• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah

3. Data Informan

Informan dalam penelitian ini berjumlah tigabelas orang yang terdiri dari empat pemilik becak cinta, tiga orang penjual jasa becak cinta, tiga orang penjual jasa lain dan tiga pengguna jasa becak cinta yang berada di alun-alun kidul Surakarta. Dalam memberikan informasi, informanpun dengan senang hati memberikan informasi yang mereka ketahui. Mereka juga secara sukarela meluangkan waktunya untuk di wawancara tanpa meminta imbalan apapun.

a. Ye

Bapak Yeri merupakan warga asli kecamatan gajahan, yang berada sekitar alun-alun kidul kota Surakarta. Usia bapak Ye adalah 57 tahun. Beliau sudah sekitar 5 tahun menekuni pekerjaan ini, yakni menjadi pemilik becak cinta atau becak wisata. Dalam proses wawancara bapak Ye sangat ramah dan memberikan informasi yang beliau ketahui tentang bagaimana bentuk interaksi antar penjual jasa becak cinta yang berada di alun-alun kidul kota Surakarta. Bapak Ye merupakan pemilik becak cinta yang pertama yang mempunyai pangkalan di wilayah alun-alun kidul kota Surakarta. Beliau merintis usaha dari hanya mempunyai 2 armada becak cinta hingga berkembang seperti sekarang ini. Bapak Ye sekarang mempunyai sekitar 6 armada becak cinta dengan berbagai bentuk dan variasi.

46 b. Fa

Mas Fa merupakan salah satu pemilik becak cinta yang saat ini berusia 28 tahun. Mas fa sudah menekuni pekerjaan menjadi pemilik becak cinta kurang lebih selama 4,5 tahun. Mas Fa merupakan pemilik becak cinta termuda yang berada dalam lingkup alun-alun kidul kota Surakarta ini. Disaat proses wawancara berlangsung mas Fa sangat ramah dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. Seorang lajang ini sangat mengerti apa yang menjadi pertanyaan peneliti karena mas Fa pernah menjadi mahasiswa di sebuah universitas negeri di Surakarta. Dia mencoba menjawab semua pertanyaan dengan baik karena mengingat bahwa di dulu juga melakukan hal yang serupa. c. Yu

Pak Yu merupakan pemilik becak cinta yang berasal dari kota Surakarta asli. Beliau saat ini berusia 56 tahun. Bersama istrinya beliau menjajakan penyewaan jasa becak cinta di alun- alun kidul kota Surakarta ini. Sudah sekitar 5 tahun bapak Yu menjajakan jasa dalam bidang ini sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Pada siang hari bapak Yu tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga inilah pekerjaan yang sangat beliau gantungkan untuk menjadi mata pencahariannya. Dahulu pada awal penyewaan bapak Yu

47

mempunyai 6 armada becak cinta namun karena keadaan sekarang hanya mempunyai 2 armada becak cinta.

d. Ri

Ibu Ri merupakan ibu rumah tangga yang mencari penghasilan tambahan dengan menjadi pemilik becak cinta sekaligus menjajakannya di alun-alun. Ibu Ri adalah wanita yang telah berusia 49 tahun. Di alun-alun ini ibu Ri menjajakan becak cinta bersama suaminya dan kadang membawa serta anaknya. Dalam kesehariannnya ibu Ri bekerja sebagai kasir rekening listrik di kantor pembayaran rekening listrik. Sudah sekita satu setengah tahun ibu Ri menekuni pekerjaan sampingan ini. Ibu Ri menjawab berbagai pertanyaan dari peneliti dengan ramah, bahkan senang dikala di suruh berfoto sebagai dokumentasi peneliti.

e. Ag

Bapak Ag merupakan pria berusia 35 tahun. Dengan keahlian bapak menjajakan becak cinta, bapak ag sudah menjadi penjual jasa becak cinta sejak sekitar 3 tahun yang lalu. Berawal dari ajakan temannya untuk mendapat pekerjaan tambahan maka bapak Ag menerima tawaran temannya untuk menjadi penjual jasa becak cinta. Bapak Ag menjadi penjual jasa becak cinta dari pemiliknya yakni mas Fa. Dalam keseharian bapak Ag adalah sebagai sopir mobil pengangkut

48

barang. Bapak Ag juga merupakan sopir yang mengangkut becak cinta dari tempat penitipan menuju alun-alun, yaitu tempat mangkal becak cinta. Pada saat bapak Ag diwawancarai bapak Ag menjawab dengan berhati-hati dan cukup jelas, sehingga peneliti mengerti maksud dari bapak Ag.

f. Pu

Bapak Pu adalah merupakan penjual jasa becak cinta yan berusia 30 tahun. Beliau sudah menekuni pekerjaan ini selama kurang lebih 3tahun. Bersama dengan mas Faj beliau bekerja setiap malam. Pada siang hari bapak Pu tidak mempunyai pekerjaan tetap, beliau hanya menganggur di rumah. Kalaupun ada pekerjaan sebagai kuli atau bekerja di sawah beliau mau menerima. Bapak Pu menjawab pertanyaan dengan baik, walau bapak Pu kadang kurang menjawab dengan pasti atau ragu- ragu, namun peneliti mampu mengetahui maksud dari bapak Pu.

g. Di

Mas Di merupakan penjual jasa becak cinta yang sudah menjalani pekerjaan ini selama kurang lebih dua tahun. Bersama bapak Ye mas Di bekerja setiap malam dengan menjajakan becak cinta kepada para pelanggan dan penumpang. Pada awal mula dia menekuni pekerjaan ini adalah karena adanya niat untuk mencari pekerjaan yang

49

menghasilkan. Sementara dia mencari pekerjaan yang cukup menjanjiakan dia mendapat tawaran bekerja sebagai penjual jasa becak cinta dengan bapak Ye. Gaji yang lumayan menarik hati mas Di untuk segera mengiyakan tawaran tersebut. Singkat cerita pikir pria yang berusia 25tahun ini, dari pada nganggur lebih baik mencoba peruntungan walau harus ikut dengan orang. Mas Di menjawab pertanyaan peneliti dengan ramah dan cukup jelas.

h. Dik

Ibu muda yang berusia 21tahun ini adalah merupakan penjaja jasa istana balon. Dengan tarif Rp.5.000,- mbak Dik menarik pelanggan yakni para balita dan anak-anak untuk bermain sepuasnya di dalam istana balon. Selain menjadi ibu rumah tangga, mbak Dik telah menekuni pekerjaan malam ini selama kurang lebih 4tahun. Mbak Dik merupakan ibu dari satu putra yang baru berusia 2tahun. Walau harus menitipkan anak semata wayangnya kepada orang tua, namun mbak Dik tetap harus menjalani pekerjaan ini. Demi mencari tambahan penghasilan mbak Dik rela jauh dari anaknya setiap sore sampai malam hari. Saat proses wawancara berlangsung mbak Dik semangat dalam menjawab pertanyaan dari peneliti, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang cukup baik dari informan.

50 i. Wah

Wah adalah seorang pria berusia 30 tahun. Dengan bermodal mainan helicopter berputar, dia menjajakan jasanya kepda pengunjung alun-alun kidul. Dengan hanya uang sebesar Rp.5.000,- anak-anak usia 2 sampai 5 tahun dapat menaiki mainan ini sepuasnya. Pada siang hari mas Wah hanyalah seorang pengangguran, jadi ini merupakan mata pencaharian utama bagi dia. Sudah sekitar 3 tahun dia menjalani pekerjaan ini. Dia juga merupakan pembuat mainan helicopter seperti yang dia jajakan ini. Apabila terdapat orang yang menginginkan mainan serupa dia dapat membuatkannya. Namun pembuatan mainan ini hanya terjadi jika terdapat orang yang memesan, jadi bila tidak ada pesanan mas Wah hanya menganggur. Mas Wah berkata bahwa di sini hanya menggunakan teknik mengolah, bagaimana caranya supaya mainannya menarik hati anak-anak. Proses wawancara berjalan lancar, mas Wah memberikan semua informasi yang dia ketahui tentang penjual jasa becak cinta yang terdapat pada alun-alun kidul kota Surakarta ini. Seperti sebuah organisasi mas Wah berkata bahwa disini sudah tertata dengan baik. j. San

Mas San merupakan pria berusia 27 tahun. Dia merupakan penjaja odong-odong. Sudah selama kurang lebih dua setengah

51

tahun mas San menekuni pekerjaan ini. Berawal dari ajakan seorang pemilik odong-odong dia menerima tawaran sebagai penjaja odong-odong ini. Dengan menarik tarif Rp.5.000,- per anak, maka mas San telah mampu menyetor uang kepada pemilik odong-odong ini. Dengan upah Rp.30.000,- untuk setiap malam setiap dia menjajakan mainan ini, mas San sudah cukup puas. Dengan kebaikan dari pemilik odong-odong yang berkata dari pada nganggur dan melakukan hal yang kurang baik seperti mabuk-mabukan lebih baik menjadi penjual jasa odong-odong. Saat melakukan proses wawancara mas San sangat ramah sehingga peneliti merasa nyaman untuk mengajukan berbagai pertanyaan tentang penjual jasa becak cinta.

k. An

An merupakan siwa di salah satu SMA di daerah kota Surakarta. Rumahnya yang berjarak 5 kilometer dari alun-alun kidul kota Surakarta memberi kesempatan kepadanya untuk sering bermain ke alun-alun ini. Sudah sekitar 10 kali dia menaiki becak cinta namun dia berkata tidak bosan. An bersama teman-temannya mengaku nyaman menaiki becak cinta dan berkeliling alun-alun melihat pemandangan khalayak ramai. Dengan bermodal iuran dengan teman-temannya dia bisa menaiki sarana rekreasi sambil bersenda gurau. Setelah

52

lelah menaiki becak cinta biasanya An dan teman-teman nongkrong mencari penjaja makanan atau kuliner. Siswa yang berusia 17 tahun ini sangat senang dengan adanya sarana hiburan ini. Melalui proses wawancara dengan An, peneliti mampu mendapat informasi yang banyak karena An memberikan informasi yang cukup terbuka.

l. De

De merupakan salah satu pengguna jasa becak cinta yang sudah 9 kali lebih menggunakan jasa becak cinta. Perempuan lajang ini merupakan penggemar dari becak cinta atau becak wisata ini. Hal tersebut dikarenakan, dia dapat berekreasi bersama dengan keluarganya. Dari orang tuanya sampai keponakan-keponakannya dapat menikmati jasa yang satu ini. Perempuan yang pernah melanjutkan jenjang pendidikan perguruan tinggi di daerah Sukoharjo ini sering datang ke alun- alun untuk hanya sekedar mencari angin atau menghibur diri. De yang berusia 21 tahun ini sangat setuju dengan adanya sarana rekreasi becak cinta di alun-alun kidul kota Surakarta ini. Menurut perempuan lajang ini wahana ini sangat menarik minat para pengunjung. Apalagi yang ingin bercengkrama dengan keluarganya. Bukan hanya anak yang senang namun orang tua pun juga ikut senang. Saat melakukan proses wawancara De sangat ramah sehingga peneliti merasa nyaman

53

untuk mengajukan berbagai pertanyaan tentang penjual jasa becak cinta, terutama para penjual jasanya.

m. Ni

Ni merupakan salah satu lulsan universitas negeri di kota Surakarta. Dia sering bermain di alun-alun kidul walau hanya sekedar nongkrong bersama teman-temannya. Walau jarak runah tidak terlalu dekat namun dia senang menghabiskan waktu di alun-alun kidul. Ni adalah perempuan berusia 24 tahun. Dia sering nongkrong di alun-alun untuk menikamati keramain malam atau mencari makanan ringan untuk mengisi perut. Bersama teman-teman dia sudah lebih dari 3 kali menjadi penumpang dari becak cinta. Menurut dia mainan yang paling cocok dengan usianya di sini hanyalah becak cinta atau becak wisata ini. Karena sebagian besar mainan di sini merupakan mainan untuk balita atau anak-anak sekolah dasar. Disaat proses wawancara Ni memberikan informasi yang cukup lengkap sehingga peneliti mendapatkan data yang cukup baik.

Dokumen terkait