• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

C. Saran

Dengan melihat hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran Praktis

1. Remaja seharusnya dapat memilih teman yang mendukungnya untuk berprestasi bukan sebaliknya yang dapat menjerusmuskan mereka ke setiap kegiatan negatif yang dapat merusak masa depan mereka.

2. Hendaknya remaja diberikan pengetahuan yang benar mengenai aktifitas seksual. Hal ini berfungsi untuk menanamkan pemahaman yang baik pada diri remaja mengenai aktifitas seksual dan segala konsekuensi jika melakukannya di luar pernikahan.

3. Peran Orang tua seharusnya sangat besar untuk mencegah dilakukannya berbagai akftifitas seksual termasuk pembuatan mini video pornografi. Interaksi, komunikasi, dukungan, perhatian dan pengawasan terhadap pengaruh teman bermain dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh remaja hendaknya digalakkan. agar remaja dapat menjalani kehidupan dengan kegiatan positif bukannya sebaliknya mencari kegiatan-kegiatan yang dapat merusak masa depan mereka.

4. Pihak sekolah juga dapat berperan dalam pemberantasan pelajar mengkonsumsi mini video pornografi, salah satunya dengan tindakan awal untuk merazia handphone pelajar dan memberikan teguran bahkan sanksi kepada mereka yang menyimpan video porno di dalam

handphone, sehingga terdapat efek jera pada pelajar tersebut.

5. Peran pemerintah dalam mensosialisasikan UU pornografi kepada masyarakat harus lebih proaktif. Sehingga masyarakat dalam hal ini remaja mengetahui hal-hal apa saja yang termasuk tindakan pornografi dan pornoaksi serta mengetahui sanksi-sanksi apa jika terlibat di dalamnya sehingga muncul keengganan untuk terlibat dalam permasalahan yang menyangkut pornografi dan pornoaksi.

V.C.2. Saran Penelitian Lanjutan

1. Penelitian ini hanya mendapat subyek yang terbatas pada remaja SMU. Hendaknya penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah subyek penelitian dan melihat perbedaan proses pengambilan keputusan pada karakteristik sampel yang berbeda sehingga lebih banyak ditemukan temuan-temuan yang memperkaya penelitian.

2. Disarankan untuk juga menggali informasi tidak hanya melalui partisipan saja namun juga melibatkan pihak-pihak yang terkait seperti keluarga dan teman agar informasi yang didapatkan lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghifari, A (2004). Gelombang kejahatan seks remaja modern. Bandung: Mujahid

Aprianti, Y. (2007). Ayo Dukung Kampanye"Anak Muda Indonesia Jangan Bugil di Depan

Kamera!”. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/23/Jabar/24457.htm. (Tanggal akses 10 maret 2008).

Bakuama, D. A. (2006). Negri Surga Pornografi. http://www.amanah.or.id/detail.php?id=838. (Tanggal akses 10 Maret 2008).

Banister, P. (1994). Qualitative Methods in Psychology A Research Guide. Buckingham : Open University Press.

Baron & Byrne. (2005). Social Psychology (10th ed). Pearson Education, Inc.

Basri. (2006). Dukung RUU Anti Pornografi. http://www.riaupos.com/web/content/view/10871/27/. (Tanggal akses 10 Maret 2008).

Basyir, A. U. (2006). Membangun Negeri Bebas Pornografi. Jakarta: Griya Ilmu.

Bombadil, T. (2007). Personality and Social Psychology. http://www.bnp.org.uk/articles/pornography_violence.htm. (Tanggal akses 10 Maret 2008).

Coleman, J. W & Cressey, D. R. (1998). Social Problems 3th ed. New York : Harper & Row

Publisher.

Damayanti, R. (2008). Situs Porno Ditangkal, Rekaman Mesum Pelajar Masih Marak. http://gemapria.bkkbn.go.id/artikel01-21.html. (Tanggal akses 30 April 2008).

Dacey & Kenny (1997). Adolescent Development (2nd ed). USA : Brown & Benchmark Publishers.

Danie. (2008). Hai edisi khusus seks, Net & 3GP video “keisengan dan kecerobohan bisa merusak

hidup kita. Jakarta : Gramedia

De Guzman, E. A. & Diaz, G. S.A.. (1999). Dating Behavior. Dalam: Raymundo, et.al.(eds).

Adolescent Sexuality in the Philippines. University of Philippines & East West Center.

Philippines.

Eysenck, M. W. & Keane, M. T. (2001). Cognitive Psychology 4th ed. Philadelphia : Taylor &

Francis Inc.

Gay, L. R., & Airisian, P. (2003). Educational Research: Competence for Analysis & Aplication 7th

Hanifah, L. (2002). Pacaran: Benarkah Faktor Utama Hubungan Seksual Pra Nikah Remaja?. http://situs.kesrepro.info/krr/krr04.htm. (Tanggal akses 10 Agustus 2007).

Hidayat, D. N. (2006). Konsumtivisme Dan Hedonisme Dalam Media Massa. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol. III, April, 1999

Hurlock, Elizabeth B. (1998). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga

Imran, I. (2000). Modul 2 : Perkembangan Seksualitas Remaja. Jakarta : PKBI.

Janis, I. L., & Mann, L. (1987). Decision making : A Psychological analysis of conflict, choice, and

commitmen. New York: Free Press.

Julian, J & Kornblun, W. (2002). Social Probems 5th ed. New Jersey : Prentice Hall, Engelewood

Cliffs.

Larson, E. M. (2007). The Evil Of Pornography. www.cvillechurch.com. (Tanggal akses 20 Maret 2008).

Ma’shum, Y & Wahyurini C, (2004). Pacaran itu Apa sih. Dikutip dari http://kompas.com/kompas-cetak/0404/02/muda/947804.htm. (Tanggal akses 15 Maret 2007).

Masland. R. (1997). What teenagers want to know about sex. The children`s hospital Boston.

Moleong, L. J. Dr. MA. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. 13). Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Monks, F, J. & Koers A. M. P, Haditono S.R. (1996). Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam

Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Morgan, C. T. (1986). Introduction to Psychology 7th ed. Singapore : Mc. Graw Hill Inc.

Nusa, G. (2006). Indonesia, Surga ke-3 Pornografi?. http://www.gemanusa.or.id/detail_news.php?id=25&noid=1. (Tanggal akses 10 Maret 2008).

Poerwandari, E, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia: Lembaga Pembangunan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Rahardjo, S. (2007. Anak Muda Indonesia: Jangan Bugil Depan Kamera. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/01/opini/meng04.htm. (Tanggal akses 10 Maret 2008).

Risman, E. (2007). Awas Ancaman Pornografi. http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=3131 (Tanggal akses 23 maret 2008).

Risman, E. (2007). Penyalahgunaan Teknologi di Kalangan Pelajar. http ://www. (Tanggal akses 10 maret 2008).

Santrock, J. W. (2005). Adolescense. Singapore : Mc. Graw Hill

Saumiman, S. (2005). Pacaran Itu Asyik. http://pacaranasyik.blogspot.com/. (Tanggal akses 10 Agustus 2007).

Sony, S. (2007). 500 Gelombang Video Porno Indonesia “Jangan Bugil di Depan Kamera!”. Yogyakarta : C. V Andi Offset.

Syamsi, I. S. U. (1995). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara. Taylor, R. N. (1994). Behavioral Decision Making. London : Scott, Foresman Company

Utamadi, G. (2008).CERIA : Cerita Remaja Indonesia “Pacaran yang Sehat "Gimana Tuh?". www.bkkbn.go.id. (Tanggal akses 24 Maret 2008)

Widyarso, H. (2006). Let`s Back to Home. http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/home.html. (Tanggal akses 20 maret 2008)

Yin, R. K. (1996). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Yuliandini, R. (2006). Kampanye Pacaran Sehat ’Stelovescope’. http://www.fsrd.itb.ac.id/wpcontent/uploads/KampanyePacaranSehat.pdf. (Tanggal akses 03 April 2008).

Dokumen terkait