• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Data Observasi

1. Data Awal Observasi

Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas ini, banyak siswa yang cenderung menanyakan sesuatu yang tidak dibahas pada pertemuan saat itu. Mereka menanyakan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Untuk itu, guru harus memberikan perhatian khusus kepada siswa dan mampu memusatkan perhatian siswa hanya pada masalah yang dibahas. Tugas yang diberikan oleh guru, hanya beberapa siswa saja yang langsung mengerjakan. Siswa yang lain membutuhkan beberapa waktu untuk mulai mengerjakan tugasnya. Mereka terlihat sibuk berbicara dengan teman sebangku atau teman yang berada di sekitarnya. Hal-hal yang mereka bicarakan juga di luar topik yang dibahas oleh guru

64

pada hari itu. Guru harus jeli dengan tingkah siswa dan harus berani menegur siswa yang terlalu asik dengan topik yang lain.

Guru harus mempunyai trik atau cara supaya para siswa mau memperhatikan dan mengerjakan tugas dengan tenang dan tidak mengganggu teman yang lain. Banyak siswa yang mengganggu teman yang sedang serius mengerjakan tugas. Mereka tidak segan-segan untuk berjalan dari depan ke belakang untuk meminta jawaban dari teman lain. Namun, siswa tetap masih menghormati dan menghargai guru yang ada di depan. Mereka menuruti apa yang diperintahkan guru dan tidak membantah apa yang dikatakan oleh guru.

65 2. Data Siklus I

Data siklus I dilakukan dengan melalui beberapa langkah dan tahap-tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. Penjabarannya adalah sebagai berikut ini:

a. Perencanaan Siklus I

Perencanaan dilakukan oleh peneliti yang dipantau oleh guru mata pelajaran sebelum memasuki siklus I. Kegiatan ini merupakan kegiatan pratindakan yang bertujuan untuk mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap pertemuan di siklus I. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun RPP, membuat lembar observasi, lembar skala minat siswa, rubrik penilaian, dan pembuatan media.

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Penyusunan RPP dilakukan berdasarkan silabus yang digunakan oleh pihak sekolah. Penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil berdasarkan silabus yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah KD 3.6 yaitu Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkannya peranannya dalam kehidupan, dan KD 4.6 yaitu Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan. Indikator diturunkan dari Kompetensi

66

Dasar dan kemudian dijadikan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti membuat 3 indikator pada KD 3.6 dan 1 indikator pada KD 4.6.

Adapun langkah-langkah yang digunakan pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

a) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada para siswa dan dilanjutkan dengan mengecheck kehadiran siswa. Kemudian peneliti melihat keadaan sekitar dan meminta siswa untuk membersihkan sekitar tempat duduknya jika ada kotoran maupun sampah yang berserakan.

b) Peneliti melakukan kegiatan apersepsi dengan menanyakan memberi pertanyaan kepada siswa dari manakah agar-agar berasal’

c) Peneliti melakukan kegiatan motivasi, dengan mengajak para siswa untuk bermain monopoli.

d) Peneliti melakukan kegiatan orientasi dengan menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dan menjelaskan indikator pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada pertemuan hari itu.

e) Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan kegiatan literasi sembari peneliti

67

mempersiapkan perlengkapan untuk permainan monopoli Protista.

f) Peneliti membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok secara acak, kemudian meminta siswa untuk berkumpul dengan teman satu kelompoknya, kemudian peneliti menjelaskan mengenai aturan bermain dalam permaianan monopoli.

g) Siswa melakukan permainan monopoli Protista. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang harus saling membantu agar mendapatkan nilai maksimal.

h) Peneliti membiarkan para siswa berada di dalam kelompok untuk berdiskusi dan memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan.

i) Siswa melaporkan hasil diskusi.

j) Peneliti memberikan masukan atau konfirmasi, apabila terdapat hal-hal yang masih kurang sesuai.

k) Peneliti menanyakan kesimpulan dan mengajak para siswa untuk berefleksi.

2) Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran Biologi Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu mengenai teknis mengajar dan waktu yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti juga memberikan

68

penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian ini sekaligus diskripsi mengenai kelas yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti juga menanyakan hal-hal yang sekiranya harus dipersiapkan sebelum proses belajar mengajar dilakukan.

3) Menjelaskan kepada teman sejawat sebagai observer mengenai pengisian lembar observasi yang akan dilakukan di dalam kelas. 4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan untuk proses

pembelajaran. b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 3 jam pelajaran sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2017 (dua jam pelajaran) dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2017 (satu jam pelajaran).

1) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I

Pelaksanaan siklus I hari pertama dilakukan pada hari Senin, tanggal 4 Desember 2017 pada pukul 09.15 – 10.00 dilanjutkan pukul 10.15 – 11.00 WIB. Pada pelaksanaannya, peneliti berperan sebagai guru di dalam kelas. Pertemuan kali ini dimulai pada jam ke-4 dan ke-5 yang diselingi istirahat selama 15 menit. Dalam pertemuan kali ini, hanya ada 1 siswa yang tidak hadir. Namun belakangan diketahui bahwa siswa tersebut jarang sekali masuk

69

sekolah. Siklus ini berjalan selama kurang lebih 90 menit dari awal hingga akhir.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengondisikan kelas karena masih sangat ramai dan gaduh. Beberapa siswa tampak ijin ke kamar mandi dan beberapa masih sibuk dengan teman sebangkunya. Siswa yang duduk di barisan paling depan tampak paling siap mengikuti pelajaran. Kemudian peneliti mengucapkan salam dan memperkenalkan diri. Beberapa siswa di belakang masih sibuk dengan buku dan alat tulis, sementara siswa yang lain memperhatikan dengan sangat baik.

Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan gambar agar-agar dan menanyakan kepada para siswa darimanakah agar-agar berasal. Siswa masih tampak bingung. Siswa yang berada di barisan paling depan mulai membuka buku biologi mereka dan mulai membaca. Sementara yang lain ada yang masih sibuk dengan alat tulis mereka dan ada beberapa siswa yang tidak bereaksi sama sekali. Peneliti menunjuk satu orang siswa yang paling tidak bisa diam, dan memberikan waktu kepada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan. Setelah

70

beberapa kali siswa mencari informasi di buku paket, ia menemukan jawabannya.

Setelah pertanyaan tersebut terjawab, peneliti memberikan motivasi berupa ajakan untuk bermain Monopoli Protista. Peneliti juga memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari pada hari tersebut. Siswa mulai terfokus pada kegiatan di hari tersebut, dan kelas mulai bisa dikendalikan. Para siswa mulai menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan permainan Monopoli Protista dan meminta peneliti untuk segera memulai permaianan.

Selanjutnya, peneliti meminta para siswa untuk berkumpul pada kelompok-kelompok yang sudah dibentuk oleh peneliti. Di dalam kelompok tersebut, peneliti mempersilakan siswa untuk melakukan literasi bersama mengenai materi Protista, sembari peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk permainan. Siswa nampak sangat antusias dan mulai mempelajari materi yang telah diberikan Setelah itu, peneliti menjelaskan aturan permainan yang harus dilakukan oleh para siswa. Siswa tampak diam dan memperhatikan, terutama setelah siswa mengamati papan permaianan monopoli yang dibawa oleh peneliti.

71 b. Kegiatan Inti

Permainan dimulai 20 menit setelah pelajaran dimulai. Salah satu anggota kelompok diminta untuk maju ke depan kelas untuk membuang undi guna menentukan urutan pemain. Urutan pemain ditentukan dengan cara membuang dadu. Kelompok yang memperoleh dadu terbesar akan bermain lebih awal. Urutan kelompok yang bermain adalah kelompok 7, kelompok 1, kelompok 2, kelompok 6, kelompok 4, kelompok 3, kelompok 8 dan terakhir kelompok 5. Setiap kelompok yang terdiri dari 4 hingga 5 siswa mulai menyusun strategi siapa yang akan melempar dadu dan siapa yang akan menjawab pertanyaan.

Kelas terlihat sangat gaduh, namun antusiasme siswa untuk menjawab pertanyaan sangatlah baik. Bahkan, siswa cenderung ingin menjatuhkan lawan bermainnya dengan menjawab soal-soal yang tidak bisa dijawab oleh lawan bermainnya. Siswa tampak lebih termotivasi untuk mendiskusikan jawaban dan berusaha untuk menjawab dengan benar. Namun demikian, ada beberapa kelompok yang masih sulit untuk berdiskusi bersama dengan teman-teman satu kelompoknya. Diantara mereka cenderung masih ada yang diam

72

dan tidak melakukan apa-apa sementara teman yang lain sibuk mencari jawaban.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Peneliti memberikan evaluasi mengenai proses permainan dan menghitung poin yang telah dihasilkan oleh masing-masing kelompok. Banyak para siswa yang masih sibuk berdebat dengan hasil permainan karena mereka memiliki perbedaan nilai yang hanya sedikit. Sementara siswa yang lain tampak pasrah dan menerima hasil perolehan poin dari kelompoknya.

Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk proses evaluasi materi yang telah diberikan pada hari ini. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat dijawab dengan baik oleh para siswa meskipun ada beberapa siswa yang menjawab asal-asalan. Kemudian, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran pada hari ini. Peneliti tidak memilih siswa untuk melakukan refleksi, mereka secara spontan mengungkapkan apa yang mereka rasakan selama proses belajar dengan menggunakan metode permainan tersebut. Tindak lanjut dalam

73

kegiatan ini yaitu dengan meminta siswa untuk mempersiapkan diri pada pertemuan selanjutnya karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan postest.

2) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II dilakukan pada hari Rabu, 6 Desember 2017. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II kali ini adalah mengerjakan LKS oleh setiap kelompok dan dilanjutkan dengan postest. Pelaksanaan siklus II ini membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah menyapa para siswa dan menanyakan kabar para siswa. Kemudian peneliti mengondisikan kelas dengan memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Sebagian besar siswa menjawab dengan baik dan benar. Setelah itu peneliti memberikan arahan mengenai apa yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini. Peneliti juga mengingatkan kembali mengenai postes yang akan dilaksanakan di akhir pertemuan.

74

Setelah semua siswa siap mengikuti pelajaran, peneliti meminta mereka untuk duduk berkelompok dengan teman sekelompok mereka pada pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti membagikan LKS yang harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Kegiatan awal dilakukan selama kurang lebih 10 menit.

b. Kegiatan Inti

Peneliti memberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan 3 soal dalam lembar LKS. Setelah 10 menit berlalu semua LKS dikumpulkan dan peneliti memberikan sedikit pembahasan mengenai soal-soal yang ada pada LKS. Setiap kelompok memberikan jawaban yang benar pada saat proses pembahasan dan hasil dari pengerjaan LKS sangatlah baik.

Setelah selesai mengerjakan LKS, peneliti meminta siswa untuk kembali pada tempat duduk masing-masing dan meminta siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan post test. Setelah siswa siap, peneliti membagikan kertas post test. Seluruh siswa mengerjakan postes yang terdiri dari 10 soal, yaitu 5 soal pilihan ganda dan 5 soal esay.

75

Pada saat mengerjakan post test, beberapa siswa tampak tidak tenang. Peneliti mendekati siswa yang tidak tenang tersebut dan kemudian memberikan peringatan agar siswa mengerjakan soal-soal dengan tenang. Peneliti hanya memberikan waktu untuk mengerjakan postes kurang lebih 15 menit, dan sebelum 15 menit beberapa siswa tampak sudah mengumpulkan jawaban mereka. Siswa yang sudah selesai diminta untuk tetap tenang dan menunggu teman yang lain menyelesaikan pekerjaannya. Setelah 15 menit berlangsung, peneliti meminta semua siswa untuk mengumpulkan jawaban postes dengan tenang. Beberapa siswa belum selesai mengerjakan dan beberapa soal memang sengaja untuk tidak dijawab dan hanya dibiarkan kosong.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup diawali dengan pertanyaan peneliti kepada para siswa mengenai soal-soal yang baru saja dikerjakan. Peneliti menanyakan apakah para siswa dapat mengerjakan soal dengan baik atau tidak. Jawabannya pun bervariasi, beberapa siswa menjawab bisa, beberapa diantaranya menjawab tidak, dan beberapa siswa hanya terlihat diam.

76

Setelah itu, peneliti memberikan informasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri untuk pertemuan berikutnya dengan mempelajari tentang manfaat dan kegunaan Protista dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan penutup ini berlangsung selama 5 menit hingga bel pergantian mata pelajaran berbunyi.

Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Post Test Siklus I

3) Pengamatan Permainan Monopoli Protista Siklus I

Pengamatan siklus I dilakukan oleh dua orang observer dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi yang akan diisi oleh para observer sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Setiap gerak-gerik dan kegiatan siswa diamati dan dinilai

77

oleh para observer. Setiap observer mengamati 4 kelompok. Berikut ini adalah data hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer berdasarkan sikap siswa pada saat menjalankan proses permainan:

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Observasi Kelompok Siklus I

No. Nama Kelompok Persentasi Skor Kategori 1. Kelompok 1 50,6% Sedang 2. Kelompok 2 93% Tinggi 3. Kelompok 3 82% Tinggi 4. Kelompok 4 92% Tinggi 5. Kelompok 5 92% Tinggi 6. Kelompok 6 83 % Tinggi 7. Kelompok 7 65% Tinggi 8. Kelompok 8 81% Tinggi

Persentasi kelompok kategori tinggi Persentasi kelompok kategori sedang Persentasi kelompok kategori rendah

87,5% 12,5% 0%

Berdasarkan hasil observasi kelompok yang dilakukan oleh observer ketika mengamati proses selama permainan monopoli berlangsung, dapat diketahui bahwa sebanyak 87,5% masuk pada kategori tinggi dan 12,5% masuk pada kategori sedang. Tidak ada kelompok yang masuk dalam kategori rendah. Berikutnya adalah tabel mengenai perolehan poin setiap kelompok dalam permainan monopoli Protista Siklus I.

78

Tabel 4.2 Perolehan Poin dari Permainan Monopoli Protista Siklus I

No. Kelompok Total Poin

1. 5 155 2. 4 140 3. 2 130 4. 1 90 5. 8 55 6. 3 40 7. 6 35 8. 7 10

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kelompok 5 memimpin permainan dengan perolehan skor sebanyak 155. Sementara kelompok 7 mendapatkan poin terendah dalam permainan yaitu 10 poin. Sementara kelompok 3 dan kelompok 6 memiliki perbedaan poin yang cukup tipis. Sebenarnya, kelompok 5, 4, dan 2 bersaing ketat. Semua pertanyaan dapat dijawab dengan baik dan benar. Namun demikian, pada titik tertentu, faktor keberuntunganlah yang membuat poin mereka bertambah maupun berkurang. Pengurangan maunpun penambahan poin didapatkan dari kotak “Kesempatan”. Kelompok 4 adalah kelompok yang menguasai permainan dengan sangat baik. Namun demikian, perolehan poin dari kelompok 4 harus menempati urutan kedua karena kelompok 5 berhasil mengalahkan poin dari kelompok 4. Hal ini

79

disebabkan karena faktor keberuntungan kelompok 5, yang mendapatkan poin tambahan dari kotak kesempatan.

4) Hasil Siklus I

Hasil dari siklus I dapat dilihat dari nilai postes dan skala minat siswa (yang berupa angket). Berikut ini adalah tabel hasil nilai postes siswa kelas X IPA 1:

Tabel 4.3 Hasil Postes Siswa Siklus I

No. Hasil Belajar Siswa Skor

1. Nilai Tertinggi 90

2. Nilai Terendah 10

3. Jumlah Siswa Hadir 34

4. Nilai Rata-Rata Kelas 63,61

5. Persentase Siswa Mencapai KKM 50% 6. Persentase Siswa Tidak Mencapai

KKM

50%

Berdasarkan tabel hasil postes di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 90, sementara nilai terendah yaitu 10. Rata-rata kelas 63,61 dengan jumlah persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM sebesar 50% dan yang tidak mendapatkan nilai di atas KKM sebesar 50%. Sedangkan data hasil skala minat siswa berdasarkan angket yang dibagikan peneliti pada Siklus I adalah sebagai berikut:

80

Tabel 4.4 Data Hasil Skala Minat Siswa Siklus I

No. Kategori Hasil

Jumlah Siswa Persentase

1. Tinggi 51 – 68 33 97%

2. Sedang 34 – 50 1 3%

3. Rendah 17 – 33 0 0%

Berdasarkan hasil dari angket skala minat siswa pada siklus I, diketahui bahwa siswa yang memiliki minat tinggi untuk mengikuti permainan monopoli Protista adalah sebanyak 97 %, sementara yang memiliki minat sedang untuk mengikuti permainan monopoli Protista hanya sebanyak 3%. Tidak ada siswa yang memiliki minat rendah untuk melakukan permainan monopoli Protista.

5) Refleksi Siklus I

Pada siklus I, satu orang siswa tidak masuk, sehingga jumlah total siswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 34 siswa. Pada siklus ini siswa cenderung masih kurang mengekspresikan diri pada saat bermain monopoli Protista. Mereka masih kurang peduli terhadap permainan. Hal ini dikarenakan siswa belum begitu akrab dengan peneliti (yang saat itu mendampingi proses bermain). Dengan demikian, peneliti diharapkan untuk bisa mengajak siswa untuk lebih mengekspresikan diri dalam melakukan permainan.

81

Selain itu, yang membuat permainan menjadi kurang hidup adalah karena pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk meratakan tingkat kemampuan siswa pada saat permainan berlangsung. Namun, hal inilah yang membuat siswa menjadi kurang percaya diri ketika berada di dalam kelompok. Mereka cenderung menjadi kurang aktif di dalam kelompok.

Pada saat melakukan kegiatan awal, peneliti terkesan terburu-buru karena takut jika waktu bermain (kegiatan inti) kurang. Padahal, kegiatan inti dirasa sangat penting untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam menjalankan permainan. Kegiatan literasi yang diberikan oleh peneliti juga tidak begitu banyak, sehingga pada saat permainan sedang berlangsung, siswa menjadi agak sedikit tersendat untuk menjawab pertanyaan.

Beberapa siswa ada yang melakukan kecurangan dengan membuang dadu milik kelompok lain. Hal ini menyebabkan terjadinya sedikit pertengkaran antar kelompok. Oleh sebab itu, peneliti harus memberikan aturan/ kesepakatan dalam permainan agar hal-hal semacam itu tidak terulang kembali. Kesepakatan dibuat bersama siswa agar terjadinya kecurangan dapat diminimalisir.

82 3. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada Hari Senin, 11 Desember 2017 dan Hari Rabu, 13 Desember 2017. Pada siklus II ini masih menggunakan media konvensional monopoli, hanya saja papan permainan dibuat berbeda dengan yang sebelumnya agar siswa tidak bosan dan lebih bersemangat lagi dalam melakukan permainan. Pelaksanaan siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan total 3 jam pelajaran. Dua jam pelajaran digunakan untuk proses bermain, dan satu jam untuk mengerjakan LKS dan postes.

1) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I

Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilakukan selama 2 x 45 menit. Semua siswa tampak hadir pada pertemuan kali ini. Kelas terasa lebih santai dan para siswa lebih menikmati pelajaran pada siklus ke II ini. Peneliti lebih leluasa memberikan arahan kepada siswa karena suasana kelas tidak kaku seperti pada pertemuan sebelumnya.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah memberikan salam dan menanyakan kabar kepada seluruh siswa yang ada di dalam kelas. Berikutnya, peneliti melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan menanyakan siapa yang hari ini tidak hadir pada hari ini. Kemudian peneliti melakukan kegiatan

83

apersepsi yang berupa pertanyaan mengenai manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari Protista. Pada saat kegiatan apersepsi berlangsung banyak siswa yang hanya diam, dan hanya beberapa siswa yang tampak membuka buku untuk mencari jawaban. Kemudian seorang siswa menjawab pertanyaan apersepsi tersebut dan dilengkapi oleh teman yang lain.

Setelah melakukan apersepsi, peneliti kemudian melakukan tahap motivasi. Peneliti mengajak para siswa untuk melakukan permainan Monopoli Protista dan kemudian meminta siswa untuk membentuk kelompok baru. Siswa membentuk kelompoknya sendiri sesuai dengan kemauan para siswa. Selama menentukan kelompok, mereka tidak membutuhkan waktu yang lama. Seluruh siswa dapat bekerja sama dengan baik pada saat pembentukkan kelompok.

Kelompok baru sudah terbentuk dan peneliti kemudian memberikan gambaran mengenai permainan monopoli yang akan dilakukan. Selain itu, peneliti juga menjelaskan mengenai indicator yang akan mereka capai setelah mengikuti proses pembelajaran pada hari tersebut. Peneliti mempersilakan siswa untuk melakukan kegiatan literasi, sementara peneliti mempersiapkan alat dan bahan

84

yang akan digunakan untuk menunjang Permainan Monopoli tersebut. Kegiatan awal berlangsung selama kurang lebih 20 menit.

b. Kegiatan Inti

Seperti pada permainan Monopoli sebelumnya, para siswa diminta untuk menyusun strategi permainan. Siapa yang akan menjalankan dadu dan bermain mengikuti papan beberan, dan siapa yang akan menjawab pertanyaan yang diberikan. Salah seorang siswa menawarkan diri untuk memimpin permainan dan setelah semua kelompok siap, permainan segera dimulai.

Permainan dimulai dengan pelemparan dadu secara bergantian dari tiap kelompok untuk menentukan urutan pemain. Kelompok yang mendapatkan dadu terbesar adalah kelompok yang paling awal melakukan permainan. Kelompok yang pertama kali bermain adalah kelompok 4, kemudian kelompok 7, kelompok 6, kelompok 5, kelompok 1, kelompok 3, kelompok 8, dan yang terakhir adalah kelompok 2.

Sepanjang permainan berlangsung, siswa terlihat sangat ekspresif dan lebih bersemangat bila dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Namun demikian, kegaduhan di dalam kelas memang sangat sulit dikondisikan. Seluruh kelompok terlihat

85

begitu kompak dan saling membantu satu dengan yang lain. Strategipun digunakan dalam permainan ini. Semua kelompok bersaing untuk mendapatkan poin yang lebih banyak, dan berusaha untuk menjatuhkan lawan main.

Kelompok 1 tampak sangat antusias dalam bermain, namun demikan hanya 2 orang saja yang berusaha keras untuk menyelesaikan permainan. Sementara 3 siswa yang lain masih tampak sibuk dengan urusannya masing-masing dan kurang menghargai teman kelompok yang lain. Ketiga siswa tersebut tampak kurang peduli dengan proses permainan yang sedang berlangsung, sehingga di dalam kelompok ini hanya 2 siswa yang aktif dalam permainan, termasuk dalam menjawab pertanyaan.

Kelompok 2 yang terdiri dari 4 siswa merupakan kelompok yang sangat aktif. Keempat siswa yang ada di dalam kelompok tersebut saling bersinergi untuk mendapatkan poin yang memuaskan. Tidak ada strategi khusus dalam proses permainan di kelompok tersebut. Mereka hanya selalu terlihat tenang dan

Dokumen terkait