• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landasan teori ini mendeskripsikan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik dalam penelitian, yaitu pembelajaran sastra

METODOLOGI PENELITIAN

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian pada dasarnya terdiri dari semua informasi atau bahan yang disediakan alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Data penelitian terdapat pada segala sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan sasaran penelitian (Edi Subroto, 1992: 34). Berdasarkan pengertian itu, dalam penelitian ini dikumpulkan empat macam data pokok yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Data tersebut merupakan informasi tentang pembelajaran sastra yang apresiatif di SMA Surakarta.

Data penelitian ini dikelompokkan dalam empat unit, meliputi: (1) Context, yaitu kondisi karakteristik siswa, guru, dan sekolah, terdiri dari: (a) kompetensi akademik, sikap dan minat siswa terhadap sastra; (b) latar belakang pendidikan guru, pengalaman, status kepegawaian, dan kompetensinya dalam mengajarkan sastra; dan (c) fasilitas sarana prasarana dan kondisi lingkungan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran sastra. (2) Input, yaitu pengembangan bahan dan fasilitas penunjang program pembelajaran sastra yang apresiatif, meliputi: (a) pengembangan kurikulum dan silabus; (b) pengembangan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. (3) Process, yaitu proses pelaksanaan pembelajaran sastra yang apresiatif, dilihat dari: (a) peran guru, dan (b) aktivitas siswa dalam pembelajaran sastra. (4) Product, yaitu kualitas hasil capaian tujuan dari pelaksanaan program pembelajaran sastra yang apresiatif, dilihat dari (a) output (kuantitas), (b) product (kualitas), dan (c) outcome (manfaat).

Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan hasil analisisnya digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikaji dalam penelitian.

2. Sumber Data

Data yang digali dan dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berwujud kata-kata, yang diperoleh melalui sumber data sebagai berikut.

a. Dokumen

Menurut Guba & Lincoln (1981: 228), yang disebut dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumen sering digunakan sebagai sumber data dalam penelitian, karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan data (Moleong 1990: 161). Selain itu, penggunaan dokumen dalam penelitian juga dimaksudkan untuk mendukung dan menambah bukti penelitian. Sebab menurut Yin ( 2000: 104), dokumen memberikan rincian spesifik yang dapat mendukung informasi dari berbagai sumber lain.

Data tentang pengembangan kurikulum, silabus, materi, metode, media dan evaluasi pembelajaran dikumpulkan dengan mengkaji dokumen. Dokumen yang dimaksud berkenaan dengan dokumen resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Umum, yang meliputi: (1) Pedoman Khusus Pengembangan Silabus; (2) Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMA; dan (3) Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA.

Sementara itu, data tentang kondisi karakteristik siswa, guru, dan sekolah, dikumpulkan melalui dokumen yang ada di sekolah dan Dinas Dikpora Kota Surakarta. Adapun data tentang kualitas hasil capaian tujuan dari program pembelajaran sastra, dikaji melalui dokumen lembar portofolio siswa, dan laporan hasil belajar siswa (rapot) pada akhir semester juga nilai UAN dalam ijazah kelulusan siswa pada akhir tahun pelajaran.

b. Narasumber (Informant)

Posisi narasumber (informant) sebagai sumber data penelitian sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki berbagai informasi sesuai dengan masalah yang dikaji. Narasumber adalah sumber data yang bukan sekedar memberikan tanggapan terhadap masalah yang ditanyakan, tetapi juga individu yang memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dimilikinya. Karena itu, menurut Sutopo (2002: 50), untuk menghadapi narasumber sebagai informan dalam penelitian, diperlukan sikap lentur, terbuka, dan kritis dari peneliti dalam memahami beragam informasi penting, yang berdampak langsung terhadap kualitas penelitian.

Untuk memperoleh informasi yang lengkap dan beragam, narasumber dipilih dalam posisi dengan beragam peran yang berbeda, yang memungkinkan akses informasi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan penelitian. Guru sastra dan siswanya di sekolah yang diteliti, merupakan narasumber dalam penelitian ini.

Selanjutnya, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih terpercaya, dalam penelitian ini ditentukan beberapa informant kunci, yang dapat memberikan keterangan secara rinci dan mendalam tentang masalah yang dikaji. Selain itu, menurut Yin (2000: 109), informant kunci juga diharapkan dapat memberikan saran tentang sumber bukti lain yang mendukung penelitian.

Untuk melengkapi keberagaman informasi yang dikumpulkan, dalam penelitian ini ditentukan informant tambahannya. Dalam hal ini dipilih informant tambahan dalam statusnya sebagai pakar kurikulum, pakar sastra, dan pakar pembelajaran sastra, serta pejabat pengambil kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran sastra di SMA.

Data tentang kondisi karakteristik siswa, guru, dan sekolah, dan data tentang proses pembelajaran sastra, serta capaian tujuan dari program pembelajaran sastra yang apresiatif, dikumpulkan melalui sumber data informant, baik informant kunci maupun informant tambahan yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini.

c. Peristiwa atau Aktivitas

Melalui pengamatan terhadap suatu peristiwa atau aktivitas, dapat diketahui bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti, karena disaksikan secara langsung oleh peneliti. Aktivitas sebagai sumber data penelitian dapat berlangsung secara disengaja ataupun tidak, secara rutin dan berulang, atau hanya sekali saja terjadi (Sutopo, 2002: 51).

Dalam penelitian ini, untuk memahami tentang bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran sastra yang apresiatif di sekolah, diperlukan pengamatan terhadap perilaku dan sikap guru sastra serta para siswanya dalam pelaksanaan pembelajaran sastra di sekolah. Peristiwa yang diamati tersebut adalah peristiwa berjalannya kegiatan proses belajar mengajar sastra di sekolah, baik yang berlangsung di dalam kelas, maupun di luar kelas, yang dilakukan secara rutin oleh guru dan para siswanya pada setiap harinya.

d. Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi penelitian juga dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian ini. Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dapat digali melalui tempat maupun lingkungannya. Dari pemahaman terhadap lokasi atau tempat dan lingkungan terjadinya peristiwa atau aktivitas, secara kritis dapat ditarik simpulan yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian (Sutopo, 2002: 52). Adapun yang dimaksudkan tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah, tempat berlangsungnya proses pembelajaran sastra yang diteliti.