah anak mendapat pendidikan secara langsung dengan mengidentifikasikan atau meniru orang tua mereka secara sungguh- sungguh. Oleh karena itulah kepribadian dan tngkah laku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan sekaligus pribadi anak.

36

Hal tersebut bertandaskan atas sabda Rasul SAW

لوي لاا دولون نن ان

)ملسن هاور( وناسجيُ وا ونارّصنيوا ونادّوهي هاوباف ةرطفلا ىلع د

Artinya: “Tidaklah seorang anak yang lahir itu kecuali dalam

keadaan fitrah, Kedua orang tuanyalah yang menjadikan

anak tersebut beragama Yahudi, Nasroni atau Majusi”

Dari hadist nabi tersebut di atas dapat di ambil pengertian bahwa pendidikan dalam keluraga sangat penting, selaku mereka para orang tua tahu bahwa anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan fitrah. Allah telah meletakkan fitrahnya kepada anak dan menciptakan orang tua. Mereka sebagai pelindung dan pembimbing. Sekaligus tauladan, agar mereka dapat terbentuk dengan baik sebagaimana fitrah yang diciptakannya.

Oleh sebab itu juga Islam sangat menganjurkan keluarga agar menjadi tempat pengasuhan yang tenang bagi anak dan menjadi tempat pemberi pengaruh besar dalam Lapangan Pendidikan. Atau lebih singkatnya Keluarga merupakan unit pertama yang mempengaruhi kehidupan seseorang sebab di dalam keluargalah manusia mula-mula digembleng untuk mengarungi kehidupan.

Dari beberapa penjelasan mengenai fungsi dari pendidikan keluarga tersebut, Maryulis Syamsuddin (1987:11-12) menguatkan dengan memberikan penjelasan beberapa fungsi keluarga bila dilihat dari bidang pendidikan sangat berpengaruh, sebagai berikut :

37

1. Keluarga dibentuk untuk memberikan keturunan (reproduksi) yang merupakan tugas suci agama yang diberikan kepada manusia. Transisi pertama terjadi melalui fisik.

2. Keluarga mengharuskan untuk bertaggung jawab dalam bentuk pemeliharaan yang harus diselenggarakan demi kesejahteraan keluarga, dan anak-anak.

3. Pre-ferensi, adalah fungsi selanjutnya, karena hidup adalah “just a matter of choice”, maka orang tua harus mampu memberikan

preferensi yang terbaik untuk anggota keluarga, terutama anaknya (jalan mana yang harus ditempuh dalam kehidupan anak).

4. Pewarisan nilai kemanusiaan, yang dikemudian hari dapat membuat manusia yang cinta damai, anak sholeh yang suka mendoakan kepada orang tua secara teratur mengembangkan kesejahteraan sosial dan ekonomi umat manusia, yang mampu menjaga dan melaksanakan hak asasi kemanusiaan yang adil dan beradab yang mampu menjaga kwalitas moralitas lingkungan hidup.

Jadi jelaslah kiranya bahwa fungsi dari pendidikan keluarga adalah sebagai tempat utama untuk kelangsungan pendidikan agama dan umum, dan mempunyai peranan Paedagogis lebih tinggi dari lembaga pendidikan lain dan inilah sebabnya sepanjang sejarah bahkan sepanjang zaman keluarga memegang peranan penting terutama sekali dalam pendidikan anak-anak. Maka dari itu para orang tua dianjurkan wajib memperhatikan kenyataan dari kebenaran diri agar pendidikan

38

dalam keluarga dapat mencapai sukses dan jangan sampai melengahkan pendidikan keluarga ini.

Dokumen terkait