• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

3. Pokok-pokok Temuan

Beberapa pokok temuan penelitian yang didapat peneliti dari pengumpulan data yang telah dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut:

88

a. Dibukanya alun-alun kidul Surakarta sebagai tempat wisata malam dan sebagai kawasan wisata kuliner, menjadikan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar alun-alun kidul Surakarta sebagai pedagang makanan dan penjaja mainan.

b. Didirikannya wisata malam di alun-alun kidul Surakarta bertujuan untuk membantu para pedagang dan penjual jasa menjajakan dagangannya.

c. Penjual jasa yang berada di alun-alun kidul Surakarta tidak semuanya penjual jasa becak cinta, terdapat pula penjual jasa lain yang menjajakan dagangannya disana.

d. Proses interaksi yang terjadi antar penjual jasa becak cinta pada kepentingan pekerjaan dan kepentingan sosial.

e. Persamaan nasib dan tujuan membuat interaksi antar penjual jasa becak cinta maupun penjual jasa becak cinta dengan penjual jasa lain.

f. Hubungan kerja antara penjual jasa di alun-alun kidul Surakarta memudahkan mereka untuk melakukan interaksi antara satu dengan yang lain.

g. Penjual jasa becak cinta di alun-alun kidul Surakarta sangat menjunjung sikap toleransi agar tercipta suasana yang aman, nyaman dan tentram.

h. Proses interaksi yang terjadi antara penjual jasa di alun-alun kidul Surakarta bersifat asosiatif dan disasosiatif.

89

i. Penjual jasa becak cinta sangat menjunjung tinggi rasa solidaritas dan kekeluargaan antar penjual jasa sehingga pertentangan dan konflik dapat ditekan.

j. Perbedaan-perbedaan yang ada tidak menimbulkan konflik tetapi lebih mempererat hubungan sosial diantara penjual jasa di alun- alun kidul Surakarta.

90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Selain sebagai tempat wisata kuliner di alun-alun kidul Surakarta juga sebagai tempat wisata malam. Tujuan didirikannya tempat wisata malam ini yaitu selain untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar juga sebagai pembaruan terhadap manfaat dari alun- alun kidul Surakarta yang terdahulu. Manfaat yang terdahulu yakni identik sebagai tempat maksiat, pada tahun 90an.

Kawasan alun-alun kidul Surakarta kini telah menjadi ruang terbuka bagi masyarakat Surakarta. Banyak dijual makanan serta banyak wahana permainan menjadikan tempat ini sebagai pilihan untuk berkumpul bagi warga. Salah satu wahana pilihan di alun-alun kidul Surakarta adalah becak wisata yang sering disebut orang sebagai becak cinta. Becak cinta adalah becak kayuh yang dihiasi lampu disekelilingnya. Becak cinta dioperasikan oleh penjual jasa becak cinta yang dikelola oleh pemilik becak cinta. Terdapat beberapa penjual jasa becak cinta dalam naungan satu pemilik becak cinta. Terdapat pula pemilik becak cinta yang sekaligus berperan sebagai penjual jasa becak cinta di alun-alun kidul Surakarta ini.

Kedekatan lingkungan tempat tinggal, kesamaan nasib, kesamaan profesi, dan kesamaan pemikiran merupakan beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya suatu kelompok diantara pemilik becak cinta

91

dan penjual jasa becak cinta yang berada di alun-alun kidul Surakarta. Beberapa faktor di atas telah membentuk hubungan dan interaksi sosial antar penjual jasa yang lebih menonjolkan hubungan kerja yang didasarkan atas rasa kebersamaan antar penjual jasa.

Proses interaksi antara penjual jasa becak cinta dapat berwujud asosiatif, asosiatif meliputi kerjasama dan akomodasi. Kerjasama antara penjual jasa becak cinta bisa dilihat jika ada salah satu teman penjual jasa becak cinta mereka yang mengalami kerusakan dengan becak cintanya, pasti dengan segera teman penjual jasa becak cinta dalam satu pemilik disekitarnya langsung menolong penjual jasa becak cinta yang mengalami kesulitan tersebut.

Bentuk kerjasama lainnya adalah bekerjasama untuk mencari pelanggan. Hal ini dilakukan agar pengunjung yang datang ke alun-alun kidul Surakarta merasa nyaman disana, terlebih lagi juga untuk menjaga kekompakan yang terjalin antar penjual jasa becak cinta yakni dengan sama-sama promosi becak cinta yang mereka jajakan. Adanya proses interaksi yakni kerjasama menimbulkan bentuk interaksi positif terhadap kehidupan masyarakat alun-alun kidul kota Surakarta khususnya para penjual jasa becak cinta dan penjual jasa lain yang dapat mencari nafkah dengan lancar.

Akomodasi yang dilakukan para penjual jasa becak cinta jika ada masalah berwujud toleransi dan mediasi. Toleransi ada misal terjadi sedikit debat mulut antar penjual jasa becak cinta dalam beda pemilik,

92

salah satu diantaranya mengalah dan menjauh karena bisa mengerti dengan keadaan yang terjadi. Mediasi terjadi bila terjadi perselisihan antar penjual jasa becak cinta terdapat satu orang yang menengahi, sehingga permasalahan tidak berkepanjangan. Akomodasi dapat menimbulkan dampak positif dari bentuk interaksinya, yakni adanya saling pengertian antar penjual jasa yang berada di alun-alun kidul kota Surakarta sehingga menjadikan toleransi di dalam masyarakatnya.

Selain asosiatif proses interaksi lainnya adalah diasosiatif, disasosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik. Persaingan yang terjadi antara para penjual jasa becak cinta bisa dilihat saat mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan yang banyak agar pendapatan mereka pun juga banyak. Persaingan bentuk lain juga bisa dilihat dengan kepemilikan becak cinta yang bagus dan menarik, tetapi persaingan yang terjadi antara para penjual jasa becak cinta merupakan persaingan yang sehat.

Dampak dari proses interaksi persaingan adalah bentuk interaksi yang positif dan negatif. Dampak positif yakni jika terdapat persaingan yang akan menimbulkan persaingan sehat dimana para penjual jasa becak cinta hanya akan bersaing dengan memperbaharui model becak cinta mereka atau dengan menambah armada becak cinta mereka, supaya tidak kalah dengan pemilik becak cinta lain. Sedangkan untuk dampak negatifnya adalah para penjual jasa becak cinta saling menjelekkan untuk

93

menjatuhkan penjual jasa lain supaya becak cintanya lebih diminati pengguna jasa.

Kontravensi antara penjual jasa becak cinta satu dengan yang lain berbeda pemilik yaitu terjadi ketika salah seorang penjual jasa merasakan rasa cemburu ataupun iri ketika penjual jasa becak cinta lain mendapatkan pengguna becak cinta yang lebih banyak dari dirinya. Namun perasaan tersebut tidak lantas menimbulkan kebencian antar para penjual jasa becak cinta karena perasaan tersebut hanya dipendam sendiri atau diceritakan kepada orang terdekatnya. Proses interaksi ini membentuk interaksi yang negatif terhadap individu karena menimbulkan perasaan saling membenci antar individu.

Proses disasosiatif lainnya yaitu konflik, pemicu terjadinya konflik yang ada di antara penjual jasa lebih ke masalah pribadi mereka, hal ini bisa dilihat dengan adanya salah satu penjual jasa yang memaki penjual jasa becak cinta lain yang merebut pelanggan becak cintanya, hal ini karena masalah individual diantara mereka. Dalam proses ini dampak dari bentuk interaksinya adalah dampak negatif, dimana para penjual jasa becak cinta saling bersaing secara negatif dan menimbulkan perkelahian.

Bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat tersebut menyikapi keadaan sekitar yang tentunya memiliki banyak perbedaan. Sebagai suatu masyarakat proses asosiatif dan diasosiatif selalu berdampingan karena keadaan suatu

94

masyarakat yang dinamis yang selalu berkembang mengikuti perubahan masyarakat.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai bentuk intekasi penjual jasa becak cinta di alun-alun kidul Surakarta, peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Bagi Penjual Jasa Becak Cinta

a. Menjaga kekompakan dan kebersamaan agar pertentangan dan perselisihan bisa ditekan seminimal mungkin.

b. Sebaiknya para penjual jasa becak cinta lebih menjaga ucapannya, karena sebagian dari pengucapan kata yang kasar dapat menimbulkan perselisihan.

2. Bagi Pemilik Becak Cinta

a. Sebaiknya lebih menjaga kekompakan antar penjual jasa becak cinta dalam hal apapun supaya semakin meningkatkan kualitas becak wisata disini.

b. Sebaiknya memperbaharui model becak cinta sehingga para pengunjung semakin tertarik dengan wahana ini. 3. Bagi Penjual Jasa lain

a. Agar menjaga kekompakan dengan sesama penjual jasa lain supaya kualitas alun-alun kidul Surakarta sebagai daerah wisata malam semakin kuat.

95

b. Menjaga keamanan dan kenyamanan dan tidak berbuat hal-hal yang melanggar norma-norma yang berlaku agar para pengunjung merasa nyaman.

4. Bagi Pengguna Becak Cinta

a. Agar menjaga kebersihan alun-alun selama berkunjung di alun-alun kidul Surakarta.

b. Tidak melakukan hal-hal yang melanggar etika dan aturan yang berlaku agar pengunjung lain merasa nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulsyani. (2007). Sosiologi “Skematika, Teori, dan Terapan”. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ahmad, Abu. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto & Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. (2007). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Chandrakirana, Kamala dan Isono Sadoko. (1995). Dinamika Ekonomi Informal di Jakarta: Industri Daur Ulang, Angkutan Becak, dan Dagang Kaki Lima. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press)

Denzin, K. Norman, dkk. (2009). Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Doyle Paul Jhonson. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II. (Terjemahan Robert M.Z. Lawang). Jakarta: Gramedia

Faisal, Sanapiah. (1980). Sosiologi. Surabaya: PT Bina IImu.

Faisal, Sanapiah. (2005). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fidel Miro. (2005). Perencanaan Transportasi: untuk Mahasiswa, Perencanaan, dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.

Jabrohim. (2004). Menggapai Desa Sejahtera Menuju Masyarakat Utama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lembaga Pengembangan Masyarakat UAD.

J.W, Creswell. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc : California.

Kahardityo. (2004). Skripsi. Komunitas Virtual dan Kebudayaan Lokal. Jakarta: Departemen Sosiologi Universitas Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa) Edisi Keempat. (2008). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mannheim, Karl. (1986). Sosiologi Sistematis. Jakarta: PT Bina Aksara.

Muller, Johannes. (1996). Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Namawi, Hadari. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosiologi. Yogyakarta: Gajah Mada Univesitas Press.

N. Boothman. (2007). Membuat Orang Menyukai atau Mencintaimu. Yogyakarta: Think Poloma, Margaret M. (2007). Sosiologi kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada Ritzer, George. (2004). Teori Sosiologi Klasik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Riyadi Soeprapto. 2002. Interaksionisme Simbolik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitan Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Soedjito, (1991). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogyakarta.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soemardjan, Selo. (1993). Masyarakat dan Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Sugihen, Bahrein T. (1996). Sosiologi pedesaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukandarrumidi. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Taneko, Soleman. (1984). Struktur dan Proses Sosial suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Rajawali.

Veeger, Karel. (1997). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Gramedia.

Yulianti, Yayuk. (2003). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Skripsi:

Ristiana, Yeni. (2012). Skripsi. Pola Interaksi Masyarakat di Kampung Cyber. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sosiologi, FISE, UNY.

Wulan, Suciani. (2009). Skripsi. Status Sosial dan Pola Interaksi para Pedagang di Pasar legi kecamatan parakan kabupaten Temanggung. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sosiologi, FISE, UNY.

Internet:

…………..Diakses dari https://didit34.wordpress.com/letak-dan geografis/ pada tanggal 11 November 2015, Jam 14.08 WIB.

Wikipedia. Kota Surakarta. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/kota Surakarta pada tanggal 11 November 2015, Jam 14.10 WIB.

Lampiran 1. Lembar Observasi

PEDOMAN OBSERVASI Hari/tanggal :

Waktu :

Lokasi :

No. Aspek yang diamati Keterangan

1. Lokasi penjual jasa becak cinta 2. Sejarah becak cinta

3. Jumlah penjual jasa

4. Jumlah penjual jasa becak cinta

5. Tingkat pendidikan mayoritas penjual jasa 6. Mayoritas mata pencaharian yang ada 7. Intensitas interaksi penjual jasa 8. Intensitas penggunaan becak cinta 9. Jasa paling sering digunakan

10. Intensitas komunikasi antar penjual jasa 11. Pemahaman masyarakat mengenai becak cinta 12. Kegiatan warga alun-alun Surakarta

13. Dampak adanya becak cinta 14. Lainnya

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA A. Untuk Pemilik Becak Cinta (BC)

1. Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

2. Daftar Pertanyaan

1) Sudah berapa lama anda menjadi pemilik BC?

2) Bagaimana anda mempunyai ide untuk menekuni usaha BC ini? 3) Bagaimana anda mendapatkan BC ini?

4) Apakah pekerjaan anda selain menjadi pemilik dari BC?

5) Berapa banyak anggota penjual jasa BC yang menggunakan BC anda? 6) Apa pendidikan penjual jasa BC tersebut?

7) Apa mata pencaharian para penjual jasa BC sebelumnya?

8) Bagaimana BC dapat diterima dan diadopsi masyarakat setempat? 9) Apakah ada promo khusus untuk BC anda agar diminati pelanggan? 10) Bagaimana perubahan yang terjadi pada alun-alun ini setelah BC ada? 11) Bagaimana interaksi masyarakat sebelum adanya BC?

12) Bagaimana interaksi masyarakat setelah adanya BC?

13) Apakah ada perubahan terkait interaksi masyarakat sebelum atau setelah adanya BC?

14) Bagaimana intensitas interaksi masyarakat,apakah lebih banyak yang pro atau kontra?

15) Apakah terdapat kerjasama antar penjual jasa BC? 16) Apakah terdapat persaingan antar penjual jasa BC? 17) Apakah terdapat pertikaian antar penjual jasa BC?

18) Apakah terdapat akomodasi setelah adanya satu pertikaian?

19) Apakah ada pergeseran interaksi akibat adanya BC di alun-alun ini?

20) Bagaimana tanggapan anda terkait perubahan-perubahan yang terjadi di alun-alun ini setelah adanya BC?

21) Apakah ada pergeseran peraturan, nilai ataupun norma di alun-alun karena adanya BC?

22) Apakah ada dampak positif karena adanya BC ini? 23) Apakah ada dampak negatif karena adanya BC ini?

24)Apakah adanya BC ini mengubah tatanan adat dan tradisi masyarakat dan penjual jasa setempat?

25)Bagaimana anda sebagai pemilik jasa BC memberikan filter-filter untuk menanggulangi dampak negatif?

26)Bagaimana usaha anda sebagai pemilik BC guna memajukan dan mengoptimalkan penjualan jasa BC?

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA B. Untuk Penjual Jasa Becak Cinta

1. Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

2. Daftar Pertanyaan

1) Sudah berapa lama anda bekerja sebagai penjual jasa BC?

2) Bagaimana sejarahnya sehingga anda bias menjadi penjual jasa BC? 3) Apa pekerjaan anda sebelum menjadi penjual BC?

4) Apakah anda menemui hambatan dalam penjualan jasa BC ini? 5) Bagaimana anda menangani hambatan-hambatan itu?

6) Bagaimana interaksi penjual jasa BC terhadap penjual jasa lain di sini? 7) Bagaimana interaksi antar penjual jasa becak cinta?

8) Apakah terdapat kerjasama antar penjual jasa BC? 9) Jika terdapat kerjasama apakah terdapat akibat? 10)Apakah terdapat persaingan antar penjual jasa BC? 11)Jika terdapat persaingan apakah terdapat akibat? 12)Apakah terdapat pertikaian antar penjual jasa BC? 13)Jika terdapat pertikaian apakah terdapat akibat? 14)Apakah terdapat akomodasi antar penjual jasa BC? 15)Jika terdapat akomodasi apakah terdapat akibat?

16) Apakah terdapat perubahan aturan, nilai, dan norma sesudah masuknya BC di alun-alun ini?

17)Bagaimana cara BC berinteraksi dengan penjual jasa lain disini?

18)Apa tanggapan penjual jasa lain terhadap masuknya penjual jasa BC ke wilayah ini?

19)Bagaimana kontribusi anda terhadap berkembangnya penjualan jasa BC? 20)Menurut pendapat anda apakah ada pengaruh masuknya penjual jasa BC disini? 21)Bagaimana intensitas pengguna jasa BC pada awal kemunculan?

Lampiran 4. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA C. Untuk Penjual Jasa Lain

1. Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

2. Daftar Pertanyaan 1) Apa pekerjaan anda? 2) Berasal dari mana anda?

3) Sejak kapan anda menekuni pekerjaan ini?

4) Bagaimana awal mula anda menekuni pekerjaan ini? 5) Apa saja hambatan dalam pekerjaan anda?

6) Bagaimana anda menghadapi hambatan tersebut? 7) Apa yang anda ketahui tentang BC?

8) Bagaimana pendapat anda tentang modifikasi becak menjadi BC? 9) Apa pengaruh positif adanya BC di sini terhadap pekerjaan anda? 10)Apa pengaruh negative adanya BC di sini terhadap pekerjaan anda? 11)Bagaimana interaksi anda terhadap penjual jasa BC?

12)Bagaimana interaksi penjual jasa BC terhadap anda?

14)Bagaimana intensitas penggunaan jasa anda setelah masuknya BC? 15)Apakah terdapat persaingan antar penjual jasa BC?

16)Apakah terdapat persaingan antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 17)Apakah terdapat kerjasama antar penjual jasa BC?

18)Apakah terdapat kerjasama antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 19) Apakah terdapat pertikaian atau konflik antar penjual jasa BC?

20)Apakah terdapat konflik antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 21) Apakah terdapat akomodasi antar penjual jasa BC?

22)Apakah terdapat akomodasi antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 23)Apa saja peraturan atau nilai dan norma yang ada di sini sebagai penjual jasa? 24)Apakah ada perubahan peraturan atau nilai dan norma yang ada di sini dengan

masuknya BC?

Lampiran 5. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA D. Untuk Pengguna Jasa

1. Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

2. Daftar Pertanyaan 1) Berasal dari mana anda?

2) Apakah mata pencaharian anda?

3) Dari mana anda tahu bahwa di sini terdapat BC? 4) Mengapa anda tertarik menggunakan jasa BC ini?

5) Menurut anda bagaimana pelayanan penjual jasa BC ini? 6) Bagaimana pendapat anda setelah mengguanakan jasa BC ini? 7) Apa tanggapan anada terkait masuknya penjual jasa BC di sini? 8) Apa guna jasa BC ini untuk anda dan keluarga anda?

9) Sudah berapa kali dan sejak kapan anda menggunakan jasa BC ini? 10)Selain BC jasa apa yang anda pakai di sini?

11)Mengapa anda tertarik mengguanakan jasa BC ini?

12)Bagaimana pelayanan penjual jasa lain dibandingkan dengan penjual jasa BC? 13)Menurut pendapat anda bagaimana interaksi antar penjual jasa disini?

14) Bagaimana interaksi penjual jasa BC dengan penjual jasa lain

15)Apakah terdapat kerjasama antar penjual jasa BC, serta apa akibatnya? 16)Apakah terdapat persaingan antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 17) Apakah akibat dari persaingan antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 18)Apakah terdapat persaingan antar penjual jasa BC, serta akibatnya?

19)Apakah terdapat persaingan antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 20) Apakah akibat dari persaingan antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 21) Apakah terdapat pertikaian atau konflik antar penjual jasa BC, serta akibatnya? 22)Apakah terdapat pertikaian atau konflik antara penjual jasa BC dengan penjual

jasa lain?

23) Apakah akibat dari konflik antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 24) Apakah terdapat akomodasi antar penjual jasa BC, serta akibatnya?

25)Apakah terdapat akomodasi antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 26) Apakah akibat akomodasi antara penjual jasa BC dengan penjual jasa lain? 27)Apakah anda setuju masuknya penjual jasa BC pada wilayah ini?

28)Apakah menurut anda masuknya penjual jasa BC di sini mempengaruhi penjual jasa lain?

29)Apa pengaruh positif masuknya BC di alun-alun ini? 30)Apa pengaruh negatif masuknya BC di alun-alun ini? 31)Apa harapan anda terkait adanya BC ini?

Lampiran 1.

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Rabu/1 Mei 2013

Waktu : Pukul 17.30 sampai selesai Lokasi : Alun-alun Kidul Kota Surakarta

No. Aspek yang diamati Keterangan

1. Lokasi penjual jasa becak cinta Alun-alun Kidul Kota Surakarta

2. Sejarah becak cinta Pada awal mulanya terdapat modifikasi becak transportasi yang kemudian dijadikan sebuah alat rekreasi dengan hasil inovasi yang sering disebut becak cinta

3. Jumlah penjual jasa becak cinta 9 (Sembilan) 4. Jumlah pemilik jasa lain 12 (dua belas) 5. Tingkat pendidikan mayoritas

penjual jasa

Sekolah Menengah Pertama

7. Intensitas interaksi penjual jasa Interaksi yang terjadi antar penjual jasa becak cinta sangat baik, saling bekerjasama satu sama lain, terdapat akomodasi walaupun terjadi sedikit persaingan yang menimbulkan sedikit konflik dan kontravensi

8. Intensitas penggunaan becak cinta Intensitas penggunaan becak cinta sangat bagus, sekitar empat puluh persen menggunakan becak cintta sebagai wahana permainan jika

bertandang ke alun-alun kidul Surakarta.

9. Jasa paling sering digunakan Jasa yang paling sering digunakan adalah becak cinta

10. Intensitas komunikasi antar penjual jasa

Intensitas komunikasi adalah sangat baik, saling berkomunikasi antar penjual jasa becak cinta 11. Pemahaman masyarakat mengenai

becak cinta

Sudah cukup mengenal karena waktu yang lama

12. Kegiatan warga alun-alun Surakarta

Terdapat penyewaan mainan oleh para penjual jasa dan para penjual makanan yang menjajakan jualannya

13. Dampak adanya becak cinta Dampak positif yakni semakin banyak pengunjung yang datang ke alun-alun,

sedangkan dampak negatifnya adalah semakin banyak saingan dalam pejualan jasa

HASIL WAWANCARA Untuk Pemilik Becak Cinta (BC)

Identitas Diri

Nama : Bapak Ye Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 45 tahun Daftar Pertanyaan

Peneliti : Sudah berapa lama anda menjadi pemilik BC?

Informan : Sudah hampir lima tahunan, saya disini bisa dibilang pertama. Peneliti : Bagaimana anda mempunyai ide untuk menekuni usaha BC ini?

Informan : Tertarik sama info dari mulut ke mulut kalau ada becak modifikasi, jadi ada mainan baru yang lumayan menarik, becak yang dihiasi lampu-lampu. Hal tersebut menarik perhatian saya, jadi saya mempunyai niat untuk mencoba menjadikannya sebagai alat pencari uang. Saya mendapatkan info tentang pembuatnya dari temannya teman saya, jadi teman saya mempunyai teman yang membuat modifikasi becak ini. Saya utarakan niat saya kemudian dia setuju. Dengan modal dua becak dulu saya menekuni pekerjaan ini.

Peneliti : Bagaimana anda mendapatkan BC ini?

Informan : Beli mbak, ada kenalan yang membuat, karena tertarik dengan usaha sampingan ini ya saya mencoba, awalnya cuma satu becak mbak, tapi lama-lama berkembang

Dokumen terkait