• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Lapangan

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 73-75)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 63

4.2.1. Data Lapangan

4.2.1.1Data Lapangan Stasiun 1

Pengukuran data lapangan Stasiun 1 dilakukan di sebelah pintu gerbang dimana data yang dicari yaitu suhu udara di darat, suhu udara di laut, suhu air laut, DO, salinitas, kecepatan angin, sudut angin, dan arah angin. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa dari data yang diambil tersebut merupakan unsur- unsur yang mempengaruhi cuaca atau iklim di suatu tempat. Unsur-unsur iklim sama dengan unsur-unsur cuaca, yaitu terdapat suhu udara, radiasi, tekanan udara, kelembapan udara, angin, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, keadaan awan, dan lain sebagainya. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain yang terdapat hubungan antara semua unsur tersebut dan saling mempengaruhi. Data yang diambil dilakukan pengecekan setiap 15 menit sekali, hal tersebut dilakukan untuk dapat digunakan menentukan jenis iklim atau cuaca yang sedang terjadi di wilayah tersebut.

Berdasarkan data yang diambil pada stasiun 1, didapat suhu yang berbeda-beda namun rangenya tidak terlalu jauh. Analisa suhu udara di darat tertinggi terjadi pada pukul 14.45-15.00 dengan suhu mencapai 34,7C. Sedangkan suhu udara di darat terendah terjadi pada pukul 04.15 dengan suhu mencapai 26C. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin malam atau dini hari, maka suhu udara akan semakin rendah, adanya pengaruh angin laut dan angin darat dapat membawa panas dari daratan sehingga menyebabkan suhu udara menurun. Analisa data lain pada Stasiun 1 yaitu didapatkan suhu udara di laut lebih kecil daripada suhu air laut, hal ini terjadi karena disebabkan matahari menyinari permukaan air laut sehingga terjadi penguapan yang membawa uap air dan menyebabkanx suhu udara lebih rendah daripada suhu permukaan laut. Data nilai DO dan salinitas pada Stasiun 1 didapat ukuran yang cukup menunjukkan nilai yang normal, hal ini terjadi karena daerah tempat pengambillan data pada stasiun 1 tidak terlalu tercemar.

Analisa data selanjutnya pada stasiun 1 yaitu pada pengukuran kecepatan angin didapat kecepatan angin maksimal terjadi pada siang hari. Dimana pada siang hari terjadi angin darat sehingga angin bertiup dari laut ke darat. Pada siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh suhu dan tekanan. Sedangkan untuk arah angin pada stasiun 1 arah angin yang dominan adalah barat laut dengan sudut >280. Dari semua hasil data tersebut masih dalam pengaruh unsur utama cuaca ialah suhu udara, radiasi, tekanan udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan. Selain itu, terdapat unsur cuaca yang lain, seperti intensitas penyinaran matahari, keadaan awan, embun, dan petir. Iklim merupakan kelanjutan hasil pencatatan unsur cuaca dari

73 hari ke hari dalam waktu yang lama sehingga merupakan rata-rata dari unsur cuaca. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa unsur cuaca yang selalu berubah setiap saat tergantung daerah yang dianalisa.

4.2.1.2Data Lapangan Stasiun 2

Berdasarkan data yang diambil pada stasiun 2 dimana hasil yang didapat rangenya tidak jauh berbeda dengan stasiun 1 yaitu data mengenai suhu udara di darat, suhu udara di laut, suhu air laut, DO, salinitas, kecepatan angin, sudut angin, dan arah angin. Analisa data pada stasiun 2, suhu udara di darat tertinggi terjadi pada pukul 16.00- 16.15 yang mencapai 34,3C dengan suhu minimal terjadi pada pukul 05.15-05.30 dengan suhu 25,1C. data ini berbeda dengan stasiun pertama dimana suhu tertinggi terjadi pada siang hari karena matahari berada tepat diatas kepala kita, sedangkan suhu terendahnya hampir sama yatu terjadi pada dini hari. Hal ini terjadi karena panas matahari yang sampai ke permukaan bumi berbeda-beda di setiap tempat dan menyebabkan suhu udara di setiap tempat berbeda-beda pula. Selain itu faktor lain yang dapat mempengaruhi suhu udara adalah ketinggian. Suhu udara di daerah dataran rendah lebih tinggi daripada di daerah dataran tinggi atau pegunungan.

Analisa data lain pada stasiun 2 untuk suhu udara di laut, dapat mencapai 32,3oC pada siang hari pukul 14.30. Karena pada siang hari terjadi angin laut maka air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Faktor lain seperti tekanan udara pada area di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Pada sekitar pukul 14.30,laut menyerap cahaya matahari lebih besar dan dikung dengan kemampuan lat sendiri yang menyerap lebih cepat dibandingkan wilayah daratan. Data nilai DO dan salinitas pada stasiun 2 juga didapat cukup menunjukkan nilai yang normal, artinya daerah pada tempat pengambillan data yaitu stasiun 2 tidak terlalu tercemar masih sama dengan nilai pada stasiun 1.

Analisa pengukuran kecepatan angin yang terjadi didapat bahwa semakin besar gradien barometrisnya, sehingga menyebabkamn semakin cepat tiupan angin yang terjadi. Hal ini disebabkan karena kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa. Sedangkan untuk arah angin masih sama seperti stasiun 1 yaitu pada stasiun 2 arah angin yang dominan adalah barat laut dengan sudut >280. Dari semua analisa tersebut masih dalam berpengaruh terhadap unsur cuaca yang menyebabkan perubahan di setiap saat pengukuran.

74

4.2.1.3Data Lapangan Stasiun 3

Pengukuran data berdasarkan data yang diambil pada stasiun 3, data mengenai suhu udara di darat, suhu udara di laut, suhu air laut, DO, salinitas, kecepatan angin, sudut angin, dan arah angin menunjukkan data yang sama dengan stasiun 1 dan 2. Analisa data lapangan pada stasiun 3 didapatkan suhu udara maksimum sebesar 33,8oC pada pukul 15.45 yang terjadi di darat. Hal ini karena suhu udara di darat pada stasiun 3 lebih rendah dibandingkan dengan suhu udara di darat pada stasiun 2. Adanya perbedaan ini disebabkan karena faktor seperti ketinggian tempat yang menunjukkan bahwa aadanya perbedaan ketinggian wilayah akan mengakibatkan perbedaan suhu udara yang berbeda. Faktor lain seperti waktu intensitas cahaya matahari jakan mempengaruhi pada curah hujan serta penguapan. Analisa nilai DO maupun salinitas pada stasiun 3 hampir sama dengan stasiun sebelumnya, dimana nilai yang didapatkan masih berada pada batas normal bahwa lingkungan tersebut tidak tercemar.

Analisa Kecepatan angin pada stasiun 3 mencapai maksimal dimana kecepatan anginnya mencapai 3,9 m/s pada pukul 16.30. Hal ini menunjukkan bahwa anginnya bertiup saat menjelang sore hari dimana dapat disimpulkan bahwa terjadi angin laut karena seharusnya angin yang kencang bertiup pada siang hari. Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Faktor yang dapat menjadi hambatan gerakan angin antara lain relief permukaan bumi, gedung-gedung (bangunan), dan pohon-pohon. Makin banyak rintangan yang menghalangi laju gerakan angin, makin lambat gerakan angin tersebut. Sedangkan untuk arah angin masih sama seperti stasiun 1 dan stasiun 2 arah angin pada stasiun 3 menunjukkan arah angin yang dominan adalah barat laut dengan sudut >280. Hasil anallisa masih menunjukkan bahwa di setiap saat terjadi perubahan pada pengukuran yang dilakukan karena masih dalam pengaruh terhadap unsur cuaca yang ada.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 73-75)

Dokumen terkait