• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 2

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 93-110)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 63

4.2.3. Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 2

4.2.3.1Melati Pertiwi _ 26020216120015

4.2.3.1.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Dari data yang diperoleh, mengenai suhu udara di darat dan suhu udara di laut didapatkan grafik antara suhu udara di darat dan suhu udara di laut, dari grafik dapat dilihat bahwa suhu udara di darat dan suhu udara di laut saling berselang seling antara kenaikan dan penurunannya. Untuk suhu udara di darat berkisar antara 25-35oC dan suhu udara di laut berkisar antara 0-35 oC. Jika suhu udara di darat sedang mengalami kenaikan, maka suhu udara di laut mengalami penurunan. Namun kenaikan dan penurunan suhu tersebut untuk suhu di darat cenderung lebih stabil daripada suhu udara di laut. Hal tersebut dikarenakan adanya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, karena air

93 mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin.

Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun pada malam hari ketika daratan mengalami penurunan suhu udara, maka pada laut masih pada suhu yang tinggi. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat.Untuk suhu udara di laut, penurunannya cenderung lebih tajam. Pada suhu di darat terdapat perbedaan yang drastic namun perbandingannya dengan perbedaan suhu yang terjadi di laut 1:3.

4.2.3.1.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Dari data yang diperoleh mengenai suhu udara di laut dan suhu air laut yang telah dibuat grafik, didapatkan kesimpulan bahwa suhu udara di laut cenderung lebih stabil daripada suhu air laut. Suhu udara di laut cenderung lebih stabil dengan suhu di angka yang tinggi yaitu antara 30-35 oC. Sedangkan untuk suhu air laut berkisar antara 0- 35 oC. Untuk suhu air laut, lebih sering mengalami penurunan dan kenaikan yang tajam daripada suhu udara air laut. Hal tersebut disebabkan karena pada suhu air laut, semakin ke dalam atau semakin bertambahnya kedalaman pada laut, suhu udara air laut semakin dingin. Suhu air laut lebih dominan pada suhu rendah dikarenakan air laut itu dinamis. Karena itu, air laut mengalami upwelling dan downwelling. Pada peristiwa tersebut, tidak hanya unsur hara maupun nutrient laut yang mengalami perpindahan dari dasar ke permukaan maupun sebaiknya. Peristiwa tersebut juga berlaku untuk salinitas, suhu, maupun faktor oseanografi lainnya yang ada di laut. Sedangkan untuk suhu udara air laut cenderung lebih panas karena suhu udara pada air laut terpengaruhi oleh suhu udara pada daratan yang suhu udaranya lebih tinggi daripada suhu udara air laut. Pada siang hari, tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin.

94

4.2.3.1.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Untuk selisih antara suhu udara darat dengan suhu di laut, pada waktu tertentu mengalami selisih yang drastic. Waktu tersebut yaitu pada pukul 13.45 – 14.00 WIB. Waktu dari selisih tersebut berdurasi 15 menit. Selisih suhu udara di darat dengan suhu di laut tersebut sebesar 30oC. Sedangkan untuk suhu minimum atau suhu normalnya yaitu antara 0oC-5oC. Selisih suhu tersebut dikarenakan angin darat dan angin laut yang terjadi. Letak tempat dilakukannya pengukuran juga mempengaruhi besaran nilai yang didapat pada pengukuran. Pada stasiun dua ini, letaknya lebih berada jauh dari daratan daripada stasiun satu.

Grafik selsisih suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat stabil pada selisih suhu dibawah 5oC, tetapi ada beberapa selisih yang lebih dari 5oC. Pada pukul 13.45 terlihat selisih mencapai 30oC, hal ini dikarenakan ada data yang hilang. Hilang data ini dikarenakan pada saat jam tersebut data suhu yang diambil hanya data suhu udara di laut dengan menggunakan thermometer tetapi dengan anemometer tidak diambil hal ini menyebabkan data yang diambil hilang. Terlihat bahwa ada 2 grafik lagi yang melebihi selisih 5oC yaitu pada pukul 21.00 dan pukul 5.00. Pada saat itu sedang terjadi pergantian shift sehingga ada data yang hilang yang menyebabkan hanya terambil data suhu udara di darat tetapi suhu udara di laut tidak terambil. Karena hanya terambil suhu udara di darat dan suhu udara di laut tidak terambil maka suhu udara di laut dianggap dengan 0 yang menyebabkan selisih sama dengan nilai suhu udara di darat.

4.2.3.1.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Untuk selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut selama pengamatan yang tertinggi pada stasiun dua ini fluktuasinya lebih sangat bervariasi. Perbedaan suhu yang terjadi antara 0 – 4 oC. Jika dibandingkan dengan stasiun satu, perbedaan suhu yang terjaddi pada stasiun dua ini lebih kecil daripada stasiun satu. Pada stasiun dua ini, perbedaan suhu yang tinggi terjadi pada pukul 09.15 – 10.15 WIB, 00.15 – 01.15 WIB, dan 04.45 – 05.45 WIB. Hal tersebut karena air memiliki sifat susah untuk melepaskan kalor yang telah diserap pada saat siang hari. Saat siang hari, air laut menyerap kalor yang dipancarkan oleh matahari.

Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air laut. Hal tersebut karena suhu udara di air laut tetap mengunci atau mempertahankan kalor yang telah diserap selama panas matahari menyinari bumi. Selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut pada malam hari tinggi karena saat malam hari, suhu air laut masih tinggi karena sifat air yang tidak mudah melepaskan maupun menyerap kalor. Sehingga,

95 ketika suhu udara di laut sudah berubah menjadi dingin, maka suhu air laut masih tetap hangat.

4.2.3.1.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik kecepatan angin, kecepatan angin yang tertinggi pada 6 m/s. Kecepatan angin yang tertinggi antara pukul 16.00-17.00 WIB. Dan kecepatan terendah frekuensinya dapat dibilang pada kategori sering. Hal tersebut berarti sering terjadi tidak ada angin yang berhembus. Fluktuasi kecepatan angin sangat bervariasi pada setiap jamnya. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh gradient tekanan semakin besar nilai gradient tekanannya maka kecepatan semakin besar yang mengindikasikan perbedaan tekanan yang besar pula antara daratan dan lautan.

Pada pagi dan siang hari angin yang berhembus adalah angin laut sedangkan pada malam angin yang berhembus adalah angin darat. Pada stasiun dua kecepatan angin yang terjadi relative lebih rendah yaitu 0-6 m/s. Hal tersebut dapat dikarenakan angin yang berhembus menuju stasiun dua dapat terhalang dengan benda-benda yang ada, misalnya terhalang oleh pohon maupun bangunan yang berdiri pada sekitar stasiun dua tersebut.

4.2.3.1.6 Grafik Vektor angin

Dari windrose yang dibuat, didapatkan hasi data berupa kecepatan angin dan arah angin yang dominan yang terjadi pada periran Teluk Awur, Jepara pada tanggal 29- 30 April 2017. Kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin yang berhembus dari masing-masing warna pada windrose yang telah dibuat yang menunjukkan besarnya kecepatan angin yang terjadi saat itu. Perbedaan warna yang terjadi menandakan perbedaan rentang knots untuk kecepatan angin. Dari windrose diketahui untuk warna abu-abu menandakan rentang knots 1-4, warna kuning untuk 4-7, warna merah 7-11, biru 11-17, hijau tua 17-21, dan hijau tosca untuk lebih dari 22. Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya.

Apabila pada salah satu arah angin terdapat angin terkuat maka pada arah tersebutlah angin terkuat tersebut berhembus. Pada stasiun satu, angin terkuat pada arah tenggara. Hal tersebut karena pada arah tenggara terdapat windrose yang berwarna hijau tosca pada interval 16 %. Sedangkan untuk arah angin yang dominan dapat dilihat dari windrose yang memiliki panjang interval yang paling panjang diantara yang lainnya. Untuk stasiun dua ini, arah angin dominan berada pada arah barat laut. Hal tersebut karena pada windrose menunjukkan panjang interval sampai dengan 20 %.

96

4.2.3.2Bernardus B.A.S _ 26020216120016

4.2.3.2.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Suhu udara di daratan. Suhu udara pada perairan lebih besar dibandingkan dengan suhu pada waktu pagi hari sampai sore menunjukan demikian karena adanya angin darat, sedangkan pada malam hari terjadi angin laut menyebabkan suhu pada darat lebih besar karena mengalami penguapan. Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Pada data grafik yang telah disajikan, diketahui grafik yang berwana biru merupakan data suhu yang ada di daratan. Dan grafik berwarna merah merupakan data suhu udara di laut. Keduanya menunjukan hubungan yang benar dimana pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena (sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin.

Daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum).Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari ikan ke laut.Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari dan kembali dari menangkap ikan siang hari. Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya. Sehingga laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan untuk pulang dari laut.

4.2.3.2.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

. Pada udara di laut pada siang hari cenderung lebih rendah dari pada suhu air laut. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor pada suhu salah satunya adalah ketinggian dan intesitas cahaya. Grafik yang berwarna biru menunjukkan suhu udara di laut dan merah suhu air di laut Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut pada saat malam hari. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan selain karena intensitas cahaya dapat juga disebabkan. Karena adanya pengaruh ketinggian yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga.

Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar

dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan. Pada saat suhu udara di laut tinggi, maka akan diserap oleh ai laut sampai ke permukaan dibantu oleh organisme perairan, fenomena fisis perairan seperti pasang surut,gelombang dan pengadukan. Suhu

97

menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan.Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar antara 2°C – 4°C.

4.2.3.2.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer, sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

4.2.3.2.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara. Saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan. Antara suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian; yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga.

Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan lain sebagainya. Umumnya, suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin, maka di lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan, hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang ertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal. Karena adanya pengaruh arus dan pasang surut, lapisan ini bisa menjadi lebih tebal lagi. Di perairan dangkal lapisan vertikal ini sampai ke dasar.

4.2.3.2.5 Grafik Kecepatan angin

Grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran kecepatan angin yang menggunakan alat anemometer.

98 Pada grafik di stasiun dua, terlihat bahwa kecepatan angina sangat bervariasi. Angin bertiup dari arah yang berbeda-beda karena adanya perputaran bumi yang menciptakan arah mata angin yang mempunyai pola arah mata angin. Angin mempunyai pola arah mata angin searah jarum jam pada belahan bumi bagian utara dan berlawanan dengan arah jarum jam pada belahan bumi bagian selatan. Pita dari arah mata angin tersebut cenderung memiliki stabilitas yang lebih kuat dan biasanya membuat angin menjadi lebih kuat, yang berarti arah mata angin yang lebih dominan dan kecepatan dari wilayah tertentu lebih kuat.

Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka. Berdasarkan dari data yang dipantau mengenai kecepatan angin diketahui selama 24 jam bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1.35m/s menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tenang. Perbedaan kecepatan ini bias juga dsebabkan panjangnya siang dan malam. karena Bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin bertiup lebih cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.

4.2.3.2.6 Grafik Vektor angin

Berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara bersamaan dengan mengukur parameter lainnya didapatkan bahwa rata-rata arah angin datang dari arah barat laut.Namun angin juga datang dari arah utara dan juga dari arah timur. Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Angin yang memiliki kekuatan yang tinggi atau dominan memiliki kekuatan yang tinggi datang dari arah selatan. Untuk membuat peta vektor angin, data yang diperlukan adalah data yang diperlukan adalah data kecepatan angindan arah angin (dalam satuan derajat). Jika arah angin masih dalam mata angin maka harus dikonversi daulu menjadi arah dalam satuan derajat.

Pada stasiun dua ini, arah angina lebih dominan ke arah tenggara dan barat laut.Sama halnya seperti stasiun satu. Pada arah tenggara didominasi dengan kecepatan 26-37m/s. Sementara untuk arah barat laut didominasi oleh kecepatan 21-36m/s. Perbedaan arah angina dan kecepatan angina disebabkan oleh asal hembusan angina, tekanan, topgrafi wilayah. Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.

99

4.2.3.3Hanifa Zuhaira _ 26020216120017

4.2.3.3.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarakan grafik pada stasiun 2, grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut didapati sama seperti pada stasiun 1. Grafik suhu udara di darat vs suhu udara di laut pada awalnya sama-sama bergerak dengan cukup stabil. Grafik suhu udara di laut mengalami beberapa kali penurunan dan peningkatan secara drastis pada pukul 13.00- 14.00, 16.15-17.45 dan 04.15-05.45. Sedangkan grafik suhu dara di darat mengalami dua kali penurunan dan peningkatan secara drastis. Yaitu pada pukul 16.15-17.45 dan 02.45- 03.30.

Pada pagi hari dan malam hari suhu udara di darat lebih kecil dari suhu udara dilaut. Karena pada waktu malam hari udara di darat tidak terkena sinar matahari dan pada pagi hari hanya mendapat lebih sedikit intensitas sinar matahari. Sedangkan udara di laut dapat lebih panas dapat dikarenakan suhu udara di laut lebih lama untuk menerima dan melepaskan panas dari pada suhu udara di darat. Pada saat siang hari suhu udara di darat cenderung lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di laut karena saat siang hari didapati matahari langsung menyinari dalam sudut tegak lurus dengan. Sehingga suhu akan cepat naik ditambah juga karena pelepasan dan penerimaan suhu udara di darat jauh lebih cepat dibandingkan suhu udara di laut oleh sebab itu suhu udara di darat lebih tinggi dari suhu udara di laut.

4.2.3.3.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Grafik suhu udara di laut bergerak relatif stabil di suhu berkisar antara 25oC- 35oC. Sedangkan grafik suhu air laut mengalami penurunan pada pengambilan data ke-23 menjadi 0oC dan kembali naik menjadi 33oC. Pada pengambilan data ke-31, grafik suhu air laut turun menjadi 0oC lalu pada pengambilan data ke-35 grafik suhu air laut naik menjadi 32oC. Lalu pada pengambilan data ke-39, grafik suhu air laut kembali mengalami penurunan dari 32oC menjadi 0oC, lalu kembali naik menjadi 30oC pada pengambilan data ke 43. Sekali lagi grafik suhu air laut mengalami penurunan dari suhu 30oC menjadi 0oC dan kembali naik menjadi 30oC pada pengambilan data ke-89.

Suhu air laut lebih panas dikarenakan suhu udara di laut tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu udara di darat yang bertiup. Karena adanya angin yang bergerak dari darat ke laut yang membawa suhu dingin. Suhu udara yang ada di laut dan suhu air laut cenderung lebih stabil dari pada suhu udara di darat. Karena suhu udara di laut lebih sulit melepaskan panas dibandingkan dengan suhu udara di darat dan juga suhu air laut

100 sulit melepaskan panas. Hal inilah yang menyebabkan stabilnya grafik suhu udara di laut dibandingkan dengan suhu air laut.

4.2.3.3.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut dari pukul 07.00-13.45 relatif stabil dengan suhu berkisar dari 0oC-5oC, walaupun mengalami fluktuasi. Pada pukul 13.45 suhu mengalami peningkatan tajam. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang sebelumnya menunjukkan pada suhu 0oC menjadi 30oC. Hilang data ini dikarenakan pada saat jam tersebut data suhu yang diambil hanya data suhu udara di laut dengan menggunakan thermometer tetapi dengan anemometer tidak diambil. Hal ini menyebabkan data yang diambil hilang.

Grafik suhu ini juga memberi tahukan bahwa suhu yang tidak lebih dari 5 oC merupakan suhu dari daerah tropis. Suhu di darat pada daerah tropis cenderung hangat. Tidak seperti daerah pada subtropis dan lainnya. Dalam hal ini menyebabkan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan. Perbedaan suhu ini juga karena rentang suhu umum di Indonesia berkisar antara 25 hingga 35 oC saja.

4.2.3.3.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut mengalami pergerakkan yang tidak stabil dan fluktuasi. Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut mengalami dua kali peningkatan secara tajam pada pengambilan data ke-9 dengan suhu yang tadinya 0oC menjadi 3,6oC. Selain itu grafik pengalami peningkatan yang sangat tajam pada pengambilan data ke-89 dari suhu 0oC menjadi 3.8oC. Selain mengalami peningkatan, grafik juga mengalami penurunan pada pengambilan data ke 13 dari suhu 3.6oC menjadi 0,4oC. Selain itu grafik mengalami penurunan pada pengambilan data ke 73 dari suhu 3,8oC menjadi 0,4oC.

Selisih suhu tertinggi terlihat pada pukul 19.00 dengan lebih dari 11oC tetapi kurang dari 12oC. Hal ini di karenakan pada saat tersebut terjadi pergantian angin antara angin darat dan angin laut. Dimana yang menyebabkan suhu dapat berubah secara drastis. Walaupun suhu berubah sangat cepat tetapi dalam 15 menit berikutnya kembali normal. Hal tersebut dapat terjadi karena pada waktu–waktu berikutnya suhu udara telah stabil

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 93-110)

Dokumen terkait