• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan 5.1Kesimpulan

METODOLOGI PENELITIAN

F. ASPEK PASAR

4.2.2 Data Informan Penelitian

Pada penelitian ini, mengenai Strategi Pengembangan Pariwisata di Desa Sawarna Adapun informan-informan yang peneliti tentukan, merupakan orang-orang yang menurut peneliti memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Informan dalam penelitian ini adalah stakeholders (semua pihak) baik pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan dan fasilitator, pelaksana langsung pariwisata di sawarna, serta pihak lainnya yang terlibat dalam pengembangan wisata sawarna. Pelaksana langsung desa wisata yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Sawarna, Sekertaris Desa Wisata Sawarna (Fasilitator Desa Sawarna), Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Sawarna, dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Pemerintah Daerah yang terkait dalam penelitian ini sebagai informan adalah Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak Bidang Pariwisata yaitu terdiri dari Kepala Bidang Pariwisata, Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata, Kepala Seksi Jasa dan Usaha Pariwisata. Masyarakat lokal yang menjadi informan adalah masyarakat yang mendukung kegiatan pariwisata yaitu kelompok kegiatan kerajinan dan kelompok kuliner, kelompok homestay, dan masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar obyek wisata, serta wisatawan yang berkunjung ke Desa

Sawarna. Adapun informan-informan pada penelitian ini dapat dilihat pada tebel berikut ini.

Tabel 4.5 Informan Penelitian

No Informan Status Informan (SI) Jenis

Kelamin Usia

Kode Informan

(I)

1 Suhanda, S.IP Kepala Desa Sawarna Laki-laki 45

2 Lili Suheli Sekretaris Desa Sawarna Laki-laki 40 3 Ndan Nuradi Ketua Kelompok Sadar

Wisata (POKDARWIS)

Desa Sawarna

Laki-laki 40

4 Zaenal Mustofa,

S.Pd Ketua Pemberdayaan Masyarakat Lembaga (LPM) Desa Sawarna

Laki-laki 38

5 Drs. Oman Nurohman, M.Si

Kepala Bidang Pariwisata

Disporapar Kab. Lebak Laki-laki 48 6 Sri Wahyuni Kepala Seksi Promosi

Pariwisata Disporapar Kab.Lebak

Perempuan 52

7 Muslimah Kepala Seksi Usaha dan Jasa

Disporapar Kab. Lebak Perempuan 54

8 A. Sapta Gumelar, S.Sos, MM Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

Laki-laki 56

9 Danu Miharja Pembuat Kuliner Khas Desa

Sawarna yaitu Pisang Sale Laki-laki 63

10 H. Abad. S Pengrajin Ukiran Kayu Laki-laki 54

11 Iqbal Taufiq Pengrajin Ukiran Kayu Laki-laki 26

12 Ade Pengrajin Gitar Laki-laki 40

13 Nina Mulyati Pengelola Homestay Perempuan 32

14 Reifky Syahmi Wisatawan Laki-laki 22

4.3 Pembahasan

Pembahasan dan analisa dalam penelitian ini merupakan data dan fakta yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti gunkaan yaitu analisis SWOT. Dimana dalam analisis SWOT dapat menentukan strategi apa yang sebaiknya dilakukan dalam pengembangan pariwisata di Desa Sawarna Analisis SWOT membantu memilih strategi alternatif untuk mengembangkan Pariwisata di Sawarna.

4.3.1 Strengths (kekuatan)

Stengths merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi yaitu hal-hal positif yang menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan. Strengths bersifat internal bukan hal-hal yang datang dari luar, strengths biasanya berisi manfaat organisasi, anggaran organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), kemampuan teknologi. Tujuan dari penilaian kekuatan dalam organisasi ialah untuk melihat keunggulan dari suatu organisasi agar dapat mengurangi kelemahan dan menutupi ancaman agar dapat mencapai tujuan organisasi tersebut.

Struktur Perekonomian Kabupaten Lebak, sektor usaha jasa pariwisata dari perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008 mencapai angka sebesar Rp. 856.074.000.000.-. PDRB Kabupaten Lebak hingga saat ini masih didominasi Sektor Pertanian. Kontribusi retribusi dari sektor objek wisata pada tahun 2008 hanya memberikan kontribusi sebesar Rp. 50.000.000.- , dan pada tahun 2013 sebesar Rp 160.000.000,- antara lain dari Pantai Karang Taraje, pemandian Tirta

Buana Lebak, Gor Ona, Pantai Bagedur, Pantai Binuangeun, Pantai Cibobos dan Pantai Pulau Manuk. Melalui penataan dan pengembangan pariwisata di dalam upaya meningkatkan sekaligus menciptakan rasa aman bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara berkunjung ke objek – objek wisata, alam, pantai dan wisata budaya di Kabupaten Lebak.

Pariwisata Kabupaten Lebak secara terus menerus melaksanakan pengembangan dan menggali potensi wisata dengan pengembangan destinasi objek wisata merupakan langkah–langkah yang ditempuh, agar dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah sehingga kelangsungan pembangunan dibidang kepariwisataan terus berjalan sesuai dengan tuntutan pembangunan daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Sawarna memiliki potensi alam yang sangat indah yaitu dapat dilihat dari wisata alamnya yang berupa pantai, goa, perbukitan, dan persawahan. Suasana nyaman dan nmasih nuansa pedesaan membuat daya tarik tersendiri untuk wisatawan kota yang berkunjung untuk menikmati suasana yang berbeda dari perkotaan. Seperti yang disampaikan oleh sebagai berikut :

“Sawarna punya potensi alam yang sangat indah yang sekarang kita manfaatkan jadi daya tarik pariwisata buat ningkatin ekonomi masyarakat yang ada disini. Potensi wisata alam jadi andalan kita sekarang kaya banyak wisatawan yang dateng berkunjung ke pantai pasir putih karena ngerasa masih asri dan nyaman banget belum terlalu ramai”. (wawancara, di Kantor Desa Sawarna, tanggal 20 Agustus pukul 12.35)

Potensi alam yang indah di Desa Sawarna menjadi daya tarik utama wisatawan untuk datang berkunjung dan meningkatkan perekonomian masyarakat

sekitar yang berpenghasilan di bidang jasa atau usaha di sekitar lokasi wisata di Desa Sawarna.

Tabel 4.6

Potensi Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Sawarna

No Jenis ODTW Nama ODTW Karakteristik

1 Pantai Ciantir/Pasir Putih Pasir Putih, sebagian kecil karang, landai, ombak sedang – besar Pulo Manuk Pasir Putih, Ombak Besar –

Sedang

Tanjung Layar Pasir Putih, karang-karang, dua karang besar, icon Sawarna

Karang Taraje Karang-karang, pepohonan perdu Legon pari Pasir putih, sebagian kecil karang,

ombak sedang – besar, sunrise

yang indah

Karang Bokor Ombak yang besar – sedang, karang besar

2 Goa Langir Dipinggir pantai

Lalay Stalakmit, goa horizontal, kondisi yang lembap

Sikadir Goa horizontal

Camaul Goa horizontal

Harta Karun Goa horizontal, mulut goa yang lebar, kondisi yang lembap, terdapat aliran air

Seribu Candi Bentuk stalakmit, goa horizontal, mulut goa yang lebar, panjang goa ± 30 m.

Program pengembangan pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata kabupaten Lebak yaitu :

1. Pembinaan Kesenian Daerah (sebagai penunjang pemasaran Pariwisata). 2. Promosi Pariwisata tingkat Propinsi dan Nasional

3. Pembangunan WC, Ruang mandi dan Pagar ODTW Air Panas Cipanas 4. Pengadaan Sarana Penyelamat Pantai berupa 2 set Perahu Karet berikut

kelengkapannya peruntukan ODTW Sawarna dan Bagedur

5. Diklat Resque Beach yang diikuti oleh ODTW Sawarna dan Bagedur. 6. Pengadaan homestay di Sawarna

7. Pemilihan Saija dan Adinda

Pengembangan Wisata Sawarna yang dilakukan Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata Kabupaten Lebak, seperti yang disampaikan adalah sebagai berikut :

“Buat ngembangin Desa Wisata Sawarna kita bangun sarana dan prasarana yang ada di sekitar obyek wisata utama kaya homestay dan tempat kuliner, tempat kontrol penjaga pantai, perbaikan jalan menuju tempat wisata, dan pelatihan-pelatihan penjaga pantai, kuliner, cinderamata. Buat ngembangin wisata Sawarna kita juga engga sendiri kita juga di bantu Provinsi dan Desa.” (wawancara di Ruang Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab. Lebak, tanggal 3 September 2015 pukul 11.10 WIB)

Peran Pemerintah Daerah membantu untuk mengembangkan wisata Sawarna dengan membantu pengadaan sarana dan prasarana untuk menggali potensi wisata alam di Sawarna.

Lingkungan di Desa Sawarna yang asri dan nyaman menjadi kekuatan bagi pariwisata yang ada di Sawarna untuk menarik perhatian kunjungan

wisatawan. Pemerintah Daerah membantu mengembangkan wisata Sawarna guna memberikan dampak kenyamanan bagi wisatawan dengan memanfaatkan keasrian lokal dan tidak merusaknya. Seperti yang disampaikan oleh sebagai berikut :

“Sawarna sekarang menjadi pariwisata andalan di Lebak bahkan di Indonesia saat ini. Potensi alam yang sangat eksotis dan susasana desa yang masih asri dan nyaman menjadi salah satu alasan Sawarna banyak dinikmati wisatawan. Kita meningkatkan sarana dan prasarana di lokasi wisata yang tersebar di Sawarna untuk menggali potensi wisata Sawarna”. (wawancara di ruangan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, tanggal 3 Septermber 2015 pukul 11.10 WIB)

Seperti yang disampaikan yang menyatakan bahwa Desa Sawarna memiliki suasana yang asri dan nyaman sehingga menjadi kekuatan desa untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung. Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan. Pengembangan pariwisata di Desa Sawarna sangat menjaga keaslian dan keunikan lingkungannya, sehingga pembangunan pariwisata tidak merusak kebudayaan dan keaslian lingkungan di Sawarna.

Masyarakat Desa Sawarna memiliki sikap yang ramah dengan wisatawan. Salah satu karakteristik pariwisata ialah memiliki sikap masyarakat yang ramah karena masyarakat lokal yang menerima dan melayani wisatawan yang datang berkunjung sehingga dapat membuat wisatawan nyaman datang untuk berwisata. Salah satu implementasi konsep desa wisata di Desa Sawarna ini adalah dengan adanya homestay yang berasal dari rumah warga, wisatawan dapat menginap di rumah warga yang disewakan sehingga dapat tinggal bersama warga desa dan

dapat memberi pengetahuan yang luas mengenai kebiasaan dan kehidupan masyarakat Desa Sawarna. Seperti yang disampaikan oleh sebagai berikut :

“Warga sini sudah terbiasa dengan kedatangan wisatawan sekarang dan mereka juga nyambut wisatawan yang dateng kesini dengan ramah, karena mereka tau dengan datengnya wisatwan itu dapat memberikan penghasilan buat mereka”. (Wawancara di pos retribusi menuju pasir putih, tanggal 20 Agustus 2015 pukul 14.30 WIB)

Berdasarkan pernyataan oleh bahwa masyarakat Desa Sawarna sudah bisa menerima kehadiran wisatawan dengan baik dan ramah karena dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung maka dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Pemilik Homestay atau penginapan yang ada di Desa Sawarna adalah masyarakat lokal sendiri. Masyarakat lokal memanfaatkan pariwisata yang ada dengan membangun usaha dan jasa disekitar lokasi obyek wisata untuk meningkatkan perekonomian mereka. Partisipasi masyarakat yang tinggi membuat pengembangan wisata Sawarna semakin maju karena salah satu prinsip pengembangan pariwisata pedesaan adalah melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata di wilayahnya.

Partisipasi masyarakat lokal menjadikan sasaran utama dari pengembangan desa wisata, dengan adanya partisipasi yang tinggi dari masyarakat lokal maka desa wisata akan berjalan sesuai dengan kearifan lokal dan budaya tanpa harus merubah struktur desa atau daya tarik utama desa. Tingkat parstisipasi yang tinggi dari masyarakat lokal Desa Sawarna menjadi sebuah peluang yang besar dalam pengembangan Desa Wisata, seperti yang disampaikan

“Pariwisata di Desa Sawarna ini sangat memberikan dampak positif untuk warga desa, apalagi setelah ditetapkan sebagai desa wisata.Warga sini sangat memberikan respon positif, banyak warga sini yang mencari nafkah dari pariwisata. Kaya warga sini yang rumahnya deket pantai gitu dia bikin homestay atau rumah mereka dijadiin penginapan, juga banyak warung-warung yang ada di pinggir pantai, terus juga ada yang bekerja lewat pemberian jasa kaya jadi tukang ojek atau guide. Sekarang mah banyak warga sini yang terlibat di bidang pariwisata dan malahan bisa jadi penghasilan pokok mereka ya dari situ” (wawancara, di Kantor Desa Sawarna, tanggal 20 Agustus pukul 12.35).

Berdasarkan hasil wawancara dengan bahwa pengembangan pariwisata di Desa Sawarna mendapat respon positif dari masyarakat desa. Partisipasi masyarakat Desa Sawarna yang tinggi menjadikan peluang yang besar dalam pengembangan Desa Sawarna. Karena salah satu sasaran dari pengembangan desa wisata adalah terlibatnya masyarakat dalam pengelolaan maupun pengembangan desa wisata. Seperti yang disampaikan yang menyatakan sebagai berikut :

“Kita senang sekarang Sawarna sudah ngembangin pariwisata soalnya emang disini kan potensi wisatanya emang tinggi banget bukan cuman dari pantai tapi juga ada goa terus juga ada wisata sejarahnya malahan. Saya setuju banget dengan Sawarna dijadiin Desa Wisata beratikan desa ini udah jadiin pariwisata sebagai prioritas buat nambak penghasilan kita warga sini. Saya disini sekarang mencari nafkah ya lewat homestay, saya sengaja bangun homestay di deket pantai sini soalnya saya tau sekarang udah banyak banget orang yang tau tentang Sawarna dan pengen dateng kesini, banyak wisatawan yang dateng kesini setiap hari liburan bukan dari wisatawan yang dari Jakarta aja tapi juga banyak yang dari luar negeri. Kalau kata orang bule mah disini ombaknya bagus jadi mereka tertarik buat surfing.” (Wawancara di homestay yang terletak di dekat Pantai Pasir Putih, tanggal 30 Agustus 2015 pukul 14.15 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan bahwa pariwisata di Desa Sawarna sudah menjadi penghasilan utama mereka, sehingga masyarakat Desa

Sawarna pun memberikan partisipasi yang tinggi dalam pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata merupakan bagian dari penyelenggaraan pariwisata yang terkait langsung dengan jasa pelayanan. Masyarakat Desa Wisata Sawarna memberikan usaha taupun jasa pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung untuk merasakan kenyamanan berwisata ke Sawarna.

Tabel 4.7

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Dokumen terkait