• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeanalisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan software SPSS untuk melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2011- 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode

1. ATPK Resources Tbk ATPK

2. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI

3. Benakat Petroleum Energy Tbk BIPI

4. Berau Coal Energy Tbk BRAU

5. Bumi Resources Tbk BUMI

6. Darma Henwa Tbk DEWA

7. Delta Dunia Tbk DOID

8. Energy Mega Persada Tbk ENRG

9. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO

10. Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK

11. Samindo Resources Tbk MYOH

lviii 4.2 Analisis Hasil Data

4.2.1Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakteristik sampelyang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kualitas Audit 33 0 1 .27 .452

Opini Audit Tahun sebelumnya

0 1 .30 .467

33

Pertumbuhan Perusahaan 33 .0502 4.0079 .542924 .7666089 Opini Audit Tahun

Sebelumnya

33 0 1 .24 .435

Valid N (listwise) 33

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini :

1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 11 perusahaan dikali tiga (3) tahun penelitian sehingga total N adalah 33 perusahaan. Variabel dependen dan variabel independen (kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya) dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, sedangkan variabel independen pertumbuhan perusahaan menggunakan alat ukur skala.

lix 2. Variabel kualitas audit memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai

minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,27 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,452 dan memiliki variance sebesar 0,205. Perusahaan yang menggunakan KAP big four dalam penelitian ini ada 3 perusahaan.

3. Variabel opini audit tahun sebelumnya memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,30 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,467 dan memiliki variance sebesar 0,218. Dari total N, terdapat 10 perusahaan yang mendapat opini audit going concern pada periode sebelum penelitian.Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki

range sebesar 3,9577 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,0502

danmemiliki nilai maksimum sebesar 4,0079 dan memiliki nilai rata-rata(mean) sebesar 0,5429 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,7666 danmemiliki variance sebesar 0,588. Dalam penelitian ini, pertumbuhan diukur dengan skala rasio penjualan dari tahun penelitian dan tahun sebelumnya.

4. Variabel penerimaan opini going concern memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,24 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,435 dan memiliki variance sebesar 0,189. Berdasarkan tabel 4.1 bahwa variabel penerimaan opini going concern merupakan variabel dependen dengan skala nominal yang menggunakan variabel

lx

dummy. Dimana perusahaan yang menerima opini audit unqualified

dengan going concern atau going concern audit report (GCAR) diberi kode 1 sedangkan perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan non going concern atau non going audit report (NGCAR) diberi kode 0.

4.2.2. Uji Multikolonieritas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasiyang kuat antara variabel bebasnya. Multikolonieritas adalah situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini variabel-variabel ini disebut tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Dalam penelitian ini jejak multikolonieritas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolonieritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolonieritas Correlation Matrix Constant X1 X2 X3 Step 1 Constant 1.000 -.514 -.439 -.588 X1 -.514 1.000 .083 .247 X2 -.439 .083 1.000 -.101 X3 -.588 .247 -.101 1.000

lxi Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.90. Matrik korelasi diatas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang paling besar 0,247 atau lebih kecil dari 0,90. Berdasarkan hasil ini, dapatdisimpulkan bahwa variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan lolos uji gejala multikolonieritas.

4.2.3. Menilai Keseluruhan Model

Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah

fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai

antara -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log

likelihood pada akhir (block number = 1). Nilai -2 loglikelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui table berikut ini.

Tabel 4.4

Nilai -2 Log Likelihood (-2 LL awal) Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 2 3 4 36.628 36.555 36.555 36.555 -1.030 -1.137 -1.139 -1.139

lxii Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkanmelalui tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Nilai -2 log likelihood (-2 LL akhir) Iteration Historya,b,c,d

Interation -2 Log likelihood Coefficients Constant X1 X2 X3 Step1 1 2 3 4 5 6 34.331 33.749 33.677 33.675 33.675 33.675 -1.074 -1.132 -1.071 -1.058 -1.058 -1.058 -.156 -.258 -.299 -.304 -.304 -.304 .854 1.088 1.138 1.146 1.146 1.146 -.318 -.674 -.914 -.961 -.962 -.962

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, memperoleh nilai sebesar 36.555. Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan

block number = 1 nilai -2 log likelihood pada tabel 4.5 mengalami

perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2 LL akhir pada step 5 menunjukkan nilai 33.675.

Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006). Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian inidinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu

lxiii kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.

4.2.4. Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan denganmenggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi

square pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. Jika nilai Hosmer andLemeshow‟s Goodness of Fit Test ≤ 0,05, maka berarti terdapat perbedaansignifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai

observasinya (Ghozali, 2006).

Tabel 4.6

Hosmer and Lemeshow Test

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.6 menunjukkan nilai Hosmer and Lemeshow‟s Goodness

ofFit sebesar 3.652 dengan signifikan 0.887. Nilai signifikansi yang

diperolehlebih besar dari 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak (diterima). Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya,

Step

Chi-square

Df Sig.

lxiv karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

Tabel 4.7

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Opini Audit Going Concern = Non Going Concern Audit

Opinion

Opini Audit Going Concern =

Going Concern Audit Opinion Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 2 3

Dokumen terkait