• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.9 Analisis Instrumen

4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir

4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik

Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar psikomotorik adalah data nilai observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 53 dan 54.

4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi

P

erte

muan Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah skor R ata -ra ta (%) Kr it eria 1 2 3 4 I

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Rata-rata skor 128 3.2 80 B

II

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 B Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SB

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 5 10 25 140 3.5 87.5 SB

Rata-rata skor 133 3.33 83.1 B

Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.14, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat baik dan pada

pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria cukup baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.

5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar psikomotorik berdasarkan indikator kelas eksperimen antara pertemuan I dan pertemuan II dalam presentase dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam

Presentase

Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) menyiapkan alat dan bahan percobaan 3) melakukan pengamatan dan percobaan 5) merapikan alat dan bahan percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2) merangkai alat dan bahan 4) kemampuan menggunakan alat tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.15. 81.3% 65.6% 84.4% 84.4% 84.4% 87.5% 65.6% 90.6% 84.4% 87.5% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% Menyiapkan alat dan bahan

percobaan Merangkai alat dan bahan percobaan Melakukan pengamatan dan percobaan Kemampuan menggunakan alat Merapikan alat dan bahan percobaan P resen tase S ko r Rata -Rata

Hasil Belajar Psikomotorik Bedasarkan Indikator

Tabel 4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi

P

erte

muan Indikator

Jumlah siswa

dengan skor Jumlah skor R ata -ra ta (%) Kr it eria 1 2 3 4 I

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 10 20 10 120 3 75 B

Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 20 10 10 110 2.75 68.8 B Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 5 35 0 115 2.88 71.9 B

Rata-rata skor 116 2.9 72.5 B

II

Menyiapkan alat dan

bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 CB Merangkai alat dan

bahan percobaan 0 25 15 0 95 2.38 59.4 CB Melakukan pengamatan

dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B

Kemampuan

menggunakan alat 0 0 35 5 125 3.13 78.1 B

Merapikan alat dan

bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB

Rata-rata skor 120 3 75 B

Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.15, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas kontrol pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:

1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 75% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.

2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 59,4% dengan kriteria cukup baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.

3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 71,9% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.

Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar psikomotorik berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II

dalam Persentase

Berdasarkan Gambar 4.6, hasil belajar psikomotorik pada kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 3) melakukan pengamatan dan percobaan 4) kemampuan menggunakan alat 5) merapikan alat dan bahan percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 1) menyiapkan alat dan bahan percobaan 2) merangkai alat dan bahan terjadi penurunan.

4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk hasil belajar psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel

Sumber Data Kelas Kriteria

Pertemuan I Eksperimen 1,99 Berbeda

Kontrol

Pertemuan II Eksperimen 1,99 Berbeda

Kontrol

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56 dan 57.

75% 65.6% 81.3% 68.8% 71.9% 65.6% 59.4% 84.4% 78.1% 87.5% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% Menyiapkan alat dan bahan

percobaan Merangkai alat dan bahan percobaan Melakukan pengamatan dan percobaan Kemampuan menggunakan alat Merapikan alat dan bahan percobaan Per sen tase S ko r R ata -R ata

Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator

Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh

dengan k pembilang dan dk penyebut

dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas psikomotorik.

4.1.2.3.5 Uji Gain Sampel

Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel

Kelas N-gain (%) Kriteria

Eksperimen 80 % 83,13 % 0,16 16% Rendah

Kontrol 73 % 75 % 0,07 7% Rendah

Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58. 4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Grobogan kelas X semester genap materi listrik dinamis.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling, dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap populasi dengan menganggap populasi memiliki kesamaan varian dan rata-rata antar kelas. Kelas yang terpilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah kelas X-5 dan kelas X-9 dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa, kelas X-5 sebagai kelasa eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Keduanya diberikan dua

perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning dan kelas kontrol dengan kegiatan laboratorium verifikatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode observasi. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif melalui pretest dan postest. Metode observasi digunakan utuk memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik selama kegiatan laboratorium berlangsung pada kedua kelas, baik eksperimen maupun kontrol.

Dokumen terkait