• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 3

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 110-127)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 63

4.2.4. Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 3

4.2.4.1Melati Pertiwi _ 26020216120015

4.2.4.1.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Dari data yang diperoleh, mengenai suhu udara di darat dan suhu udara di laut didapatkan grafik antara suhu udara di darat dan suhu udara di laut. Dari grafik dapat

110 dilihat bahwa suhu udara di darat dan suhu udara di laut saling berselang seling antara kenaikan dan penurunannya. Untuk suhu udara di darat dan suhu udara di laut berkisar antara 0-35oC. Jika suhu udara di darat sedang mengalami kenaikan. Maka suhu udara di laut mengalami penurunan. Namun pada stasiun tiga ini suhu udara di laut kenaikan dan penurunan suhu tersebut untuk suhu di darat cenderung lebih stabil daripada suhu udara di darat.

Hal tersebut dikarenakan adanya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun pada malam hari ketika daratan mengalami penurunan suhu udara, maka pada laut masih pada suhu yang tinggi. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat.Untuk suhu udara di laut, penurunannya cenderung lebih tajam. Pada suhu di darat terdapat perbedaan yang drastic namun perbandingannya dengan perbedaan suhu yang terjadi di laut 2:3.

4.2.4.1.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Dari data yang diperoleh mengenai suhu udara di laut dan suhu air laut yang telah dibuat grafik. Didapatkan kesimpulan bahwa suhu udara di laut cenderung lebih stabil daripada suhu air laut. Suhu udara di laut cenderung lebih stabil dengan suhu di angka yang tinggi yaitu antara 25-35 oC. Sedangkan untuk suhu air laut berkisar antara 0- 35 oC. Untuk suhu air laut, lebih sering mengalami penurunan dan kenaikan yang tajam daripada suhu udara air laut.

Hal tersebut disebabkan karena pada suhu air laut, semakin ke dalam atau semakin bertambahnya kedalaman pada laut, suhu udara air laut semakin dingin. Suhu air laut lebih dominan pada suhu rendah dikarenakan air laut itu dinamis. Karena itu, air laut mengalami upwelling dan downwelling. Pada peristiwa tersebut, tidak hanya unsure hara

111 maupun nutrient laut yang mengalami perpindahan dari dasar ke permukaan maupun sebaiknya. Peristiwa tersebut juga berlaku untuk salinitas, suhu, maupun faktor oseanografi lainnya yang ada di laut. Sedangkan untuk suhu udara air laut cenderung lebih panas karena suhu udara pada air laut terpengaruhi oleh suhu udara pada daratan yang suhu udaranya lebih tinggi daripada suhu udara air laut. Pada siang hari, tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin.

4.2.4.1.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Untuk selisih antara suhu udara darat dengan suhu di laut. Pada waktu tertentu mengalami selisih yang drastic. Perbedaan tersebut terjadi sebanyak 3kali. Waktu dari masing-masing selisih tersebut berdurasi 15 menit sampai dengan 1 jam. Pada kenaikan dan penurunan yang pertama terjadi pada pukul 16.45-17.00 WIB. Lalu kenaikan dan penurunan yang kedua pada pukul 02.30-03.30 WIB. Dan kenaikan dan penurunan yang ketiga pada pukul 04.00-05.00 WIB.

Selisih suhu udara di darat dengan suhu di laut tersebut sebesar 30oC. Sedangkan untuk suhu minimum atau suhu normalnya yaitu antara 0oC-5oC. Selisih suhu tersebut dikarenakan angin darat dan angin laut yang terjadi. Letak tempat dilakukannya pengukuran juga mempengaruhi besaran nilai yang didapat pada pengukuran. Pada stasiun tiga ini, letaknya lebih berada jauh dari daratan daripada stasiun satu dan dua.

4.2.4.1.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Untuk selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut selama pengamatan yang tertinggi pada stasiun dua ini fluktuasinya lebih sangat bervariasi. Perbedaan suhu yang terjadi antara 0 – 35 oC. Pada stasiun dua ini, perbedaan suhu yang tinggi terjadi pada pukul 14.30 – 15.30 WIB. Hal tersebut karena air memiliki sifat susah untuk melepaskan kalor yang telah diserap pada saat siang hari. Saat siang hari, air laut menyerap kalor yang dipancarkan oleh matahari.

Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air laut. Hal tersebut karena suhu udara di air laut tetap mengunci atau mempertahankan kalor yang telah diserap selama panas matahari menyinari bumi. Selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut pada malam hari tinggi karena saat malam hari. Suhu air laut masih tinggi karena sifat air yang tidak mudah melepaskan maupun menyerap kalor. Sehingga, ketika suhu udara di laut sudah berubah menjadi dingin, maka suhu air laut masih tetap hangat.

112

4.2.4.1.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik kecepatan angin, kecepatan angin yang tertinggi pada 4 m/s. Kecepatan angin yang tertinggi antara pukul 10.45-11.00 WIB. Pada stasiun tiga ini kecepatan angin yang terjadi cenderung tinggi. Fluktuasi kecepatan angin sangat bervariasi pada setiap jamnya. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh gradient tekanan semakin besar nilai gradient tekanannya maka kecepatan semakin besar.

Dimana yang mengindikasikan perbedaan tekanan yang besar pula antara daratan dan lautan. Pada pagi dan siang hari angin yang berhembus adalah angin laut sedangkan pada malam angin yang berhembus adalah angin darat. Pada stasiun dua kecepatan angin yang terjadi relative lebih rendah yaitu 0-6 m/s. Hal tersebut dapat dikarenakan angin yang berhembus menuju stasiun dua dapat terhalang dengan benda- benda yang ada. Misalnya terhalang oleh pohon maupun bangunan yang berdiri pada sekitar stasiun dua tersebut.

4.2.4.1.6 Grafik Vektor angin

Dari wind rose yang dibuat, didapatkan hasi data berupa kecepatan angin dan arah angin yang dominan yang terjadi pada periran Teluk Awur, Jepara pada tanggal 29- 30 April 2017. Kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin yang berhembus dari masing-masing warna pada wind rose yang telah dibuat. Dimana yang menunjukkan besarnya kecepatan angin yang terjadi saat itu. Perbedaan warna yang terjadi menandakan perbedaan rentang knots untuk kecepatan angin. Dari wind rose diketahui untuk warna abu-abu menandakan rentang knots 1-4, warna kuning untuk4-7, warna merah 7-11, biru 11-17, hijau tua 17-21, dan hijau tosca untuk lebih dari 22.

Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya. Apabila pada salah satu arah angin terdapat angin terkuat maka pada arah tersebutlah angin terkuat tersebut berhembus. Pada stasiun satu, angin terkuat pada arah barat laut. Hal tersebut karena pada arah barat laut terdapat wind rose yang berwarna hijau tosca pada interval 8 %. Sedangkan untuk arah angin yang dominan dapat dilihat dari windrose yang memiliki panjang interval yang paling panjang diantara yang lainnya.

4.2.4.2Bernardus B.A.S _ 26020216120016

4.2.4.2.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarakan grafik pada stasiun 3, grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat menunjukkan perbedaan. Dari grafiknya terlihat di pagi hari dan

113 malam hari suhu udara di darat lebih kecil dari suhu udara di laut, hal ini dapat disebabkan karena pada malam hari udara di darat tidak terkena sinar matahari. Sedangkan udara di laut dapat lebih panas dapat dikarenakan karena suhu udara di laut lebih lama untuk menerima dan melepaskan panas dari pada suhu udara di darat sehingga dapat terjadi bahwa suhu udara di darat lebih dingin dari suhu udara di laut. Pada siang hari suhu udara di darat cenderung lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di laut karena saat siang hari didapati matahari langsung menyinari dalam sudut tegak lurus dengan permukaan sehingga suhu akan cepat naik ditambah juga karena pelepasan dan penerimaan suhu udara di darat jauh lebih cepat dibandingkan suhu udara di laut oleh sebab itu suhu udara di darat lebih tinggi dari suhu udara di laut.

Dari grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut pada stasiun 3, terdapat data yang 0. Data 0 ini dikarenakan ada data yang hilang pada pukul 13.00 sampai 13.45, 17.00, 5.00. Data hilang ini dikarenakan pada jam 13.00 – 13.45 ini ada sedikit kesalahpahaman yang harusnya mulai jam 13.00 tetapi mulai pada pukul 13.45 karena ada keperluan mandi, makan, sholat yang menyebabkan terundurnya waktu mulai pengambilan data. Sedangkan pada pukul 17.00 dan pukul 5.00 itu sedang terjadi pergantian shift yang mengira bahwa data pada saat jam tersebut telah diambil oleh shift sebelumnya.

4.2.4.2.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Grafik suhu udara di laut dengan suhu air laut di stasiun 3 terlihat stabil dan tidak terlalu berbeda. Suhu air laut umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara di laut. Hal ini dikarenakan suhu air laut lebih dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari menuju permukaan air laut. Sedangkan pada saat jam matahari terbenam dan matahari terbit suhu udara di laut lebih panas dibandingkan suhu air laut, hal ini dikarenakan saat matahari terbenam suhu air laut akan berkurang dalam penerimaan dari radiasi sinar matahari membuat penyokong suhu akan berkurang dan mengakibatkan suhu udara di laut menjadi lebih tinggi. Saat malam hari suhu udara di laut lebih dingin kembali dikarenakan ada pengaruh dari angin yang bergerak dari darat ke laut yang membawa udara dingin dari darat yang mempengaruhi udara di laut.

Ada beberapa suhu air laut yang 0 karena tidak terambil datanya. Data yang tidak terambil karena dikira sudah diambil oleh shift sebelumnya. Hal ini membuat data yang diambil jadi hilang dan tercatat pada grafik menjadi 0.Grafik yang berwarna biru menunjukkan suhu udara di laut dan merah suhu air di laut. Pada udara di laut pada siang

114 hari cenderung lebih rendah dari pada suhu air laut. Hal ini disebabkan karena faktor- faktor pada suhu salah satunya adalah ketinggian dan intesitas cahaya. Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut pada saat malam hari, hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan selain karena intensitas cahaya dapat juga disebabkan karena adanya pengaruh ketinggian yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan.

4.2.4.2.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari. Yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer. Sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

Perbedaan suhu ini juga karena rentang suhu umum di Indonesia berkisar antara 25 hingga 35 oC saja. Terlihat bahwa ada 3 grafik yang lebih dari 5 oC. Hal ini didapati karena pada waktu tersebut data tidak terambil sehingga selisih yang ditampilkan menjadi sesuai data yang terambil. Data yang tak terambil ini membuat data penyelisihnya menjadi 0. Sehingga selisih didapati sesuai data yang terambil pada waktu tersebut.

4.2.4.2.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian. Yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar disbandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan adanya radiasi kembali ke atmosfer atau pantulan.

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut pada grafik stasiun 3 terlihat hanya berkisar di bawah 5 oC kecuali ada 1 yang lebih dari 5 oC. Lebih dari 5 oC ini memiliki nilai melebihi 30 oC yang berarti penyelisihnya tidak terambil pada saat

115 pengambilan data atau data 0. Grafik selisih suhu di bawah 5 oC dikarenakan wilayah Indonesia yang berada pada wilayah tropis. Wilayah Indonesia ini yang berada pada wilayah tropis ini tidak terlalu membuat perbedaan suhu udara di laut dengan suhu air laut berbeda jauh suhu udara. DImana yang panasnya stabil dengan suhu air laut yang panasnya stabil pula membuat selisihnyapun menjadi tidak terlalu banyak.

4.2.4.2.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran kecepatan angin yang menggunakan alat anemometer. Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka. Berdasarkan dari data yang dipantau mengenai kecepatan angin diketahui selama 24 jam bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1.35m/s. Menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tenang. Hal ini juga bisa disebabkan karena selama satu hari tersebut tidak terjadi hujan.

Kadang–kadang tinggi dan juga kadang–kadang rendah. Hal ini karena sifat angin yang selalu dinamis dan bergerak tidak menentu. Walaupun seperti itu dapat dilihat bahwa ada data yang 0. Data 0 ini didapat karena ada kehilangan data saat pengambilan data kecepatan angin. Pada stasiun 3 ini kecepatan paling tinggi dibandingkan dengan stasiun yang lain karena letaknya yang paling jauh dari hambatan pepohonan membuat angin dapat leluasa bergerak dan tidak terhalang.

4.2.4.2.6 Grafik Vektor angin

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara bersamaan dengan mengukur parameter lainnya didapatkan bahwa rata-rata arah angin datang dari arah barat laut. Namun angin juga datang dari arah utara dan juga dari arah timur. Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Angin yang memiliki kekuatan yang tinggi. Ataupun dominan memiliki kekuatan yang tinggi datang dari arah selatan.

Arah angin ini ke barat laut dikarenakan pada saat pengambilan data terjadi angin muson timur yang membuat angin dari timur ke barat atau dari benua Australia menuju benua Asia. Hal ini membuat angin lebih dominan menuju ke arah Asia atau ke arah barat laut. Tetapi arah angin juga sedikit besar ke arah tenggara. Hal ini dikarenakan pada bulan April atau pada waktu praktikum lapangan sedang terjadi pergantian dari angin muson barat dengan angin muson timur. Yang membuat angin tersebut ada sebagian yang masih menuju tenggara.

116

4.2.4.3Hanifa Zuhaira _ 26020216120017

4.2.4.3.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarakan grafik pada stasiun 3, grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat menunjukkan perbedaan. Grafik suhu udara di darat vs suhu udara di laut pada awalnya sama-sama bergerak dengan cukup stabil. Grafik suhu udara di laut mengalami beberapa kali penurunan dan peningkatan secara drastis pada pukul 13.00- 14.00, 16.15-17.45 dan 04.15-05.45. Sedangkan grafik suhu dara di darat mengalami dua kali penurunan dan peningkatan secara drastis pada pukul 16.15-17.45 dan 02.45-03.30. Dari grafiknya terlihat di pagi hari dan malam hari suhu udara di darat lebih kecil dari suhu udara di laut.

Hal ini dapat disebabkan karena pada malam hari udara di darat tidak terkena sinar matahari. Sedangkan udara di laut dapat lebih panas dapat dikarenakan karena suhu udara di laut lebih lama untuk menerima dan melepaskan panas dari pada suhu udara di data. Sehingga dapat terjadi bahwa suhu udara di darat lebih dingin dari suhu udara di laut. Pada siang hari suhu udara di darat cenderung lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di laut karena saat siang hari didapati matahari langsung menyinari dalam sudut tegak lurus dengan permukaan sehingga suhu akan cepat naik ditambah juga. Karena pelepasan dan penerimaan suhu udara di darat jauh lebih cepat dibandingkan suhu udara di laut oleh sebab itu suhu udara di darat lebih tinggi dari suhu udara di laut.

4.2.4.3.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Grafik suhu udara di laut bergerak relatif stabil di suhu berkisar antara 25oC- 35oC. Sedangkan grafik suhu air laut mengalami penurunan pada pengambilan data ke-23 menjadi 0oC dan kembali naik menjadi 33oC. Grafik suhu udara di laut dengan suhu air laut di stasiun 3 terlihat stabil dan tidak terlalu berbeda. Suhu air laut umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara di laut. Hal ini dikarenakan suhu air laut lebih dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari menuju permukaan air laut. Ada beberapa suhu air laut yang 0 karena tidak terambil datanya.

Data yang tidak terambil karena dikira sudah diambil oleh shift sebelumnya. Hal ini membuat data yang diambil jadi hilang dan tercatat pada grafik menjadi 0. Sedangkan pada saat jam matahari terbenam dan matahari terbit suhu udara di laut lebih panas dibandingkan suhu air laut. Hal ini dikarenakan saat matahari terbenam suhu air laut akan berkurang dalam penerimaan dari radiasi sinar matahari membuat penyokong suhu akan berkurang dan mengakibatkan suhu udara di laut menjadi lebih tinggi. Saat malam hari suhu udara di laut lebih dingin kembali dikarenakan ada pengaruh dari angin

117 yang bergerak dari darat ke laut yang membawa udara dingin dari darat yang mempengaruhi udara di laut.

4.2.4.3.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut sampai pada pengambilan data ke 39 relatif stabil walaupun mengalami fluktuasi. Lalu suhu naik menjadi 30oC dan turun menjadi 0oC. Grafik suhu ini juga memberi tahukan bahwa suhu yang tidak lebih dari 5 oC merupakan suhu dari daerah tropis. Suhu didarat pada daerah tropis cenderung hangat tidak seperti daerah pada subtropis dan lainnya. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikat.

Perbedaan suhu ini juga karena rentang suhu umum di Indonesia berkisar antara 25 hingga 35 oC saja. Terlihat bahwa ada 3 grafik yang lebih dari 5 oC. Hal ini didapati karena pada waktu tersebut data tidak terambil. Sehingga selisih yang ditampilkan menjadi sesuai data yang terambil. Data yang tak terambil ini membuat data penyelisihnya menjadi 0 sehingga selisih didapati sesuai data yang terambil pada waktu tersebut.

4.2.4.3.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut bergerak relatif stabil, walaupun fluktuasi, namun tidak secar tajam. Pada pengambilan pada pukul 14.45 suhu mengalami kenaikan menjadi 33oC lalu turun menjadi 0oC pada pukul 15.15. Lebih dari 5 o

C ini memiliki nilai melebihi 30 oC yang berarti penyelisihnya tidak terambil pada saat pengambilan data atau data 0. Grafik selisih suhu di bawah 5 oC dikarenakan wilayah Indonesia yang berada pada wilayah tropis. Wilayah Indonesia ini yang berada pada wilayah tropis ini tidak terlalu membuat perbedaan suhu udara di laut dengan suhu air laut berbeda jauh.

Umumnya, suhu air permukaan merupakan lapisan hangat karena mendapat radiasi matahari pada siang hari. Karena pengaruh angin, maka di lapisan teratas sampai kedalaman kira-kira 50-70 m terjadi pengadukan, hingga di lapisan tersebut terdapat suhu hangat (sekitar 28°C) yang ertical. Oleh sebab itu lapisan teratas ini sering pula disebut lapisan vertikal.Karena adanya pengaruh arus dan pasang surut, lapisan ini bisa menjadi

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN METEOROLOGI D (Halaman 110-127)

Dokumen terkait