• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik dan Proses Pengolahan Data

2. Data Observasi

Demi kepentingan membangun rapport, sebelum melakukan wawancara pertama, peneliti menghabiskan waktu bersama partisipan selama tiga hari tiga malam yaitu hari jumat, sabtu dan minggu serta mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh partisipan pertama. Pada hari Jumat peneliti menunggu partisipan I keluar dari sekolahnya. Pukul 11.15 WIB partispan I keluar dari sekolahnya dan menemui peneliti dan lagsung mengajak peneliti masuk ke dalam mobilnya.

Kegiatan pertama adalah melakukan perawatan rambut di salon, di sana telah menunggu tiga orang teman partisipan I yang telah terlebih dahulu melakukan perawatan rambut. Pukul 16.00 WIB

Partisipan I dan peneliti keluar dari salon dan beranjak menuju rumah partisipan I untuk mandi dan bertukar pakaian. Sesampainya di rumah partisipan I langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya.

Pada pukul 16.30 WIB partispan I turun ke bawah untuk mengambil sesuatu dan kembali ke kamar untuk mandi, tidak berapa lama setelah mandi partisipan I menghubungi teman-temannya yang lain untuk mendiskusikan tempat yang akan mereka tuju untuk menghabiskan malam. Sekitar pukul 19.30 WIB partisipan menerima telepon dari pacarnya kemudian bersiap-siap untuk keluar. Perhentian pertama bertempat di base camp, setelah teman-temannya berkumpul partisipan I mulai beranjak menuju ke salah satu restoran untuk makan malam. Selama kurang lebih dua jam menghabiskan waktu untuk makan malam dan berbincang-bincang, Partisipan I dan teman-temannya melanjutkan perjalanan ke salah satu klub malam yang ada di kota Medan.

Mereka tidak langsung masuk ke dalam klub, tetapi berdiri dan berkumpul tidak jauh dari pintu klub tersebut. Setelah puas memantau siapa saja yang ada di halaman parkir klun malam itu akhirnya partisipan I dan teman-temannya memutuskan untuk masuk ke dalam klub. Sekitar pukul 03.00 WIB partisipan I keluar dari klub dalam keadaan mabuk, namun perjalanan tetap dilanjutkan ke arah warung kopi untuk menikmati makanan. Pukul 04.00 WIB rombongan kembali beranjak, mengemudikan mobil secara konvoi mengelilingi sebagian wilayah kota Medan dan kembali ke rumah sekitar pukul 05.35 WIB.

Sesampainya di rumah partisipan I langsung tidur dan bangun pada pukul 12.00 WIB dan mengeluh sakit kepala. Pukul 13.00 WIB partisipan I makan siang, dilanjutkan dengan bermain internet sampai pukul 16.00 WIB kemudian mandi dan bersiap untuk beranjak ke base camp dan berkumpul kembali dengan teman-temannya. Kegiatan pada hari sabtu malam tidak jauh berbeda dengan malam sebelumnya yang dihabiskan di klub malam dan kembali ke rumah ketika pagi hari tiba.

Pada hari minggu, sekitar pukul 10.00 WIB, partisipan I dibangunkan oleh pacarnya yang langsung masuk ke kamar, mencium kening partisipan I dan memintanya bangun, setelah bangun pastisipan I diajak turun ke kolam renang untuk berenang. Aktifitas tersebut dilakukan sampai jam 13.00 WIB, kemudian partisipan I naik ke kamarnya untuk mandi dan turun kembali untuk makan siang. Sisa waktu dihabiskan dengan mengobrol bersama peneliti dan pacarnya sebelum sore harinya peneliti memutuskan untuk membuat janji wawancara pertama dan pamit pulang.

Wawancara pertama dilakukan di balkon depan kamar subjek yang terletak di lantai dua rumahnya dengan ukuran 3x7 m2, dengan satu pintu dan dua buah jendela, lantai keramik bermotif hitam putih dan dinding berwarna baby blue. Di balkon tersebut terdapat sofa panjang berwarna hitam dengan beberapa bantal kecil berwarna putih dan pink yang terletak tepat di bawah jendela,

sebuah meja kaca, asbak penuh rokok, bunga meja, kartu UNO dan beberapa pot dengan beberapa jenis tanaman bunga yang menghiasi pojok teras tersebut.

Wawancara pertama dilakukan pada siang menjelang sore hari dan berlokasi di rumah Prily, sesuai dengan keinginannya. Saat itu Prily hanya bersama tiga orang pembantu dan dua satpam yang bekerja di rumahnya. Saat wawancara Prily memakai celana pendek di atas lutut berwarna hitam, T-Shirt tipis dan besar berwarna putih, serta sandal rumah bermotif anjing Dalmation. Pada hari itu Prily tidak sekolah dan mengaku baru saja bangun. Wawancara pertama menghabiskan waktu kira-kira dua jam dan selama wawancara Prily terus merokok.

Wawancara kedua dilakukan pada sore hari dan berlokasi di tempat berkumpulnya Prily dan teman-temannya yang dikenal dengan nama Base Camp, Base Camp adalah sebuah rumah yang dibeli Prily untuk tempat berkumpul dengan teman-temannya, rumah tersebut sehari-harinya hanya dihuni oleh dua orang pembantu perempuan dengan luas 14,5 x 14,5 M2, memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas, bercat putih dengan pagar hitam yang cukup tinggi sehingga sulit melihat situasi rumah dari jalan raya.

Base Camp memiliki 4 kamar, 1 (satu) kamar digunakan oleh pembantu yang mengurus rumah sedangkan 3 (tiga) kamar yang lain bebas digunakan oleh Prily dan teman-temannya untuk melakukan berbagai aktifitas. Wawancara dilakukan saat Prily sedang menunggu teman-temannya, saat itu Prily memakai celana panjang yang biasa dikenal dengan Skinny Jeans berwarna hitam, baju kaus berwarna soft pink serta Flat Shoes berwarna hitam. Wawancara dilakukan kira-kira selama dua jam lebih tiga puluh menit.

Wawancara ketiga dilakukan siang hari berlokasi di kamar tidur Prily di lantai dua berukuran 6x10 M2, lantai keramik bermotif hitam putih, dinding berlapis walpaper warna baby pink, dua jendela berbingkai hitam, tirai jendela berwarna hitam putih dengan tempelan kupu-kupu berwarna kuning, pink, merah, biru dan hijau, satu sofa panjang berwarna hitam dan tepat di depannya terletak sebuah TV Plasma berwarna hitam merah berukuran 48 inci dan satu paket home theater, karpet berukuran sedang bermotif anjing Dalmantion di tengah ruangan, satu tempat tidur berukuran king size dan tepat diatasnya sebuah foto close-up Prily berukuran besar, Air Conditioner (AC) dan disamping tempat tidur terdapat kamar mandi yang disebelahnya terdapat ruangan tanpa pintu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakaian, sepatu, tas dan lain sebagainya yang dikenal dengan walking closet.

Hari itu Prily memakai celana pendek hitam dan tank-top putih, rambut panjang tergerai, memakai sandal bulu berwarna pink bergambar salah satu tokoh kartun piglet

.

Saat wawancara dilakukan keadaan rumah sangat sepi, terlihat hanya ada satpam yang berjaga di depan, sementara pembantu Prily sedang belanja bersama ibunya ke sebuah supermarket di mal dan kakak Prily

masih tidur. Wawancara dilakukan selama kurang lebih dua jam dan selama wawancara Prily terus merokok dan sering menggoyang-goyangkan kakinya.

Wawancara keempat dilakukan pada siang hari berlokasi di Base camp. Saat itu Prily masih memakai seragam sekolahnya, kaos kaki putih sebatas betis, flat shoes hitam, rambut panjang terurai, dan memangku tas sekolahnya yang berwarna shock pink. Mata Prily terlihat merah, wajahnya sembab seperti habis menangis dan terdapat luka cakaran kuku di bagian wajah sebelah kiri tepatnya dibawah kuping ketika dikonfirmasi ternyata Prily bertengkar dengan kakaknya. Kondisi di Base camp saat itu sepi, tidak satupun anggota geng Prily atau Gigo yang ada di sana, hanya pembantu yang terlihat lalu lalang membereskan majalah yang berserakan, gelas bekas minuman, asbak penuh abu rokok dan membenahi bantal-bantal kursi yang ada di ruang tamu. Wawancara dilakukan sekitar satu jam.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama wawancara berlangsung pada wawancara pertama dan ketiga yang berlokasi di rumah Prily, Prily terus merokok dan ketika berhenti merokok, Prily memainkan kotak rokok dan terus menggoyang-goyangkan kakinya.

Dokumen terkait